SATPAM SARINAH ITU MUSTI DINOBATKAN SEBAGAI PAHLAWAN
EKSLUSIF (TIDAK ADA DI MEDIA).
Sambil masih dalam suasana ketakutan dan rasa yg terlihat campur aduk, ponakan saya Novia Oneng atau Opis , bercerita bahwa ada yg terlewat dari pemberitaan media .
"Media belum memuat siapa sebenaranya yg menjadi korban di pos polisi , dan bagaimana ceritanya".
Novia atau Opis,
yg menjadi saksi mata insiden bom dan aksi tembak -menembak di Seputar Gedung Sarinah itu bercerita, waktu dia lari ke tangga darurat, ia bertemu para Satpam Sarinah Dept store lagi pada menangis, ternyata mereka menangisi kawannya yg meninggal terkena ledkan bom bunuh diri di dekat pos polisi.
Ceritanya, pagi tadi sebelum kejadian bom bunuh diri, Satpam Sarinah Depstore, seperti biasa memeriksa pengunjung Dept Store BUMN itu.
Satpam mencurigai satu anak muda yg masuk seperti membawa sesuatu di dalam tubuh orang tersebut.
Karena takut memeriksa sendiri, Satpam tersebut menggiring anak muda tersebut ke pos polisi terdekat, dan sesampainya di depan Pos Polisi, maka meledaklah bom bunuh diri tersebut yg bukan hanya menewaskan terorisnya sendiri, tapi juga Satpam Sarinah yg menggiring teroris tersebut, dan satu wanita yg lagi menyeberang jalan.
Coba bayangkan,
Andai satpam tadi tidak membawa teroris tersebut ke pos polisi (yg akhirnya pos polisinya ikut hancur), berarti bom bunuh diri tadi akan meledak di dalam Sarinah Dept Store.
Artinya ratusan jiwa yg akan jadi korban.
Jadi Satpam tadi telah menyelematkan ratusan jiwa di dalam Dept Store, namun nyawanya sendiri tidak tertolong.
Saya menulis ini, dengan harapan ada pihak-pihak dari pemerintah atau pihak Sarinah memberikan perhatian khusus pada keluarga Satpam yg meninggal tersebut, karena ia telah menyelematkan ratusan nyawa pengunjung Sarinah Dept Store.
Semoga Allah mengampuni dosa Satpam Pahlawan ini, dan memberikan keluarganya kekuatan .....
Amin.
Dikirim dari perangkat Samsung saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar