Sabtu, 31 Desember 2016

Langkah Pertama Menuju Mujizat

Langkah Pertama Menuju Mujizat

01 Januari 2016

Bacaan Hari ini:
Markus 6:34-37 "Ketika Yesus mendarat, 
~ Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka 
~ tergeraklah hati-Nya oleh 
~ belas kasihan kepada mereka, karena 
~ mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. 
~ Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. 

Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: 
~ 'Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. 
~ Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini.' 

Tetapi jawab-Nya: 
~ 'Kamu harus memberi mereka makan!' 

Kata mereka kepada-Nya: 'Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?'"
------------------------------
Jika Anda ingin Tuhan melakukan mujizat dalam hidup Anda, hal pertama yang harus Anda lakukan ialah
~ mengakui bahwa Anda memiliki masalah yang tak terpecahkan.

Markus 6:34-37 mengatakan, 
"Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka 
~ tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena 
~ mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. 
~ Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. 

Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: 
~ 'Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. 
~ Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini.' 

Tetapi jawab-Nya: 
~ 'Kamu harus memberi mereka makan!' 

Kata mereka kepada-Nya: 
~ 'Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?'"

Dalam ayat ini, kita belajar tiga respon awam dalam menanggapi masalah yang tak terpecahkan dalam hidup kita: 
~ Kita menunda-nunda,
~ kita menyalahkan orang lain, dan
~ kita menjadi khawatir.

Pertama, 
kita menunda-nunda. 
~ Sudah terlambat ketika para murid datang kepada Yesus memberitahu masalah yang tengah mereka hadapi. 
~ Mereka memakan waktu seharian untuk mencari jalan keluar bagaimana memberi makan 5,000 orang. 

Ketika kita memiliki masalah yang tak bisa kita pecahkan, 
~ kita terus menunda-nunda menyelesaikannya. 
~ Kita menunggu. 
~ Kita berpura-pura masalah itu tidak ada. 
~ Kita melimpahkan tanggung jawab kita pada orang lain.

Masalah apa yang tengah Anda hindari dalam pernikahan Anda? 

Masalah apa dalam keuangan Anda yang Anda tunda-tunda selesaikan? 

Masalah apa dalam tubuh Anda yang Anda tunda-tunda selesaikan? 

Penundaan hanya memperkeruh masalah.

Kedua, 
~ kita melimpahkan tanggung jawab kita. 
~ Kita menyalahkan orang lain. 
~ Ketimbang menghadapi masalah itu, para murid ingin mengusir pengikut-Nya. Mereka berpikir, 
~ "Hei, kita tidak mengajak orang-orang ini ke mari. 
~ Kita juga tidak menjanjikan untuk memberi mereka makanan." 

Para murid tak bertanggung jawab atasnya. 

Pernahkah Anda melakukan itu dengan masalah Anda?

Hal ke tiga ialah khawatir. 
~ Kita resah, panik, cemas, dan tertekan. 

Ketika Yesus menyuruh para murid untuk memberi makan orang banyak, 
~ kecemasan mereka menggila. 

Saya bisa bayangkan Petrus menghitung-hitung biaya makan. 
~ "Lima ribu orang! 

Bagaimana kita bisa mendapatkan makanan dan membuatnya tetap hangat dan mendistribusikannnya dan beres-beres?"

Sama seperti yang kita lakukan saat menghadapi masalah yang tampaknya tak terpecahkan, 
~ para murid menunda-nunda, 
~ mereka melemparkan tanggung jawab, dan mereka khawatir. 

Apa yang salah? 

Mereka berdiri di samping Yesus- Sosok yang bisa dengan mudah mengubah batu menjadi roti, namun 
~ saat Ia menyuruh mereka mengerjakan sesuatu, mereka berseru, 
~ "Tuhan, ini sungguh tidak mungkin dilakukan secara keuangan dan manusiawi."

Pernahkah Tuhan meminta Anda melaksanakan sesuatu yang mustahil dan Anda menjawab, 
~ "Tuhan, saya tidak punya uang. 
~ Saya tidak punya tenaga. 
~ Saya tidak ahli dalam hal ini."

Tuhan ingin Anda melakukan yang tidak mungkin sebab 
~ Dia ingin merentangkan iman Anda. 

Saat Anda memiliki masalah yang tak terpecahkan, 
~ akuilah, dan kemudian 
~ tunggu dan 
~ lihat bagaimana Tuhan mengubahnya menjadi mujizat.

Renungkan hal ini:

Apa satu masalah dalam hidup Anda yang sepertinya tak bisa dipecahkan?

Menurut Anda apa yang Tuhan minta Anda lakukan ketimbang mengkhawatirkan masalah tersebut?

Alkitab mengatakan bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan masalah lebih dari yang bisa kita tangani? 

Bagaimana menurut Anda?
_________________
Ketika Anda hidup dengan iman,
~ itu termasuk pergi ke tempat-tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya
~ Tuhan ingin Anda melakukan yang tidak mungkin sebab 
~ Dia ingin merentangkan iman Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Jumat, 30 Desember 2016

Bertumbuh, Menabur Dan Berjalan Di Dalam Iman

Bertumbuh, Menabur Dan Berjalan Di Dalam Iman

31 Desember 2016

Bacaan Hari ini:
Kolose 2:7 
~ "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, 
~ hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan 
~ hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."
-------------------------
Tuhan ingin Anda fokus untuk 
~ bertumbuh, 
~ menabur, dan 
~ berjalan di dalam iman. 

Pertama, 
~ Tuhan ingin Anda bertumbuh di dalam iman.
~ Dia tidak ingin Anda menjadi bayi rohani! 

Alkitab mengatakan dalam Kolose 2:7 
~ "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, 
~ hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan 
~ hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."

Dan, 
~ Tuhan ingin Anda menabur dalam iman. 
~Dia ingin Anda belajar menjadi murah hati, karena Anda tidak bisa menjadi seperti Kristus tanpa menjadi murah hati. 

Alkitab mengatakan, "Camkanlah ini: 
~ Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan 
~ orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga" (2 Korintus 9:6).

Inilah hukum menabur dan menuai, dan itu berlaku di setiap bidang kehidupan kita. 
~ Jika Anda menabur kritik, Anda akan menuai kritik. 
~ Jika Anda menabur kasih, Anda akan menuai kasih. 
~ Jika Anda menabur kebaikan, Anda akan menuai kebaikan. 

Anda akan selalu menuai lebih dari yang Anda tabur. 

Ketika Anda menanam satu biji jagung di tanah, 
~ Anda tidak akan mendapatkan satu biji jagung kembali.
~ Anda akan mendapatkan satu pohon jagung. 
~ Anda akan selalu mendapatkan kembali yang lebih banyak- positif atau negatif - atas apa pun yang Anda masukkan ke dalam kehidupan Anda. 

Kemudian, 
~ Tuhan ingin Anda untuk berjalan di dalam iman. 

Ibrani 11:8 mengatakan,
~ "Karena iman Abraham taat, ketika
~  ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu 
~ ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui."

Apakah Anda akan melakukannya? 

Pada saat dipakai Allah, 
~ Abraham sudah begitu tua. 
~ Dia berada di fase pensiun, 
~ ia hendak berhenti dan 
~ ingin menghabiskan hari tuanya 

ketika Allah berkata, 
~ "Tidak. 
~ Bekemaslah, 
~ bersiap-siaplah untuk perjalanan terbesar dalam hidupmu." 

Ketika Anda hidup dengan iman,
~ itu termasuk pergi ke tempat-tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Mengapa begitu penting bagi Anda untuk membangun iman Anda?

Sebab segala sesuatu yang Allah lakukan dalam hidup Anda,
~ Ia lakukan dengan kasih karunia-Nya, melalui iman Anda:

"Tetapi 
~ tanpa iman tidak mungkin
~  orang berkenan kepada Allah" 
(Ibrani 11:6a).

"Jadilah kepadamu menurut imanmu" (Matius 9:29b).

"Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah 
~ dosa" (Roma 14:23b).

Renungkan hal ini: 

Bagaimana Anda tumbuh di dalam iman Anda dalam enam bulan terakhir ini?

Apa yang akan dikatakan orang-orang terdekat Anda tentang apa yang tengah Anda tabur dalam hidup Anda?

Pernahkan Tuhan meminta Anda untuk pergi ke suatu tempat dengan iman, namun Anda tak menaatinya? 

Apa akibat dari ketidaktaatan Anda ini?
_____________________
Ketika Anda hidup dengan iman,
~ itu termasuk pergi ke tempat-tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Kamis, 29 Desember 2016

#INDONESIA SEDANG* *MEMENTASKAN* *KEBENARAN*

RENUNGAN PAGI DARI AHOK

#INDONESIA SEDANG*
*MEMENTASKAN* *KEBENARAN*

Melihat kebencian mereka
Yg sedang unjuk rasa
Justru sy sangat mengucap syukur
Sy semakin yakin dengan kepercayaan sy
Sy semakin mengasihi & mencintai Tuhan ...
Bahwa keyakinan saya bukan dari dunia, bukan ciptaan manusia tetapi benar2 keyakinan yg dari Allah pencipta manusia langit & bumi

◆ Ketika kitab suci kami dihina ..kami tidak pernah sakit hati
Karena Firman yg ada di dalamnya berkata "kasihanilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yg mereka perbuat"

◆ Ketika rumah ibadah kami dihancurkan..kami tidak membalas & menuntut
Karena kami tahu persis rumah ibadah tempat Roh Allah yg sesungguhnya adalah *hati* kami 

◆ Ketika kitab & Tuhan kami dinista, dihujat..
Kami tidak pernah sakit hati
Kami tidak pernah unjuk rasa / Demo
Karena kami yakin 100% Allah yg kami sembah Allah yg *Maha Kuasa* yg sanggup membela umatNya dgn caranya sendiri, 

◆Apapun kejahatan mereka  lakukan untuk kami..kami akan selalu taat untuk belajar mengasihinya karena Tuhan kami Tuhan yg hidup yg mengajar kami "kasihilah mereka yg memusuhimu"

Demo / unjuk rasa yg terjadi saat ini bukti mereka: 

→ sedang mengungkapkan kebencian mereka
→sedang meragukan allah yg mereka sembah karena mereka menuntut dengan cara manusia tidak berserah pd Allah yg maha kuasa
→ sedang tidak percaya dgn kuasa allah mereka, mereka bertindak dgn caranya sendiri
→ sedang tidak percaya dgn pemerintah yg merupakan wakil Allah didunia
→ sedang berambisi memutuskan penghakiman bagi orang yg belum tentu bersalah

Hai dunia lihatlah buah2 perbuatan apa yg mereka hasilkan

Ucap Syukur yg luar biasa untuk Allah yg kami sembah, karena FirmanNya menuntun hidup kami ke dalam *terang*
"Penghakiman, kebencian, pembunuhan ( _sekalipun hny dlm bentuk ucapan_)"  sangat dilarang untuk kami lakukan
Tetapi perintahNya..agar kami *memberkati & mengasihi* dalam segala keadaan

Puji Syukur karena rumah ibadah buat kami adalah tempat untuk menebar Kasih dan bukan mengobarkan dendam kebencian.

"Trimakasih Tuhan 
Untuk apa yg terjadi dinegeriku saat ini..karena semakin kami kagum & mengasihiMu dan semakin beriman keyakinanku adalah kebenaran yg sejati"

❤PRAISE THE LORD❤
BASUKI TJAHAJA PURNAMA

Iman Menghasilkan Tahan Uji


Iman Menghasilkan Tahan Uji 

30 Desember 2016

Bacaan Hari ini:
2 Korintus 4:8-9 "Dalam segala hal
~ kami ditindas, namun tidak terjepit; 
~ kami habis akal, namun tidak putus asa; 
~ kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, 
~ kami dihempaskan, namun tidak binasa."
-------------------------
Iman membuka janji-janji Allah dan 
~ memperlihatkan kepada kita kuasa-Nya. 

Iman juga mengubah mimpi menjadi kenyataan dan 
~ memberi kita kekuatan untuk bertahan di masa sulit.

Tetapi 
~ iman tidak selalu membawa Anda keluar dari masalah;
~ iman menolong Anda melalui masalah. 
~ Iman tidak selalu mengangkat rasa sakit Anda; 
~ iman memberi Anda kemampuan untuk menangani rasa sakit. 
~ Iman tidak membawa Anda keluar dari badai, tapi menenangkan Anda di tengah-tengah badai.

Saya ingat pernah membaca kisah-kisah Corrie ten Boom, 
~ seorang Kristen Belanda muda yang membantu banyak orang Yahudi melarikan diri dari tragedi Holocaust (pembantaian orang-orang Yahudi oleh pasukan Nazi) sebelum ia akhirnya dikirim ke kamp-kamp penyiksaan Nazi. 
~ Ia mengatakan bahwa orang-orang yang bertahan di kamp tersebut ialah mereka yang memiliki iman yang terdalam. 

Mengapa? 
~ Sebab iman memberi Anda kekuatan untuk
~ bertahan di masa sulit, yang
~  akhirnya menghasilkan ketekunan. 

Penelitian demi penelitian telah menunjukkan bahwa mungkin 
~ karakter terpenting yang bisa Anda ajarkan pada seorang anak (dan yang juga Anda butuhkan untuk hidup Anda sendiri) ialah 
~ tahan uji. 
~ Ini adalah kemampuan untuk bangkit kembali. 
~ Ini adalah kemampuan untuk terus berjalan. 

Tidak ada yang menjalani hidup dengan rantai kesuksesan yang tak akan pernah putus. 
~ Semua orang pernah mengalami kegagalan dan kesalahan. 
~ Kita semua pernah mempermalukan diri kita sendiri. 
~ Kita semua pernah merasakan luka. 
~ Kita semua pernah memiliki masalah. 
~ Kita semua pernah merasa tertekan. 

Orang-orang yang berhasil dalam hidup ialah mereka yang 
~ tahan uji. 

Tahukah Anda 
~ berapa kali saya ingin mengundurkan diri sebagai pendeta di Gereja Saddleback? 

Setiap Senin pagi. Saya biasanya mengeluh, "Tuhan, ini 
~ terlalu besar. 
~ Terlalu banyak orang yang harus kutolong, 
~ terlalu besar tanggung jawab yang kupikul. 
~ Aku tak cukup pintar. 
~ Apa yang harus kukatakan kepada orang sebanyak itu? 

Tuhan, 
~ pilihlah orang lain yang bisa melakukan pekerjaan ini lebih baik dariku."

Namun Tuhan berkata, 
~ "Teruskan perkerjaanmu."

Dari mana Anda mendapatkan ketangguhan untuk terus berjalan? 

Iman. 

Yaitu dengan 
~ percaya bahwa Tuhan setiap saat dapat melakukan sesuatu yang bisa mengubah arah hidup Anda, dan tentunya 
~ Anda tak mau melewatkannya, bukan? 

Jadi, 
~ teruslah bergerak maju. 

Itu artinya percaya bahwa Tuhan akan menyediakan apa yang Anda butuhkan 
~ ketika Anda membutuhkannya, 
~ ketika Anda belajar untuk mengandalkan Dia untuk mencapai tujuan-Nya atas Anda. 

Inilah kesaksian Paulus, seorang yang begitu besar imannya:"Dalam segala hal 
~ kami ditindas, namun tidak terjepit;
~ kami habis akal, namun tidak putus asa;
~ kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian,
~ kami dihempaskan, namun tidak binasa" (2 Korintus 4:8-9).


Bacaan Hari ini:

Apa tujuan Tuhan memberi kesukaran dalam hidup Anda?

Bagaimana Anda mengajarkan seorang anak untuk menjadi orang yang tahan uji?

Bagaimana iman membantu Anda untuk bertahan melalui masa sulit?
_________________________
Orang-orang yang berhasil dalam hidup ialah
~ mereka yang tahan uji.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Rabu, 28 Desember 2016

GULA TERSEMBUNYI

GULA TERSEMBUNYI

+
Tidak semua gula rasanya manis. Saya yakin akan banyak orang tidak sepakat dengan hal itu. Mungkin termasuk anda.

Karena ini, sebaiknya baca artikel ini sampai selesai. Tujuannya agar anda paham bahwa memang banyak gula yang rasanya tidak manis. Percayalah!

+
Tapi kita abaikan dulu soal rasa. Sebab memang organ percernaan anda tidak mengenal rasa. Bahkan juga tidak mengenal nama makanan dan warnanya.

Yang dikenali oleh tubuh hanya nutrsinya saja. Yaitu kandungan gizi dalam makanan.

+
Dan nutrisi yang paling dikenal adalah makronutrisi, yang terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak.

+
Ketiganya besifat insulinogenic. Agak rumit, ya. Maka ijinkan saya sebut saja Glucose Convertion.

Artinya, setalah karbohidrat, lemak dan protein masuk dalam tubuh anda, maka mereka akan terkonversi menjadi glukosa alias gula di dalam darah.

+
Rumusnya begini...

100 gram karbohidrat akan menjadi 100 gram gula darah. Jadi konversinya 100%.

100 gram protein akan menjadi 56 gram gula darah. Jadi konversinya 56%.

100 gram lemak akan menjadi 10 gram gula darah. Jadi konversinya 10%. 

+
Jadi, saat anda mengkonsumsi karbohidrat, berapapun jumlahnya, maka semuanya akan berubah menjadi gula darah. 

+
Dan tahukah anda apa saja yang tergolong karbohidrat?

Yes. 

Semua jenis tepung dan pati beserta turunannya. Semua jenis beras dan umbi. Dan satu lagi, yaitu semua jenis gula.

Jadi gula merah, gula pasir, gula aren, gula batu, madu, semuanya adalah karbohidrat. 

+
Jadi saat anda konsumsi gula merah, maka tubuh anda tidak bisa membedakannya dengan gula pasir atau gula batu.

Yang ditahu oleh tubuh adalah anda sedang memasukkan karbohidrat. 

Begitu juga saat anda makan beras merah. Tubuh tidak tahu. Mau beras merah, putih, hitam, hijau atau pink sekalipun tubuh anda mengenalinya sebagai karbohidrat.

+
Sampai sini paham kan pernyataan saya bahwa tidak semua gula rasanya manis. Sebab saat anda makan mie instan, rasanya enggak ada manis-manisnya sama sekali. Tapi karena kandungannya adalah karbohidrat, maka mie instan akan berubah jadi gula darah.

++
PENASARAN

+
Dengan dalil di atas, maka saya penasaran kira-kira berapa banyak gula dalam karbohidrat yang biasanya sehari-hari saya makan waktu saya gendut dulu.

+
Karena itulah akhirnya saya nekat ke sebuah minimarket untuk memotret dan mencatat kandungan karbohidrat pada makanan yang dulu sering saya konsumsi.

Saya hanya ambil beberapa saja ya. Soalnya enggak dilihatin petugasnya. 

+
Sebelum saya catat hasilnya dalam postingan ini, maka saya perlu kasih tahu dulu perbandingan gram dalam sendok makan. Jadi anda akan mudah menakarnya.

1 sendok makan = 10 gram
1 sendok teh = 3.3 gram

+
Disclaimer :
Sengaja mereknya tidak saya sensor. Karena postingan ini tidak diniatkan untuk menjatuhkan merek atau niat jahat lainnya.

Tujuan saya hanya satu. Mengetahui kandungan gula atas makanan yang dulu sering saya konsumsi.

+
Sepakat, ya? 

Baiklah, inilah hasilnya...

++
FANTA

Saya senang minum fanta. Karena dibanding coca cola atau sprite yang rasanya aneh, fanta lebih nyaman di mulut saya. 

Berapa kandungan karbohidratnya?

Karbohidrat = 32 gram = 3,2 sendok makan.

+
Artinya, jika saya mengkonsumsi Fanta, maka artinya saya mengkonsumsi gula sebanyak 3,2 sendok makan.

Artinya, fanta yang saya minum akan menambah gula darah saya sebanyak 3,2 sendok makan. 

++
NU GREANTEA

+
Selain fanta, saya senang sekali nu greantea. Rasanya seger, apalagi kalau pas habis kepanasan hehehe.

+
Berapa kandungan karbohidratnya?

Karbohidrat = 24 gram = 2,4 sendok makan.

+
Artinya, saat saya minum Nu Greantea, maka kadar gula darah saya akan naik 24 gram atau 2,4 sendok makan.

++
INDOMIE 

+
Jujur mie instan adalah makanan favorit saya. Hampir tak pernah saya lewatkan satu pekan tanpa makan mie instan.

Bahkan saya ingat, waktu mahasiswa baru dulu, saya pernah full 16 hari hanya makan mie instan. Varah hehehe!

+
Berapa kandungan karbohidrat dalam mie instan?

Karbohidrat = 81 gram = 8,1 sendok makan.

+
Waw banyak sekali. 
Padahal mie instan ini enggak ada rasa manisnya sama sekali.

Tapi saat saya mengkonsumsi satu bungkus saja, maka gula darah saya akan meningkat 81 gram atau 8,1 sendok makan. 

Anda bisa cek varian lain atau merek lain. Tapi setahu saya angka karbohidratnya rata-rata di atas 50 gram.

++
ENERGEN + QTELA

+
Kalau enggak sempat sarapan, saya sekali makan energen.

Simpel bikinnya. Tinggal kasih air panas, aduk-aduk beres deh.

+
Berapa kadar karbohidratnya?

Karbohidrat = 24 gram = 2,4 sendok makan.

+
Kalau Qtela kabohidraynya adalah 34 gram atau 3,4 sendok makan.

++
Jadi, kalau dalam satu hari saya makan makanan tersebut masing-masing satu kemasan, maka total karbohidrat yang saya makan adalah.

32 + 24 + 81 + 24 + 34 = 195 gram 

+
Artinya saya mengkonsumsi 195 gram karbohidrat.

Artinya, gula darah saya akan meningkat 19,5 sendok makan! 

Silahkan ambil gula pasir, dan hitung sebanyak apa jumlahnya kalau ditakar 19,5 sendok makan.

+
Celakanya, itu baru camilan loh. Belum menghitung makan nasi 3x beserta teh manisnya.

Yang rata-rata sekali makan adalah 25 sendok nasi dan 2 sendok gula pasir. Alias 270 gram karbohidrat.

Kalau dikali 3x makan, maka gula darah saya akan meningkat 810 gram alias 81 sendok makan.

+
Kalau dijumlah gula dari makanan pokok + camilannya, maka gula darah saya akan naik 100,5 sendok.

+
Bisa bayangkan anda makan 100 sendok gula dalam satu hari?

Dan celakanya, itu tidak saya dan anda sadari.

++
RESIKONYA

+
Untuk kasus saya, konsumsi karbohidrat sekitar 100 sendok makan setiap hari, maka gula darah saya setiap hari akan naik 1000 gram alias satu kilogram.

+
Lantas, apa bahayanya?

+
Begini. Darah dalam tubuh manusia jumlahnya kurang lebih hanya 5 liter saja. 

Dan dalam 5 liter darah, toleransi kadar gulanya hanya sekitar 1 - 1,5 sendok teh.

Minimal 1 sendok teh. Dan maksimal adalah 1,5 sendok teh.

Kalau lebih setengah sendok teh saja, artinya saya sudah diabetes.

+
Nah padahal setiap hari, dengan pola makan seperti itu, maka tambahan gula darah saya adalah 100 sendok makan.

Jadi kurang lebih 300 sendok teh.

+
Nah kalau toleransi gula darah hanya 1,5 sendok teh, maka kelebihan gula darah saya asalah 298,5 sendok teh setiap hari!

Saya ulangi. 

Kelebihan gula darah saya adalah 298,5 sendok teh.

++
Dengan kondisi gula darah yang sebegitu tinggi, maka pankreas saya harus memproduksi insulin.

Insulin inilah yang akan menekan gula darah saya agar stabil di angka 4-6 gram atau setara 1 - 1,5 sendok teh.

+
Tapi sifat insulin adalah Lypogenesis. Alias membentuk lemak badan.

Jadi kelebihan gula dalam darah saya diubah menjadi cadangan lemak.

Cadangan lemak inilah yang ditaruh di perut, bokong, pinggang, paha dan lain-lain.

+
Jadilah saya gendut. 

Dan kalau sudah enggak ada tempat lagi, maka organ tubuh saya seperti hati, jantung dan pankreas juga akan ditutupi lemak. 

Bahaya banget. 

+
Darah juga lama-lama berlemak. Mulailah terjadi plak. Menyumbat aliran darah.

Tinggal nunggu waktu saja terkena jantung koroner, diabetes, atau stoke. 

++
Jujur saya enggak mikirin begituan. Lebih tepatnya enggak paham.

Tapi beda dengan sekarang.

+
Sekarang setiap membeli sesuatu saya pasti lihat kadar karbohidrat dan gulanya.

Karena saya kapok jadi orang gendut yang hidupnya bergelimang gula. 

Gula yang bersembunyi dibalik sesuatu yang tak selalu manis rasanya.

++
Bantu #share jika menurut anda pengalan pribadi saya ini bermanfaat.

++
Salam sehat...

Ndika Mahrendra
Diet Director di dietmentoring.com

++
NB :
Postingan ini tidak untuk mendeskriditka merek makanan apapun. Tidak mengajak pembaca untuk be

Kuasa Iman Atas Mimpi Anda

Kuasa Iman Atas Mimpi Anda 

29 Desember 2016

Bacaan Hari ini:
Efesus 3:20 "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita." 
-----------------
Alkitab penuh dengan orang-orang yang memiliki mimpi-mimpi yang sesuai kehendak Tuhan. 
~ Abraham punya impian untuk menjadi bapa atas segala bangsa. 
~ Musa punya mimpi untuk membebaskan umat Allah. 
~ Yusuf punya mimpi untuk menyelamatkan bangsa dan keluarganya. 

Di sepanjang Injil, ada orang-orang seperti mereka yang menginspirasi karena impian besar mereka, 
contoh lainnya seperti 
~ Daniel dan 
~ Daud.

Efesus 3:20 mengatakan, 
~ "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, 
~ seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," 

Nah, ayat ini pas untuk segala macam permasalahan kita. 

Tuhan mampu melakukan jauh melebihi yang kita minta. 

Apa yang takut Anda minta dari Tuhan? 

Dia sanggup melakukan apa yang jauh melebihi yang kita bayangkan. 

Saya tak tahu dengan Anda, tapi 
~ saya seorang pemimpi besar. 
~ Saya bisa menyebutkan mimpi-mimpi besar saya yang telah terwujud seumur hidup saya. 

Tuhan berfirman, "Warren, pikirkan sebuah mimpi 
~ yang luar biasa besar 
~ yang bisa kau bayangkan, 
~ yang paling hebat yang bisa Aku lakukan dalam hidupmu. 

Kau tahu? 
~ Aku bisa melakukan jauh melebihi impianmu itu." 

Apabila ada air mata di Surga, itu karena 
~ kita akan sampai di sana dan 
~ menyadari semua hal yang seandainya saja bisa kita ubah jika saja 
~ kita percaya pada Tuhan lebih lagi. 

Buat saya itu bagaikan Neraka! 

Neraka buat saya seperti diperlihatkan semua yang seharusnya bisa saya capai sebagai seorang 
~ suami, 
~ ayah, dan 
~ pastor jika saja saya lebih percaya kepada Tuhan lebih lagi. 

Namun tidak ada air mata di Surga, dan Tuhan memberi Anda semua yang Anda perlukan saat ini untuk mencapai apa yang sudah Ia rancangkan untuk Anda. 

Saya ingin menantang Anda untuk bemimpi besar dalam 
~ hubungan Anda, 
~ pernikahan Anda, 
~ keluarga Anda, dan 
~ karir Anda. 

Iman Anda dapat mengubah mimpi-mimpi tersebut menjadi realita, sebab 
~ Tuhan mampu melakukan yang jauh lebih dari apa yang kita bayangkan. 


Renungkan hal ini: 

Bagaimana Anda tahu apakah mimpi-mimpi Anda berasal dari Tuhan? 

Apa artinya menerapkan iman untuk mewujudkan mimpi-mimpi Anda? 

Mengapa tidak semua mimpi Anda berubah menjadi kenyataan? 
_________________________
Tuhan mampu melakukan yang jauh lebih dari apa yang kita bayangkan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Selasa, 27 Desember 2016

Manusia-manusia Rigid, Akan Sulit Sendiri

Bagus utk renungan akhir tahun 

Manusia-manusia Rigid,
Akan Sulit Sendiri
(oleh: Rhenald Kasali)

KOMPAS.com - Dalam perjalanan pulang ke Jakarta dari Frankfurt, duduk di sebelah saya salah seorang CEO perusahaan terkemuka Indonesia. Pria berkebangsaan India yang sangat berpendidikan itu bercerita tentang karir dan perusahannya.

Gerakan keduanya (karir dan perusahaannya) begitu lincah. Tidak seperti kita, yang masih rigid, terperangkap pola lama, seakan-akan semua layak dipagari, dibuat sulit. Perusahaan sulit bergerak, impor-ekspor bergerak lambat, dwelling time tidak konsisten. Sama seperti karier sebagian kita, terkunci di tempat. Akhirnya hanya bisa mengeluh.

Pria itu dibesarkan di India, kuliah S-1 sampai selesai di sana, menjadi alumni Fullbright, mengambil S-2 di Amerika Serikat, lalu berkarir di India sampai usia 45 tahun. Setelah itu menjadi CEO di perusahaan multinasional dari Indonesia.

Perusahaannya baru saja mengambil alih sebuah pabrik besar di Frankfurt. Namun karena orang di Frankfurt masih kurang yakin dipimpin eksekutif dari emerging countries, ia membujuk pemasoknya dari Italia agar ikut memiliki saham minoritas di Frankfurt. Dengan kepemilikan itu, pabrik di Frankfurt dikelola eksekutif dari Eropa (Italia).

Solved!

Itu adalah gambaran dari agility. Kelincahan bergerak yang lahir dari fenomena borderles world. Anehnya juga kita mendengar begitu banyak orang yang cemas menghadapi perubahan. Dunia sudah lebih terbuka, mengapa harus terus merasa sulit? Susah di sini, bisa bergeser ke benua lain. Tak ada lagi yang sulit. Ini tentu harus disyukuri.

Serangan Tenaga Kerja

Belum lama ini kita membaca berita tentang kegusaran seseorang yang tulisannya diforward kemana-mana melalui media sosial. Mulai dari berkurang agresifnya angka pertumbuhan, sampai serangan tenaga kerja dari China.

Berita itu di-forward kesana – kemari, sehingga seakan-akan tak ada lagi masa depan di sini. Yang mengherankan saya, mengapa ia tidak pindah saja bekerja dan berimigrasi ke negara yang dipikirnya hebat itu?

Bekerja atau berkarir di luar negri tentu akan menguntungkan bangsa ini. Pertama, Anda akan memberi kesempatan kerja pada orang lain yang kurang beruntung. Dan kedua, Anda akan mendapatkan wisdom, bahwa hal serupa, komplain yang sama ternyata juga ada di luar negri.

Rekan saya, CEO yang saya temui di pesawat Lufthansa tadi mengeluhkan tentang negerinya. "Orang Indonesia baik-baik, bekerja di Indonesia menyenangkan. Kalau diajari sedikit, bangsa Anda cepat belajar. Pikiran dan tindakannya terstruktur. India tidak! Di India politisi selalu mengganggu pemerintah. Irama kerja buruh tidak terstruktur. Pertumbuhan ekonomi terlalu cepat, membuat persaingan menggila. Rakyatnya makin konsumtif dan materialistis." Kalimat itu ia ucapkan berkali-kali.

Susah? Kerja Lebih Profesional!

Di Italia, guide saya, seorang kepala keluarga berusia muda mengantar saya melewati ladang-ladang anggur di Tuscany, menolak menemani makan siang yang disajikan mitra kerja Rumah Perubahan di rumahnya yang indah. "Biarkan saya hanya makan salad di luar. Saya dilarang makan enak saat mengemudi," ujarnya.

Kepada putra saya ia mengajari. "Saat bekerja kita harus bekerja, harus profesional, gesit dan disiplin. Cari kerja itu sulit, mempertahankannya jauh lebih sulit. Kita harus lebih kompetitif dari orang lain kalau tetap ingin bekerja," ujarnya.

Di dalam vineyard-nya yang indah, rekan saya menyajikan aneka makanan Italia yang lezat, lengkap dengan demo masak dan ritual mencicipi wine yang dianggap sakral. Di situ mereka berkeluh kesah tentang perekonomian Eropa yang terganggu Yunani belakangan ini. Dan lagi-lagi mereka menyebutkan kehidupan yang nyaman itu ada di Pulau Dewata, Bali dan Pulau Jawa.

Ketika saya ceritakan bahwa kami di Indonesia juga sedang susah, dia mendengarkan baik-baik. "Dari dulu kalian terlalu rendah hati, selalu merasa paling miskin dan paling susah. Ketika kalian sudah menjadi bangsa yang kaya, tetap merasa miskin. Tetapi, saya tak pernah melihat bangsa yang lebih kaya, lebih merdeka, lebih bahagia, dari pada Indonesia." Saya pun terdiam.

Di Singapura, saya mengirim berita tentang komplain terhadap masalah dollar AS dan ancaman kesulitan pada rekan lain yang sudah lima tahun ini berkarir di sana. Ia pun menjawab ringan, "Suruh orang-orang itu kerja di sini saja."

Tak lama kemudian ia pun meneruskan. "Kalau sudah kerja di sini baru tahu apa artinya kerja keras dan hidup yang fragile."

Saya jadi teringat curhat habis-habisan yang ia utarakan saat saya berobat ke negeri itu. "Mana bisa konkow-konkow, main Facebook, nge-tweet di jam kerja? Semua harus disiplin, berani maju, kompetitif, dan siap diberhentikan kalau hasil kerja buruk. Di negeri kita (Indonesia), saya masih bisa bersantai-santai, karyawan banyak, hasil kerja tidak penting, yang penting bos tidak marah saja," ujarnya.

Saat itu ia tengah menghadapi masa probation atau percobaan. Sungguh khawatir kursinya akan direbut pekerja lain dari India, Turki, dan Prancis yang bahasa Inggrisnya lebih bagus, dan ritme kerjanya lebih cepat. Ternyata bekerja di negeri yang perekonomiannya bagus itu juga tidak mudah. Padahal di sana mereka lihat kerja yang enak itu ya di sini.

Bangsa Merdeka Jangan Cengeng

Saya makin terkekeh membaca berita yang disebarluaskan para haters melalui grup-grup WA, bahwa pemerintah sekarang tidak perform, membiarkan sepuluh ribuan buruh dari China merangsek masuk ke negri ini. Sungguh, saya tak gusar dengan serangan tenaga kerja itu. Yang membuat saya gusar adalah kalau hal serupa dilakukan bangsa-bangsa lain terhadap tenaga kerja asal Indonesia di luar negri.

Penyebar berita kebencian itu mestinya lebih rajin jalan-jalan ke luar negri. Bukankah dunia sudah borderless, tiket pesawat juga sudah jauh lebih murah. Cara menginap juga sangat mudah dan murah. Kalau saja ia rajin, maka ia akan menemukan fakta-fakta ini: Sebanyak 300.000 orang tenaga kerja Indonesia bekerja di Taiwan. 250.000 lainnya di Hongkong. Lebih dari 100.000 orang ada di Malaysia. Selain itu, perusahaan-perusahaan kita sudah mulai mengepung Nigeria, Myanmar, dan Brazil. Bahkan juga canada dan Amerika.

Jadi bagaimana ya? Kok baru dikepung 10.000 saja kita sudah rasis? Ini tentu mengerikan.

Lalu dari grup WA para alumnus sekolah, belakangan ini saja juga mendapat kiriman teman-teman yang kini berkarir di manca negara. Delapan keluarga teman kuliah saya ada di Kanada, beberapa di Jerman dan Eropa, puluhan di Amerika Serikat, dan yang terbanyak tentu saja di Jakarta. Semakin banyak orang kita yang berkarier bebas di mancanegara. Karir mereka tidak rigid.

Jadi, janganlah kita cengeng. Beraninya hanya curhat dan komplain, tapi tak berbuat apa-apa. Bahkan beraninya hanya menyuarakan kebencian. Atau paling-paling cuma mengajak berantem dan membuat akun palsu bertebaran. Kita juga jangan mudah berprasangka.

Syukuri yang sudah didapat.   hanya mungkin diatasi dengan berkomitmen untuk bekerja lebih jujur, lebih keras, lebih respek, lebih profesional, dan memberi lebih.

Kalau Anda merasa Indonesia sudah "berbahaya" ya belain dong. Kalau Anda merasa tak senang dengan orang lain, ya sudah, pindah saja ke luar negri. Mudah kok. Di sana Anda akan mendapatkan wisdom, atas kata-kata dan perbuatan sendiri. Di sana kita baru bisa merasakan kayanya Indonesia. Di sana kita baru tahu bahwa tak ada hidup yang mudah. 

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/03/054500426/Manusia-manusia.Rigid.Akan.Sulit.Sendiri?page=all

"TUHAN KOK BERANAK???"

"TUHAN KOK BERANAK???"
(Penjelasan Aisha Nurramdhani, Muslimah NU kepada Habib Rizieq & para Wahabi yang suka memancing keributan)

 "Kalau Tuhan beranak, yang jadi bidannya siapa?"

Pertanyaan Habib Rizieq ini saya rasa lebih asyik untuk dibahas daripada pernyataan Ahok yang sudah jelas maksudnya apa, yaitu hanya mengkritisi politisi yang memanfaatkan ayat–ayat untuk kepentingannya sendiri.

Berbeda dengan pernyataan Ahok yang memang niatnya bukan menyinggung agama, tapi lebih kepada menyinggung politisi agama; pernyataan Habib Rizieq ini malah masuk ke dalam dan menyentuh dasar keimanan Kristen sendiri.

Namun sayang, sudah terlanjur basah tapi yang keluar hanya pertanyaan dangkal seperti itu. Pernyataan Habib Rizieq kemarin saya nilai tidak berbobot. Bobotnya tidak lebih dari kebanyakan salah paham muslim-muslim yang belum pernah belajar perbandingan agama sebelumnya. Muslim yang sama sekali tidak mengerti dengan apa yang ia bicarakan.

Dia masuk ke dalam, menyentuh dasar, tapi kualitasnya hanya setara dengan pertanyaan anak sekolah minggu / santri kecil. Muslimah seperti saya saja yang suka belajar agama bisa menjelaskannya dengan mudah.

*Siapa sih Yesus itu?*

Pertama–tama kita harus mengerti terlebih dahulu posisi Yesus di mata Kristiani. Ya, lepas dahulu kacamata Islam kita yang penuh dengan doktrin dan ayat-ayat Quran tentang nabi Isa agar dapat melihat dengan jelas perspektif Kristiani terhadap Yesus. (lepasin #perspektif islamnya, bukan lepasin #agama islamnya yach)

Bagi umat Kristen, Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi (=menjelma) menjadi manusia, bukan manusia yang diangkat menjadi Tuhan seperti yang selama ini disalah pahami ummat Muslim. (Red : menurut perspektif Kristen, manusia tak mungkin jadi Tuhan. Tapi Tuhan Maha Kuasa, tiada yang mustahil bagiNya, jadi Tuhan bisa menjelma menjadi apapun, termasuk menjadi manusia. Menyangkal bahwa Tuhan bisa menjelma menjadi manusia, berarti menyangkal Kemahakuasaan Tuhan)

Hal ini bukan tanpa dasar. Mereka melihat banyaknya nubuatan mengenai kedatangan Messiah, sang pembebas, Tuhan yang mengambil rupa manusia ini dari kitab Taurat, kitabnya para Yahudi. Kitab yang sama yang juga memuat cerita mengenai nabi Adam AS, nabi Ibrahim, dan nabi Musa AS.

Ummat Islam mungkin akan sulit mengerti ajaran Kristen mengenai kodrat ganda Yesus : "sepenuhnya insani" (kamil bi al-nasut), sekaligus "sepenuhnya ilahi" (kamil bi al-lahut) sebagai Kalimatullah. 

Agar mengerti, kita mungkin dapat membandingkannya dengan ajaran Islam sendiri mengenai kitab suci al-Quran al-Karim

Bagaimanapun, sebenarnya konsep dalam Kristen ini juga ada dalam Islam, dengan posisi Yesus dalam iman Kristen dibandingkan sejajar dengan posisi al-Qur'an dalam iman Islam. 

Perbandingannya bukan Yesus dengan nabi Muhammad. Karena dalam Islam, nabi Muhammad sekedar penerima Firman Allah, padahal dalam Kristen Firman-Nya adalah Yesus itu sendiri. Sebaliknya, posisi nabi Muhammad sejajar dengan Maria (Maryam), karena keduanya adalah "sarana turunnya Firman ke dunia" menurut keyakinan masing-masing. 

Secara teologis, keperawanan Siti Maryam juga paralel dengan kebuta-hurufan nabi Muhammad (Nabi al-Ummi). Karena fakta bahwa Maria tetap perawan dan nabi Muhammad buta huruf, menegaskan kemurnian Firman Allah, tanpa intervensi atau campur tangan manusia

Jadi sebenarnya ada hubungan paralel antara keyakinan Kristen mengenai Firman Allah yang menjadi manusia dengan keyakinan Islam akan Kalam Allah yang kekal yang turun menjadi al-Qur'an atau nuzul al-Qur'an.

Kalau Yesus itu Tuhan/Firman Allah/Kalimatullah, kenapa dia butuh makan? Kenapa dia bisa mati? Kenapa..... 

Salah satu hal yang sering menjadi olok-olok kepada kaum Nasrani adalah ketika orang awam membenturkan sifat keTuhanan Yesus dengan kodratnya sebagai manusia. Rata-rata karena mereka tidak paham sifat "sepenuhnya insani" (kamil bi al-nasut) dan "sepenuhnya ilahi" (kamil bi al-lahut) yang dimiliki Yesus diatas. 

Yesus adalah 100% Allah (dlm kapasitasnya sbg Firman Tuhan) namun juga 100% manusia (dlm fisik insaninya). Sama persis dengan Al Quran yang 100% Kalimatullah dan 100% buku.

Secara fisik mungkin buku tersebut dapat rusak, robek, atau bahkan terbakar sampai habis, bukan? Namun ketika Al Quran rusak secara fisik, apakah artinya Firman Allah juga telah rusak? Tentu tidak. 

Yesus pun dalam rupanya sebagai manusia tentu dapat mengalami kerusakan secara fisik - merasakan rasa sakit, lapar, mati (namun bangkit lagi). Tapi kerusakan secara fisik tentu tidak berpengaruh apa-apa terhadap statusnya sebagai Firman Allah. Apalagi sampai hal-hal fisik ini dipandang sebagai bukti bahwa Yesus bukan Firman Allah.

Mungkin lho ya, olok-olok kaum awam ini dipandang oleh umat Nasrani sebagai hal yang tidak lucu sama sekali sekaligus menyedihkan. Bukan, bukan karena mereka sedang tersinggung sehingga merasa olok-olok itu tidak lucu. Tetapi lebih kepada rasa miris karena mengetahui pemahaman pengolok-olok itu terlalu dangkal.

Sama mirisnya ketika kita kedatangan orang yang niatnya menghina Al Quran yang kebetulan ketumpahan kopi: "Iiihh.... Kok lucu sih Firman Allah bisa rusak ketumpahan kopi? Bukan Firman Allah tuh namanya kalau bisa rusak!".

Kalau kamu dengar olok-olok itu apakah kamu tersinggung? Apakah menurutmu olok-olok itu lucu? Tentu tidak. Kita tidak merasa lucu bukan karena kita merasa tersinggung. Kita merasa tidak lucu karena memang olok-olok itu sangat menyedihkan. Menggunakan sifat2 fisik sebuah buku untuk menyangkal Quran sebagai Kalimatullah adalah sesuatu yang sangat tidak nyambung. Ini menunjukkan dengan jelas kapasitas dan volume otak si pengolok.

Konsep 'Dualisme' Yesus (Kalimatullah-manusia) dan Quran (Kalimatullah-buku) ini juga bukanlah sebuah konsep yang dibuat-buat hingga terkesan unik bin antik, dimana suatu hal ternyata dapat memiliki 100% sifat A namun sekaligus juga memiliki 100% sifat B (sesuatu yang menjadi anggota himpunan sifat A dan B yang saling lepas).

Dalam dunia science, cahaya juga memiliki sifat 100% partikel namun secara bersamaan juga memiliki sifat 100% gelombang. Tapi bagaimanapun juga, kita tidak bisa membenturkan segala hasil eksperimen yang menunjukkan bukti cahaya adalah partikel untuk menyangkal fakta bahwa cahaya juga merupakan gelombang. Begitupun sebaliknya. 

Hal ini karena memang tidak nyambung. Yang mau diuji apa, parameternya apa
Ibarat kita yang adalah 100% anak ibu, namun juga merupakan 100% anak dari bapak kita. Fakta bahwa hidung kita mirip ibu tidak lantas bisa dipertentangkan untuk menyangkal bahwa kita bukan anak dari bapak. Begitupun dengan fakta bahwa mata kita yang mirip bapak tidak bisa dijadikan bukti bahwa kita bukan anak dari ibu.

Lebih tepat kalau mau mempertanyakan Yesus adalah Tuhan atau bukan, ujilah apakah Ia pernah berbuat dosa atau tidak (karena kodrat manusia adalah berdosa). Dengan unsur Ilahi pada beliau, adakah mukjizat besar yang Ia perbuat dimana mukjizat ini hanya bisa dilakukan Allah sendiri? Membuat sesuatu menjadi mahkluk hidup, misalnya. Dst, dst.

Sama halnya dengan jika kita ingin menguji Al Quran adalah Firman Allah atau bukan. Ujilah apakah Al Quran pernah bertentangan dengan sifat kemanusiaan atau tidak. Apakah ada ayat Al Quran yang isinya memerintahkan perbuatan jahat, seperti mencuri atau membunuh misalnya. Dst, dst.

*Lantas waktu Yesus turun ke dunia siapa yang ngatur alam semesta?*

Mengatur alam semesta tidak ada hubungannya dengan hadirnya Yesus di dunia. Kita ummat Islam juga percaya kan bahwa Allah memiliki sifat omnipotent (maha kuasa) dan omnipresent (maha hadir).

Begitupun dengan umat Kristiani. Saat kita percaya bahwa Allah sedang hadir menjawab doa kita sekarang, tentu tidak perlu menyangsikan kemampuanNya dimana pada saat yang bersamaan Ia juga bisa hadir di tengah-tengah saudara kita di belahan dunia lain. Bukankah Allah itu Maha Kuasa?

*Apakah benar Yesus adalah anak biologis Tuhan?*

Teman-teman harus paham bahwa ummat Nasrani memiliki pemahaman yang sama dengan Islam, yakni Tuhan itu tidak beranak. 

Bible tidak mengajarkan Allah melakukan hubungan biologis dengan Maryam sehingga melahirkan allah baru, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Inilah pemahaman sebagian umat Muslim yang salah. 

Banyak dari mereka menganggap Tuhannya Nasrani itu ada 3: Tuhan Bapa, Tuhan Istri (Maryam), dan Tuhan Anak (Yesus). Mereka yang mempunyai pemahaman demikian, bahwa Yesus anak biologis Tuhan, sulit membedakan antara bahasa figuratif dan bahasa harfiah.
Tapi anehnya, bila mendengar kalimat "Muhammad adalah kekasih Allah" mereka tahu ungkapan tersebut hanya kiasan, sedangkan saat mendengar kata "Anak Tuhan" mereka langsung mengartikannya secara harfiah.

Kiranya kita mengerti bahwa Bible dan orang Nasrani manapun (bahkan bid'ah Nasrani paling melenceng seperti Saksi Yehuwa atau Mormon sekalipun) tidak ada yang mengajarkan Isa Al-Masih adalah hasil hubungan biologis antara Allah dan Siti Maryam!

*Kalau Yesus bukan anak biologis Tuhan, trus kenapa dia disebut "Anak Tuhan"?*

Anak Tuhan itu hanyalah istilah, sayang. Sama halnya dengan anak kunci atau anak tangga. Kunci dan tangga tidak melahirkan anak kunci dan anak tangga bukan? 

Istilah "Anak Tuhan" disematkan kepada Yesus dalam kapasitasnya sebagai manusia. Patut dipahami oleh ummat Islam bahwa istilah anak Tuhan tersebut tidak hanya terbatas untuk Yesus saja. Tiap individu umat Nasrani menyebut dirinya anak Tuhan, oleh karena itu mereka memanggil Tuhan mereka dengan sebutan "Bapa". Istilah anak dan Bapa ini digunakan untuk menunjukkan kedekatan ummat Nasrani dengan Tuhannya. Layaknya seorang bapak yang memelihara, membimbing, melindungi, dan mendisiplinkan anaknya, begitu pula sikap Tuhan pada ummatNya.

Akhirul kalam, seperti itulah Yesus. Bagi umat Nasrani dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Jadi tidaklah heran dalam dirinya terkandung atribut-atribut illahi yang tidak dimiliki oleh siapapun, bahkan oleh nabi manapun, seperti dapat menghidupkan orang mati. 

Pun demikian, sosoknya tidaklah lepas dari sifat-sifat kemanusiaan (karena Ia memang menjelma menjadi manusia) seperti dapat merasakan rasa sakit, kantuk, lapar, sekaligus atribut anak Tuhan juga tersemat padanya, sebagaimana umat Nasrani mengenal Allah.

Sementara itu, kita ummat Islam memandang Yesus adalah suci (QS 19:19), dapat meniupkan nafas kehidupan pada tanah liat hingga menjadi burung (QS 3:40), dan banyak hal senada lainnya.

Hendaknya dari hal-hal yang sudah saya paparkan diatas dapat membantu teman-teman untuk memahami iman saudara kita yang beragama Nasrani, sehingga rasa saling menghormati dapat lebih terjalin. Aamiin...

(Aisha Nurramdhani)

Iman Anda Dapat Memindahkan Gunung

Iman Anda Dapat Memindahkan Gunung 

28 Desember 2016

Bacaan Hari ini:
Markus 11:22-24 "Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: 
~ Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: 
~ Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! 
~ asal tidak bimbang hatinya, tetapi 
~ percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka 
~ hal itu akan terjadi baginya. 

Karena itu Aku berkata kepadamu: 
~ apa saja yang kamu minta dan
~ doakan, percayalah bahwa 
~ kamu telah menerimanya, maka 
~ hal itu akan diberikan kepadamu."
----------------------------------
Iman membuka pintu mujizat. 

Jika Anda memelajari Alkitab dan sejarah, 

Anda akan menemukan bahwa 
~ setiap kali Allah bekerja di Bumi dan melakukan mujizat, itu karena 
~ seseorang percaya.

Yesus berkata dalam Markus 11:22-24, "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: 
~ Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini:
~ Beranjaklah dan
~ tercampaklah ke dalam laut!
~ asal tidak bimbang hatinya, tetapi 
~ percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka
~ hal itu akan terjadi baginya. 

Karena itu Aku berkata kepadamu: 
~ apa saja yang kamu minta dan doakan, 
~ percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka 
~ hal itu akan diberikan kepadamu." 

Iman dapat memindahkan gunung!

Tuhan mengatur alam semesta ini dengan hierarki hukum-hukum, dan 
~ hukum iman sebenarnya merupakan hukum yang lebih tinggi daripada 
~ hukum alam. 

Dari situlah mujizat-mujizat datang. 

Sebab 
~ ketika iman digunakan, 
~ hukum iman berlaku. 

Dan hukum iman sesungguhnya 
~ dapat melakukan hal yang lebih besar 
~ ketimbang hukum fisika.

Apakah Tuhan masih terus melakukan mujizat hari ini? 

Tentu saja. 

Setiap kali Anda merentangkan iman Anda, 
~ Ia melakukan mujizat - setiap saat. 

Ini pertanyaan saya untuk Anda: 
~ Apa "gunung" dalam hidup Anda yang harus Anda pindahkan? 
~ Hal apa yang sudah Anda putuskan tidak akan Anda ubah? 
~ Tapi bagaimana Anda tahu jika hal itu tak akan berubah? 

Mungkin Tuhan mau agar iman Anda menggantikan hukum alam. 
~ Dia sudah melakukannya di masa lalu, 
~ Dia juga sedang melakukannya saat ini di seluruh dunia. 

Tuhan sedang bekerja 
~ memindahkan gunung, 
~ melakukan mujizat. 

Maka jangan ragu atau meremehkan rancangan-Nya atas hidup Anda.

Matius 13:58 mengatakan, 
~ "Dan karena ketidakpercayaan mereka, 
~ tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ."

Anda mungkin berkata, 
~ "Tapi saya tidak melihat banyak mujizat dalam hidup saya. 

Saya juga bingung kenapa? 

Apakah Anda melihat dengan mata ketakutan, atau 
~ apakah Anda melihat dengan mata iman? 

Iman membuka pintu mujizat. 


Renungkan hal ini: 

Apa satu hal dalam hidup Anda yang sudah Anda berhenti perjuangkan atau yakini tidak akan pernah berubah?

Menurut Anda bagaimana Tuhan ingin Anda mulai mendoakan hal tersebut? 

Apa yang Ia mau Anda lakukan di dalam iman?

Apa artinya melihat dengan mata iman, bukan dengan mata ketakutan?
_____________________
Jangan ragu atau meremehkan rancangan-Nya atas hidup Anda, 
~ Dia masih terus melakukan banyak mujizat.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Senin, 26 Desember 2016

pendidikan Tanpa Mendidik (Yudi Latif)

KRITIK BAGI PEMIMPIN  Blog ini berisi aneka kritik, opini, solusi yang dihimpun dari berbagai media. Awalnya ini berupa kliping pribadi, namun jika ternyata publik yang membaca, trimakasih. Tuhan memberkati.   ▼  Kamis, 04 Agustus 2016  Pendidikan Tanpa Mendidik (YUDI LATIF)  Dunia pendidikan kita sudah melenceng jauh dari orbit hakikat pendidikan sesungguhnya. Menteri silih berganti, tetapi pusat perhatiannya sama: administrasi pendidikan (anggaran, bantuan operasional sekolah, rancang bangun kurikulum, standar formal kompetensi guru, ujian nasional, dan sejenisnya).    Esensi pendidikan nyaris tak tersentuh. Paling jauh, yang dikembangkan dalam sistem persekolahan kita hanyalah "pengajaran" (onderwijs), yakni pemberian materi berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan. Mata pelajaran sarat muatan kognitif. Sukses pendidikan diukur oleh pencapaian anak dalam bidang penalaran seperti itu, seperti tecermin dalam muatan ujian nasional. Tak heran, banyak orangtua menambah jam pelajaran anaknya dengan mengikuti sejumlah kursus dalam/luar sekolah.    Bias pengajaran membuat dunia pendidikan pada umumnya mengabaikan tugas mendidik: memberikan tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Suhu pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara, mengingatkan bahwa "pendidikan" (opvoeding) merupakan sesuatu yang lebih luas dan esensial daripada pengajaran. Pendidikan bermaksud "menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- setingginya".    Singkat kata, pendidikan adalah proses belajar menjadi manusia seutuhnya dengan mempelajari dan mengembangkan kehidupan sepanjang hidup, yang diperantarai sekaligus membentuk kebudayaan. Dalam proses belajar memanusia dan membudaya itu, tugas guru bukanlah memaksakan sesuatu pada anak, melainkan menuntun mengeluarkan potensi-potensi bawaan anak agar bertumbuh. Dari situlah muncul istilah education (Latin: educare; ex-ducare) yang berarti mengeluarkan dan menuntun, dalam arti mengaktifkan kekuatan terpendam bawaan sang anak.    Apa yang harus diaktifkan adalah budi pekerti. Budi mengandung arti "pikiran, perasaan dan kemauan". Pekerti berarti "tenaga". Alhasil, pendidikan budi pekerti mengupayakan bersatunya pikiran, perasaan, dan tekad kemauan manusia yang mendorong kekuatan tenaga yang dapat melahirkan penciptaan dan perbuatan yang baik, benar, dan indah.    Dengan pengembangan "budi pekerti", anak didik diharapkan berdiri sebagai manusia merdeka. Kemerdekaan yang harus ditumbuhkan dalam pendidikan mengandung tiga sifat: berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain, dan dapat mengatur diri sendiri. Itu sebabnya mengapa di banyak negara, orangtua dilarang mengantar anaknya ke sekolah.    Sampai di sini, tampak jelas betapa terbelakangnya dunia pendidikan kita. Keterbelakangan sesungguhnya bukanlah ketika dibandingkan dengan pencapaian bangsa-bangsa lain; karena setiap bangsa punya sejarah, tantangan, dan ukuran nilainya masing-masing; melainkan keterbelakangan dari hakikat pendidikan yang dikehendaki.    Apa yang harus dilakukan?    Pendidikan sebagai proses belajar menjadi manusia berkebudayaan yang merdeka itu berorientasi ganda: memahami diri sendiri dan memahami lingkungannya. Ke dalam, pendidikan harus memberi wahana kepada peserta didik untuk mengenali siapa dirinya sebagai "perwujudan khusus" dari alam. Proses pendidikan harus membantu peserta didik menemukenali kekhasan potensi dirinya, sekaligus kemampuan menempatkan keistimewaan diri itu dalam konteks keseimbangan dan keberlangsungan jagat besar.    Ahli-ahli pendidikan berhaluan merdeka, mulai dari Maria Montessori, Helen Parkhurst, Rabindranath Tagore, Ki Hajar Dewantara, hingga Paulo Freire, mengingatkan fungsi pendidikan sebagai usaha mencerdaskan jiwa kanak-kanak menurut kodratnya masing-masing. Seturut dengan itu, kerja mendidik bukanlah mengajar, melainkan menuntun. Karena potensi anak berbeda-beda, maka proses pendidikan jangan sampai menghilangkan kodrat individualitas seseorang karena terdidik bersama-sama yang lain. Harus lebih banyak ruang untuk menuntun anak secara individual, jangan hanya berbarengan secara klasikal.    Sementara keluar, pendidikan harus memberi wahana kepada anak didik untuk mengenali dan mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan sebagai sistem nilai, sistem pengetahuan, dan sistem perilaku ini secara keseluruhan membentuk lingkungan sosial yang dapat menentukan apakah disposisi karakter seseorang berkembang menjadi lebih baik atau lebih buruk.    Bibit unggul individualitas harus tumbuh di atas tanah sosialitas Pancasila yang subur. Maka dari itu, pengembangan "kecerdasan kewargaan" berbasis Pancasila bukan sekadar ornamen, melainkan substansi penting pembelajaran. Itu sebabnya muatan ujian nasional yang dirumuskan kementerian semestinya (pun secara historis) lebih menekankan subyek-subyek yang dapat memperkuat integrasi nasional dan karakter bangsa, seperti sejarah, geografi, bahasa, dan ideologi bangsa. Adapun bahan uji bagi mata pelajaran lainnnya bisa dirumuskan oleh asosiasi-asosiasi pengajar dalam mata pelajaran yang sama.    Prioritaskan pendidikan dasar    Ibarat pohon, akar merupakan titik tumpu ketahanan bertumbuh. Demikian juga halnya dalam proses tumbuh hidupnya manusia. Solusi atas keterbelakangan hasil pendidikan kita harus dimulai dengan memperkuat pendidikan dasar. Sesuai namanya, pendidikan dasar harus benar-benar memberikan modal dasar dalam proses belajar menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan sebagai proses kebudayaan menghendaki agar proses belajar-mengajar tidak hanya berorientasi pada pengembangan kemampuan kognitif, tetapi juga kemampuan afektif dan konatif.    Pertama-tama, kurikulum pendidikan dasar harus memberi perhatian pada olah pikir lewat pembelajaran membaca, menghitung, menutur, mendengar, menulis, dan meneliti dalam kerangka budi pekerti.    Pelajaran membaca lebih dari sekadar belajar melek huruf, atau sekadar membaca buku pelajaran yang diwajibkan. Pelajaran membaca harus menjadi kecakapan fungsional yang dibiasakan (reading habit) sejak pendidikan dasar. Kecakapan dan kebiasaan membaca sejak dini akan memudahkan anak-anak menjelajahi dunia ilmu pengetahuan melampaui batas-batas pelajaran sekolah.    Budaya baca kian penting dihadapkan pada perluasan terpaan media digital dengan muatan pesan yang serba ringkas dan instan. Tanpa tradisi membaca yang kuat akan sulit bagi generasi baru memahami dan mengembangkan penalaran panjang seperti pengetahuan-pengetahuan naratif (filsafat, ideologi, sejarah, agama, dan sastra). Padahal, pengetahuan naratif merupakan sumber penemuan diri dan pembentukan karakter.    Oleh karena itu, paling tidak satu hari dalam seminggu, harus disediakan wahana bagi anak-anak membaca atas pilihannya sendiri. Sekolah hanya menyediakan bahan-bahan bacaan yang sejalan dengan misi pendidikan budi pekerti. Setelah membaca, anak-anak juga harus dilatih menuturkan apa yang mereka tangkap dari bahan bacaan. Latihan menutur bukan sekadar membantu mengingat, melainkan juga melatih kepercayaan diri, serta pembiasaan saling mendengar dan mengapresiasi sesama peserta didik.    Selain membaca, siswa harus diberikan kecakapan menghitung. Pada enam tahun pertama pendidikan dasar, tidak perlu diberikan pelajaran matematika yang rumit. Negara, seperti Finlandia, dengan prestasi pendidikan yang hebat pun mulai menghilangkan pelajaran matematika di sekolah dasar. Pada tingkat ini, cukuplah diberikan pelajaran aritmatik sederhana sebagai dasar kecakapan hidup, yang diterapkan langsung dalam praktik kehidupan. Pelajaran matematika bolehlah mulai diperkenalkan pada kelas tujuh.    Pelajaran membaca berkelindan dengan pelajaran menulis. Pelajaran menulis tidak sekadar diletakkan di pojok mata pelajaran bahasa, tetapi subyek tersendiri yang terintegrasi dengan seluruh mata pelajaran. Kecakapan menulis merupakan bekal dasar bagi asah kemampuan logika, sistematika, meneliti, dan mencipta. Tak heran, saat Amerika Serikat menyadari penurunan daya saing, solusi kurikulumnya justru mewajibkan pelajaran mengarang di tingkat pendidikan dasar dan menengah (Godzich, 1994). Menumbuhkan hasrat menulis pada gilirannya akan mendorong semangat meneliti, baik lewat membaca ayat-ayat kitabiyah (buku), ayat-ayatkauniyah (alam semesta), ayat-ayattarikhiyah (sejarah), maupun ayat-ayatnafsiyah (diri sendiri).    Di situlah, anak terdidik agar kelebihan dirinya tak menimbulkan kacau-kaos, melainkan beres-kosmos bagi kehidupan semesta.    Kedua, kurikulum pendidikan dasar harus menyediakan peserta didik suatu wahana olah rasa untuk mengasah daya-daya afeksi yang dapat memperkuat kepekaan estetik, kehalusan perasaan, keindahan perangai, kepekaan empati dan solidaritas sosial, sensitivitas daya spiritualitas, ketajaman rasa keadilan, semangat kebangsaan (nasionalisme), dan gotong royong. Untuk itu, kurikulum pendidikan hendaklah memberi perhatian pada pelajaran kesenian, moral keagamaan, kesejarahan, pendidikan karakter personal dan kewargaan, wawasan kebangsaan dan kemanusiaan.    Ketiga, kurikulum pendidikan juga harus memberi wahana olahraga untuk mengembangkan ketahanan, ketangkasan, dan kesehatan jasmani, yang diperlukan sebagai sarana fisik mengaktualisasikan segala potensi budi pekerti anak.    Tak kurang dari filsuf pendidikan, seperti Socrates dan Plato, jauh-jauh hari telah menekankan pentingnya pendidikan gimnastik (olah tubuh/fisik). Olahraga selain menawarkan kesederhanaan dalam menghasilkan hidup sehat juga dapat mengembangkan sportivitas, keriangan permainan, ketahanan mental, keberanian mengambil risiko, semangat kerja sama, dan jiwa patriotisme.    Keempat, kurikulum pendidikan harus menumbuhkan olah karsa yang dapat mendorong kemauan peserta didik untuk mengembangkan kecakapan hidup dengan mengenali dan mengaktualisasikan potensi kecerdasannya masing-masing.    Orientasi pada pemuliaan ragam inteligensi menuntut perubahan sistem pembelajaran dari "sekolah berorientasi kelas" menuju "sekolah berorientasi individu". Kurikulum inti dibuat lebih terbatas untuk memberi keleluasaan bagi siswa untuk mengambil subyek pilihan sesuai dengan minat dan bakatnya.    Konsekuennya, fungsi guru bukan sekadar mengajar, melainkan sebagai penuntun untuk memantau potensi dan kecenderungan setiap siswa; berperan sebagai broker kurikulum yang membantu siswa mengembangkan potensi dan preferensinya; sekaligus menjadi broker yang menghubungkan siswa dengan komunitas yang lebih luas. Minat dan bakat siswa harus bisa dihubungkan dengan berbagai cerlang budaya dan pusat teladan di lingkungan negara, pasar, dan masyarakat. Untuk itu, kerangka insentif perlu diberikan pemerintah dan masyarakat kepada orang/institusi yang menyediakan kesempatan belajar luar sekolah.    Alhasil, sekolah di masa depan dituntut lebih menghargai keunikan dan otonomi individu serta mengembangkan iklim yang kondusif untuk mentransformasikan pribadi unggul menjadi kolektivitas unggul, dengan menempatkan kreativitas dan karakter di jantung kurikulum.    Pembenahan guru    Untuk dapat mengemban tugas pendidikan seperti itu, guru juga harus diberi derajat kebebasan yang lebih besar untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam proses pengajaran. Dalam kaitan ini, pengembangan kurikulum yang dikembangkan pemerintah tak perlu terlalu kaku dan mendetail. Harus dihindari kecenderungan ganti menteri ganti kurikulum. Sejalan dengan Pasal 38 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Tahun 2003, yang dilakukan pemerintah cukuplah menggariskan "kerangka dasar dan struktur kurikulum". Selebihnya, berikan kebebasan kepada guru untuk berimprovisasi. Pendidikan sebagai proses pemerdekaan tidak bisa dicapai apabila gurunya sendiri terbelenggu.    Pada titik ini, prioritas selanjutnya adalah peningkatan mutu guru. Seorang juru didik memerlukan kecakapan yang lebih baik dari juru ukir. Jika seorang pengukir kayu saja wajib mempunyai pengetahuan yang mendalam dan luas tentang hakikat kayu dan teknik ukir, apalagi juru didik yang diharapkan mampu mengukir manusia secara lahir dan batin.    Sungguh ironis, perekrutan tenaga pendidik saat ini lebih mementingkan aspek- aspek formal ijazah dan tingkat pendidikan, dengan melupakan kompetensi didaktik-metodiknya. Sudah saatnya pesan UU Sisdiknas mengenai perlunya sekolah guru berasrama segera diwujudkan. Tak cukup bekal kesarjanaan di berbagai disiplin ilmu, para calon pendidik masih harus mendapatkan proses penggemblengan dalam kecakapan ilmu pendidikan setidaknya selama satu tahun.    Itulah peta jalan sederhana agar dunia pendidikan benar-benar menunaikan kerja mendidik tunas-tunas harapan bangsa demi keselamatan dan kebahagiaan hidup bersama.     YUDI LATIFPENGHAYAT AJARAN KI HAJAR DEWANTARA    Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Agustus 2016, di halaman 6 dengan judul "Pendidikan Tanpa Mendidik"

Mari Kita Rajut dan Tata Kembali NKRI

Sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai berjalan tampaknya negara ini sudah sangat maju dalam berdemokrasi, berbagai pihak kembali saling berjabat tangan seakan-akan menandakan rivalitas di negara ini sudah berakhir, jabat tangan antara pemerintahan baru dan pemerintahan lama merupakan penyerahan estafet pemberian tugas dari pemerintahan SBY selama 10 tahun kepada pemerintahan baru Presiden Joko Widodo.

Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo bergulir ada pihak-pihak yang selalu mengganggu pemerintahan ini membangun negara ini, hal ini dibuktikan dengan adanya pihak-pihak yang menjaga panasnya "bara" dihati pendukung pihak yang sakit hati.

Berbagai gangguan-gangguan itu selalu diluncurkan agar menutup mata masyarakat akan prestasi-prestasi pemerintah dalam membawa negara ini untuk lebih baik.

Upaya-upaya pengganggu ini nyata dan bergerak senyap, para pengganggu tampaknya sudah tidak sabar lagi untuk muncul ke permukaan dan menggulingkan pemerintahan Joko Widodo, menunggu sampai waktu 5 tahun adalah waktu yang sangat lama bagi mereka.

Nasib baik sedang berpihak pada mereka, ada jalan masuk untuk mereka untuk beraksi di dunia nyata, kasus Ahok adalah jalan mulus yang akan membawa mereka untuk merealisasikan niat-niat jahat makar, Ahok bukanlah tujuan utama mereka karena target besar mereka adalah melengserkan Joko Widodo, hal ini bisa kita lihat dengan kasat mata.

Gagal Kudeta 4 November dilanjutkan 25 November.

Sakit hati karena upaya penggulingan pada 4 November lalu membuat pihak-pihak yang sudah merencanakan makar semakin sakit hati, tak tanggung-tanggung pihak ini rela merogoh kantong lebih dalam untuk suplai dana lebih besar agar Aksi pura-pura damai bisa sukses menggulingkan pemerintahan saat ini.

Lalu Siapa Pihak Yang Berniat Melengserkan Jokowi?

*Ada 3 Kelompok* yang sangat ingin menggulingkan pemerintahan Joko Widodo, adapun pihak-pihak tersebut adalah:

*1. Pihak-Pihak Yang Takut Terjerat Hukum*

Seperti kita ketahui, pemerintah Jokowi melakukan bersih-bersih sembari menggencarkan pembangunan di Negara ini, dalam upaya bersih-bersih tersebut banyak orang-orang yang merasa terancam akan terjerat hukum karena mereka sudah berbuat jahat di masa lalu, mereka yang dengan rakus menghisap dana negara dengan berbagai trik untuk menumpuk kekayaan.

Manuver Jokowi membuat pihak-pihak berdosa tersebut ketar-ketir, mereka membangun koalisi jahat dan rela memberikan suplai dana besar-besaran untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi, hanya dengan menggulingkan Jokowi-lah yang dapat menyelamatkan mereka dari jerat-jerat hukum rapat yang dibangun Joko Widodo.

Menggulingkan Jokowi adalah pertaruhan besar oleh kelompok ini, hanya ada dua pilihan Jokowi tumbang atau mereka yang tumbang.

*2. Pihak-Pihak Yang "Kekeringan"*

Korupsi adalah budaya elit yang mendapatkan kedudukan bukan rahasia lagi, bukti korupsi membudaya di berbagai lini di negara ini dibuktikan dengan banyaknya para koruptor yang ditangkap oleh KPK mulai dari kelas teri sampai kelas kakap.

Para koruptor yang rela beinvestasi besar-besaran untuk mendapatkan kursi jabatan di negeri ini, investasi besar-besaran mereka terancam gagal balik modal karena pemerintahan Joko Widodo sangat ketat dalam penggunaan dan pegawasan anggaran.

Paceklik berjamaah dialami oleh kelompok ini karena aksi-aksi Jokowi menutup yang bocor, bocor dan bocor sangat efektif untuk membuat para tikus kelaparan.

Tak mau mati kelaparan, para tikus-tikus busuk ini mulai menggigit perlahan-lahan untuk merobohkan Pemerintah saat ini.

*3. Orang-Orang Yang Ingin Membangun Negara Berdasarkan Agama*

Radikalisme dan separatisme dengan alasan agama bukanlah hal baru di negeri ini, bahkan pentolan kelompok ini berani lantang tidak mengakui Pancasila yag merupakan dasar dari Negara ini.

Kelompok radikal ini sudah menunjukkan upaya-upaya mereka untuk menguasai negara ini dan membuat negara ini sesuai dengan paham mereka anut, kelompok ingin sukses menguasai negara ini seperti apa yang dilakukan oleh kelompok sejenis kelompok ini yang sukses menggulingkan pemerintahan seperti Mesir dan Turki.

Lalu Modus Apa Yang Mereka Pakai?

Kelompok-kelompok diatas memiliki satu tujuan utama dan mendesak yaitu menggulingkan presiden Joko Widodo, kesamaan misi ini membuat ketiga kelompok tersebut bahu membahu agar target mereka tercapai.

Berikut modus yang dipakai adalah sebagai berikut:

Membangun Konflik SARA ala Kerusuhan 98 dengan Sasaran Etnis Cina

Isu ini dianggap paling berpeluang membuat negeri ini rusuh, menciptakan kerusuhan besar-besaran adalah upaya memecah konsentrasi Polri dan TNI dalam menjaga keamanan negara ini.

Kelompok-kelompok ini berupaya mengadu domba antara masyarakat pribumi dan masyarakat keturunan dari etnis tertentu.

Berikut bukti bahwa ada kelmpok yang membangun opini negatif dan menancapkan kebencian terhadap Etnis Cina, di dunia maya banyak website yang mungkin jumlahnya menyampai angka ratusan untuk menghembus propaganda adu domba menyasar Etnis Cina.

Upaya yang sangat masif ini bergulir menjadi bola salju, kebencian yang sudah tertanam tadi akan diledakkan dengan aksi penyerangan suatu kelompok kepada etnis Cina, kelompok pemicu inilah yang akan menyulut kerusuhan dalam skala besar di berbagai daerah di Indonesia, upaya tersebut sangat jelas saat kerusuhan di Penjaringan 4 November lalu, beruntung polisi dan TNI di bantu masyarakat yang pro keBhinekaan sukses memadamkan pemicu ini.

Gambar serta video di bawah ini adalah bukti kecil yang membuktikan ada gerakan dan upaya yang sangat masif dan dikerjakan dengan sangat terstruktur, berita-berita hoax yang membawa etnis-etnis Cina adalah faka nyata yang terjadi, upaya-upaya busuk tersebut terkonfirmasi dengan adanya propaganda anti Cina yang diluncurkan dengan coretan-coretan di berbagai tempat menjelang Aksi demo 4 November lalu. 

_Berupaya Memancing Kudeta Militer_

Setelah operasi 4 November gagal total, kelompok-kelompok ini berusaha untuk mengadu domba antara TNI dengan Presiden, berbagai propaganda disebar mulai dari pujian setinggi langit kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo cocok menggantikan Joko Widodo sebagai presiden hingga menghembusan isu Panglima TNI yang akan di copot oleh Presiden karena membela umat Islam.

Pergerakan menyebarkan propaganda ini disebarkan di berbagai sosial media, bahkan banyak anggota TNI aktif sempat termakan isu penggantian Panglima ini, kekecewaan terhadap presiden terbentuk di internal TNI, kekecewaan terhadap presiden sempat diungkapkan oleh beberapa anggota TNI pada akun sosial media Facebook.

Aksi-aksi adu domba ini sudah tercium oleh Panglima TNI, sang Panglima sadar banyak bawahannya sudah termakan propaganda-propaganda ini, pada 8 November Panglima TNI memerintahkan melalui surat edaran kepada seluruh jajaran TNI yang dipimpinnya untuk menyaksikan acara Indonesia Lawyer Club.

Melalui acara tersebut panglima dengan cedas mematahkan upaya adu domba berbagai pihak yang mencoba memecah belah TNI, pihak-pihak yang mengadu domba TNI dengan panglima tertinggi dalam hal ini Presiden Jokowi dan upaya-upaya mengadu domba antara TNI dengan Polri.

Dengan lantang Panglima menutup acara tersebut dengan pernyataan:

"LEBIH BAIK SAYA MENJADI TUMBAL DEMI KEBHINEKAAN DARIPADA SAYA BERNIAT MENJADI PRESIDEN"

Pernyataan tegas inilah yang memusnahkan upaya-upaya adu domba membenturkan TNI dengan berbagai pihak, Pernyataan inilah yang membuat TNI kembali merapatkan barisan untuk mnghadapi pihak-pihak yang berniat memecah Kebhinekaan untuk kepentingan kelompok mereka.

Demikian ulasan ini kami buat, alasan utama kami membuat ulasan ini adalah untuk membuka mata kita bahwa negara ini sedang di pecah belah oleh orang-orang dan kelompok-kelompok yang ingin mencapai keinginan mereka.

Kami tak rela apabila ada saudara sebangsa dan senegara kami dari Etnis Cina dan non muslim dijadikan pijakan orang-orang dan kelompok-kelompok kotor untuk mencapai kepentingan mereka.
Mohon Maaf kepada saudara-saudara kami, kami terpaksa menyinggung SARA karena SARA inilah yang dijadikan pihak-pihak berhati picik untuk mencapai tujuannya.

Ayo kita bersama kita teriakkan dengan lantang!

Kami Masyarakat Indonesia yang di ikat dengan Bhineka Tunggal Ika TIDAK TAKUT pada kalian yang ingin merusak KeBhinekaan kami, semakin kalian berupaya merusak Kebhinekaan kami maka semakin kuat juga kami bersatu dalam KeBhinekaan ini

Silahkan Sharing tulisan ini pada akun Sosial Media Anda, tunjukkan pada si pemecah belah bangsa ini bahwa kita ada dan tidak akan kalah dengan propaganda-

🇲🇨🇲🇨🇲🇨truncated by WhatsApp]

BALADA NEGERI YANG RAKYATNYA TERSANDERA (Menyongsong 2017)

BALADA NEGERI YANG RAKYATNYA TERSANDERA
(Menyongsong 2017)

Oleh Muhammad AS Hikam

I
Adalah sebuah negeri di khatulistiwa
"Gemah ripah lohjinawi, tentrem kerta raharja"
Semboyannya Bhineka Tunggal Ika
Bangsa dan negara lain dibikin iri padanya.

Sayang, anak negeri itu seperti tersandera
Oleh para pemuja nafsu angkara murka.
Menggunakan kebencian, fitnah, dan sengketa.
Mengadu domba sesama rakyat dan penguasa.

Bayangkan, jutaan anak negeri...
Seakan jadi tawanan di rumah sendiri.
Karena cemas, takut, gundah, dan ngeri.
Menghantui hati, mendera diri.

Para penyandera seperti para penyihir.
Membuat rakyat tak lagi bisa berfikir.
Demagogi setiap hari deras mengalir.
Politik dan hukum habis dipelintir.

Atas nama kepatuhan hukum...
Mereka cabik-cabik ketenteraman umum.
Dengan jumawa berorasi di atas podium.
Membakar massa, mengumbar senyum. 

Siapa yang tak setuju dicap penghianat ?
Penista agama, dikutuki dunia dan akhirat !
Diancam sejuta azab, siksa, dan laknat.
Dituding musuh Tuhan, yang wajib disikat.

II

Mereka lecehkan sejarah negeri.
Mereka abaikan gerak zaman kiwari.
Mereka buang angger-angger abadi.
Mereka kuburkan nalar dan nurani.

Anak negeri yang tersandera.
Saling bertanya satu sama lainnya.
Apa yang salah dengan kita ?
Hingga Tuhan menurunkan petaka.

"Bukankah kita bangsa yang beragama.
Taat beribadah, rajin menyumbang derma.
Membangun Masjid, Gereja, Kelenteng, dan Pura.
Merayakan perayaan agama dengan gegap gempita ?

Bukankah kita punya Kementerian Agama.
Bukankah kita punya Forum-forum Ulama.
Juga organisasi lintas-agama.
Apalagi para cerdik pandai ternama ?

Konstitusi kita berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
Hari libur keagamaan tak ada duanya di dunia.
Pelajaran agama diwajibkan di seluruh Negara.
Siaran keagamaan pun menyesaki media ?

Dunia menyebut kita bangsa toleran.
Dunia menyebut kita Negara teladan.
Agama dan demokrasi menyatu dalam kebersamaan.
Bangsa besar di bawah naungan rahmat Tuhan"

"Ataukah kita telah salah mengerti ?
Bahwa semuanya hanya ilusi.
Meninabobokkan, membuai, dan mimpi.
Menutupi kenyataan yang sejati.

Karena keberagamaan kita hanya di kulit.
Karnea ummat lintas-agama sejatinya sakit.
Karena kemiskinan semakin menghimpit.
Karena ketidak-adilan kian melejit.

Keberagamaan tak membuat kita semakin ramah.
Keberagamaan makin membuat kita mudah marah.
Keberagamaan makin membuat kita serakah.
Keberagamaan makin membuat kita tak amanah.

Spritualitas kian kerontang.
Solidaritas kemanusiaan kian menghilang.
Tanggungjawab sosial kian berkurang.
Kepedulian kepada sesama kian jarang.

Ajaran agama disulap menjadi ideologi.
Ditafsirkan untuk kepentingan politisasi.
Kasih diubah menjadi benci.
Persaudaraan diubah menjadi lawan abadi.

Para agamawan seakan lupa pada asih.
Memilih berkolusi dengan kuasa dan pamrih.
Ucapan dan fatwa menjadi pilih-pilih.
Ujaran dan khotbah tak lagi jernih"

"Demokrasi yang kita perjuangkan berdarah-darah,
Mulai mengalami kemerosotan dan berubah.
Negeri dikuasai oligarki politisi dan penjarah.
Pemimpin yang amanah tak hentinya difitnah.

Koruptor yang dianggap musuh,
Malah tersenyum lebar dan angkuh.
Karena penegak hukum tak cukup teguh,
Melawan godaan uang dan selingkuh.

Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan,
Bersikukuh menjadi sang penghalang.
Sementara kekuatan dari seberang,
Berpesta pora tanpa ada kekang"

III 

Hanya sejarah yang akan mencatat,
Cerita sebuah Negeri yang hebat,
Anak negerinya selalu loyal dan taat.
Namun para elitnya tak jarang malah berhianat.

Negeri yang rakyatnya tersandera.
Terpenjara dalam ketakutan dan putus asa.
Bumi, air, dan udara tak lagi milik mereka,
Tak tahu, harus berbuat bagaimana ?

Pahlawan dan pejuang silih berganti,
Melawan kezaliman, membela negeri.
Bagai Sysiphus dalam mitologi Yunani,
Mendorong batu ke atas gunung tanpa henti.

Sampai suatu ketika...
Anak negeri itu tak lagi berputus asa.
Lalu menyatu melawan para penyandera,
Kembali menjadi manusia merdeka.

Pamulang, 26 Desember 2016

*Old Soldiers Never Die, They Just Fade Away

*Luhut Binsar Pandjaitan:*
_*Old Soldiers Never Die, They Just Fade Away ...*_

_Kepada teman-teman yang ada di Old Soldier Group, saya mengucapkan terimakasih atas perhatian yang teman-teman berikan berupa ucapan-ucapan selamat Natal yang ditujukan bagi kami yang beragama Nasrani. Semoga damai dan kasih Natal mengisi relung-relung yang paling dalam dari hati kita._

_Saya senang membaca banyak komentar di group ini, baik yang positif maupun kadang negatif terhadap pemerintahan sekarang. Tentu semua komentar merupakan masukan yang baik untuk mendukung pemerintahan dan kemajuan NKRI yang kita cintai bersama._

_Pada kesempatan ini ijinkan saya berbagi kepada Anda sekalian tentang apa yang sedang terjadi di pemerintahan. Saya berharap penjelasan ini paling tidak dapat memberikan sedikit gambaran terhadap apa yang kami lakukan._

_Banyak nada-nada negatif tentang pemerintahan ini misalnya mengenai tenaga kerja asing (Tiongkok) ideologi komunisme, penguasaan sumber daya alam Indonesia, investasi Tiongkok yang berlebihan di Indonesia, serbuan orang Tiongkok yang masuk illegal di Indonesia, dsb._

_Semua permasalahan tersebut kami amati dengan cermat. Saya dapat meyakinkan teman-teman sekalian karena saya telah menggunakan wewenang yang diamanahkan kepada saya, untuk memeriksa langsung kebenarannya di lapangan._

_Sebagai Menko, saya memiliki dan menggunakan berbagai instrumen untuk melakukan pengecekan terhadap setiap analisa-analisa atau pendapat-pendapat yang beredar di masyarakat. Saya sudah mengirimkan tim khusus untuk terjun langsung ke tempat masalah. Saya juga berkomunikasi dengan beberapa Kapolda terkait, selain juga melakukan pengecekan kepada BIN. Dalam hal tertentu, bahkan saya sendiri yang melakukan pengecekan ke lapangan._

_Dari semua rangkaian pemeriksaan tersebut, kami tidak menemukan bukti-bukti yang membenarkan isu-isu negatif yang saya sebutkan di bagian awal penjelasan ini. Sehingga dapat kami simpulkan bahwa sebagian besar isu-isu negatif tersebut, sangatlah tidak benar._

_Saya menyadari bahwa pemerintah tentu tidak juga 100% benar dalam segala hal. Dalam memimpin dan melaksanakan proses pembangunan ini tentulah masih ada kekurangan di sana-sini. Maka dari itu, masukan dari teman-teman sekalian tetaplah kami butuhkan. Tapi tentu semua masukan dapat kita sampaikan dengan arif dan bijaksana, karena kita tumbuh dewasa dengan didikan untuk melaksanakan tugas dengan tetap menjaga kehormatan korps._

_Saya sendiri bersedia menerima dan mem-fasilitasinya. Bila teman-teman sekalian menemukan hal-hal yang dirasa aneh yang terjadi diluar, maka silakan langsung menghubungi saya._

_Saya juga ingin membagikan kepada teman-teman tentang Presiden Jokowi yang saya kenal sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Saya sendiri menyaksikan bahwa Beliau tidak berubah, masih tetap dengan hidupnya yang sederhana. Saya bisa memastikan, baik anak dan istrinya tidak terlibat bisnis apapun di pemerintahan. Beliau berani membuat keputusan dan berani bertanggung jawab. Beliau bekerja keras, mulai dari tataran makro sampai detail, dengan tetap melakukan pengecekan. Itulah yang mendorong saya untuk bekerja secara keras membantu Beliau, karena saya percaya akan membawa kebaikan untuk NKRI yang kita sama-sama impikan._

_Saya mungkin salah satu perwira yang beruntung memiliki cukup banyak pengalaman di pemerintahan. Pengalaman ini membuat saya dapat membanding-bandingkan beberapa model kepemimpinan, dengan tidak maksud menjelekkan siapapun. Tetapi saya lihat pemerintahan saat ini memiliki peluang yang sangat besar membawa Indonesia menjadi negara yang maju._

_Saya percaya dan senang bahwa teman-teman sampai saat ini masih memberikan perhatian yang begitu besar untuk kemajuan NKRI, yang sudah kita bela dan jaga dengan segenap jiwa dan nyawa, sejak kita dulu sebagai perwira mengucapkan sumpah kita untuk tetap setia terhadap NKRI._

_Sekarang pada usia yang beranjak senja ini, saya mengajak kita semua untuk sekali-sekali menengok ke masa lalu, dimana kita beberapa puluh tahun lalu berada di lembah Tidar, mengucapkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dengan penuh semangat, kesadaran bahwa itu yang terbaik utk menjaga NKRI. Saya percaya, jiwa itu masih hidup di relung hati kita yang paling dalam. Karena old soldiers never die, they just fade away!_

_Kepada teman-teman dan para senior, saya berjanji untuk terus menjaga NKRI dengan mempertaruhkan segala kemampuan yang saya punyai dan saya tidak akan melacurkan profesionalisme saya. Jika ini pertama kalinya saya berkomentar agak panjang, itu karena saya tidak ingin melihat kita menjadi senang menikmati dan mengembangkan berita negatif. Saya percaya, kita semua jauh dari sikap seperti itu._

_Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan kepada teman-teman yang baik, dan para senior yang saya hormati, bahwa saya masihlah Luhut Binsar Pandjaitan yang dulu Anda kenal. Dalam usia seperti sekarang ini, saya merasa sudah menerima banyak sekali kemurahan dan berkat Tuhan. Mau apa lagi? Jikapun masih ada yang saya kejar saat ini, itu adalah kebahagiaan keluarga, istri, anak, dan cucu saya._

_Seperti halnya saat ini, saya sedang meluangkan waktu merayakan Natal bersama keluarga di kampung halaman saya dipinggir Danau Toba sambil merenung dan berdoa semoga NKRI tetap utuh dan jaya._

_Salam hangat dari pinggir danau Toba._

________________________________

[27/12 08:56] SMPK2-Farida Susanto USA: Thank you Petrus fw nya..... Sejuk hati kita membaca nya...... 🙏🙏

[27/12 08:57] SMPK2-Farida Susanto USA: Apa blh di share ato ckp dibc aja.

[27/12 09:08] Petrus DK: Iya sejuk Farida krn negara kita mulai di tangani oleh pemimpin2 yg takut kpd Tuhan. Kita hrs bantu doa terus spy mrk diberikan hikmat, kekuatan, kesehatan serta perlindungan dr kelompok2 yg ingin mengacaukan NKRI demi utk keuntungan pribadi. Info ini aku dpt dr group WA SMAK1. Aku share hanya ke group tertentu. Klo dilihat isi tulisan Pak.Binsar tdk ada yg negatip ya tp tetap saja jika jatuh ke komunitas radikal pasti msk kedalam daftar sasaran tembak mrk. Sekali lagi kita hrs bantu dalam doa yg berkesinambungan dan buat komunitas doa berantai. Krn doa mempunyai kekuatan yg luar biasa. Tuhan yg berperkara dgn mrk yg ingin merusak NKRI melalui doa2 kita.

[27/12 09:17] SMPK2-Farida Susanto USA: Thank you Petrus, nga saya fw . Kita dukung dlm doa ..... Moga semua anak2 Tuhan yg ada dlm pem saat ini benar2 blh berkarya hanya utk kemuliaan Bapa, bkn utk kepentingan pribadi. Boleh menjadi terang........ 🙏🙏🙏
[27/12 09:17] Petrus DK: Amin Farida. Thanks. JBU

[27/12 09:18] SMPK2-Farida Susanto USA: 😊😊😊

Bagaimana Anda Bisa Tahu Bahwa Allah Mengasihi Anda?

Bagaimana Anda Bisa Tahu Bahwa Allah Mengasihi Anda?

27 Desember 2016

Bacaan Hari ini:
Mazmur 145:9 "TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya."
---------------------------
Salah satu hal yang paling mengganggu saya adalah mode pancuran hemat air. 

Saya benar-benar tidak tahan! 

Pancuran ini hanya menyemprotkan air yang kecil sekali. Itu bukan mandi namanya; itu seperti kena gerimis! Saya seorang pria berpostur tubuh cukup besar, dan dengan mode pancuran ini, untuk membasahkan tubuh saya saja butuh waktu yang panjang. Jangan sebut alat itu pancuran, kecuali itu benar-benar mengeluarkan air yang deras!

Itulah mengapa buat saya apa yang Alkitab katakan pada kita tentang kasih Allah amatlah sangat penting. 

Alkitab mengatakan, 
~ "TUHAN itu baik kepada semua orang, 
~ dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya" (Mazmur 145:9).

Kasih Allah atas Anda bukan seperti 
~ gerimis,
~ tetesan air. 

Alkitab mengatakan bahwa 
~ Dia menghujani kasih-Nya atas kita. 
~ Dia tidak pelit seperti mode pancuran hemat air.

Mazmur 42:8 mengatakan,
~ "TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan 
~ pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku."

Jika saya makan salad, 
~ saya tidak seperti orang-orang yang mencelupkan garpu terlebih dahulu ke saus lalu menyendok salad supaya mendapatkan hanya sedikit rasa dari saus itu. 
~ Saya lebih suka menuangkan semua saus ke atas salad saya! 
~ Bahkan kadang sepertinya saya lebih banyak makan sausnya ketimbang sayuran-sayurannya!

Begitulah cara Allah mengasihi Anda.
~ Ia mencurahkan kasih-Nya pada Anda tak henti-hentinya.
~ Dia tidak membenarkan semua yang Anda lakukan, tapi 
~ Ia mengasihi Anda tanpa syarat.

Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Allah mengasihi Anda?

1. Allah memperhatikan setiap detail kehidupan Anda. 
~ Ia mengawasi setiap titik kehidupan Anda mulai dari Anda dikandung. 
~ Ia melihat setiap momen pasang, surut, baik, buruk, dan jeleknya kehidupan Anda. Dan Ia tidak pernah melepaskan pandangan-Nya dari Anda. 
~ Allah peduli dengan semua detailnya. Itu yang disebut kasih. Anda peduli dengan apa yang Anda sayangi.

2. Allah menolong Anda. 
~ Kasih adalah memberi. 

Ketika Anda mengasihi orang lain, 
~ Anda bersedia menjadikan masalah mereka masalah Anda juga. 

Yesus melakukan itu. 
~ Dia menangung masalah Anda sebagai masalah-Nya juga, bahkan 
~ sebelum Anda sadar bahwa Anda akan memiliki masalah. 

Malah, 
~ Ia sudah memecahkan masalah terbesar Anda dengan mati bagi Anda di kayu salib, bahkan 
~ sebelum Anda dilahirkan. 

Kasih adalah tindakan. 
~ Dan Yesus mengambil inisiatif demi Anda, bahkan 
~ sebelum Anda tahu Anda akan membutuhkannya. 

Dia datang untuk menjadi Juruselamat Anda.

Dalam kisah Natal, Alkitab mengatakan, 
~ "Hari ini telah lahir bagimu 
~ Juruselamat, yaitu 
~ Kristus, Tuhan, di kota Daud" 
(Lukas 2:11).

Anda butuh Juruselamat! 
~ Jika Anda tidak membutuhkan-Nya, 
~ tentu Allah tak akan mengutus Yesus untuk mati bagi dosa-dosa Anda.

Seandainya ada cara lain agar Anda bisa masuk ke Surga selain dengan jalan Allah, pikirlah 
~ buat apa Allah repot-repot melakukan misi penyelamatan buat Anda. 
~ Dia tidak akan mengirim Yesus untuk mati dengan sia-sia, tanpa tujuan. 

Dan itu adalah contoh terbesar dari 
~ kasih satu Pribadi memberikan hidup-Nya bagi orang lain.


Renungkan hal ini:

Bagaimana selama ini Anda melihat Allah mencurahkan kasih-Nya atas Anda?

Allah memperhatikan setiap detail kehidupan Anda, dan 
~ Ia bekerja untuk menolong Anda. 
~ Lalu, bagaimana Anda dapat menerapkan dua prinsip ini dalam hubungan Anda dengan orang lain?

Apa yang bisa Anda petik dengan fakta bahwa 
~ Allah memperhatikan setiap detail kehidupan Anda dan tetap mengasihi Anda dengan tulus tanpa syarat? 
_______________________
Dia tidak membenarkan semua yang Anda lakukan, tapi
~ Ia mengasihi Anda tanpa syarat

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)