Rabu, 17 Juli 2024

Memuliakan Allah Sebelum Meminta Bantuan-Nya

18 Juli 2024

Bacaan Hari ini:
2 Tawarikh 20: 5-6 "Lalu Yosafat berdiri di tengah-tengah jemaah Yehuda dan Yerusalem di rumah TUHAN, di muka pelataran yang baru dan berkata: "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau."
----------------
Hidup ini memiliki saat-saat di mana Anda merasa seolah berada dalam situasi yang mustahil, saat-saat ketika Anda merasa diserang dari segala arah. Itulah yang terjadi pada Raja Israel, Yosafat. Ia berdoa kepada Allah ketika menghadapi pasukan berjumlah besar yang terdiri dari tiga bangsa yang berbeda. Untuk bisa melewati masa-masa tersebut, Anda perlu mencontoh doa-doa Yosafat ini agar Anda dapat beroleh damai sejahtera.

Yosafat melakukan tiga hal dalam 2 Tawarikh 20 yang juga bisa Anda lakukan:

Fokus kembali kepada Tuhan. Meski dengan permasalahan yang menjulang di hadapan Anda, alihkan fokus perhatian Anda kepada sifat dan janji Allah. Yosafat berdoa, "Ya Tuhan, Engkau lebih besar dari semua bangsa. Engkau lebih besar dari apa pun yang akan kuhadapi." Masalah Anda mungkin tampak terlalu besar buat Anda atasi, tetapi itu tak akan pernah terlalu besar buat Tuhan. Ubah perspektif Anda dengan cara mengalihkan fokus Anda.

Ingat kesetiaan Tuhan di masa lalu. Yosafat ingat kembali segala cara yang telah Allah pakai untuk menolong bangsa Israel di masa lalu. Dengan mengingat kembali kesetiaan Tuhan di masa lalu akan membantu Anda untuk percaya pada-Nya di masa depan. Anda perlu ingat kembali saat-saat dimana Tuhan bekerja dengan begitu kuatnya di dalam hidup Anda.

Minta bantuan Tuhan. Pada intinya, Yosafat berdoa, "Masalahku tidak ada yang terlalu besar bagi-Mu, Tuhan. Engkau telah menolongku di masa lalu. Bantu aku sekali lagi, ya Tuhan!" Tuhan mengasihi Anda, dan Dia peduli dengan masalah Anda.

Doa Yosafat dibangun di atas tiga pertanyaan ini: "Apakah Engkau bukan Tuhan?" "Bukankah Engkau pernah membantu kami?" dan "Apakah Engkau tidak akan melakukannya lagi?"

Ketika Anda merasa kewalahan, Anda perlu bantuan Tuhan. Tetapi penting untuk dipahami bahwa Allah Bapa bukanlah mesin penjual otomatis yang akan memberikan apa pun yang Anda inginkan hanya karena Anda menyetor beberapa doa. Tuhan ingin ibadah berupa penyembahan dari rasa syukur Anda terlebih dahulu. Kemudian, berdoalah dan minta pertolongan-Nya.

Yosafat setia dalam menyembah Allah dan dalam meminta bantuan Dia, dan Dia pun membebaskan Yosafat dari musuh-musuhnya. Allah akan melakukan hal yang sama untuk Anda.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana dengan mengingat bahwa Tuhan lebih besar dari masalah Anda akan mengubah perspektif Anda di dalam situasi sulit yang tengah Anda hadapi?

- Apa artinya berdoa dengan penuh harap? Bagaimana tiga pertanyaan tentang Tuhan di atas membantu Anda berdoa seperti ini?

- Apa respons yang sehat dan yang seturut dengan Kristus ketika Allah tidak menjawab doa-doa Anda atau ketika jawaban-Nya tidak sesuai dengan apa yang Anda harapkan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 18-19; Kisah Para Rasul 20:17-38
___________
Ketika Anda fokus dan bersyukur kepada-Nya atas kasih setia-Nya, artinya Anda memuliakan Dia.
=========
When You Pray for Relief, Worship First
By Rick Warren

"King Jehoshaphat went and stood before [the people] and prayed aloud." 2 Chronicles 20:5-6 (GNT)

Life includes times when you feel like you're in an impossible situation, when you feel like you're being attacked from all sides. That's what happened to Israel's King Jehoshaphat, who prayed to God when he faced armies from three different nations. To get through those times, you need to learn how to model your prayers after Jehoshaphat's so that you can get relief.

Jehoshaphat did three things in 2 Chronicles 20 that you can do too:

Refocus on God. Even with a problem looming before you, shift your focus to God's character and promises. Jehoshaphat prayed, "O LORD God of our ancestors, you rule in heaven over all the nations of the world. You are powerful and mighty, and no one can oppose you" (2 Chronicles 20:6 GNT). In essence, he was saying, "God, you are bigger than anything I will ever face." Your problems may be too big for you to handle, but they will never be too big for God. Change your perspective by shifting your focus.

Remember God's faithfulness in the past. Jehoshaphat recalled all the ways God had worked in Israel's past. Remembering God's faithfulness in the past will help you trust him for the future. You need to recall the times God has worked powerfully in your life.

Request God's help. Jehoshaphat essentially prayed, "My problems aren't too hard for you, God. You've helped us in the past. Please do it again!" God loves you, and he cares about your problems.

Jehoshaphat's prayer is built around three questions: Are you not God? Did you not help us in the past? Will you not do it again?

When you are overwhelmed, you need God's help. But it's important to understand that your Father isn't a vending machine who gives you whatever you want just because you've deposited a few prayers. God wants your worship first. You worship when you focus on him and thank him for his faithfulness. Then you pray and ask for his help.

Jehoshaphat was faithful to worship the Lord and ask him for help, and God delivered him from his enemies. God will do the same for you.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar