Sabtu, 30 September 2023

Kasih Allah Menutupi Dosa Anda

01 Oktober 2023

Bacaan Hari ini:  1 Petrus 4:8
πŸ”– "Tetapi yang terutama:
πŸ“ kasihilah sungguh-sungguh
==> seorang akan yang lain,
✏️ sebab kasih ==> menutupi banyak sekali dosa."
----------------
πŸ’‘ Allah berfirman bahwa belajar mengasihi ialah cara terbaik untuk
==> menjalani hidup Anda.
πŸ”– "Kemarin, kita telah melihat
==> dua alasannya.
πŸ…°️ Pertama, kasih ==> meneguhkan iman Anda.
πŸ‘‰ Itu membuktikan bahwa Anda adalah  ==> benar-benar anggota keluarga Allah.
πŸ…±️ Kedua, kasih
==> mengintegrasikan hidup Anda;
🫡 sebuah pusat yang kuat yang dapat  ==> menyatukan banyak aspek kehidupan Anda.

✍️ Ada dua alasan lagi mengapa Anda perlu menjadikan ==> belajar mengasihi sebagai tujuan hidup Anda.

1️⃣ Pertama, kasih ==> menutupi dosa Anda.
πŸ’‘ Alkitab mengatakan dalam ==> 1 Petrus 4:8,
πŸ”– "Tetapi yang terutama:
πŸ“ kasihilah sungguh-sungguh ==> seorang akan yang lain,
✏️ sebab kasih ==> menutupi banyak sekali dosa."

πŸ—️ Kasih Yesus Kristus ==> membersihkan dosa-dosa Anda,
✍️ tapi itu juga memberikan Anda kekuatan untuk ==> meneruskannya kepada orang lain.
πŸ‘‰ Anda telah diampuni,
🫡 maka Anda juga mampu untuk
==> mengampuni.
πŸ’‘ Dikatakan dalam Alkitab bahwa
==> Raja Daud bukanlah orang yang sempurna.
πŸ“ Bahkan, dia ==> sering kali gagal.
✏️ Dia berbohong.
✏️ Dia curang.
✏️ Dia mencuri istri orang lain.
✏️ Dia melakukan perzinahan.
✏️ Dia bahkan kenudian membunuh seorang pria untuk ==> menutupi dosanya!

πŸ”– Namun, ketika Daud gagal,
πŸ‘‰ dia segera mengakuinya dan
🫡 bertobat.
✏️ Memang ==> dia tidak selalu melakukan yang benar,
πŸ“ tapi pada akhirnya, dia mencari Allah dan ==> melakukan yang benar.
✍️ Allah menyebut Daud sebagai
==> orang yang berkenan di hati-Nya.
πŸ™„ Bagaimana mungkin Allah mengatakan hal seperti itu, ==> apalagi kepada Daud?
πŸ‘‰ Itu karena Daud ==> mengasihi Allah dan
🫡 sebagai gantinya, ==> Allah menutupi dosa-dosanya.

⁉️ Apakah lebih penting buat Anda untuk  ==> mengasihi Tuhan dengan segenap hati Anda,
❓ daripada ==> menjadi manusia yang sempurna?
✍️ Tuhan tahu ==> Anda tidak bisa menjadi sempurna.
Apakah Anda tetap mengasihi Dia dengan  ==> segenap hati Anda?
Apakah Anda tetap mengasihi sesama  ==> seperti diri Anda sendiri?
Ketika Anda ==> melakukannya,
‼️ kasih itu akan ==> menutupi banyak sekali dosa.

2️⃣ Kedua, kasih berkumandang selamanya.
πŸ—️ Kasih ==> bergema hingga ke kekekalan;
✍️ itulah satu-satunya hal dalam hidup Anda  yang ==> akan kekal selamanya.
✍️ Maka, yang terpenting saat ini ialah  ==> hubungan
☝️ dengan Allah dan
✌️ dengan sesama.
πŸ’‘ Alkitab berkata bahwa hidup tanpa kasih  adalah ==> sia-sia belaka:
✏️ "Dan sekalipun aku membagi-bagikan  segala sesuatu yang ada padaku,
πŸ“  bahkan menyerahkan tubuhku untuk  ==> dibakar,
πŸ‘‰πŸ» tetapi jika aku ==> tidak mempunyai kasih,
🫡🏻 sedikitpun ==> tidak ada faedahnya bagiku"
πŸ“– (1 Korintus 13:3)

⁉️ Jadi, mengapa sebuah hubungan ==> bisa berakhir dengan buruk?
Jika kita tahu bahwa hidup ini adalah  ==> tentang kasih,
mengapa kita tak punya waktu
==> buat orang-orang yang kita kasihi?
πŸ”– Karena kita sibuk.
✏️ Kita memberikan kesetiaan kelas satu  kepada ==> kelas dua,
πŸ“ dan kita mulai mengabaikan
==> hubungan-hubungan kita dengan sesama.

Renungkan hal ini:
- Menurut Anda apa artinya mengasihi Allah dengan "segenap hatimu"?

- Dalam hal apa hubungan Anda terganggu oleh karena kesibukan Anda?

- Kasih Allah akan menutupi dosa Anda, tetapi apa yang perlu Anda pertobatkan agar Anda dapat sungguh-sungguh menyelidiki kehendak Allah?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 10-12; Efesus 4:17-32
__________
Tidak ada yang bisa ==> menggantikan kasih.
πŸ‘‰ Hidup ==> bukanlah soal
πŸ‘Œ pencapaian atau
πŸ‘Œ pengakuan.
🫡 Hidup adalah ==> kasih.
✍️ Jangan biarkan kesibukan membuat Anda ==> melupakan hal tersebut.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
God's Love Covers Your Sin
By Rick Warren

"Most important of all, continue to show deep love for each other, for love covers a multitude of sins." 1 Peter 4:8 (NLT)
-----------------
God says that learning how to love is the best way you can spend your life. Yesterday, we looked at two reasons why this is true. First, love validates your faith, proving you're really in God's family. Second, love integrates your life; it's a strong core that can hold the many facets of your life together.

There are two more reasons why you need to make learning how to love your life purpose.

First, love compensates for your sin. The Bible says in 1 Peter 4:8, "Most important of all, continue to show deep love for each other, for love covers a multitude of sins" (NLT).

The love of Jesus Christ covers your sins, and it also gives you the power to let other people off the hook. You've been forgiven, and you can forgive others.

King David from the Bible was not exactly a perfect guy. In fact, he blew it a lot. He lied. He cheated. He stole another guy's wife. He committed adultery. He even had a guy murdered to cover up his sin!

But when David blew it, he admitted it quickly, and he repented. He didn't always do what was right, but ultimately, he sought after the Lord and wanted to do what was right.

God called David a man after his own heart. How could God say that about a man like David? It's because David loved God and, as a result, God covered over his sins.

It's more important for you to love God with all your heart than for you to be perfect. In fact, God knows you can't be perfect. Do you love God with all your heart? Do you love your neighbor as yourself? When you do, that love will cover a multitude of sins.

Second, love reverberates forever. Love echoes into eternity; in fact, it's the only thing in your life that's going to last.

Because of that, what really matters right now are relationships—with God and with other people. In fact, the Bible says life without love is worthless and wasted: "No matter what I say, what I believe, and what I do, I'm bankrupt without love" (1 Corinthians 13:3 MSG).

So why do relationships get the short end of the stick? If we know life is really about love, why don't we have time for the people we love? Because we're busy. We give first-class allegiance to second-class causes, and we start neglecting our relationships.

But nothing can take the place of love. Life is not about achievement or balanced schedules or recognition. It's about love. Don't let busyness cause you to forget that.


Jumat, 29 September 2023

Penggunaan Terbaik dari Kehidupan Anda ialah Mengasihi

30 September 2023

Bacaan Hari ini:  Kolose 3:14
πŸ‘‰ "Dan "di atas semuanya itu:
✍️ kenakanlah kasih,
🫡 sebagai pengikat yang
☝️ mempersatukan dan
✌️ menyempurnakan."
------------------
⁉️ Apakah Anda ingin tahu ==> cara terbaik  untuk mengisi hidup Anda?
‼️ Penggunaan terbaik dari hidup Anda ialah ==> dengan mengasihi.

✍️ Allah mengatakan bahwa Anda perlu menjadikan belajar bagaimana mengasihi  ==> sebagai
πŸ–Š️ tujuan utama Anda,
πŸ–Š️ ambisi terbesar Anda,
πŸ–Š️ dan tujuan hidup Anda.
πŸ€” Kenapa Dia mengajarkan demikian?
✍️ Berikut ini dua alasan mengapa
==> cinta kasih lebih penting dari apa pun:

πŸ…°️ Kasih ==>  memvalidasi iman Anda.
✍️ Singkat kata, kasih membuktikan bahwa Anda bersaksi ==> Anda  adalah keluarga Allah.

πŸ’‘ Alkitab mengatakannya dengan ==> sangat jelas: "
πŸ‘‰ Saudara-saudaraku yang kekasih,
🫡 marilah ==> kita saling mengasihi,
✍️ sebab kasih itu berasal ==> dari Allah;
🫡 dan setiap orang yang ==> mengasihi,
☝️ lahir dari Allah dan
✌️ mengenal Allah.
πŸ‘‰πŸ½ Barangsiapa tidak mengasihi,
✋🏽 ia tidak mengenal Allah,
✍️ sebab Allah adalah ==> kasih"
πŸ“– (1 Yohanes 4:7-8).
πŸ—️ Allah adalah ==> kasih,
✍️ dan Dia ingin Anda belajar mengasihi  sehingga ==> Anda dapat menjadi seperti Dia.

πŸ”– Jikalau seorang berkata:
πŸ’¬ "Aku mengasihi Allah,"
πŸ’­ dan ia membenci saudaranya,
πŸ—―️ maka ia adalah pendusta,
πŸ“ karena barangsiapa tidak mengasihi  saudaranya ==> yang dilihatnya,  
✏️ tidak mungkin mengasihi Allah,
==> yang tidak dilihatnya"
πŸ“– (1 Yohanes 4:20).

πŸ‘‰ Ketika Anda ==> mengasihi orang lain,
🫡 Anda bersaksi bahwa Anda adalah  ==> anak Allah.

πŸ…±️ Kasih ==> mengintegrasi hidup Anda.
πŸ”– Kehidupan Anda ==> memiliki banyak aspek:
πŸ”— kehidupan sosial,
πŸ”— kehidupan keluarga,
πŸ”— kehidupan gereja,
πŸ”— kehidupan seks,
πŸ”— kehidupan kerja.
πŸ”– Semua aspek tersebut ==> memerlukan
suatu prinsip yang ==> dominan
☑️ sesuatu yang ==> menjadi pusat, yang
✔️ mengintegrasikan dan
✔️ menyatukannya.

πŸ‘‰πŸ» Ada banyak hal yang bisa Anda jadikan  ==> prinsip hidup yang dominan.
🫡🏻 Beberapa orang membangun kehidupan mereka ==> berlandaskan
πŸ‘ŒπŸ» uang,
πŸ‘ŒπŸ» popularitas,
πŸ‘ŒπŸ» kesuksesan,
πŸ‘ŒπŸ» atau hobi.
πŸ”– Namun, semua itu ==> tidak cukup.
✍️ Anda membutuhkan sesuatu yang begitu kuat sehingga semua aspek kehidupan Anda tidak akan berantakan ketika ==> pencobaan datang
πŸ’₯ ketika ada di jalan buntu,
πŸ’₯ ketika guncangan emosional melanda,
πŸ’₯ atau ketika badai finansial terjadi.

πŸ”– Ketika semua kesengsaraan hidup  ==> menghantam Anda,
✍️ milikilah sesuatu sebagai pusat kehidupan Anda ==> yang akan menyatukan Anda,
πŸ”– atau sebaliknya, ==> Anda akan tercerai berai.
πŸ’‘ Alkitab mengatakan satu-satunya hal yang cukup kuat untuk melakukan hal itu ialah  ==> kasih
πŸ’– kasih terhadap ==> Allah dan
🩷 kasih terhadap ==> sesama.

πŸ“– Kolose 3:14 mengatakan,
πŸ‘‰ "Dan "di atas semuanya itu:
✍️ kenakanlah kasih,
🫡 sebagai pengikat yang
☝️ mempersatukan dan
✌️ menyempurnakan."

Renungkan hal ini:
- Apa ambisi lainnya yang menahan Anda untuk mewujudkan ambisi terbesar Anda, yaitu mengasihi?

- Bagaimana orang lain mengenali Anda sebagai anak Allah? Apakah kasih merupakan salah satu caranya?

- Apa saja cara-cara praktis yang bisa Anda lakukan untuk menjadikan kasih sebagai pusat kehidupan Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 6-9; Efesus 4:1-16
_________
πŸ‘‰ Ketika kasih menjadi ==> pusat kehidupan Anda,
🫡 maka kasih juga ==> menyatukan segala sesuatunya dan
✍️ menjadikan semuanya
==> terfokus.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
The Best Use of Your Life Is Love
By Rick Warren

"Love is more important than anything else. It is what ties everything completely together." Colossians 3:14 (CEV)
----------------
Do you want to know how best to spend your life? Here it is: The best use of your life is love.

God says you need to make learning how to love your primary objective, your greatest ambition, your life purpose. Why does he say that? Here are two reasons why love is more important than anything else.

Love validates your faith. In other words, love proves that you really are in God's family.
The Bible says it very clearly: "Everyone who loves has been born of God and knows God. Whoever does not love does not know God, because God is love" (1 John 4:7-8 NIV). God is love, and he wants you to learn to love so that you can become like him.

"If we say we love God, but hate others, we are liars. For we cannot love God, whom we have not seen, if we do not love others, whom we have seen" (1 John 4:20 GNT).

When you love other people, you prove you're God's child.

Love integrates your life. Your life has many facets: your social life, family life, church life, sex life, work life. All those facets need a dominant principle—something at the center that integrates them and holds them together.

There are many things that you can make your dominant life principle. Some people build their lives around money, popularity, success, or a hobby. But none of these things are enough. You need something at the center of your life so strong that it won't fall apart when the trials come—when the road ends, the emotional earthquakes hit, and the financial hurricanes stir.

When all of the tribulations of life batter you, you better have something at the center of your life that's going to hold you together, or you'll come apart. The Bible says the only thing strong enough to do that is love—love for God and love for other people. When love becomes the center of your life, it holds everything else together and brings it all into focus.

Colossians 3:14 says, "Love is more important than anything else. It is what ties everything completely together" (CEV).


Kamis, 28 September 2023

Hidup adalah Pelajaran tentang Kasih

29 September 2023

Bacaan Hari ini:  Matius 22:37-39
πŸ’‘ "Jawab Yesus kepadanya:"
✍️ Kasihilah Tuhan, ==> Allahmu,
πŸ‘Œ dengan segenap hatimu dan
πŸ‘Œ dengan segenap jiwamu dan
πŸ‘Œ dengan segenap akal budimu.
πŸ—️ Itulah hukum yang ==> terutama dan yang pertama.
πŸ”‘ Dan hukum yang kedua, yang
==> sama dengan itu, ialah:
✍️ Kasihilah sesamamu manusia
==> seperti dirimu sendiri.
πŸ’‘ Pada kedua hukum inilah ==> tergantung seluruh
⚖️ hukum Taurat dan
⚖️ kitab para nabi."
-----------------
✏️ Jika Anda ==> ingin hidup Anda berarti,
πŸ“ maka Anda ==> harus memfokuskannya.
☑️ Anda tidak punya cukup waktu
==> untuk semuanya,
✔️ dan tidak semuanya ==> mempunyai nilai yang sama.

πŸ€” Jadi, mana yang ==> harus Anda fokuskan?
πŸ’‘ Yesus mengajarkan dengan jelas ==> apa yang paling penting dalam kehidupan.
πŸ’‘ Dia mengajarkan,
✍️ Kasihilah Tuhan, ==> Allahmu,
πŸ‘Œ dengan segenap hatimu dan
πŸ‘Œ dengan segenap jiwamu dan
πŸ‘Œ dengan segenap akal budimu.
πŸ—️ Itulah hukum yang ==> terutama dan yang pertama.
πŸ”‘ Dan hukum yang kedua, yang
==> sama dengan itu, ialah:
✍️ Kasihilah sesamamu manusia
==> seperti dirimu sendiri.
πŸ’‘ Pada kedua hukum inilah ==> tergantung seluruh
⚖️ hukum Taurat dan
⚖️ kitab para nabi."
πŸ“– (Matius 22:37-39).

πŸ’‘ Yesus mengajarkan dua hal dalam hidup ini yang ==> lebih berharga dari apa pun:
☝️ Yang terutama dan yang pertama ialah ==> mengasihi Allah.
✌️ Kemudian, yang kedua adalah
==> mengasihi orang lain.
πŸ‘‰ Jika Anda melakukan kedua hukum ini  ==> dengan benar,
🫡  maka hidup Anda ==> sudah benar.

⁉️ Pernahkah Anda bertanya-tanya  ==> mengapa Allah tidak langsung membawa Anda ke surga begitu Dia menciptakan Anda?
Mengapa Dia harus ==> menempatkan Anda di Bumi?
πŸ‘‰ Anda tinggal di dunia ini ==> paling lama 100 tahun,
🫡 selanjutnya, Anda ==> akan hidup selamanya
πŸ‘ di surga atau
πŸ‘Ž di neraka.
πŸ™„ Jadi, mengapa Allah ==> tidak membawa semua orang ke surga saja?

πŸ’‘ Alkitab mengatakan bahwa Allah menempatkan Anda di bumi untuk
==> melakukan dua hal:
☝️ belajar ==> mengasihi Allah dan
✌️ belajar ==> mengasihi orang lain.

Hidup bukanlah soal pendapatan
berapa banyak yang Anda hasilkan.
Hidup bukanlah soal pencapaian
seberapa banyak prestasi Anda.
‼️ Ini bukan tentang semua hal yang dunia ini katakan ==> kepada Anda.
Anda tidak akan membawa serta ==> karir Anda ke surga.
Anda tidak akan membawa serta  ==> mobil atau rumah Anda ke surga.
✍️ Tetapi Anda membawa serta
==> karakter Anda.

πŸ‘‰ Allah menempatkan Anda di Bumi selama 80 hingga 100 tahun agar ==> Anda dapat belajar caranya mengasihi.
🫡 Itulah arti hidup
☝️ belajar untuk mengasihi Allah dan
✌️ belajar mengasihi orang lain
✍️ dengan ==> segenap hati.

Renungkan hal ini:
- Apa yang perlu Anda hentikan agar Anda punya lebih banyak waktu untuk berlatih menunjukkan kasih Anda kepada orang lain?

- Bagaimana Anda memanfaatkan waktu Anda di Bumi dengan sebaik-baiknya?

- Menurut Anda mengapa belajar mengasihi merupakan pelajaran paling penting yang harus Anda pelajari?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 4-5; Efesus 3
__________
✍️ Hidup adalah salah satu pelajaran terpenting tentang ==> kasih.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Life Is a Lesson in Love
By Rick Warren

"'Love the Lord your God with all your heart, soul, and mind.' This is the first and greatest commandment. The second most important is similar: 'Love your neighbor as much as you love yourself.'" Matthew 22:37-39 (TLB)
------------------
If you want your life to count, then you have to focus it. You don't have time for everything, and not everything is of equal value.

So what should you focus on? Jesus made it very clear what matters most in life. He said, "'Love the Lord your God with all your heart, soul, and mind.' This is the first and greatest commandment. The second most important is similar: 'Love your neighbor as much as you love yourself'" (Matthew 22:37-39 TLB).

Jesus said there are two things in life that are more valuable than anything else: The "first and greatest" is loving God. Then, the "second most important" is loving other people. If you get those two things right, then you've gotten life right.

Have you ever wondered why God didn't just take you to heaven when he created you? Why did he put you on Earth? You're only here for 100 years at most, and then you're going to live for eternity in heaven or hell. Why didn't God just take everybody to heaven?

The Bible is very clear that God put you here on Earth to do two things: to learn to love God and to learn to love other people.

Life is not about acquisition—how much you get. Life is not about accomplishment—how much you do. And it's not about achievement—how much you earn. It's not about all the things the world tells you it's about. You're not taking your career to heaven. You're not taking your car or your house to heaven. But you are taking your character. You're taking you.

God put you on Earth for 80 to 100 years so you can learn to love. That's what life is all about—learning to love God with all your heart and learning to love everyone else too.

Life is one giant lesson in love.

Talk It Over

What do you need to stop doing so that you have more time to practice showing love to others?

In what ways are you making the most of your time on Earth?

Why do you think that learning to love is the most important lesson God wants you to learn?


Rabu, 27 September 2023

Kasih adalah Tindakan

28 September 2023

Bacaan Hari ini:  Wahyu 2:4-5
πŸ”– "Namun demikian Aku ==> mencela engkau,
πŸ‘‰ karena engkau telah meninggalkan  ==> kasihmu yang semula.
🫡 Sebab itu ingatlah ==> betapa dalamnya engkau telah jatuh!
πŸ“ Bertobatlah dan
✏️ lakukanlah lagi ==> apa yang semula engkau lakukan.
πŸ‘‰ Jika tidak demikian,
🫡 Aku akan datang kepadamu dan
πŸ“ Aku akan mengambil kaki dianmu dari  ==> tempatnya,
✏️ jikalau engkau ==> tidak bertobat."
--------------------
πŸ—️ Kasih adalah ==> suatu tindakan,
✋ itu ==> bukan sekadar perasaan.
✍️ Kasih adalah ==> sesuatu yang Anda lakukan.

Sangat mudah mengasihi seseorang yang  ==> mengasihi Anda, bukan?
Kasih ==> tidak membutuhkan hal-hal lainnya.

✍️ Namun, ==> kasih yang sejati
☝️ bertindak dan
✌️ melakukan
==> hal-hal yang penuh kasih meskipun  
πŸ‘‰ ketika orang lain tidak layak mendapatkannya,
πŸ‘‰πŸ» ketika mereka tidak meresponsnya,
🫡🏻 atau ketika Anda tidak tergerak untuk mengasihi.
✍️ Malah, bertindak di dalam kasih saat Anda enggan melakukannya merupakan ==> sebuah bentuk tertinggi dari kasih.
πŸ’– Itu merupakan ==> kasih yang dewasa.

⁉️ Pernahkah Anda perhatikan bahwa lebih mudah bertindak mengikuti perasaan daripada  ==> merasakan tindakan?

πŸ”– Beberapa dari Anda mungkin
==> sudah lama menikah,
😏 dan rasa cinta itu ==> telah padam.
πŸ˜’ Sensasinya ==> telah hilang.
πŸ™„ Bagaimana caranya ==> menghidupkan kembali romansa itu?
πŸ€” Bagaimana caranya
==> menghidupkan kembali perasaan cinta itu?

πŸ”– Saat Anda ==> mengikuti perasaan Anda,
πŸ”– kemungkinan Anda berkata,
πŸ’¬ "Saya tidak mau mengasihi pasangan saya."
πŸ”– Ketahuilah, jika Anda ==> mulai bertindak di dalam kasih,
πŸ”› saya jamin ==> perasaan Anda akan mengikuti
πŸ”œ karena perasaan ==> mengikuti perilaku.

πŸ“– Dalam Wahyu 2:4-5,
πŸ’‘ Yesus berkata kepada ==> para jemaat di Efesus,
πŸ”– "Namun demikian Aku ==> mencela engkau,
πŸ‘‰ karena engkau telah meninggalkan  ==> kasihmu yang semula.
🫡 Sebab itu ingatlah ==> betapa dalamnya engkau telah jatuh!
πŸ“ Bertobatlah dan
✏️ lakukanlah lagi ==> apa yang semula engkau lakukan.
πŸ‘‰ Jika tidak demikian,
🫡 Aku akan datang kepadamu dan
πŸ“ Aku akan mengambil kaki dianmu dari  ==> tempatnya,
✏️ jikalau engkau ==> tidak bertobat."

πŸ‘‰ Apa yang Yesus katakan kepada para jemaat ialah
🫡 prinsip yang sama untuk
==> memperbarui rasa cinta
☑️ di dalam sebuah pernikahan atau
✔️ di dalam hubungan apa pun.
✍️ Anda ingat,
✍️ Anda bertobat,
✍️ dan Anda melakukan apa yang Anda lakukan semula ==> Anda mengasihi orang tersebut.
πŸ”– Alasan mengapa cinta bisa lenyap yaitu karena ==> Anda berhenti melakukan hal-hal yang membuat Anda jatuh cinta atau mengasihi orang tersebut pada mulanya.

πŸ™„ Apakah Anda tahu ==> apa yang Dia lakukan?
πŸ”– Kadang Tuhan membiarkan perasaan-perasaan itu pergi ==> sehingga Anda bisa
πŸ’– hidup dengan ==> iman dan
πŸ’ mengashi dengan ==> iman.

πŸ‘‰ Ketika Anda mengasihi seseorang dan
🫡 melakukan hal yang ==> penuh kasih,
πŸ‘‰πŸΎ bahkan apabila orang tersebut tidak memberi tanggapan atau
🫡🏾 bahkan apabila mereka membalas kasih Anda dengan ==> keburukan,
kasihilah mereka dengan ==> iman.
‼️ Itulah yang disebut ==> bertindak di dalam iman.

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda menunjukkan kasih Anda kepada orang-orang di sekitar Anda lewat tindakan?

- Siapakah orang-orang yang tidak pengasih di sekitar Anda yang perlu melihat kasih Anda kepada mereka melalui tindakan?

- Apa hal-hal "yang semula engkau lakukan," yang perlu Anda galakkan kembali untuk membantu menumbuhkan suatu hubungan?

Bacaan Alkitab Setahun:
Yesaya 1-3; Efesus 2
__________
✏️ Tuhan tidak ingin Anda hidup berdasarkan  ==> perasaan Anda
πŸ“ Dia ingin Anda ==> hidup dengan iman.
πŸ’Ÿ Kasihilah dengan iman.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Love Is an Action
By Rick Warren

"You have abandoned the love you had at first. Remember therefore from where you have fallen; repent, and do the works you did at first." Revelation 2:4-5 (ESV)
------------------
Love is an action, not just an emotion. Love is something you do.

It's easy to love somebody who loves you, isn't it? It takes nothing at all.

But real love acts and does the loving thing when people don't deserve it, when they don't respond to it, or when you don't feel it. In fact, acting in love when you don't feel it is the highest form of love. It's a more mature love when you act loving toward a person who does not respond the same way.

Have you noticed that it's easier to act your way into a feeling than it is to feel your way into an action?

Some of you have been married for a long time, and the truth is, the flame has gone out. The thrill is gone. You're living separate lives in the same house. How do you rekindle that romance? How do you rekindle the feeling of love?

You act your way into a feeling. You may say, "I don't feel like acting loving toward my spouse." So what? If you start acting in love, I guarantee you the feelings will follow—because feelings follow behavior.

In Revelation 2:4-5, Jesus says to the church, "You have abandoned the love you had at first. Remember therefore from where you have fallen; repent, and do the works you did at first" (ESV). 

What Jesus told the church is the same principle for renewing the love in a marriage or any other relationship. You remember, you repent, and you do the things you did at first. The reason the love went away is you stopped doing the things that created the love in the early days.

God doesn't want you living by your feelings. He wants you living by faith. So you know what he does? Sometimes he lets the feelings go away. Then you have to live by faith and love by faith.

When you love somebody and do the loving thing, even when they're not responding and even maybe when they're retaliating, you are loving by faith. That is an action.


Selasa, 26 September 2023

Kasih adalah Sebuah Pilihan

27 September 2023

Bacaan Hari ini:  Ulangan 30:20
✅ "Dengan mengasihi TUHAN, ==> Allahmu,
☑️ mendengarkan suara-Nya dan
✔️ berpaut pada-Nya,
πŸ‘‰ sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan ==> sumpah kepada nenek moyangmu,
🫡 yakni kepada ==> Abraham, Ishak  dan Yakub,
✍️ untuk memberikannya ==> kepada mereka"
____________
πŸ’‘ Alkitab mengajarkan hal ini
==> tentang kasih:
✍️ Kasih adalah sebuah
☝️ pilihan dan
✌️ komitmen.
πŸ‘‰ Anda memilih untuk ==> mengasihi,
🫡 begitu pula Anda memilih untuk
==> tidak mengasihi.
πŸ”– Di zaman ini kita percaya pada ==> mitos  bahwa
πŸ’ž cinta ==> tidak dapat dikendalikan,
πŸ’“ cinta ==> datang begitu saja.

πŸ”– Bahkan, bahasa yang kita pakai pun menyiratkan bahwa ==> kita tidak dapat mengontrol bagaimana kita mencintai.
πŸ”– Dengan mudah kita mengucapkan,
πŸ’¬ "Saya jatuh cinta"
πŸ‘‰ seperti ibarat ==> terperosok ke dalam sebuah parit!
πŸ’­ "Suatu hari saya berjalan-jalan, lalu bam! ==> tiba-tiba saya jatuh ke dalam parit.
πŸ”– Saya tidak mampu ==> menolong diri saya sendiri."
πŸ™„ Tetapi apakah itu dinamakan ==> kasih?

✍️ Tidak,
πŸ”– sejatinya saat seseorang berkata  "aku jatuh cinta" adalah karena mereka ==> tertarik pada seseorang.
πŸ”– Ketertarikan dan nafsu ==> sulit untuk dikendalikan
πŸ‘‰ itu tak perlu diragukan lagi.
✏️ Namun, ketertarikan dan nafsu
==> bukanlah kasih.
πŸ“ Itu bisa mengarah kepada ==> kasih,
πŸ‘‰ tapi itu ==> bukan kasih.

πŸ—️ Kasih adalah ==> sebuah pilihan.

πŸ”– Di sepanjang upacara pernikahan, seorang pria dan wanita saling berhadapan satu sama lain dan mengucapkan ==> janji suci mereka.
πŸ”– Mereka berjanji terhadap ==> satu sama lain,
πŸ’¬ "Aku memilihmu di antara
==> semua orang di dunia ini,
πŸ’¬ dan aku memilihmu ==> seumur hidupku."
πŸ”– Mereka membuat sebuah pernyataan publik tentang ==> pilihan mereka
✍️ itulah yang disebut ==> komitmen.

πŸ‘‰ Anda tak bisa memaksa seseorang untuk  ==> mengasihi Anda,
🫡 atau ==> tetap mengasihi Anda.
πŸ€” Mengapa?
πŸ—️ Karena kasih adalah ==> sebuah pilihan.
✍️ Kasih ==> tidak bisa dipaksakan.
πŸ‘‰ Hal ini berlaku untuk ==> semua hubungan,
🫡 termasuk hubungan Anda dengan  ==> Tuhan.

πŸ“– Ulangan 30:20 mengatakan,
"Dengan mengasihi TUHAN, ==> Allahmu,
☑️ mendengarkan suara-Nya dan
✔️ berpaut pada-Nya,
πŸ‘‰ sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan
==> sumpah kepada nenek moyangmu,
🫡 yakni kepada ==> Abraham, Ishak dan Yakub,
✍️ untuk memberikannya ==> kepada mereka"

πŸ”– Sama seperti dalam ==> hubungan-hubungan lainnya,
✍️ pilihlah untuk ==> mengasihi Tuhan.
Tuhan tidak akan memaksa Anda untuk  ==> mengasihi-Nya.
☑️ Begitu pula, Anda bisa saja
==> mengabaikan Tuhan dan 
✔️ mengambil jalan yang
==> benar-benar berbeda.
πŸ‘‰πŸ½ Anda bisa saja menghancurkan hidup Anda ==> kalau Anda mau.
🫡🏼 Tuhan tidak akan memaksa Anda untuk  ==> mengasihi-Nya
✍🏻 sebab kasih ==> tidak bisa dipaksakan.
πŸ—️ Kasih adalah ==> sebuah pilihan.

Renungkan hal ini:
- Menurut Anda mengapa Tuhan menjadikan kasih sebagai sebuah pilihan?

- Bagaimana Anda dapat menunjukkan kepada seseorang bahwa Anda telah memilih untuk mengasihinya?

Bagaimana Anda dapat menunjukkan kepada Tuhan bahwa Anda telah memilih untuk mengasihi-Nya?

- Bagaimana kehidupan Anda selama ini menunjukkan bahwa Anda telah membuat pilihan untuk mengasihi Tuhan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 7-8; Efesus 1
____________
⁉️ Dalam hubungan apa Anda perlu memilih untuk ==> mengasihi hari ini?

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Love Is a Choice
By Rick Warren

"You can make this choice by loving the LORD your God, obeying him, and committing yourself firmly to him." Deuteronomy 30:20 (NLT)
-----------------
The Bible teaches this about love: Love is a choice and a commitment. You choose to love—and you choose not to love.

Today we've bought into this myth that love is uncontrollable, that it just kind of happens to you.

In fact, even the language we use implies that we can't control how we love. We say, "I fell in love"—like it was a ditch! "I was just walking along one day and—bam!—I fell in love. I just couldn't help myself." But is that really love?

No, what someone really means when they say they "fell in love" is that they were attracted to someone. Attraction and arousal are uncontrollable—no doubt about it. But attraction and arousal are not love. They can lead to love, but they are not love.

Love is a choice.

During a wedding ceremony, a man and a woman stand before each other and say their vows. They say to the other person, "I choose you above everybody else in the world, and I choose you for the rest of my life." They make a public statement of their choice—that's a commitment.

You can't force somebody to fall in love with you, and you can't force him or her to stay in love with you. Why? Because love is a choice. Love cannot be forced. This is true of all relationships, including your relationship with God.

Deuteronomy 30:20 says, "You can make this choice by loving the LORD your God, obeying him, and committing yourself firmly to him" (NLT).

Just like in any other relationship, you must choose to love God. God isn't going to force you to love him. You can thumb your nose at God and go a totally different way. You can destroy your life if you want to. God won't force you to love him—because love can't be forced. Love is a choice.

In what relationships do you need to choose love today?


Senin, 25 September 2023

Kita Mengasihi Karena Tuhan Lebih Dahulu Mengasihi Kita

26 September 2023

Bacaan Hari ini:  1 Yohanes 4:19
✍️ "Kita mengasihi, karena ==> Allah lebih dahulu mengasihi kita."
----------------
πŸ—️ Tuhan selalu menjadi yang pertama dalam segala hal. ==> Dia selalu mengambil inisiatif.
πŸ‘‰ Satu-satunya alasan ==. Anda dapat mengasihi
☝️ Tuhan atau
✌️ orang lain
🫡 yaitu karena Tuhan telah ==> lebih dulu mengasihi Anda.

πŸ’‘ Alkitab mengatakan dalam
==> 1 Yohanes 4:19,
✍️ "Kita mengasihi, karena
==> Allah lebih dahulu mengasihi kita."
πŸ“ Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita ==> dalam banyak hal.
✏️ Dia menyatakan kasih-Nya dengan mengutus Yesus Kristus ke Bumi untuk  ==> mati demi Anda.
✏️ Dia menunjukkan kasih-Nya dengan  ==> cara menciptakan Anda.
✏️ Dia menunjukkan kasih-Nya dengan memberikan Anda ==> semua yang Anda miliki dalam hidup.
✍️ Kita mengasihi sebab ==> Tuhan telah lebih dulu mengasihi kita.

πŸ‘‰ Bila Anda ingin belajar
==> bagaimana mengasihi orang lain,
🫡 pertama-tama Anda harus
☝️ memahami dan
✌️ merasakan
==> betapa Tuhan mengasihi Anda.
πŸ‘‰ Ketika Anda telah merasakan
==> kasih-Nya yang tulus itu,
🫡 maka Anda akan mulai memberikan lebih banyak kelonggaran ==> kepada orang lain.
Anda tidak akan semarah ==> sebelumnya.
πŸ‘Œ Anda akan lebih sabar.
πŸ‘ Anda akan menjadi lebih pemaaf.
🫰 Anda akan menjadi lebih berbelas kasih.
🫢 Anda akan menunjukkan kasih karunia kepada orang lain.

πŸ”– Alasan mengapa ada
==> orang-orang yang suka
🧷 menghakimi,
🧷 menyindir,
🧷 pemarah,
🧷 merasa paling benar,
🧷 dan selalu merendahkan orang lain
πŸ”– ialah karena mereka tidak begitu paham  ==> betapa Tuhan mengasihi mereka.
πŸ”– Dan itu biasanya
πŸ“Œ karena mereka tidak merasa nyaman dengan ==> diri mereka sendiri
πŸ“Œ karena tidak merasa
πŸ“ dicintai atau
πŸ“ dimaafkan.
πŸ“ Mereka belum sepenuhnya
==> memahami kasih karunia Tuhan,
✏️ maka mereka merasa
πŸ“bersalah dan
πŸ“kesal
==> terhadap diri mereka sendiri.
πŸ“ Dan bila mereka merasa kesal terhadap  ==> diri mereka sendiri,
✏️ tentunya mereka tidak akan membiarkan  Anda ==> merasa nyaman dengan diri Anda sendiri.

πŸ”– Mungkin Anda salah satu dari
==> orang-orang tersebut.
πŸ”– Mungkin Anda ==> pernah disakiti oleh
πŸ”— orang tua,
πŸ”— teman sebaya,
πŸ”— atau pasangan Anda.
πŸ”– Mungkin Anda ==> pernah
πŸ“Ž diperlakukan buruk,
πŸ“Ž dimanfaatkan,
πŸ“Ž ditolak,
πŸ“Ž ditinggalkan,
πŸ“Ž atau dikhianati.
πŸ–‡️  Ada beberapa bekas luka
==> di hati Anda.

πŸ’‘ Inilah ==> kebenarannya:
✍️ Anda tak dapat memberi kepada orang lain  ==> apa yang Anda sendiri belum terima.
πŸ–Š️ Orang yang tidak menyenangkan ialah  ==> orang yang tidak dicintai.
πŸ–Š️ Orang yang terluka
==> menyakiti orang lain.
πŸ”– Bila Anda dipenuhi dengan
πŸ“ amarah dan
πŸ“ ketidaksabaran dan
πŸ“ tidak merasa dicintai,
tebaklah?
Anda tak akan bisa
==> mengasihi orang lain.

✍️ Anda harus belajar
betapa Tuhan mengasihi Anda dan
☑️ membolehkan kasih-Nya menyembuhkan hati Anda agar ==> kasih-Nya itu dapat mengalir melalui Anda.
πŸ”– Adalah mustahil mengasihi orang lain jika Anda ==> belum sepenuhnya merasa dikasihi.

πŸ’‘ Alkitab mengatakan,
πŸ‘‰ "Kita
🫡 telah mengenal dan
🫡 telah percaya akan kasih Allah kepada kita.
🫢 Allah adalah ==> kasih,
πŸ‘‰ dan barangsiapa ==> tetap berada di dalam kasih,
🫡 ia ==> tetap berada di dalam Allah dan
🫰 Allah ==> di dalam dia"
πŸ“– (1 Yohanes 4:16).

Renungkan hal ini:
- Apakah Anda mengasihi orang lain dengan kasih Tuhan? Jika demikian, bagaimana cara Anda menunjukkan kasih itu kepada mereka?

- Mengapa dengan memahami kasih Tuhan membantu Anda untuk memberikan kasih karunia kepada orang lain?

- Luka masa lalu apa yang sedang menghalangi Anda untuk menerima kasih Tuhan dan menunjukkannya kepada orang lain?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 4-6; Galatia 6
__________
⁉️ Tahukah Anda akan ==> kasih Tuhan?
Apakah Anda mengandalkan
==> kasih Tuhan atas Anda?
‼️ Anda akan lebih mudah mengasihi orang lain ketika
==> kasih Tuhan mengalir melalui Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
We Love Because God First Loved Us
By Rick Warren

"We love because he first loved us." 1 John 4:19 (NIV)
-------------------
God is always first in everything. He takes the initiative. The only reason you can love God or anybody else is because God first loved you.

The Bible says in 1 John 4:19, "We love because [God] first loved us" (NIV).

God has shown us his love in so many ways. He showed his love by sending Jesus Christ to Earth to die for you. He showed his love by creating you. He showed his love by giving you everything you have in life. We love because God first loved us.

If you want to learn how to love other people, you've got to first understand and feel how much God loves you. When you feel his unconditional love, you're going to start cutting people a lot more slack. You're not going to be as angry as you've been in the past. You're going to be more patient. You're going to be more forgiving. You're going to be more merciful. You're going to show other people grace.

The reason why you see people who are judgmental, sarcastic, angry, self-righteous, and always putting other people down is because they don't really grasp how much God loves them. And that usually means they don't feel good about themselves because they don't feel loved or forgiven. They haven't fully understood God's grace, and so they feel guilty and bad about themselves. And if they feel bad about themselves, they certainly don't want you feeling good about yourself.

Maybe you're one of those people. Maybe you've been hurt by parents or peers or partners. Maybe you've been abused, misused, rejected, abandoned, or betrayed. You've got some scars on your heart.

Here's the truth: You cannot give to others what you have not received yourself. Unlovely people are unloved people. Hurt people hurt people. If you're filled with anger and impatience and you don't feel loved, guess what? You won't be able to love anybody else.

You have to learn how much God loves you and let it heal your heart so his love can flow through you. It is impossible to love others until you really feel loved yourself.

The Bible says, "We know and rely on the love God has for us" (1 John 4:16 NIV).

Do you know the love of God? Do you rely on the love God has for you? You will have an easier time loving other people when you have God's love flowing through you.


Minggu, 24 September 2023

Menghadapi Kenyataan dengan Iman

Menghadapi Kenyataan dengan Iman

25 September 2023

Bacaan Hari ini:
πŸ“– Roma 4:19
πŸ’‘ "Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui,
πŸ“bahwa
tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan
πŸ“ bahwa rahim Sara telah tertutup."
--------------------
⁉️ Terkadang orang salah mengira bahwa beriman berarti ==> mengesampingkan kenyataan.
πŸ‘‰ Ini benar-benar ==> salah!

πŸ”– Abraham mengerti hal itu:
πŸ’‘ "Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui,
πŸ“bahwa
tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan
πŸ“ bahwa rahim Sara telah tertutup." (Roma 4:19).

πŸ”– Pada saat itu, Abraham berusia 99 tahun, sedangkan ==> istrinya berusia 89 tahun.
πŸ“ Secara medis mustahil bagi mereka untuk ==> mempunyai seorang anak.
πŸ“ Dia pun tidak menyangkal fakta itu.
πŸ‘‰ Namun, ia menghadapinya dengan  ==> iman.

πŸ”– Iman tidak mengabaikan
==> kenyataan.
πŸ”– Iman juga tidak berpura-pura seolah  ==> tidak ada masalah.

πŸ‘‰ Beberapa orang mengajarkan Kekristenan  dengan mengatakan bahwa orang percaya harus
πŸ“ menyangkal masalah mereka dan
πŸ“ tersenyum  ==> di sepanjang hidup mereka.
πŸ‘‰ Namun, itu ==> bukanlah cara Yesus.

πŸ”– Iman tidak akan pernah menyuruh Anda untuk ==> menolak realita.
πŸ”–  Iman bukan berarti ==> hidup dalam penyangkalan.
πŸ”–  Iman ==> tidak terjebak pada masa lalu.
πŸ”–  Iman bukanlah sebuah
==> kebodohan yang bebal.

✍️ Anda perlu meratapi
πŸ“ diagnosis penyakit yang ==> belum bisa Anda terima atau
πŸ“ impian yang ==> tak akan pernah terwujud dalam hidup Anda.
πŸ‘‰ Namun, Anda juga jangan mengasihani diri Anda ==> secara berlebihan.
πŸ‘‰ Sebaliknya, beri tahu Tuhan,
==> "Tuhan, keadaanku ini tidak berjalan seperti yang kuharapkan,
πŸ“ tapi aku percaya ==> Engkau punya rencana yang lebih baik buat hidupku."

πŸ‘‰ Seperti itulah ==> beriman.
✍️ Tuhan belum selesai ==> dengan hidup Anda.
πŸ“ Masih ada hal-hal baik ==> yang akan terjadi dalam hidup Anda!
πŸ“ Hadapi kenyataan hidup Anda dan tetapkan hati untuk ==> tidak berkecil hati oleh karenanya.

✍️ Saat ia masih muda, penulis dan penyintas Holocaust, ==> Corrie Ten Boom bertunangan dan bersiap untuk menikah.
πŸ‘‰ Tapi tiba-tiba, pria itu putus dengannya dan menikah dengan temannya.
πŸ“Dia begitu terpukul.
πŸ“ Dia pun tidak menikah dan menjalani seumur hidupnya sebagai ==> wanita lajang.

✍️ Namun, Corrie Ten Boom tidak menarik diri, ==> terpuruk dalam kesedihannya.
πŸ–‹️ Dia justru ==> mengalihkan cintanya.
πŸ–‹️ Dia menjadi ==> salah satu pemimpin Kristen yang paling dicintai di abad ke-20, dan
πŸ–‹️ ia telah memberi impak kepada
==> begitu banyak orang.

πŸ’₯ Dia mampu melakukannya sebab dia menolak untuk ==> menyangkal kenyataan.
πŸ‘‰ Dia tetap
πŸ“ berpegang kepada Tuhan dan
πŸ“ mengasihi orang lain lewat imannya.

✍️ Anda pun dapat melakukan ==> hal yang sama.

Renungkan hal ini:
- Apa bedanya berduka dengan mengasihani diri Anda sendiri secara berlebihan?

- Bisakah Anda memikirkan satu waktu di mana Anda harus mengakui sebuah kebenaran atau kenyataan yang sulit dalam hidup Anda? Bagaimana iman Anda dapat membantu Anda menghadapi situasi tersebut?

- Apa saja cara Anda untuk dapat membantu orang lain menghadapi kenyataan-kenyataan penting dengan iman?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 1-3; Galatia 5
____________
✍️ Iman ialah ==> menghadapi Kenyataan  dalam hidup tanpa berkecil hati karenanya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Facing the Facts With Faith
By Rick Warren

"Abraham was almost a hundred years old, much past the age for having children, and Sarah could not have children. Abraham thought about all this, but his faith in God did not become weak." Romans 4:19 (NCV)
-------------------
Sometimes people mistakenly believe that faith means ignoring the facts. But nothing could be further from the truth!

Abraham understood this: "Abraham was almost a hundred years old, much past the age for having children, and Sarah could not have children. Abraham thought about all this, but his faith in God did not become weak" (Romans 4:19 CEV).

Abraham was 99 years old; his wife was 89. It was medically impossible for them to have children. He didn't deny the facts. He faced them with faith.

Faith doesn't ignore reality. It doesn't pretend there isn't a problem. Faith is facing the facts in your life without being discouraged by them.

Some people teach a Christianity that says believers should deny their problems and just smile their way through life. But that's not the way of Jesus.

Faith will never ask you to deny reality. It's not living in denial. It's not clinging to the past. Faith is not stubborn foolishness.

You may need to do some legitimate grieving for a diagnosis you haven't wanted to admit or a dream for your life that won't ever happen.

But you don't need to have a pity party. You need to tell God, "It didn't turn out like I wanted, but I know you have a better plan for my life."

That's what faith looks like. God isn't through with your life. God has good things in store for you! You can face the facts and choose not to be discouraged by them.

When she was young, author and Holocaust survivor Corrie Ten Boom was engaged to be married. All of a sudden, the man broke up with her and married a friend. She was devastated. She never did marry and went through life as a single woman.

Corrie Ten Boom didn't pull herself into a shell. She redirected her love. She became one of the most loving Christian leaders of the 20th century, influencing millions of people.

She only did that because she refused to deny the facts. She trusted God and loved others through her faith.

You can do the same.


Sabtu, 23 September 2023

Bukan Hak Kita


Nama Tenzing Norgay tidaklah sepopuler Sir Edmund Hillary. Padahal, Norgay adalah orang yang mendampingi dan bersama Hillary menaklukkan Mount Everest. Ia adalah penduduk asli yang berprofesi sebagai pemandu jalan bagi Hillary. Setelah pendakian yang monumental itu, nama Hillary menjadi terkenal ke seluruh dunia. Ia pun diingat dan dikenang sebagai orang pertama yang menaklukkan Mount Everest. Kecewakah Norgay? Tidak. Dalam sebuah wawancara ia berkata, "Andai menjadi orang kedua yang menaklukkan Everest adalah hal yang memalukan, saya akan menanggungnya." Norgay sadar betul ia hanyalah pemandu. Tugas utama seorang pemandu adalah mengantar orang tiba di tempat tujuan. Apa yang dicapai setelah itu bukanlah "bagiannya".

Sama dengan sikap yang dihidupi oleh Yohanes Pembaptis. Yohanes sadar betul bahwa dirinya hanyalah seorang utusan; pembawa berita. Bukan berita itu sendiri. Tugasnya adalah membuka jalan bagi Sang Mesias (Yoh. 3:28). Kepada murid-muridnya yang bertanya, ia menjawab, "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil" (Yoh. 3:30).

Saudaraku, begitulah prinsip dasar pelayanan kristiani: menjadikan Tuhan, yang kita junjung dan layani, semakin dimuliakan dan diingat. Pelayanan bukan untuk "membesarkan" nama kita, sebab kita ini hanyalah alat; entah sebagai pendeta, guru Sekolah Minggu, aktivis gereja, atau apa pun. Justru kalau karena pelayanan kita, orang malah lebih mengingat dan mengagumi kita, pasti ada yang salah. Sebab itu berarti kita telah mengambil apa yang bukan hak kita.
"Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." (Yoh. 3:30)
Bac: Yoh. 3:22-36
(Have a blessed Sunday! Gbu!)

Pertolongan Tuhan itu sangat terbukti



Pertolongan Tuhan itu sudah sangat terbukti. Pertolongan Tuhan thd Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Bangsa Israel dan Daud *sudah sangat terbukti*. Kalau bukti pertolongan Tuhan terjadi di masa lalu, maka percayakah anda bahwa Pertolongan Tuhan *PASTI TERJADI JUGA DI MASA KINI DAN MASA YG AKAN DATANG ?*.  Setiap Firman Tuhan  yg keluar, yg anda deklarasikan  itu tidak pernah kembali dengan sia sia, artinya Firman Tuhan pasti akan tergenapi. Penghalang utama tergenapinya Firman Tuhan dalam hidup kita  adalah *ketidakpercayaan* kita. Ketidakpercayaan kita ditimbulkan karena hati  kita yg degil. Degil artinya meskipun kita sdh melihat, mendengar tetapi tetap tidak percaya. Angkatan pertama Bangsa Israel yg keluar dari perbudakan di Mesir *tidak ada* 1 orangpun yg bisa masuk Tanah Perjanjian ( kecuali Yosua & Kaleb), Kerena kedegilan mereka. Saat ini kita sedang berjalan ke Tanah Perjanjian kita masing2, coba cek n ricek apakah hati kita masih degil, kita keras kepala, kita berkepala batu dan tegar tengkuk������.

Ketika Semua Harapan Telah Sirna, Berpeganglah pada Janji Tuhan

24 September 2023

Bacaan Hari ini:
πŸ“– Ibrani 11:17-18
πŸ”– "Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, ==> mempersembahkan Ishak.
✍️ Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,  walaupun kepadanya telah dikatakan:
πŸ‘‰ "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut ==> keturunanmu."
--------------------
πŸ”Ž Pernahkah Anda merasa
==> harapan Anda telah sirna?

✍️ Anda dapat mengetahui bahwa harapan Anda akan segera sirna ketika Anda mendengar diri Anda mengucapkan ==> "tidak akan pernah":
πŸ“"Saya tidak akan pernah ==> menikah.
πŸ“ Saya tidak akan pernah ==> mendapatkan pekerjaan itu.
πŸ“ Saya tidak akan pernah ==> memiliki anak."

πŸ’₯ Ketahuilah, ==> Anda tidak sendirian.
πŸ’₯ Salah satu pahlawan iman terbesar dalam Alkitab, ==> Abraham,
πŸ‘‰ juga merasakan yang sama.

πŸ“– Roma 4:18 memberi tahu kita,
✍️ "Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, ==> namun Abraham
πŸ“berharap juga dan
πŸ“percaya,
πŸ”– bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, ==> menurut yang telah difirmankan:
πŸ‘‰ "Demikianlah banyaknya nanti
==> keturunanmu."

πŸ”Ž Apa yang Anda lakukan ketika harapan Anda telah sirna dan Anda siap untuk  ==> menyerah?
πŸ‘‰ Andalkanlah apa yang ==> Tuhan telah janjikan.

πŸ”Ž Apa yang Anda tuju ketika
==> Anda meragukan Tuhan?
πŸ‘‰ Kembalilah pada firman-Nya.

πŸ“– Perhatikan, Alkitab mengatakan bahwa Abraham ==> "bersandar pada Firman Tuhan."
✍️ Tidak ada yang lebih dapat diandalkan  selain ==> Firman Tuhan!

🫡  Bahkan ketika Abraham menghadapi ujian terbesarnya ==> TUHAN memintanya untuk mengorbankan putranya
πŸ‘‰ dia tetap berpegang pada janji-Nya.

πŸ”– "Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, ==> mempersembahkan Ishak.
✍️ Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,  walaupun kepadanya telah dikatakan:
πŸ‘‰ "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut ==> keturunanmu." (Ibrani 11:17-18).

✍️ Setelah Abraham dan Sarah menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan seorang anak, ==> :TUHAN mengaruniakan mereka Ishak.
πŸ‘‰ Tapi kemudian, TUHAN menyuruh Abraham untuk ==> mengorbankan Ishak.

✍️ Namun, Abraham ==> tidak panik.
πŸ“– Alkitab menunjukkan tiga cara
==> Abraham meresponsnya dengan iman:
1️⃣ - Abraham percaya bahwa
==> TUHAN dapat membangkitkan Putra-Nya dari kematian (Ibrani 11:19).


2️⃣ - Abraham memberi tahu hambanya,  ==> "Kami akan kembali," 

🫡 bukan, ==> "Saya akan kembali"
πŸ‘‰ saat dia dan Ishak menuju ke atas bukit untuk ==> melakukan pengorbanan  (Kejadian 22:5).
3️⃣ - Ketika Ishak bertanya kepada Abraham, ==> "Di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
πŸ’¬ Sahut Abraham:
πŸ‘‰ "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk ==> korban bakaran bagi-Nya, anakku" (Kejadian 22:7-8).

πŸ”– Abraham percaya akan ==> janji Allah.
πŸ”– Dia tahu ==> Allah akan
πŸ“ mengampuni putranya atau
πŸ“ membangkitkannya.

πŸ’₯ Ketika semua harapan tampak sirna,  ==> taruhlah harapan Anda pada Tuhan.
πŸ”– "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena ==> kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Roma 5:5)

Renungkan hal ini:
- Pernahkah Anda merasa harapan Anda telah sirna? Bagaimana Anda meresponsnya—panik atau tetap beriman?

- Bagaimana Anda dapat memulai atau terus memupuk iman seperti iman Abraham?

- Janji Tuhan manakah yang bermanfaat bagi Anda ketika Anda telah hilang harapan? Bagaimana Anda dapat membantu orang lain agar tetap berpegang pada janji itu?

Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 11-12; Galatia 4
___________
✍️ Untuk menjadi orang yang beriman, Anda membutuhkan ==> Firman Tuhan di dalam diri Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
When All Hope Is Lost, Believe God's Promises
By Rick Warren

"While God was testing him, Abraham still trusted in God and his promises, and so he offered up his son Isaac and was ready to slay him on the altar of sacrifice; yes, to slay even Isaac, through whom God had promised to give Abraham a whole nation of descendants!" Hebrews 11:17-18 (TLB)
--------------------
Have you ever felt your hope die?

You can know hope is dying when you hear yourself say the word "never": "I'll never get married. I'll never get that job. I'll never have children."

You're certainly not alone. One of the greatest heroes of faith in the Bible, Abraham, felt like that.

Romans 4:18 tells us, "Abraham, when hope was dead within him, went on hoping in faith, believing that he would become 'the father of many nations.' He relied on the word of God which definitely referred to 'your descendants'" (Phillips).

What do you do when hope dies and you're ready to give up? You rely on what God has promised. Where do you turn when everything in you feels like doubting God? You turn to God's Word.

To become a person of faith, you need God's Word in you.

Notice the Bible says that Abraham "relied on God's Word." Nothing is more reliable than God's Word!

Even when Abraham faced his biggest test—God asking him to sacrifice his son—he relied on God's promises.

"While God was testing him, Abraham still trusted in God and his promises, and so he offered up his son Isaac and was ready to slay him on the altar of sacrifice; yes, to slay even Isaac, through whom God had promised to give Abraham a whole nation of descendants!" (Hebrews 11:17-18 TLB).

After Abraham and Sarah waited years for a child, God gave them Isaac. And then God told Abraham to sacrifice Isaac.

Abraham didn't panic. The Bible shows three ways Abraham responded in faith:

Abraham believed God could raise his son from the dead (Hebrews 11:19).
Abraham told his servant, "We'll be back," not, "I'll be back" as he and Isaac headed up the hill for the sacrifice (Genesis 22:5).
When Isaac asked Abraham, "Where is the lamb we will sacrifice?" Abraham answered, "The Lord will provide" (Genesis 22:8).
Abraham believed the promises of God. He knew God would either spare his son or resurrect him.

When all hope seems lost, put your hope in God. "And this hope will not lead to disappointment. For we know how dearly God loves us, because he has given us the Holy Spirit to fill our hearts with his love" (Romans 5:5 NLT).


Jumat, 22 September 2023

Memercayakan Hal yang Mustahil kepada Tuhan

Memercayakan Hal yang Mustahil kepada Tuhan

23 September 2023

Bacaan Hari ini:
πŸ“–  Lukas 18:27
πŸ’¬ "Kata Yesus:
πŸ’‘ "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, ==> mungkin bagi Allah."
-----------------
🫡 Anda
πŸ“ mungkin merasa berada dalam situasi yang  ==> mustahil.
πŸ“ Mungkin pernikahan Anda ==> ada di ujung cerna.
πŸ“ Mungkin kebangkrutan ==> sudah terlihat jelas.
πŸ“ Mungkin penyakit kronis Anda
==> sedang menggerogoti setiap bidang kehidupan Anda.

🫡 Itulah satu pelajaran yang bisa kita petik  dari ==> kehidupan Abraham.
πŸ”– TUHAN menyuruh Abraham yang pada saat itu berusia 75 tahun untuk meninggalkan semua dan ==> pergi ke satu negeri yang belum pernah dilihatnya (Kejadian 12:4).
πŸ”– Kemudian, TUHAN juga memberi tahu Abraham bahwa suatu hari ia akan  ==> menjadi ayah bagi seluruh bangsa,
πŸ‘‰ meskipun dia dan istrinya, Sarah,
πŸ“ belum mempunyai anak dan
πŸ“ sudah cukup berumur pada saat itu.

πŸ’₯ Akan tetapi, Abraham percaya pada  ==> TUHAN.
πŸ“–  Roma 4:17 mengatakan,
==> Seperti ada tertulis:
πŸ”– "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" ==> di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya,
πŸ‘‰ yaitu Allah yang
πŸ“ menghidupkan orang mati dan yang
πŸ“ menjadikan dengan firman-Nya
==> apa yang tidak ada menjadi ada."

πŸ’‘ Ayat ini memberikan definisi dari  ==> mujizat:
πŸ–Š️ Ketika Tuhan menghidupkan sesuatu  ==> yang telah mati atau
πŸ–Š️ ketika Dia menciptakan yang tidak ada  ==> menjadi ada.

✍️ Tuhan dapat ==> menghidupkan
πŸ“ karir ==> yang mati,
πŸ“ pernikahan ==> yang mati,
πŸ“ impian ==> yang mati, dan
πŸ“ keuangan ==> yang mati.
✍️ Dia dapat membuat sesuatu dari  ==> ketiadaan.

πŸ’¬ Yesus berkata, ==> "Jawab Yesus:
πŸ‘‰ "Katamu:
πŸ”Ž jika ==> Engkau dapat?
πŸ‘‰ Katamu:
πŸ”Ž jika ==> Engkau dapat?
✍️ Tidak ada yang mustahil ==> bagi orang percaya!"

✍️ Tidak ada yang mustahil ==> bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23).

πŸ’‘ Namun, juga penting untuk memahami  ==> siapa yang Abraham percayai.
πŸ“ Dia tidak percaya pada ==> dirinya sendiri.
πŸ“ Dia tidak percaya pada ==> perasaannya.
πŸ“ Dia juga tidak menaruh keyakinannya  pada ==> keyakinan.
πŸ“– Roma 4:17 mengatakan
==> Abraham percaya kepada Allah.
πŸ‘‰ Objek imannya ialah Allah ==> tak ada yang lain.

✍️ Saya percaya pada ==> pikiran yang positif,
πŸ‘‰ tapi berpikir positif dan beriman  ==> tidaklah sama.
✍️ Pikiran positif hanya bekerja apabila  ==> Anda punya kendali atas situasi.
✍️ Adalah sia-sia apabila situasinya ==> di luar kendali Anda.
✍️  ketika Anda menemui jalan buntu, Anda membutuhkan sesuatu yang
==> lebih dari sekadar pemikiran bahagia.

πŸ’₯ Pupuklah iman Anda ==> di dalam Allah  sebab
πŸ’¬ "Kata Yesus:
πŸ’‘ "Apa yang tidak mungkin bagi manusia,  ==> mungkin bagi Allah." (Lukas 18:27).

Renungkan hal ini:
- Pikirkan satu situasi yang mustahil yang pernah Anda hadapi dalam hidup. Apakah Anda datang kepada Tuhan untuk meminta bantuan? Bagaimana hasilnya?

- Mengapa sulit untuk memercayai Tuhan ketika kita berada di tengah situasi yang mustahil?

- "Pikiran yang positif hanya berhasil apabila Anda mempunyai kendali atas situasi." Menurut Anda mengapa hal ini benar?

Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 8-10; Galatia 3
_________
✍️ Situasi ini mungkin di luar kendali Anda,  tapi ==> tidak pernah di luar kendali Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Trusting God for the Impossible
By Rick Warren

"What is impossible with man is possible with God." Luke 18:27 (NIV)
-----------------
You may feel you're in an impossible situation. Maybe your marriage is on the brink of divorce. Maybe bankruptcy is right around the corner. Maybe your chronic illness has come to define every area of your life.

The situation may be out of your control, but it's not out of God's control.

That's one lesson we can learn from the life of Abraham. God told 75-year-old Abraham to leave everything he knew and go to a land he had never seen (Genesis 12:4). And God also told Abraham that he would one day father a whole nation, even though he and his wife, Sarah, had no children and were quite old by then.

But Abraham believed God. Romans 4:17 says, "[Abraham] is our father in the sight of God, in whom he believed—the God who gives life to the dead and calls into being things that were not" (NIV).

This verse gives the definition of a miracle: when God gives life to something that was dead or when he creates something out of nothing.

God can give life to a dead career, a dead marriage, dead dreams, and dead finances. And he can make something out of nothing.

Jesus said, "All things are possible for the one who believes" (Mark 9:23 NCV).

But it's important to understand who Abraham believed in. He didn't believe in himself. He didn't believe in his feelings. He didn't put his faith in faith, either. Romans 4:17 says Abraham believed in God.

The object of his faith was God—nothing else.

I believe in positive thinking, but positive thinking and faith are not the same. Positive thinking only works when you have control over the situation. It's worthless if the situation is out of your control. When you're at a dead end, you need something more than a happy thought.

You need to place your faith in God because "what is impossible with man is possible with God" (Luke 18:27 NIV).


Kamis, 21 September 2023

Percaya kepada Tuhan Lewat Enam Tahap Iman

22 September 2023

Bacaan Hari ini:
πŸ“– Pengkhotbah 3:11
✝️ "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi ==> manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah
πŸ‘‰ dari awal sampai akhir."
----------------
πŸ”Ž Pernahkah Anda terburu-buru, padahal  ==> Tuhan tidak?
✍️ Tidak mudah hanya
πŸ“ duduk-duduk di ruang tunggu Tuhan,
πŸ“ menunggu sesuatu datang ==> dari-Nya.

🫡 Abraham paham hal ini. ==> Allah memberi Dia sebuah impian yang mustahil—bahwa
πŸ”– Dia akan menjadi bapa segala bangsa.
πŸ”– Di usia 75 tahun ditambah lagi tidak memiliki anak, ==> impian itu terdengar gila.

πŸ’‘ Namun, waktu Tuhan telah terbukti  ==> sempurna, seperti yang ditulis Salomo berabad-abad kemudian:
✝️ "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi ==> manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah
πŸ‘‰ dari awal sampai akhir." (Pengkhotbah 3:11).

✍️ Kita tidak bisa memahami semua yang Tuhan lakukan, tapi ==> kita bisa yakin bahwa waktu-Nya adalah tepat.
πŸ”– Bahkan, Tuhan selalu membimbing Anda  ==> melewati tahap iman.
πŸ”– Begitu pula dengan Abraham yang melewati ==> enam tahap yang sama.

πŸ’‘ Memahami konsep ini dapat membantu Anda untuk ==> tetap percaya kepada Tuhan,
πŸ‘‰ sekali pun Anda tidak yakin
==> bagaimana Dia bekerja dalam hidup Anda.

πŸ’‘ Enam Tahapan Iman
1️⃣ - Mimpi:
πŸ”– Tuhan memberi Anda sebuah mimpi buat
πŸ“keluarga Anda,
πŸ“gereja Anda, atau
πŸ“komunitas Anda.
πŸ”– Tuhan memberikan Abraham sebuah mimpi untuk ==> menjadikan dia bangsa yang besar,
πŸ‘‰ tapi itu baru permulaan (Kejadian 12:2-3).
2️⃣ - Putuskan:
πŸ”– Anda harus melangkah dengan iman dan mengambil keputusan untuk ==> bertindak berdasarkan impian yang telah Tuhan beri kepada Anda.
πŸ‘‰ Abraham telah mempertaruhkan segalanya  dengan meninggalkan tanah airnya dan  ==> pergi ke tempat yang belum pernah ia kunjungi.
3️⃣ - Penundaan:
πŸ”– Tuhan tidak pernah ==> mewujudkan mimpi secara instan.
✍️ Selama masa penundaan itu,
==> tidak pernah terjadi apa-apa.
πŸ‘‰ Sebelas tahun setelah Tuhan memberikan mimpinya kepada Abraham,
πŸ“– Alkitab mengatakan Tuhan masih belum memberikan seorang anak kepada Abraham  dan istrinya,
==> Sarah" (Kejadian 16:1).
πŸ”Ž Apa yang terjadi dalam ==> 11 tahun itu?
πŸ“ Tidak terjadi apa-apa.
πŸ“ Abraham, serta Sarah, hanya
==> menunggu dan terus menunggu.
4️⃣ - Kesulitan:
πŸ”– Anda akan menghadapi masalah ketika  ==> Anda mengejar impian dari Tuhan.
πŸ”– Prospek Anda mungkin tampak berubah  dari buruk ==> menjadi lebih buruk hingga mustahil,
πŸ‘‰ Abraham, pada usia 99 tahun, sudah melampaui usia yang memungkinkan untuk ==> menjadi seorang ayah.
✍️ Namun, meski mimpi itu
==> tampak mustahil,
πŸ‘‰ Tuhan akhirnya ==> memberikan seorang anak kepada Abraham dan Sarah.
5️⃣ - Jalan Buntu:
πŸ”– Tuhan membiarkan impian Anda  ==> seolah-olah mati.
πŸ’₯ Misalnya,
πŸ“ Abraham diminta
==> mempersembahkan anak laki-lakinya.
πŸ“ Tuhan juga meminta Abraham untuk  ==> mengorbankan mimpinya.
6️⃣ - Pembebasan:
πŸ”– Semakin tidak ada jalan buntu,
==> semakin besar pula pembebasannya.
✍️ Anda akan menyadari bahwa hanya Allahlah ==> yang bisa melakukan apa yang Dia lakukan.

πŸ”Ž Di manakah Anda dalam ==> ke enam tahap ini?
✍️ Allah akan membawa Anda melaluinya berulang kali dalam hidup ini ==> seiring Dia menumbuhkan iman Anda.

Renungkan hal ini:
- Apa mimpi yang telah Tuhan berikan kepada Anda? Bagaimana Anda tahu bahwa Tuhanlah yang memberikan Anda mimpi itu?

- Di bagian manakah dari perjalanan ini Anda sekarang? Apa bagian tersulit dari tahap khusus ini?

- Menurut Anda mengapa Tuhan memberi kita masa penundaan saat kita mengejar impian dari-Nya? Mengapa Dia tidak langsung mewujudkan impian kita pada saat itu juga?

Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 5-7; Galatia 2
___________
Apa pun yang kita lakukan tidak akan bisa mempercepat satu detik pun
==> jawaban atas doa kita
πŸ‘‰ sebelum Tuhan berkenan menjawabnya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
*lTrusting God Through the Six Stages of Faith
By Rick Warren

"God makes everything happen at the right time. Yet none of us can ever fully understand all he has done." Ecclesiastes 3:11 (CEV)
----------------------
Have you ever been in a hurry when God wasn't? It's never easy to sit in God's waiting room, where you're waiting for something from God. Nothing we do will help the answer to our prayer come one second before God chooses to deliver it.

Abraham understood this. God gave him an impossible dream—that he would father a nation. At 75 years old and childless, this seemed crazy.

But God's timing proved to be perfect, just like Solomon would write centuries later: "God makes everything happen at the right time. Yet none of us can ever fully understand all he has done" (Ecclesiastes 3:11 CEV).

We can't understand everything God is doing, but we can be confident that his timing is perfect. In fact, God always takes you through predictable stages of faith. Abraham went through these same six stages.

Understanding them can help you trust God when you're unsure how he is at work in your life.

The Six Stages of Faith

Dream: God gives you a dream for your family, your church, or your community. God gave Abraham a dream to be a great nation, but that was just the start (Genesis 12:2-3).
Decide: You have to step out in faith and make the decision to act on the dream God has given you. Abraham risked everything to leave his homeland and go to a place he had never seen or heard of before.
Delay: God never fulfills a dream instantly. During this delay period, it feels like nothing is happening. Eleven years after God gave Abraham his dream, the Bible says God still hadn't given Abraham and his wife, Sarah, a child (Genesis 16:1). What happened in those 11 years? Nothing. Abraham simply waited—and Abraham and Sarah would continue to wait.
Difficulty: You will face problems as you pursue God's dream. Your prospects may appear to go from bad to worse to impossible. Abraham, at the age of 99, seemed to be beyond the age where fathering a child was possible.
But, even as the dream seemed impossible, God finally gave Abraham and Sarah a child.
Dead End: God allows your dream to seemingly die. Abraham was asked to give up his miracle child. God asked Abraham to sacrifice his dream.
Deliverance: The more hopeless the dead end, the greater the deliverance will be. You'll be left with the realization that only God could have done what he did.
Where are you in these six stages? God will take you through them over and over again in this life as he grows your faith.


Rabu, 20 September 2023

Percaya Tuhan Berarti Menaati Dia Sepenuhnya

Percaya Tuhan Berarti Menaati Dia Sepenuhnya

21 September 2023

Bacaan Hari ini:
πŸ“– *Mazmur 119:4*
✝️ "Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, ==> supaya dipegang dengan sungguh-sungguh."
------------------
✍️ Ketaatan yang setengah-setengah tetaplah  ==> dinamakan ketidaktaatan.
πŸ”– Anda tidak bisa begitu saja memilih perintah Tuhan ==> mana yang akan Anda ikuti.

πŸ”– Ada dua kebenaran penting yang harus Anda pahami terkait dengan
==> perintah Tuhan:

✍️ Standar Tuhan mengenai benar dan salah  ==> tidak akan pernah berubah.
πŸ”– Jika sesuatu salah 6.000 tahun yang lalu, maka ==> hal itu tetap salah hingga saat ini.
πŸ“ Budaya kita ==> berubah.
πŸ“ Pandangan dunia ==> berubah.
πŸ‘‰ Akan tetapi,
πŸ–Š️ kebenaran ==> tidak akan pernah, sekali pun berubah.
πŸ–Š️ Kebenaran firman ==> kekal selamanya.

✍️ Perspektif Tuhan lebih besar dari  ==> perspektif Anda.
πŸ‘‰ Tuhan melihat ==> apa yang tidak dapat Anda lihat.
πŸ”– Secara manusiawi, mustahil untuk
πŸ–‹️ kembali ke masa lalu ==> sebelum waktunya dimulai, atau
πŸ–‹️ lompat ke masa depan di dalam kekekalan
πŸ“ untuk memahami segala sesuatu
==> baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat
πŸ“ untuk memahami yang sedang terjadi di sekitar Anda ==> saat ini.

πŸ’‘ Berpeganglah kepada == Tuhan.
✍️ "Saudara-saudaraku, janganlah kamu  ==> saling memfitnah!
πŸ”– Barangsiapa
πŸ“ memfitnah saudaranya atau
πŸ“ menghakiminya,
πŸ‘‰ ia mencela hukum dan menghakiminya;
πŸ”– dan jika engkau menghakimi hukum, maka ==> engkau
πŸ“ bukanlah penurut hukum, tetapi
πŸ“ hakimnya" (Yakobus 4:11).

✍️ Godaan tertua bukanlah pembunuhan atau hawa nafsu. Itu adalah ==> godaan untuk meragukan Firman Tuhan.
πŸ”– Setan masih menggunakan kebohongan yang sama seperti yang dia lakukan pada Hawa ketika ==> dia mengatakan kepadanya,
πŸ”Ž "Apakah Allah benar-benar melarang makan itu?" (Kejadian 3:1).
πŸ”– Dia meyakinkannya bahwa keinginannya lebih penting daripada ==> perintah Allah.

πŸ’‘ Iman adalah
πŸ“ memercayai Tuhan secara detail dan
πŸ“ menaatinya sepenuhnya,
πŸ‘‰ bukan hanya
πŸ–Š️ bagian yang Anda pahami atau
πŸ–Š️ bagian yang ingin Anda lakukan.
πŸ“– Amsal 3:5 memberitahu kita,
πŸ’‘ "Percayalah kepada TUHAN
==> dengan segenap hatimu, dan
πŸ‘‰ janganlah bersandar kepada
==> pengertianmu sendiri."

✍️ Kisah Naaman dalam Alkitab  menggambarkan ==> perlunya ketaatan penuh (2 Raja-raja 5).
πŸ”– Naaman adalah seorang panglima tentara Siria, ==> namun ia menderita penyakit kusta.
πŸ”– Salah satu pelayannya memberi tahu dia  bahwa ==> nabi Elisa dapat menyembuhkannya.
πŸ”– Ketika Naaman tiba di depan pintu rumah Elisa, ==> nabi itu tidak keluar sendiri.
πŸ‘‰ Sebaliknya, dia mengirimkan seorang utusan yang menyuruh Naaman untuk ==> mencelupkan dirinya ke dalam Sungai Yordan sebanyak tujuh kali.

πŸ’₯ Naaman marah karena
πŸ“ sang nabi tidak berbicara kepadanya secara pribadi dan
πŸ“ instruksi Elisa terkesan konyol.
πŸ‘‰ Naaman pun pulang.

✍️ Namun, hamba-hambanya meyakinkan dia bahwa dia tidak akan rugi apa-apa jika  ==> dia menuruti perintah Elisa.
πŸ‘‰ Maka, pergilah Naaman ke sungai Yordan
πŸ“dan membenamkan dirinya tujuh kali.
πŸ“Dan Allah menyembuhkannya!

πŸ”– Bayangkan jika Naaman pulang ke rumah  ==> dalam keadaan marah.
πŸ”– Bayangkan jika dia
πŸ“ hanya mencelupkan diri ke dalam air  ==> sebanyak enam kali dan kemudian
πŸ“ beranggapan bahwa Tuhan membuatnya terlihat ==> seperti orang bodoh.

πŸ’‘ Namun, Naaman percaya dan menaati Tuhan sepenuhnya, dan ==> Tuhan menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.

Renungkan hal ini:
- Apakah ada area dalam hidup Anda di mana Anda setengah-setengah taat kepada Tuhan? Apa yang sedang menghalangi Anda untuk taat sepenuhnya?

- Apa saja tantangan yang Anda hadapi ketika mencoba menaati Tuhan sepenuhnya?

- Bagaimana Anda melihat Tuhan bekerja dalam hidup Anda karena Anda menaati Dia sepenuhnya, meskipun pada awalnya Anda meragukan Dia?

Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 3-4; Galatia 1
___________
πŸ”­ Bayangkan apa yang akan Tuhan lakukan dalam hidup Anda ketika
==> Anda sepenuhnya mematuhi Dia dengan segenap hati.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Trusting God Means Obeying Him Completely
By Rick Warren

"LORD, you gave your orders to be obeyed completely." Psalm 119:4 (NCV)
-------------------
Partial obedience is still disobedience. You can't just pick and choose which commands of God you will follow.

There are two important truths you need to understand related to God's commands: 

God's standard of right and wrong never changes. If something was wrong 6,000 years ago, it's still wrong today. Cultures change. Popular opinions change. But truth never, ever changes. Truth is eternal.

God's perspective is bigger than yours. God sees what you can't see. It's humanly impossible to see back before time began or to forward into eternity or to understand everything—seen and unseen—that is going on around you.

You need to trust God. "Your job is not to decide whether this law is right or wrong, but to obey it" (James 4:11 TLB).

The oldest temptation is not murder or lust. It's the temptation to doubt God's Word. Satan is still using the same lie he did on Eve when he told her, "Did God really say not to eat that?" (Genesis 3:1). He convinced her that her desires were more important than God's commands.

Faith is trusting God in the details and obeying completely, not just the portion you understand or the part you feel like doing. Proverbs 3:5 tells us, "Trust GOD from the bottom of your heart; don't try to figure out everything on your own" (MSG).

The story of Naaman in the Bible illustrates the need for complete obedience (2 Kings 5). Naaman was the commander of the Syrian army, but he also had leprosy. One of his servants told him the prophet Elisha could heal him. When Naaman arrived at Elisha's door, the prophet didn't come out himself. Instead, he sent out a messenger who told Naaman to dip himself in the Jordan River seven times.

Naaman was angry because the prophet didn't speak to him personally and Elisha's instructions seemed ridiculous. Naaman started to head home.

But his servants convinced him that he had nothing to lose if he would do what Elisha told him to do. And so Naaman went to the Jordan and immersed himself seven times. And God healed him!

Imagine if Naaman had gone home in anger. Imagine if he'd only gone under the water six times and then decided God was making him look like a fool.

But Naaman trusted and obeyed God completely, and God healed him of his leprosy.

Imagine what God will do in your life when you fully obey him with your whole heart.