Jumat, 22 September 2023

Memercayakan Hal yang Mustahil kepada Tuhan

Memercayakan Hal yang Mustahil kepada Tuhan

23 September 2023

Bacaan Hari ini:
πŸ“–  Lukas 18:27
πŸ’¬ "Kata Yesus:
πŸ’‘ "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, ==> mungkin bagi Allah."
-----------------
🫡 Anda
πŸ“ mungkin merasa berada dalam situasi yang  ==> mustahil.
πŸ“ Mungkin pernikahan Anda ==> ada di ujung cerna.
πŸ“ Mungkin kebangkrutan ==> sudah terlihat jelas.
πŸ“ Mungkin penyakit kronis Anda
==> sedang menggerogoti setiap bidang kehidupan Anda.

🫡 Itulah satu pelajaran yang bisa kita petik  dari ==> kehidupan Abraham.
πŸ”– TUHAN menyuruh Abraham yang pada saat itu berusia 75 tahun untuk meninggalkan semua dan ==> pergi ke satu negeri yang belum pernah dilihatnya (Kejadian 12:4).
πŸ”– Kemudian, TUHAN juga memberi tahu Abraham bahwa suatu hari ia akan  ==> menjadi ayah bagi seluruh bangsa,
πŸ‘‰ meskipun dia dan istrinya, Sarah,
πŸ“ belum mempunyai anak dan
πŸ“ sudah cukup berumur pada saat itu.

πŸ’₯ Akan tetapi, Abraham percaya pada  ==> TUHAN.
πŸ“–  Roma 4:17 mengatakan,
==> Seperti ada tertulis:
πŸ”– "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" ==> di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya,
πŸ‘‰ yaitu Allah yang
πŸ“ menghidupkan orang mati dan yang
πŸ“ menjadikan dengan firman-Nya
==> apa yang tidak ada menjadi ada."

πŸ’‘ Ayat ini memberikan definisi dari  ==> mujizat:
πŸ–Š️ Ketika Tuhan menghidupkan sesuatu  ==> yang telah mati atau
πŸ–Š️ ketika Dia menciptakan yang tidak ada  ==> menjadi ada.

✍️ Tuhan dapat ==> menghidupkan
πŸ“ karir ==> yang mati,
πŸ“ pernikahan ==> yang mati,
πŸ“ impian ==> yang mati, dan
πŸ“ keuangan ==> yang mati.
✍️ Dia dapat membuat sesuatu dari  ==> ketiadaan.

πŸ’¬ Yesus berkata, ==> "Jawab Yesus:
πŸ‘‰ "Katamu:
πŸ”Ž jika ==> Engkau dapat?
πŸ‘‰ Katamu:
πŸ”Ž jika ==> Engkau dapat?
✍️ Tidak ada yang mustahil ==> bagi orang percaya!"

✍️ Tidak ada yang mustahil ==> bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23).

πŸ’‘ Namun, juga penting untuk memahami  ==> siapa yang Abraham percayai.
πŸ“ Dia tidak percaya pada ==> dirinya sendiri.
πŸ“ Dia tidak percaya pada ==> perasaannya.
πŸ“ Dia juga tidak menaruh keyakinannya  pada ==> keyakinan.
πŸ“– Roma 4:17 mengatakan
==> Abraham percaya kepada Allah.
πŸ‘‰ Objek imannya ialah Allah ==> tak ada yang lain.

✍️ Saya percaya pada ==> pikiran yang positif,
πŸ‘‰ tapi berpikir positif dan beriman  ==> tidaklah sama.
✍️ Pikiran positif hanya bekerja apabila  ==> Anda punya kendali atas situasi.
✍️ Adalah sia-sia apabila situasinya ==> di luar kendali Anda.
✍️  ketika Anda menemui jalan buntu, Anda membutuhkan sesuatu yang
==> lebih dari sekadar pemikiran bahagia.

πŸ’₯ Pupuklah iman Anda ==> di dalam Allah  sebab
πŸ’¬ "Kata Yesus:
πŸ’‘ "Apa yang tidak mungkin bagi manusia,  ==> mungkin bagi Allah." (Lukas 18:27).

Renungkan hal ini:
- Pikirkan satu situasi yang mustahil yang pernah Anda hadapi dalam hidup. Apakah Anda datang kepada Tuhan untuk meminta bantuan? Bagaimana hasilnya?

- Mengapa sulit untuk memercayai Tuhan ketika kita berada di tengah situasi yang mustahil?

- "Pikiran yang positif hanya berhasil apabila Anda mempunyai kendali atas situasi." Menurut Anda mengapa hal ini benar?

Bacaan Alkitab Setahun :
Pengkotbah 8-10; Galatia 3
_________
✍️ Situasi ini mungkin di luar kendali Anda,  tapi ==> tidak pernah di luar kendali Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Trusting God for the Impossible
By Rick Warren

"What is impossible with man is possible with God." Luke 18:27 (NIV)
-----------------
You may feel you're in an impossible situation. Maybe your marriage is on the brink of divorce. Maybe bankruptcy is right around the corner. Maybe your chronic illness has come to define every area of your life.

The situation may be out of your control, but it's not out of God's control.

That's one lesson we can learn from the life of Abraham. God told 75-year-old Abraham to leave everything he knew and go to a land he had never seen (Genesis 12:4). And God also told Abraham that he would one day father a whole nation, even though he and his wife, Sarah, had no children and were quite old by then.

But Abraham believed God. Romans 4:17 says, "[Abraham] is our father in the sight of God, in whom he believed—the God who gives life to the dead and calls into being things that were not" (NIV).

This verse gives the definition of a miracle: when God gives life to something that was dead or when he creates something out of nothing.

God can give life to a dead career, a dead marriage, dead dreams, and dead finances. And he can make something out of nothing.

Jesus said, "All things are possible for the one who believes" (Mark 9:23 NCV).

But it's important to understand who Abraham believed in. He didn't believe in himself. He didn't believe in his feelings. He didn't put his faith in faith, either. Romans 4:17 says Abraham believed in God.

The object of his faith was God—nothing else.

I believe in positive thinking, but positive thinking and faith are not the same. Positive thinking only works when you have control over the situation. It's worthless if the situation is out of your control. When you're at a dead end, you need something more than a happy thought.

You need to place your faith in God because "what is impossible with man is possible with God" (Luke 18:27 NIV).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar