Kamis, 21 Juni 2018

Presiden Xi Jin Ping dari Tiongkok berkata:

Presiden Xi Jin Ping dari Tiongkok
berkata:

Ketika saya masih kecil, saya sangat egois, selalu mengambil yang terbaik untuk diri saya sendiri. Perlahan-lahan, semua orang meninggalkan saya dan saya tidak punya teman. Saya tidak berpikir itu salah saya tetapi saya mengkritik dan menyalahkan orang lain.

Ayah saya memberi saya 3 kalimat untuk membantu saya dalam hidup.

Suatu hari, ayah saya memasak 2 mangkuk mie dan meletakkan 2 mangkuk di atas meja. Satu mangkuk hadir dengan satu telur di bagian atas mie dan mangkuk lainnya tidak memiliki telur di atasnya. 

Ayah berkata, "Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan ". Telur sulit didapat saat itu! Hanya bisa makan telur selama festival atau Tahun Baru. Tentu saja saya memilih mangkuk dengan telur! Saat kami mulai makan. Saya mengucapkan selamat kepada diri saya sendiri atas pilihan dan keputusan bijak yang saya lakukan dan mendapatkan telur itu. Lalu saya terkejut ketika ayahku makan mie, ada dua telur di bawah mangkuknya, tersembunyi di bagian bawah mie! Saya sangat menyesal! Dan memarahi diriku sendiri karena terlalu terburu-buru dalam keputusanku. Ayah saya tersenyum dan iba kepada saya, 

"ANAKKU KAMU HARUS INGAT APA YANG DILIHAT MATAMU MUNGKIN TIDAK BENAR."
JIKA KAMU BERNIAT MENGAMBIL KEUNTUNGAN DARI ORANG ORANG, KAMU AKAN BERAKHIR DENGAN KEKALAHAN !"

Keesokan harinya, ayah saya kembali memasak 2 mangkuk mie: satu mangkuk dengan telur di atasnya dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya. Sekali lagi, dia meletakkan dua mangkuk di atas meja dan berkata kepada saya, "Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan? "Kali ini saya lebih pintar. Saya memilih mangkuk tanpa telur di atasnya. Yang mengejutkan saya, saat saya memisahkan mie di atas, tidak ada satu pun telur di dasar mangkuk! Sekali lagi ayah saya tersenyum dan berkata kepada saya, 

"ANAKKU, KAMU TIDAK HARUS SELALU BERGANTUNG PADA PENGALAMAN KARENA KADANG-KADANG, HIDUP DAPAT MENGECOHMU ATAU MENIPU KAMU. TETAPI KAMU TIDAK BOLEH TERLALU JENGKEL ATAU BERSEDIH, INI HANYA MEMPERLAKUKAN SEBAGAI PENGETAHUAN YANG KAMU DAPAT  SEBAGAI PROSES PEMBELAJARANMU. DAN KAMU TIDAK AKAN MENDAPATKAN PELAJARAN SEMACAM INI  DARI  BUKU TEKS."

Hari ketiga, ayah saya lagi memasak 2 mangkuk mie, lagi satu mangkuk dengan telur di atas dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya. Dia meletakkan 2 mangkuk di atas meja dan kembali berkata kepada saya, "Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan?". Kali ini, aku memberi tahu ayahku, "Ayah, kamu pilih dulu. Ayah adalah kepala keluarga dan berkontribusi paling banyak kepada keluarga." Ayah saya tidak menolak dan memilih mangkuk dengan satu telur di atasnya. Saat saya makan semangkuk mie saya, di hati saya berkata pasti tidak ada telur di dalam mangkuk. Yang mengejutkan saya! Ada dua telur di dasar mangkuk. Ayah saya tersenyum kepada saya dengan cinta di matanya, 

"ANAKKU, KAMU HARUS INGAT! KETIKA KAMU BERFIKIR UNTUK KEBAIKAN ORANG LAIN, MAKA HAL-HAL BAIK AKAN SELALU TERJADI PADA DIRIMU!"

Saya selalu ingat 3 kalimat nasehat ayah saya dan hidup dengan melakukan sesuai nasihatnya. 
Dan benar, saya bisa sukses..

Kekuatan *Keheningan*

Kekuatan *Keheningan*

*Keheningan* membantu kita _menenangkan_ diri untuk _menjernihkan_ *pikiran*. Ia menjelaskan bahwa _suasana_ *hening* membantu kita melakukan *introspeksi* diri, *mengevaluasi* segala _tindakan_, dan _menumbuhkan_ *tekad* untuk _memperbaiki diri_. 
Ia juga _menegaskan_ bahwa *KUNCI* _keberhasilan_ dalam _belajar_ adalah *keheningan*, sebab dalam *keheningan* kita dapat *menelusuri* apa sebenarnya _visi_ dan _misi_ hidup kita.

Kekuatan *Hidup Hemat*

hidup *bersahaja/berhemat* akan _menyelamatkan_ diri kita agar tidak *diperbudak* oleh _materi_. Hidup *sederhana* dapat *membentuk* diri kita menjadi manusia yang lebih *bermoral+. Jangan _terseret_ dalam pola hidup *boros*, sebab pola hidup *boros* suatu saat dapat _mengubur_ kita kedalam _tumpukan_ *hutang* dan _puing-puing_ *kehancuran*.

Kekuatan _Membuat_ *Perencanaan*

Gagal *merencanakan* berarti _merencanakan_ untuk *gagal*. Dengan melakukan *perencanaan* yang *baik*, maka kita akan dapat _menempatkan_ *prioritas* dengan *baik* pula. Sebaliknya, tanpa *perencanaan* yang *BAIK* akan selalu membuat kita *GAGAL* _menyelesaikan_ apapun yang kita *kerjakan*.

Kekuatan *Belajar*

*keheningan* memaksimalkan _pencapaian_ *hasil* dari *tujuan belajar*. 
*kemampuan* manusia bukan _berasal_ dari *pembawaan* sejak lahir, melainkan _merupakan_ *HASIL* dari *proses* _pembelajaran_ yang dilakukan dengan *konsisten*. 
Oleh sebab itu kita _jangan_ pernah *berhenti* _belajar_ sampai kapanpun. Sementara dalam proses *pembelajaran*, _kerendahan hati_ akan sangat membantu kita *menyerap* dengan *mudah* _ilmu pengetahuan_ yang *dibutuhkan*. *Hidup* sampai *tua*, *BELAJAR* sampai *TUA*

Kekuatan *Nilai Tambah*

Nasehat ini _menekankan_ kita agar lebih banyak *memberi*, karena hal itu akan _membuat_ kita lebih banyak *menerima*. 
Oleh sebab itu kita harus berusaha untuk selalu memberikan yang *terbaik* untuk orang lain, diantaranya kepada _keluarga_, _kerabat_, _teman_, _konsumen_, _mitra bisnis_, dan lain sebagainya. Bila kita *MAMPU* memberikan sesuatu yang *ekstra* atau *nilai tambah* terhadap apa yang *dibutuhkan* orang lain, tentu saja mereka akan *senang*, merasa _tersanjung_ dan _terpesona_.
Tak heran jika selanjutnya mereka ingin selalu *menjalin hubungan* yang *menguntungkan* bagi kita




Selamat pagi .........
Good morning .......
大家早上好 ............


Semoga harimu dipenuhi keberkahan dan kebijaksanaan.

*Have a Wonderful THURSDay*