30 Oktober 2020
Bacaan Hari ini:
Ibrani 12: 2 "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,–
==> yang memimpin kita dalam iman, dan .
==> yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan,
==> yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia,
==> yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."
-----------------------
💡 Jika Anda sudah sangat dewasa, Anda mungkin sudah belajar dari pengalaman hidup bahwa
==> Anda dapat menangani lebih banyak rasa sakit dibanding yang Anda pikir. Bahkan
==> Anda mungkin perlu melalui masa-masa sulit terlebih dahulu untuk menyadari seberapa banyak rasa sakit yang bisa Anda tanggung.
✒️ Manusia bisa menahan rasa sakit yang luar biasa apabila mereka bisa melihat
==> tujuan di balik rasa sakit itu serta
==> manfaat yang didapat setelah rasa sakit itu.
👉 Persis seperti itulah yang Yesus lakukan saat Dia disalibkan.
==> Dia merasakan sakit yang luar biasa, tetapi
==> Dia mengesampingkan itu untuk menerima upah-Nya di surga.
==> Dia memikirkan perspektif surga.
Yesus tidak hanya melihat di sini dan pada saat ini. Jika seandainya demikian, maka masa depan-Nya akan suram, dan Dia akan putus asa. Tetapi Yesus mengabaikan rasa sakit itu untuk mendapatkan upah-Nya di surga. Bagi-Nya upah yang kekal di surga jauh lebih besar dibanding kelegaan sementara di bumi.
Saat Anda merasakan kepedihan atau luka dan hanya melihat di sini dan saat ini, maka besar kemungkinan Anda akan berkecil hati dan tertekan. Malah kadang Anda mungkin merasa ingin menyerah. Satu-satunya cara agar Anda dapat melewati masa-masa tersulit dalam hidup ialah dengan mengabaikan rasa sakit itu untuk mendapatkan upah yang kekal di surga.
Ibrani 12: 2 mengatakan, "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."
Yesus menanggung rasa sakit yang memilukan di kayu salib sebab Dia tahu tentang sukacita yang akan menjadi milik-Nya kelak.
Ketika Anda memiliki pikiran yang seperti Kristus, maka Anda akan mulai berpikir seperti Yesus — tentang masa lalu, masa kini, masa depan, Tuhan, kehidupan, kematian, dosa, keselamatan, teman-teman, dan iman Anda. Anda akan mulai menyadari bahwa hidup ini lebih dari sekadar di sini dan saat ini, dan itulah yang memberi Anda kekuatan untuk bertahan.
Renungkan hal ini:
- Apa yang paling Anda harapkan dalam hidup? Apa yang memberikan Anda kelegaan atau kenyamanan terbesar?
- Bagaimana Anda bisa mengingatkan diri Anda sendiri tentang apa yang telah Tuhan janjikan kepada Anda di surga, sehingga Anda dapat bertahan melewati rasa sakit Anda?
- Tujuan seperti apa yang sesungguhnya mau Tuhan berikan kepada Anda sehingga Ia mengizinkan Anda untuk melewati rasa sakit?
- Di musim ketidakpastian ini, bagaimana dengan memiliki cara berpikir yang seperti Kristus dan kekekalan surga akan membentuk perspektif Anda?
Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 1-5; I Timotius 4
____________________
Sukacita terbesar bagi Yesus — dan kita — ialah pengharapan akan kekekalan di surga, di mana kita akan berada di dalam hadirat Allah selamanya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=============
How to See the Purpose in Your Pain
By Rick Warren
"[Jesus] did not give up because of the cross! On the contrary, because of the joy that was waiting for him, he thought nothing of the disgrace of dying on the cross, and he is now seated at the right side of God's throne." Hebrews 12:2 (GNT)
---------------------------
If you're very far into adulthood, you've probably learned that you can handle more pain than you ever thought. In fact, it probably took going through difficult times for you to realize just how much you could handle.
Human beings can stand an enormous amount of pain if they can see a purpose in the pain and a reward past the pain. That's exactly what Jesus did when he went to the cross. He was in excruciating pain, but he looked past the pain to the reward in heaven. He had an eternal perspective.
Jesus wasn't just looking at the here and now. If he was, his future would have looked bleak, and he would have despaired. But Jesus looked past the pain to the reward in heaven. He valued that eternal reward far more than any temporary relief on earth.
When you're in pain and just looking at the here and now, you can get discouraged and depressed. Sometimes you may feel like giving up. The only way you're going to make it through the toughest times in life is to look past the pain to the reward in heaven.
Hebrews 12:2 says, "[Jesus] did not give up because of the cross! On the contrary, because of the joy that was waiting for him, he thought nothing of the disgrace of dying on the cross, and he is now seated at the right side of God's throne" (GNT).
Jesus endured the shameful pain on the cross because he knew of the joy that would be his afterward. The greatest joy for Jesus—and us—is the hope of an eternity in heaven, where we will be in God's presence forever.
When you get the mind of Christ, you begin to think the way Jesus does—about your past, your present, your future, God, life, death, sin, salvation, your friends, and your confidence. You realize there's more to life than just here and now, and that gives you the strength to endure.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar