Sabtu, 23 September 2023

Ketika Semua Harapan Telah Sirna, Berpeganglah pada Janji Tuhan

24 September 2023

Bacaan Hari ini:
πŸ“– Ibrani 11:17-18
πŸ”– "Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, ==> mempersembahkan Ishak.
✍️ Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,  walaupun kepadanya telah dikatakan:
πŸ‘‰ "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut ==> keturunanmu."
--------------------
πŸ”Ž Pernahkah Anda merasa
==> harapan Anda telah sirna?

✍️ Anda dapat mengetahui bahwa harapan Anda akan segera sirna ketika Anda mendengar diri Anda mengucapkan ==> "tidak akan pernah":
πŸ“"Saya tidak akan pernah ==> menikah.
πŸ“ Saya tidak akan pernah ==> mendapatkan pekerjaan itu.
πŸ“ Saya tidak akan pernah ==> memiliki anak."

πŸ’₯ Ketahuilah, ==> Anda tidak sendirian.
πŸ’₯ Salah satu pahlawan iman terbesar dalam Alkitab, ==> Abraham,
πŸ‘‰ juga merasakan yang sama.

πŸ“– Roma 4:18 memberi tahu kita,
✍️ "Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, ==> namun Abraham
πŸ“berharap juga dan
πŸ“percaya,
πŸ”– bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, ==> menurut yang telah difirmankan:
πŸ‘‰ "Demikianlah banyaknya nanti
==> keturunanmu."

πŸ”Ž Apa yang Anda lakukan ketika harapan Anda telah sirna dan Anda siap untuk  ==> menyerah?
πŸ‘‰ Andalkanlah apa yang ==> Tuhan telah janjikan.

πŸ”Ž Apa yang Anda tuju ketika
==> Anda meragukan Tuhan?
πŸ‘‰ Kembalilah pada firman-Nya.

πŸ“– Perhatikan, Alkitab mengatakan bahwa Abraham ==> "bersandar pada Firman Tuhan."
✍️ Tidak ada yang lebih dapat diandalkan  selain ==> Firman Tuhan!

🫡  Bahkan ketika Abraham menghadapi ujian terbesarnya ==> TUHAN memintanya untuk mengorbankan putranya
πŸ‘‰ dia tetap berpegang pada janji-Nya.

πŸ”– "Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, ==> mempersembahkan Ishak.
✍️ Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,  walaupun kepadanya telah dikatakan:
πŸ‘‰ "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut ==> keturunanmu." (Ibrani 11:17-18).

✍️ Setelah Abraham dan Sarah menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan seorang anak, ==> :TUHAN mengaruniakan mereka Ishak.
πŸ‘‰ Tapi kemudian, TUHAN menyuruh Abraham untuk ==> mengorbankan Ishak.

✍️ Namun, Abraham ==> tidak panik.
πŸ“– Alkitab menunjukkan tiga cara
==> Abraham meresponsnya dengan iman:
1️⃣ - Abraham percaya bahwa
==> TUHAN dapat membangkitkan Putra-Nya dari kematian (Ibrani 11:19).


2️⃣ - Abraham memberi tahu hambanya,  ==> "Kami akan kembali," 

🫡 bukan, ==> "Saya akan kembali"
πŸ‘‰ saat dia dan Ishak menuju ke atas bukit untuk ==> melakukan pengorbanan  (Kejadian 22:5).
3️⃣ - Ketika Ishak bertanya kepada Abraham, ==> "Di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
πŸ’¬ Sahut Abraham:
πŸ‘‰ "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk ==> korban bakaran bagi-Nya, anakku" (Kejadian 22:7-8).

πŸ”– Abraham percaya akan ==> janji Allah.
πŸ”– Dia tahu ==> Allah akan
πŸ“ mengampuni putranya atau
πŸ“ membangkitkannya.

πŸ’₯ Ketika semua harapan tampak sirna,  ==> taruhlah harapan Anda pada Tuhan.
πŸ”– "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena ==> kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" (Roma 5:5)

Renungkan hal ini:
- Pernahkah Anda merasa harapan Anda telah sirna? Bagaimana Anda meresponsnya—panik atau tetap beriman?

- Bagaimana Anda dapat memulai atau terus memupuk iman seperti iman Abraham?

- Janji Tuhan manakah yang bermanfaat bagi Anda ketika Anda telah hilang harapan? Bagaimana Anda dapat membantu orang lain agar tetap berpegang pada janji itu?

Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 11-12; Galatia 4
___________
✍️ Untuk menjadi orang yang beriman, Anda membutuhkan ==> Firman Tuhan di dalam diri Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
When All Hope Is Lost, Believe God's Promises
By Rick Warren

"While God was testing him, Abraham still trusted in God and his promises, and so he offered up his son Isaac and was ready to slay him on the altar of sacrifice; yes, to slay even Isaac, through whom God had promised to give Abraham a whole nation of descendants!" Hebrews 11:17-18 (TLB)
--------------------
Have you ever felt your hope die?

You can know hope is dying when you hear yourself say the word "never": "I'll never get married. I'll never get that job. I'll never have children."

You're certainly not alone. One of the greatest heroes of faith in the Bible, Abraham, felt like that.

Romans 4:18 tells us, "Abraham, when hope was dead within him, went on hoping in faith, believing that he would become 'the father of many nations.' He relied on the word of God which definitely referred to 'your descendants'" (Phillips).

What do you do when hope dies and you're ready to give up? You rely on what God has promised. Where do you turn when everything in you feels like doubting God? You turn to God's Word.

To become a person of faith, you need God's Word in you.

Notice the Bible says that Abraham "relied on God's Word." Nothing is more reliable than God's Word!

Even when Abraham faced his biggest test—God asking him to sacrifice his son—he relied on God's promises.

"While God was testing him, Abraham still trusted in God and his promises, and so he offered up his son Isaac and was ready to slay him on the altar of sacrifice; yes, to slay even Isaac, through whom God had promised to give Abraham a whole nation of descendants!" (Hebrews 11:17-18 TLB).

After Abraham and Sarah waited years for a child, God gave them Isaac. And then God told Abraham to sacrifice Isaac.

Abraham didn't panic. The Bible shows three ways Abraham responded in faith:

Abraham believed God could raise his son from the dead (Hebrews 11:19).
Abraham told his servant, "We'll be back," not, "I'll be back" as he and Isaac headed up the hill for the sacrifice (Genesis 22:5).
When Isaac asked Abraham, "Where is the lamb we will sacrifice?" Abraham answered, "The Lord will provide" (Genesis 22:8).
Abraham believed the promises of God. He knew God would either spare his son or resurrect him.

When all hope seems lost, put your hope in God. "And this hope will not lead to disappointment. For we know how dearly God loves us, because he has given us the Holy Spirit to fill our hearts with his love" (Romans 5:5 NLT).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar