Sabtu, 31 Oktober 2020

Satu-satunya Kebenaran yang Memerdekakan Anda

01 November 2020

Bacaan Hari ini:
Yohanes 8:32 "Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu 
==> akan memerdekakan kamu."
-----------------------
✒️ Banyak hal benar yang tidak akan memerdekakan Anda. 
📌 Anda bisa mempelajari cara memprogram komputer, tetapi itu tidak akan membebaskan Anda.. 
📌 Anda bisa membaca segala macam buku motivasi diri teranyar, tetapi itu juga tidak akan memerdekakan Anda.

👉 Satu-satunya kebenaran yang bisa memerdekakan Anda adalah
==> kebenaran Firman Tuhan: 
"Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu" 
(Yohanes 8:32).

💡 Banyak orang mengutip ayat ini, tetapi tidak semua orang mau mengakui bahwa
==> ayat ini berbicara tentang Alkitab atau bahkan *berasal dari Alkitab.

👉 Jika mengetahui Firman Tuhan merupakan satu-satunya cara untuk merdeka, maka Anda harus
==> menjadikan membaca dan
==> mempelajari Alkitab sebagai prioritas dalam hidup Anda.

💡 Raja Daud paham betul betapa pentingnya 
👉 Firman Tuhan.
Ada satu masa ketika Daud memiliki begitu banyak musuh dimana atas perintah Raja Saul, ia diburu oleh banyak orang.
~ Dia melarikan diri untuk menyelamatkan hidupnya dan bersembunyi di sebuah gua.
~ Tetapi, apa pun perkara yang terjadi, Daud _tetap memberi makan dirinya dengan kebenaran Tuhan.

Mazmur 119: 95 adalah salah satu mazmur yang ia tulis di masa pelariannya, dikatakan, "Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi
==> aku hendak memperhatikan peringatan - peringatanMu."

💥 Ketika Anda melihat apa yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia saat iniAnda mungkin mudah untuk berkecil hati.
💥 Ketika Anda melihat media sosial, mendengarkan radio, atau menonton berita,
~ Anda mungkin berkecil hati.
~ Mungkin juga Anda merasa telah hilang harapan.
👉 Tetapi ketika Anda mengisi pikiran Anda dengan kebenaran Firman Tuhan, maka
🪔 Anda akan punya lebih banyak harapan dan perspektif yang lebih baik tentang kehidupan — bahkan ketika Anda
~ berada di tengah permasalahan yang dalam dan
~ sedang mencoba melarikan diri dari musuh Anda.

"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari" 
(Mazmur 119: 97).

✒️ Mencoba merenungkan Firman Tuhan sepanjang hari mungkin terdengar berlebihan.
~ Karena itu bukan sesuatu yang lazim dilakukan oleh siapa pun!
~ Anda bahkan mungkin kesulitan merenungkan Firman Tuhan satu kali dalam hari Anda,
==> *namun Anda bisa memulainya.*

👉 Cobalah memulai hari Anda dengan Firman Tuhan. 
==> Luangkan 10 menit untuk membaca Alkitab di pagi hari, dan
👉 Anda dapat merenungkan apa yang Anda baca sepanjang hari.
👉 Roh Kudus akan membantu Anda mengingat apa yang telah Anda baca saat Anda membutuhkannya di waktu-waktu sulit.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana dengan mengetahui Firman Tuhan memerdekakan Anda?

- Apa satu hal yang Anda lakukan 10 menit setiap pagi yang sebenarnya bisa Anda tinggalkan dan digantikan untuk menghabiskan 10 menit membaca Alkitab?

- Apa artinya memberi makan pikiran Anda dengan Firman Tuhan? Apa hal-hal lain — baik atau buruk — yang dapat Anda masukkan ke dalam pikiran Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 12-15; I Timotius 6
_______________
Anda harus memberi makan pikiran Anda dengan kebenaran Firman Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==================
The Only Truth That Sets You Free
By Rick Warren

"You will know the truth, and the truth will set you free." John 8:32 (NLT)
-----------------
A lot of things that are true won't set you free. You can learn how to program a computer, but that won't set you free. You could read all the latest self-help books, but that won't set you free either.

The only truth that sets you free is the truth of God's Word: "You will know the truth, and the truth will set you free" (John 8:32 NLT). A lot of people can quote this verse, but not everyone acknowledges that it's talking about the Bible or is even from the Bible.

If knowing God's Word is the only way to be free, then you've got to make reading and studying the Bible a priority in your life. You've got to feed your mind on the truth of God's Word.

The ancient Israelite King David understood how important God's Word is. There was a time when he had so many enemies that he was actually a fugitive. He was running for his life and hiding in caves. But no matter what happened, he fed himself with God's truth.

Psalm 119:95 is one of the psalms he wrote during this time, and it says, "Though the wicked hide along the way to kill me, I will quietly keep my mind on your laws" (NLT).

When you look around at things in the world, it's easy to get discouraged. If you scroll through your news feed, listen to talk radio, or watch the news, you're going to get down. You're going to feel hopeless. But when you fill your mind with the truth of God's Word, then you will have more hope and a better perspective on your life—even when you're in a crisis and running from your enemies.

"How I love your law! I think about it all day long" (Psalm 119:97 GNT).. It might be intimidating to try to think about God's Word all day long. That's because it doesn't come naturally to anyone! You might struggle to think about God's Word even one time in your day, but you can start somewhere.

Try starting your day with the Word of God. Spend 10 minutes reading the Bible in the morning, and then you can think about what you read throughout your day. And the Holy Spirit will help you recall what you've read when you when you need it in difficult times.


__._,_.___

Posted by: Petrus Kurniadi <tan_petrus@yahoo.com>
Reply via web postReply to senderReply to groupStart a New TopicMessages in this topic (1)




KETIKA AGAMA DINISTA

Berbagi sikap Penistaan Agama

Dari Pendeta Andar Ismail, penulis renungan terkenal.

KETIKA  AGAMA  DINISTA

Oleh: ANDAR ISMAIL

Selama satu semester pendek saya mendapat kesempatan untuk membaca di perpustakaan Sekolah Teologi Leiden dan Amsterdam.

Duduk di pojok perpustakaan sepanjang hari selama beberapa bulan tentu membosankan.  Akan tetapi, jangan khawatir, ada banyak kesempatan membolos. 

Jam bolos itu saya gunakan untuk jalan-jalan dan cuci mata di pusat pertokoan di depan Stasiun Sentral Amsterdam.
       
Pusat pertokoan itu bukan berbentuk gedung mal, melainkan deretan toko kecil sepanjang jalan sempit untuk sepeda dan pejalan kaki.

Ada ratusan toko kecil berimpitan, mulai dari toko buku ilmiah sampai toko peralatan seks yang picisan, mulai dari toko berlian yang wa sampai toko suvenir murah meriah.

Toko-toko itu selalu dipadati turis.  Letaknya di Rokin, Damrak, dan Vijzeltraat.  Namun, pada hari-hari tertentu beberapa jalan disekitarnya juga penuh dengan pedagang kaki lima. 

Justru di lapak-lapak pedagang kaki lima ini suasananya lebih santai.  Para pedagang seenaknya menggantung jajaannya di pagar kanal.  Para turis pun seenaknya keluar masuk sambil mengemil kentang goreng dan menyeruput kopi.
       
Salah satu lapak itu menjual lukisan dari cerita-cerita Alkitab.

Harap jangan terkejut. 

Di situ ada lukisan perjamuan terakhir, namun Kristus dan kedua belas rasul semuanya telanjang bulat.

Ada lukisan seorang perempuan bersimpuh menangis di kaki Yesus sambil menyeka kaki Yesus, namun bukan dengan rambutnya melainkan dengan payudaranya yang telanjang.

  Ada lukisan kakak beradik Maria dan Marta menengadah mendengarkan cerita Yesus dengan meletakkan dagunya di paha Yesus sambil menempelkan payudara mereka di betis Yesus dan mereka bertiga setengah bugil.

Semua lukisan itu terpajang secara terbuka di muka umum tak jauh dari sebuah gedung gereja.
       
Malam harinya di asrama saya menceritakan tentang lukisan itu kepada beberapa teman.  Mereka langsung menertawakan saya.  Katanya, "Ah, semua orang juga sudah tahu!  Itu tidak seberapa.

Yang lebih sinting juga banyak.  Kamu harus menghadiri pekan Skeptisi.

Acaranya cemooh ilmiah terhadap semua agama.

  Para panelisnya pakar fisika, genetika, neurologi, dan yang lainnya."
       
Saya terdiam keheranan.

Lalu bertanya, "Mengapa gereja tidak melawan?"  Teman-teman itu menertawakan lagi. 

Katanya, "Untuk apa?  Kalau menanggapi orang sinting, kita jadi sama sintingnya. 

Memang pernah ada beberapa pendeta aliran konservatif yang marah-marah ketika ada film adegan asmara Yesus dan menuduh pembuat film itu Antikris. 

Akan tetapi, pendeta yang reaktif itu cuma menunjukkan emosi, bukan argumentasi."
       
Memang dari tahun ke tahun ada saja kartun, lukisan, buku, dan film yang melecehkan Yesus.  Sasaran empuknyan adalah hubungan Yesus dan Maria Magdalena.

  Ada film yang secara eksplisit  memperlihatkan adegan seks Yesus dengan Maria Magdalena.

Ada pula yang hanya secara implisit, misalnya buku dan film The Da Vinci Code menunjukkan bahwa pemeran utama, yaitu detektif cantik Sophie Neveu, adalah keturunan dari hubungan gelap Yesus dengan Maria Magdalena.
       
Selanjutnya dalam film itu pemeran lain mengatakan bahwa Yesus diakui sebagai Tuhan karena dekrit kaisar pada tahun 325.

Padahal pada tahun 80-an sejarawan Flavius Josephus (37-100), mantan komandan pasukan Romawi di Galilea, menulis secara objektif, "Orang-orang ini nekad menolak perintah untuk menyebut kaisar sebagai Kurios sebab mereka hanya mengaku Yesus sebagai Kurios," 

Jadi Yesus diakui sebagai Kuriosatau Tuhan bukan karena dekrit kaisar, melainkan karena penghayatan iman umat, dan bukan baru pada tahun 325, melainkan sudah tercatat dalam I Tesalonika terbitan tahun 50.
       
Buku dan film seperti itu menista Kristus.  Apa reaksi gereja?  Apakah gereja menyeruhkan agar umat memboikot buku dan film itu, dan meminta pemerintah melarang peredarannya?
       
Tidak! Kita tidak bersikap reaktif.  Kita tidak memakai otot, tetapi otak.  Apakah lukisan, buku, dan film itu mengakibatkan kesucian Allah jadi berkurang?  Tentu saja tidak!  Masakan kesucian Allah ternista hanya akibat sebuah film?

  Masakan Allah begitu rapuh dan rentan?

Allah tetap suci meskipun seribu film menodai kesucian-Nya.
      
Ambil contoh ini. 

Gara-gara memarkir mobil agak miring, seorang profesor bedah otak yang punya reputasi internasional dimaki oleh tukang parkir dengan makian, "Otak miring! Goblok!"  Apakah karena makian itu kepandaian profesor tersebut jadi berkurang?

  Meskipun ada seribu tukang parkir memaki begitu, profesor itu tidak berkurang kepandaiannya.  Jadi, apa faedahnya bersikap reaktif terhadap makian begitu?
       
Yesus pernah diminta untuk bersikap reaktif.  Ketika itu Yesus dan kedua belas rasul mencari tempat penginapan.

Akan tetapi, mereka ditolak.

  Penolakan ini merupakan penghinaan.  Oleh sebab itu, rombongan ini marah.  Berkatalah Yakobus dan Yohanes, "Tuhan, apakah Engkau mau supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" (Luk. 9:54)
       
Bagaimana sikap Yesus ketika mendengar hasutan untuk bertindak reaktif itu? 

Tercatat, "Akan tetapi, Ia berpaling dan menegur mereka" (ay.55) Bahasa Aslinya, "Strafeis de epetimesen autois.' Artinya, "Ia buang muka karena tidak mau mendengar lalu menghardik mereka".
       
Mendengar ajakan untuk bersikap reaktif, Yesus langsung buang muka karena tidak mau mengubris ajakan itu. 

Yesus sama sekali tidak mau mempertimbangkan ajakan itu.  Mendengar pun Ia tidak mau.  Ia tidak mau bersikap reaktif.
       
Akan tetapi, banyak orang cenderung bersikap reaktif.  Jika dinista langsung kita balas dengan nistaan yang lebih keras.  Dengan sikap reaktif itu kita merasa diri kuat dan hebat. Benarkah?
       
Tidak! Justru dengan membalas nistaan, kita terjebak ke dalam perangkap.

Membalas kegilaan seseorang akan membuat kita jadi sama gilanya dengan orang itu.  Bodoh kita sendiri jika kita bersikap reaktif sebab sikap reaktif tidak menguntungkan, malah merugikan diri kita sendiri. Sikap reaktif malah kontra produktif.

Apa reaksi Kristus bila saya melaporkan tentang lukisan di kaki lima Amsterdam itu?  Apakah sama seperti teman-teman di asrama, Kristus menertawakan saya?

Tidak! Air muka-Nya tidak berubah.

  Ia mengangkat kepala dan menyimak laporan saya dengan saksama. 

Lalu Ia mengenyitkan dahi, menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum kecut.

Lalu, tanpa sepatah kata ia kembali menunduk dan dengan tenang Ia melanjutkan membaca.

Note.

Setiap penghinaan dan penistaan terhadap Kristus....
Tidak menurunkan derajat-Nya sebagai Allah.
Ia hanya tersenyum dan berkata minum Air Hidup dari-Ku..... maka engkau tidak akan haus lagi.


Jumat, 30 Oktober 2020

Apakah Pikiran Anda Mengatakan yang Sejujurnya?

31 Oktober 2020

Bacaan Hari ini:
Roma 8: 5 "Sebab 
==> mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging;
==> mereka yang hidup menurut Rohmemikirkan hal-hal yang dari Roh."
------------------
🔎 Pernahkah Anda merasa seolah-olah Anda disandera oleh pikiran Anda sendiri? 
==> Mungkin Anda tidak bisa berhenti memikirkan sesuatu. 
==> Atau Anda sering mendapati diri Anda melakukan hal-hal yang tidak ingin Anda lakukan. 
👉 Secara sadar Anda terlibat dalam perilaku yang merugikan diri Anda sendiri
👉 Anda tahu ada sesuatu yang tidak baik untuk Anda, tetapi Anda tetap melakukannya.

Roma 7:23 mengatakan, "Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, 
👉 mengapa kamu marah kepada-Kukarena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat."*_

✒️ Oleh karena *sifat manusia yang cenderung melakukan dosa, maka Anda hanya 
~ memikirkan diri sendiri dan 
~ menuruti kehendak Anda, ketimbang kehendak Tuhan. 
👉 Itulah pertarungan yang terjadi di dalam pikiran Anda, dan 
👉 ketahuilah Anda akan kalah.

✒️ *ifat lama Anda  siapa Anda sebelum Yesus mengubah hidup Anda — bukanlah teman Anda
👉 Sifat itu merupakan sumber penyebab dari semua kebiasaan buruk 
~ yang merugikan diri Anda 
~ yang pada akhirnya akan menjatuhkan Anda.

👉 Apakah Anda ingin 
~ menghentikan kebiasaan itu dan 
memegang kendali lebih atas cara berpikir Anda?

👉 Jika iya, maka Anda perlu mendengar dan memahami kebenaran iniAnda tidak perlu mempercayai semua yang Anda pikirkan.

✒️ Pikiran Anda selalu membohongi Anda.
==> Hanya karena Anda mengira sesuatu itu benar, Bukan berarti itu benar. 
==> Hanya karena Anda merasa sesuatu itu benar, bukan berarti itu benar. 
👉 Pikiran dan emosi Anda seringkali membohongi Anda.

💡 Bagian dari pertumbuhan Rohani — menjadi semakin seperti *Yesus* —yaitu
==> belajar untuk mengetahui perbedaan antara pikiran yang benar dan yang tidak.

💡 Salah satu disiplin terpenting yang bisa mulai Anda bangun dalam hidup ialah dengan 
==> menantang pikiran Anda sendiri. Katakan pada diri Anda, "Saya tahu apa yang saya pikirkan, tetapi apakah itu benar?"

✒️ Seberapa pun jauhnya Anda melangkah dalam perjalanan rohani Anda, 
==> sifat lama Anda yang berdosa akan terus mencoba untuk mengendalikan pikiran Anda
💡 Oleh karena itu, Anda harus belajar untuk mempertanyakan pikiran Anda, 
==> tidak hanya satu kali tetapi 
~ sepanjang hari, 
~ di sepanjang hidup Anda!

🔎 Jika Anda berpikir bahwa tidak ada seorang pun yang menyukai Anda, 
==> tanyakan pada diri Anda apakah itu benar. 
🔎 Jika Anda menganggap diri Anda tidak akan pernah menjadi orang yang lebih baik, 
==> tanyakan pada diri Anda apakah itu benar. 
🔎 Jika Anda berpikir hidup Anda tidak berharga, 
==>  *pertanyakan* apa yang sedang Setan coba yakinkan kepada diri Anda. 
💡 Kemudian carilah atau ingatlah dalam Firman Tuhan apa yang benar tentang siapa Anda.

"Sebab 
==> mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging
==> mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh" 
(Roma 8: 5).

Renungkan hal ini:
- Pikiran-pikiran apa yang bisa berhenti Anda percayai ketika Anda menyerahkannya pada terang Firman Tuhan?

- Hal-hal apakah yang menyenangkan Roh Kudus (Roma 8: 5)?

- Apa yang membuat Anda sulit untuk menyerahkan pikiran Anda kepada Roh Kudus?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 6-11; I Timotius 5
____________
Jangan mengandalkan pengertianmu sendiri.
==> Andalkan hikmat Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
================
Are You Telling Yourself the Truth?
By Rick Warren

"Those who are dominated by the sinful nature think about sinful things, but those who are controlled by the Holy Spirit think about things that please the Spirit." Romans 8:5 (NLT)
--------------------
Have you ever felt like you are a hostage to your thoughts? Maybe you just can't get a thought out of your mind. Or you often find yourself doing things you don't want to do. You knowingly engage in self-defeating behavior. You know something is not good for you, but you do it anyway.

Romans 7:23 says, "I see a different law at work in my body—a law that fights against the law which my mind approves of. It makes me a prisoner to the law of sin which is at work in my body" (GNT).

Because of your sinful nature, you think of yourself and your wants more than what God wants. It's a battle in your mind, and you're losing it. Your old nature—who you were before Jesus changed your life—is not your friend. It is the source of all your self-defeating habits that tend to take you down.

Do you want to break those habits and have more control over the way you think?

Then you need to hear and understand this truth: You don't have to believe everything you think.

Your mind lies to you all the time. Just because you think something is true doesn't make it true. Just because you feel something is true doesn't make it true. Your mind and your emotions often lie to you. Part of spiritual growth—becoming more like Jesus—is learning to know the difference between thoughts that are true and those that are not.

One of the most important disciplines you can build in life is to challenge your own thoughts. Say to yourself, "I know what I'm thinking, but is that really true?"

No matter how far you go in your spiritual walk, your old, sinful nature will keep trying to take control of your thoughts. You have to learn to question your thoughts, not just one time but throughout your day and throughout your life!

When you start to think nobody likes you, ask yourself if that's really true. If you think it's never going to get better, ask yourself if it's true. When you think your life is worthless, question what Satan is trying convince you of. Then, remember what you know from God's Word to be true.

"Those who are dominated by the sinful nature think about sinful things, but those who are controlled by the Holy Spirit think about things that please the Spirit" (Romans 8:5 NLT).



Kamis, 29 Oktober 2020

Tahun2 Terbaik dalam hidup Anda

🌹🌹🌹🌹
Mengapa perusahaan harus merekrut orang di atas 60 untuk posisi senior dan bertanggung jawab ?

Karena mereka lebih produktif daripada yang di bawah 60 !

Sebuah studi besar-besaran di Amerika Serikat telah menemukan bahwa usia paling produktif dalam hidup seorang pria adalah 60-70.

Dari 70-80 adalah usia paling produktif ke-2.

Usia paling produktif ke-3 adalah 50-60.

Usia rata-rata pemenang Hadiah Nobel adalah 62 tahun.
 
Usia rata-rata seorang CEO di perusahaan Fortune 500 adalah 63.

Usia rata-rata pendeta dari 100 gereja terbesar di Amerika adalah 71.

Usia rata-rata Paus adalah 76.

Ini memberitahu kita entah bagaimana, Tuhan telah merancang bahwa tahun-tahun terbaik dalam hidup Anda adalah di usia 60-80 !

ITU SAAT ANDA BEKERJA DENGAN PRESTASI TERBAIK.

Sebuah studi yang dipublikasikan di NEJM menemukan bahwa pada 60 Anda mencapai puncak potensi dan lanjutkan hingga 80 !

Jadi, jika Anda berusia antara 60-70, atau 70-80, Anda memiliki tahun-tahun terbaik dalam hidup Anda !

Sumber: Jurnal Kedokteran New England: 70.389 (2018)

 ⏯ *Tidak perlu khawatir tentang usia sama sekali. Be Happy !*

Bagaimana Melihat Tujuan di Tengah Rasa Sakit Anda

30 Oktober 2020

Bacaan Hari ini:
Ibrani 12: 2 "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,– 
==> yang memimpin kita dalam iman, dan .
==> yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, 
==> yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, 
==> yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."
-----------------------
💡 Jika Anda sudah sangat dewasa, Anda mungkin sudah belajar dari pengalaman hidup bahwa 
==> Anda dapat menangani lebih banyak rasa sakit dibanding yang Anda pikir. Bahkan 
==> Anda mungkin perlu melalui masa-masa sulit terlebih dahulu untuk menyadari seberapa banyak rasa sakit yang bisa Anda tanggung.

✒️ Manusia bisa menahan rasa sakit yang luar biasa apabila mereka bisa melihat 
==> tujuan di balik rasa sakit itu serta 
==> manfaat yang didapat setelah rasa sakit itu. 
👉 Persis seperti itulah yang Yesus lakukan saat Dia disalibkan
==> Dia merasakan sakit yang luar biasa, tetapi 
==> Dia mengesampingkan itu untuk menerima upah-Nya di surga. 
==> Dia memikirkan perspektif surga.

Yesus tidak hanya melihat di sini dan pada saat ini. Jika seandainya demikian, maka masa depan-Nya akan suram, dan Dia akan putus asa. Tetapi Yesus mengabaikan rasa sakit itu untuk mendapatkan upah-Nya di surga. Bagi-Nya upah yang kekal di surga jauh lebih besar dibanding kelegaan sementara di bumi.

Saat Anda merasakan kepedihan atau luka dan hanya melihat di sini dan saat ini, maka besar kemungkinan Anda akan berkecil hati dan tertekan. Malah kadang Anda mungkin merasa ingin menyerah. Satu-satunya cara agar Anda dapat melewati masa-masa tersulit dalam hidup ialah dengan mengabaikan rasa sakit itu untuk mendapatkan upah yang kekal di surga.

Ibrani 12: 2 mengatakan, "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."

Yesus menanggung rasa sakit yang memilukan di kayu salib sebab Dia tahu tentang sukacita yang akan menjadi milik-Nya kelak.

Ketika Anda memiliki pikiran yang seperti Kristus, maka Anda akan mulai berpikir seperti Yesus — tentang masa lalu, masa kini, masa depan, Tuhan, kehidupan, kematian, dosa, keselamatan, teman-teman, dan iman Anda. Anda akan mulai menyadari bahwa hidup ini lebih dari sekadar di sini dan saat ini, dan itulah yang memberi Anda kekuatan untuk bertahan.

Renungkan hal ini:
- Apa yang paling Anda harapkan dalam hidup? Apa yang memberikan Anda kelegaan atau kenyamanan terbesar?

- Bagaimana Anda bisa mengingatkan diri Anda sendiri tentang apa yang telah Tuhan janjikan kepada Anda di surga, sehingga Anda dapat bertahan melewati rasa sakit Anda?

- Tujuan seperti apa yang sesungguhnya mau Tuhan berikan kepada Anda sehingga Ia mengizinkan Anda untuk melewati rasa sakit?

- Di musim ketidakpastian ini, bagaimana dengan memiliki cara berpikir yang seperti Kristus dan kekekalan surga akan membentuk perspektif Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 1-5; I Timotius 4
____________________
Sukacita terbesar bagi Yesus — dan kita — ialah pengharapan akan kekekalan di surga, di mana kita akan berada di dalam hadirat Allah selamanya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=============
How to See the Purpose in Your Pain
By Rick Warren

"[Jesus] did not give up because of the cross! On the contrary, because of the joy that was waiting for him, he thought nothing of the disgrace of dying on the cross, and he is now seated at the right side of God's throne." Hebrews 12:2 (GNT)
---------------------------
If you're very far into adulthood, you've probably learned that you can handle more pain than you ever thought. In fact, it probably took going through difficult times for you to realize just how much you could handle.

Human beings can stand an enormous amount of pain if they can see a purpose in the pain and a reward past the pain. That's exactly what Jesus did when he went to the cross. He was in excruciating pain, but he looked past the pain to the reward in heaven. He had an eternal perspective.

Jesus wasn't just looking at the here and now. If he was, his future would have looked bleak, and he would have despaired. But Jesus looked past the pain to the reward in heaven. He valued that eternal reward far more than any temporary relief on earth.

When you're in pain and just looking at the here and now, you can get discouraged and depressed. Sometimes you may feel like giving up. The only way you're going to make it through the toughest times in life is to look past the pain to the reward in heaven.

Hebrews 12:2 says, "[Jesus] did not give up because of the cross! On the contrary, because of the joy that was waiting for him, he thought nothing of the disgrace of dying on the cross, and he is now seated at the right side of God's throne" (GNT). 

Jesus endured the shameful pain on the cross because he knew of the joy that would be his afterward. The greatest joy for Jesus—and us—is the hope of an eternity in heaven, where we will be in God's presence forever.

When you get the mind of Christ, you begin to think the way Jesus does—about your past, your present, your future, God, life, death, sin, salvation, your friends, and your confidence. You realize there's more to life than just here and now, and that gives you the strength to endure.



Rabu, 28 Oktober 2020

Bagaimana Berserah pada Kehendak Tuhan Saat Anda Merasakan Luka

29 Oktober 2020

Bacaan Hari ini:
Markus 14:36 "Kata-Nya, "Ya Abba, ya Bapa
==> tidak ada yang mustahil bagi-Mu, 
==> ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
------------------------------
✒️ Memiliki pikiran yang seperti Kristus berarti Anda bersedia melakukan kehendak Allah
==> bahkan ketika itu menyakitkan, 
==> bahkan ketika itu sulit dilakukan, 
==> bahkan ketika itu kelihatannya mustahil
👉 Yesus memberikan kita satu contoh penting mengenai hal ini di malam sebelum Dia disalibkan.

💡 Di Taman Getsemani, *Yesus menderita* sebab 
👉 Dia tahu 
==> rasa sakit yang akan Dia hadapi keesokan harinya — 
==> bukan hanya rasa sakit fisik tetapi juga rasa sakit emosional dan spiritual karena terpisah dari Bapa-Nya saat Dia menanggung cela dan beban dosa kita.

Bahkan kemudian Yesus berdoa, "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki" 
(Markus 14:36 ).

💡Di Taman Getsemani, Yesus berseru bahwa 
👉 Dia ingin melakukan kehendak Allahbukan kehendak-Nya sendiri, bahkan meski itu menyakitkan.

✒️ Kapan pun Anda merasakan kepedihan atau luka, serukanlah doa Yesus di Taman Getsemani.

👉 Ada tiga bagian dari doa ini. 
1️⃣ Bagian pertama adalah iman. Yesus percaya bahwa Allah punya kuasa untuk mengubah situasi yang tengah Ia hadapi. Anda juga bisa menggunakan doa ini. Apa pun situasi yang Anda alami saat ini, Anda dapat mulai dengan menyerukan doa ini dengan iman, "Tuhan, aku tahu Engkau punya kuasa untuk mengubah ini."

Kemudian, 
2️⃣ mintalah bantuan Tuhan. Anda dapat berseru seperti ini di dalam doa, "Tuhan, 
~ aku meminta bantuan-Mu. 
~ Saat ini, aku merasakan rasa sakit yang teramat, 
~ aku butuh bantuan-Mu. Tuhan, 
~ berikanlah aku sebuah mukjizat. 
~ Aku percaya Engkau punya kuasa untuk mengubah keadaan. 
~ Bantulah aku, ya Tuhan."

3️⃣ Bagian ketiga dari doa Getsemani adalah berserah diri, dan 
👉 kuncinya adalah dengan belajar untuk memiliki pikiran yang seperti Kristus.* Berdoalah seperti yang Yesus lakukan; *"Bapa, meskipun aku meminta Engkau untuk menghilangkan rasa sakitku, namun aku mau berserah penuh kepada-Mu. Bahkan lebih dari apa pun, bahkan lebih dari kelegaan, aku ingin menjadi seturut dengan kehendak-Mu, bukan kehendakku."

🔎 Apakah Anda siap untuk mengatakan hal itu kepada Tuhan di masa-masa sulit ketika Anda memerlukan bantuan? 
👉 Ketika Anda siap melakukannya, Anda menunjukkan kedewasaan spiritual dan kepercayaan kepada Tuhan untuk terus 
==> menyediakan buat Anda dan 
==> menggunakan masalah Anda untuk mendatangkan kebaikan.

Renungkan hal ini:
- Jika Anda tahu bahwa besok Anda akan menghadapi pencobaan terbesar dalam hidup, apa yang akan Anda doakan kepada Tuhan hari ini?

- Apakah Anda percaya bahwa Allah memiliki kuasa untuk mengubah situasi terburuk Anda? Bagaimana doa Anda mencerminkan apa yang Anda percayai?

- Dengan cara apa Yesus menjadi teladan bagi kita soal bagaimana caranya berserah kepada Allah ?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ratapan 4-5; I Timotius 3
___________________
Berserah pada kehendak Tuhanbukan berarti pasrah
==> Berserah artinya kita percaya penuh pada Tuhan,

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==============
How to Surrender to God's Will When You're in Pain
By Rick Warren

"Abba, Father . . . everything is possible for you. Take this cup from me. Yet not what I will, but what you will." Mark 14:36 (NIV)
--------------------
To have the mind of Christ means you want to do God's will, even when it's painful, even when it's difficult, even when it seems impossible. Jesus gave us the ultimate example of this the night before he went to the cross.

In the Garden of Gethsemane, Jesus was in agony knowing the pain he was going to face the next day—not just the physical pain but the emotional and spiritual pain of being separated from his Father as he carried the shame and weight of our sin.

Even then, Jesus prayed, "Abba, Father . . . everything is possible for you. Take this cup from me. Yet not what I will, but what you will" (Mark 14:36 NIV). In Gethsemane, Jesus said that he wanted to do God's will, not his own, even if it was painful.

Any time you're in pain, pray the Garden of Gethsemane prayer. There are three parts to it. The first part is faith. Jesus believed God had the power to change his situation. You can pray that, too. Whatever kind of situation you're going through right now, you can start by praying in faith, "God, I know you've got the power to change this."

Then ask God for his help. It's appropriate to say, "God, I'm asking for your help. I'm in a lot of pain right now, and I need some relief. I'm asking for you to do a miracle. I know you have the power to change the situation, and I'm asking you to do it."

The third part of the Gethsemane prayer is surrender, and its key to learning to have the mind of Christ. Pray like Jesus did: "Lord, even though I'm asking you to take away the pain, I surrender to you. More than anything else, even more than relief, I want your will, not mine."

Are you ready to say that to God in your hour of greatest need? When you do, you show your spiritual maturity and trust in God to continue to provide for you and use your trouble for good.



Selasa, 27 Oktober 2020

Jangan Berhenti di Pengampunan

28 Oktober 2020


Bacaan Hari ini:
Matius 5:44 "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
------------------
✒️ Berpikir seperti Yesus berarti bersedia mengampuni orang yang telah menyakiti Anda.

💥 Bahkan di kayu salib sekalipun
==> Yesus mengampuni. Dalam Lukas 23:34a, Ia berbicara tentang orang-orang yang telah menyiksa dan menyalibkan Dia, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu *apa yang mereka perbuat."

🔎 Siapa yang selama ini paling menyakiti Anda dalam hidup? 
🔎 Siapa seseorang yang paling Anda benci? 
🔎 Rasa sakit apa yang selama ini Anda simpan karena Anda tidak bisa memaafkan?

✒️ Ketika Anda masih berpegang pada rasa sakit, sesungguhnya Anda hanya sedang menyakiti diri sendiri. 
👉 Anda perlu mengampuni orang tersebut
==> bukan karena mereka pantas mendapatkannya, tetapi 
==> karena Allah telah mengampuni Anda, dan 👉 Dia mengharapkan Anda melakukan hal yang sama kepada orang lain.

💡 Anda mengampuni karena Anda tidak ingin rasa sakit Anda berubah menjadi kepahitan dan kebencian.

💡 Dendam itu ibarat minum racun dan berharap itu akan menyakiti orang lain.

👉 Yesus selalu mengampuni, namun 
==> Dia tidak pernah berhenti hanya pada pengampuan. 
👉 Yesus memberikan sebuah contoh yang radikal ketika Dia mengajarkan, "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" 
(Matius 5:44).

✒️ Memaafkan saja 
==> tidak cukup. 
👉 Tuhan ingin 
~ Anda belajar untuk merespons kejahatan dengan kebaikan, dan 
~ memberkati mereka yang telah menyakiti Anda. 
👉 Dia ingin 
Anda mendoakan mereka untuk kebaikan mereka.

🔎 Kenapa Anda harus melakukan itu? Karena 👉 berpikir seperti Yesus ialah cara hidup yang 
~ paling sehat, 
~ paling bahagia, dan 
~ paling menyembuhkan.

✒️ Bila Anda memiliki pikiran yang seperti Kristus, maka 
📌 Anda akan merasa lega untuk mengampuni dan memberkati orang lain.
📌 Anda 
~ merasa lega untuk terus melangkah dalam hidup, 
~ merasa aman dalam keselamatan yang dari Kristus, dan 
~ memiliki pengharapan untuk masa depan.

Renungkan hal ini:
- Rasa sakit apakah yang selama ini Anda simpan yang menahan pertumbuhan rohani Anda lebih berbuah?

- Apakah orang lain harus menerima pengampunan Anda atau bersedia berdamai dengan Anda agar Anda mampu mengampuni dan mendoakan mereka? Mengapa atau mengapa tidak?

- Adakah sesuatu yang pernah Anda lakukan atau yang pernah dilakukan orang lain yang tidak bisa dimaafkan? Adakah yang bisa Anda lakukan untuk membuat Tuhan mengurangi kasih-Nya atas Anda? Apa alasan dari jawaban Anda itu?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ratapan 1-3; I Timotius 2
___________________
Bila Anda memiliki pikiran duniawi, maka Anda hanya akan hidup dalam rasa sakit di masa lalu.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==============
Don't Stop with Forgiveness
By Rick Warren

"Love your enemies and pray for those who persecute you." Matthew 5:44 (GNT)
------------------------
To think like Jesus means to be willing to forgive the people who have hurt you.

Even on the cross, Jesus forgave. In Luke 23:34 he says of the people who tortured and hung him there, "Father, forgive them, for they do not know what they are doing" (NIV).

Who has hurt you the most in life? Who are you holding a grudge against? What pain are you holding on to because you cannot forgive?

When you hold on to hurt, you're really only hurting yourself. You need to forgive the person, not because they deserve it but because God has forgiven you, and he expects you to do the same for others. You forgive because you don't want your pain to turn into bitterness and resentment. Being unforgiving is like drinking poison and hoping it hurts the other person.

Jesus always forgives, but he never stops with just forgiveness. He gives a radical example when he says, "Love your enemies and pray for those who persecute you" (Matthew 5:44 GNT).

It is not enough to just forgive. God wants you to learn to respond to evil with good and bless those who have hurt you. He wants you to pray for their good.

Why would you do that? Because thinking like Jesus is the healthiest, happiest, and most healing way to live.

If you have the mind of the world, you're only going to live in the pain of past hurt.

When you have the mind of Christ, you are free to forgive and bless. You're free to move forward with your life, secure in your salvation and hope for the future.



Senin, 26 Oktober 2020

PERNYATAAN EKSTRIM MENTERI KESEHATAN

.

        POLA PIKIR MENKES YANG
               BAGUS PATUT JADI
                     RENUNGAN

   PERNYATAAN EKSTRIM MENTERI
                    KESEHATAN
  Letjen TNI Dr. Terawan Agus Putranto
                    Sp. Rad ( K)

01. Masuk ke Rumah Sakit orangnya belum mati, diobati beberapa bulan kemudian mati, coba kamu pikirkan ini diobati hingga sembuh, atau diobati hingga mati

02. Diabetes :
Mula mula satu tanda plus, selama 10 tahun pengobatan berubah menjadi empat tanda plus, coba kamu katakan setelah pengobatan jadi ringan atau tambah berat, serta apakah masih bisa bertahan 10 tahun lagi ...

03. Dokter sendiri berdarah tinggi 10 tahun, dia sendiri tidak dapat mengobati dirinya, tapi bisa bisa buka resep untuk pasien Darah tinggi. Dokter itu sendiri diabetes 5 tahun, Asam urat 8 th, membuka resep mengobati pasien yang sakit 1-2 tahun. Apakah Ini Tidak Lucu ...?

04. Gedung Rumah Sakit makin bangun makin besar, pasien sakit makin hari makin banyak, apabila Dokter benar benar dapat menyembuhkan pasien, seharusnya pasien makin hari makin sedikit.

05. Penderita Kanker di operasi, Radioterapi, Kemoterapi, setelah 2-3 bulan mati, bahkan Bangkrut melarat. Andai tidak masuk Rumah Sakit malah bisa hidup 2 tahun, bahkan bisa lebih lama, apakah itu Prestasi medis atau hal yang menyedihkan ... ?

06. Jadi seharusnya orang macam apa yang harus ke Rumah Sakit ... ?

1). Orang yag butuh pertolongan
      Darurat 
2). Orang yang butuh Hemostasis darurat (menghentikan pendarahan). 
3). Orang yang Patah tulang tangan /
       kaki
4). Ibu Hamil yang akan melahirkan.

Bagi orang-orang selain di atas, asal mengatur mentalitas hidup, Berolah raga, ubah kebiasaan buruk, Gizi seimbang, perawatan dengan Herbal sudah cukup ... !

07. Kesimpulan :
      Manusia sudah kehilangan pola
      pikir logis  :
     Sakit         → Makan obat
     Ke dokter → Masuk Rumah Sakit

Akibatnya :
Jual rumah
→  Pinjam uang
→  Diobati sampai Mati

_Inilah kesedihan POLA PIKIR INERSI MANUSIA ... ! 
MANUSIA DEMIKIAN GALAU & TERSESAT ...!

I N G A T :‼️
KUNCI SEHAT BERADA DITANGAN DIRI SENDIRI ... !!!

Engkau sesungguhnya tidak sakit, hanya punya kebiasaan ke Dokter periksa penyakit.
Jadi Otaknya lah yang berpenyakit.

Mahatir Muhammad ( usia ± 92 th ) mengatakan :
Saya akan menyarankan orang untuk tidak beristirahat ketika mereka menjadi Tua karena jika anda beristirahat, anda akan segera menjadi sangat lemah & tidak mampu, & mungkin menjadi Pikun.

Jadilah Aktif setelah anda mencapai usia pensiun, kata Dr Mahathir Muhammad ( Perdana Menteri Malaysia )

Ini sama dengan otot ototmu, Jika anda tidak menggunakan otot & berbaring sepanjang waktu, otot-otot bahkan tidak dapat membawa berat Badan anda. Anda tidak bisa Berdiri, anda tidak bisa Berjalan.

Otak juga  sama. Jika anda tidak menggunakan Otak anda, anda tidak Berpikir, anda tidak menyelesaikan masalah, anda tidak membaca, anda tidak menulis, Otak mundur & anda menjadi Pikun. Jadi selalu Aktif lah, tambahnya.

Jangan Pernah Merasa Sudah Tua ... 
               Tetaplah Muda & Aktif.

Hadapi Hidup ini dengan Semangat,  jangan pernah berpikir Menyerah & ingat kekayaan yang kita punya tidak ada yang Abadi

                Salam Sehat Bahagia Selalu ...

                  PLEASE SHARE
                       💪🤝🙏


Fokus untuk Hidup Untuk Satu Penonton

27 Oktober 2020

Bacaan Hari ini:
Lukas 16:13 "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian 
👉 ia akan 
==> membenci yang seorang dan 
==> mengasihi yang lain, atau 
👉 ia akan 
==> setia kepada yang seorang dan 
==> tidak mengindahkan yang lain. 
👉 Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
-------------------
💥 Ketika Anda selalu khawatir akan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda, maka 
==> Anda tidak akan bisa menjadi seperti yang Tuhan kehendaki. Namun, 
💥 ketika Anda belajar untuk berpikir seperti Yesus, maka Anda tidak akan khawatir tentang menyenangkan semua orang. 
👉 Yesus memiliki fokus yang benar. 
👉 Dia hanya fokus untuk menyenangkan hati Allah.

✒️ Yesus tidak pernah dimanipulasi oleh orang banyak atau dengan 
==> persetujuan atau 
==> ketidaksetujuan orang lain. 
👉 Dia hidup untuk satu Penonton: "Sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku" 
(Yohanes 5:30b).

✒️ Memiliki pikiran yang seperti Kristus itulah 
==> yang seharusnya kita lakukan.

🔎 Bukankah hidup untuk satu Penonton akan membuat hidup Anda lebih sederhana? 👉 Jika Tuhan menyukai apa yang Anda lakukan, maka Anda tahu bahwa Anda melakukan hal yang benar.

Allah berfirman dalam Matius 3:17, "Lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

✒️ Sesungguhnya Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. 
👉 Bahkan Tuhan sekalipun tidak bisa menyenangkan semua orang!
📌 Ketika seseorang berdoa meminta cuaca cerah, orang lain berdoa agar hujan turun
📌 Ada yang berdoa agar timnya bisa bermain bagus, dan ada yang berdoa agar tim lawan menang
👉 Anda tidak bisa menyenangkan semua orang.

Lukas 16:13 mengatakan, "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

✒️ Anda harus memutuskan 
👉 persetujuan siapa yang Anda cari
==> persetujuan Allah atau 
==> persetujuan orang lain. 
🔎 Apakah Anda akan menjalani hidup demi 
==> apa yang orang lain pikirkan atau 
==> apa yang Tuhan pikirkan tentang Anda?

✒️ Ketika Anda selalu mencari validasi dari orang lain, itu artinya 
📌 Anda tidak benar-benar menyadari siapa diri Anda. 
📌 Anda tidak mengerti bahwa Allah memiliki tujuan menciptakan Anda dan ingin agar Anda percaya bahwa Ia selalu beserta Anda.

✒️ Yesus tak pernah membiarkan persetujuan orang lain atau rasa takut akan penolakan mengendalikan-Nya
📌 Dia tidak pergi melakukan pelayanan untuk memenangkan kontes popularitas. 
📌 Dia tidak butuh pendapat orang lain untuk membuktikan bahwa diri-Nya benar.

✒️ Ketika Anda memiliki pikiran yang seperti Kristus, maka 👉 Anda akan merasa sangat nyaman dengan 
==> identitas Anda, 
==> tujuan Anda, dan 
==> kehadiran Tuhan dalam hidup Anda.

Renungkan hal ini:
- Mengapa Anda tidak dapat sepenuhnya menyadari identitas serta tujuan Anda saat Anda khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda?

- Apa tujuan utama Anda? Dalam setiap tujuan tersebut, persetujuan siapakah yang memotivasi Anda?

- Bagaimana dengan mempelajari Firman Tuhan dapat membantu Anda untuk memiliki pikiran seperti Kristus dan lebih mengejar dengan persetujuan-Nya ketimbang persetujuan orang lain?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yeremia 51-52; I Timotius 1
_____________
Anda tidak perlu meminta persetujuan orang lain atas diri Anda. 
==> Pikirkan saja apa yang berkenan di mata Allah

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Focus on Living for an Audience of One
By Rick Warren

"No one can serve two masters." Luke 16:13 (NIV)
----------------
When you're always worried about what other people think of you, you can't be what God wants you to be. But, when you learn to think like Jesus, you won't worry about pleasing everyone. Jesus had the right focus. He was only concerned with pleasing God.

Jesus was never manipulated by crowds or by the approval or the disapproval of anybody else. He lived for an audience of one: "I try to please the One who sent me" (John 5:30 NCV). When you have the mind of Christ, that's what you do.

Wouldn't it simplify your life to live for an audience of one? If God likes what you're doing, then you know you're doing the right thing.

God says in Matthew 3:17, "This is my Son, whom I love; with him I am well pleased" (NIV). Jesus was obviously doing it right.

The truth is, you can't please everybody. Even God can't please everybody! When someone prays for it to be sunny, somebody else is praying for it to rain. Somebody is praying for their team to do well, and someone else wants the opposing team to win. You can't please everybody.

Luke 16:13 says, "No one can serve two masters" (NIV).

You have to decide whose approval you're going to seek—God's approval or other people's approval. Are you going to live for what other people think or what God thinks?

When you're always looking for validation from other people, it means you don't really realize who you are. You don't understand what God made you to do or believe that he is always with you. 

Jesus never let someone else's approval or a fear of rejection control him. He wasn't out to win a popularity contest. He didn't need other people's opinions to validate himself.

When you have the mind of Christ, you will be so secure in your identity, your purpose, and God's presence in your life that you won't need to look to other people for approval.