Kamis, 08 Desember 2016

"BELAJAR DARI BIBIT MANGGA"

"BELAJAR DARI BIBIT MANGGA"

Suatu hari, ada seorg pemuda sdg berlibur ke rumah neneknya di desa. Saat tiba disana, stlh melepas rindu dan beristirahat sejenak, neneknya menghidangkan sepiring irisan buah mangga yg menggiurkan warna dan aromanya.

"Wah, mangganya harum dan manis sekali Nek, sdg musim ya. Saya sdh lama sekali tdk menjenguk nenek, shg tdk tahu kalau nenek menanam pohon mangga yg berbuah lebat dan seenak ini rasanya," ujar si pemuda sambil terus melahap mangga itu.

Sambil tersenyum sang nenek menjawab, "Makanya, sering2lah menjenguk nenek, nenek rindu cucu nenek yg nakal dulu. Pohon mangga itu sebenarnya bkn nenek yg menanam. Kamu mungkin lupa, wkt kecil dulu, stlh menyantap buah mangga, kamulah yg bermain me-lempar2 biji mangga yg telah kamu makan. Nah, ini hasil kenakalanmu itu, telah bertumbuh menjadi pohon mangga dan skrg sdg kau nikmati buahnya."

"Sungguh, Nek? Buah mangga ini hasil kenakalan wkt kecilku dulu yg tdk disengaja? Wah, hebat sekali. Aku tdk merasa pernah menanam, tetapi hasilnya tetap bisa aku nikmati stlh sekian tahun kemudian, benar2 sulit dipercaya," si pemuda tertawa gembira sambil menyantap dgn nikmat mangga di hadapannya.

Neneknya melanjutkan dan berkata, "Cucuku, walaupun engkau tdk sengaja melempar biji mangga di halaman itu, tetapi bila tanah lahannya subur dan terpelihara, dia tetap akan bertumbuh. Dan sesuai hukum alam, saat musim buah tiba, dia pasti akan berbuah. Sedangkan rasa buahnya manis atau tdk adlh sesuai dgn bibit yg kita tanam"

Malam hari, si pemuda merenungkan percakapan dgn neneknya. Karena merasa penasaran, diambilnya biji buah mangga sisa di meja dan dibelahnya menjadi 2. Dia ingin tahu sebenarnya apa yg ada di dalam biji buah mangga itu shg bs menghasilkan rasa manis yg membedakan dgn biji buah mangga yg lain. Ternyata dia tidak menemukan perbedaan apapun 
         
Melihat tingkah si cucu, sang nenek menyela "Cucuku, semua biji buah, tampaknya dr luar sama semua. Tetapi sesungguhnya, unsur yg ada di setiap biji buah itu berbeda, perbedaan itulah yg akan menghasilkan rasa, aroma dan warna setiap pohon mangga berbeda pula. Semuanya tergantung inti buahnya. Demikian pula dgn manusia, tampak luar, setiap manusia adlh sama tetapi yg menentukan dia bisa berhasil atau tidak adlh kualitas unsur2 yg ada di dalamnya.

Nah, ternyata alam mengajarkan banyak kpd kita. Bila ingin hasil yg baik, hrs memiliki unsur kualitas yg baik pula, apkh kamu mengerti?"

"Terima kasih Nek, sy sungguh bersyukur memutuskan datang  ke sini, semua ucapan nenek akan sy jadikan bekal utk lbh giat belajar dan membenahi diri agar hidup  sy lbh berkualitas," ucapnya sambil memeluk tubuh rapuh sang nenek.

Pembaca yg luar biasa ...
Hukum alam pd kisah nenek dan cucunya tadi mengajarkan pd kita 2 hal.
1) Apa yg telah kita tabur, entah disengaja atau tidak, diingat atau dilupakan, entah kapanpun juga. Hukum alam mengajarkan, apa yg kita tanam kita pasti akan menuai hasilnya.
2) Bahwa  manusia mempunyai kemiripan dgn inti biji buah mangga, tampak luar sama, tetapi kualitas unsur yg ada di dlm inti buahnya yg membedakan rasa, aroma dan warna si buah mangga.

Demikian juga dengan manusia, Kualitas mental yg didalamlah yg membedakan dan menentukan keberhasilan manusia di masa depan.

Mari kita perbaiki sikap, perhalus budi pekerti, jaga kebersihan hati dan selalu menggali potensi diri agar kesuksesan sejati bisa kita nikmati suatu hari nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar