09 Juli 2024
Bacaan Hari ini:
1 Petrus 2:23 "Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil."
------------------
Jika Anda pernah disakiti oleh seseorang, baik secara fisik maupun mental, Anda harus menetapkan: Menggunakan energi Anda untuk sembuh, atau membalas dendam. Tidak bisa keduanya.
Yesus sangat paham yang namanya rasa sakit dan ketidakadilan. Ketika Dia disalibkan, tubuh-Nya sangat terluka—di kaki, tangan, dan kepala. Para tentara Romawi mencambuknya dengan 40 cambukan. Mereka memakaikan mahkota duri ke kepala-Nya, dan kemudian memakukan tangan-Nya di kayu salib.
Tentu saja, luka terdalam yang Yesus alami bukanlah luka fisik, melainkan luka emosional. Dia dikhianati, ditolak, dan dihina.
Namun 1 Petrus 2:23 mengatakan, "Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil."
Yesus bisa saja mengutus sejuta malaikat untuk berperang untuk Dia saat Dia disalibkan, tapi Dia tidak melakukannya.
Yesus menyerahkan persoalan itu kepada Bapanya di surga. Dia berseru, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34). Dia menolak membiarkan rasa sakit itu membuatnya kepahitan.
Untuk mampu melewati luka dan ketidakadilan dalam hidup ini, Anda harus melepaskan orang-orang yang telah menyakiti Anda. Ketika Anda memiliki kebencian di hati Anda, Anda tidak akan bisa sembuh. Anda harus merelakan hak Anda untuk membalas dendam.
Membalas dendam tidak akan membuat Anda merasa lebih baik. Bahkan jika Anda berhasil membalas dendam, itu tidak akan menghilangkan rasa sakit Anda.
Apakah orang yang menyakiti Anda layak mendapatkan pengampunan Anda? Tidak. Demikian pula dengan Anda. Sesungguhnya Anda juga tidak pantas mendapatkan pengampunan Allah. Anda melepaskan pengampunan demi diri Anda sendiri, bukan demi orang lain.
Percayalah bahwa Allah melihat segala sesuatu yang terjadi pada Anda. Dikatakan dalam Roma 12:19, "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan."
Allah melihat apa yang terjadi ketika Anda terluka. Dia menangis bersama Anda, sama seperti ketika Putra-Nya disalibkan. Adalah tanggung jawab Allah untuk membalas dendam—bukan tanggung jawab Anda, dan di dalam Dia, orang yang menyakiti Anda tidak akan lolos begitu saja.
Alkitab mengatakan dalam Ibrani 12:15, "Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang."
Kebencian adalah pil racun yang tidak boleh Anda telan. Anda dapat memilih untuk bahagia.
Jadi, apa pilihan Anda?
Renungkan hal ini:
- Mengapa sulit untuk mengampuni seseorang yang telah menyakiti Anda?
- Selama ini bagaimana kebencian telah menggerogoti Anda ketika Anda memilih untuk menolak untuk memaafkan?
- Apakah ada seseorang yang perlu Anda maafkan sekarang? Apa yang menghentikan Anda untuk melakukan hal itu?
Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 36-37; Kisah Para Rasul 15:22-41
__________
Ketika Anda mengampuni, Anda akan dimerdekakan—Anda tidak akan lagi menderita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Let It Go
By Rick Warren
"He did not retaliate when he was insulted, nor threaten revenge when he suffered. He left his case in the hands of God, who always judges fairly." 1 Peter 2:23 (NLT)
---------------
If you've been hurt by someone, whether it's physical or emotional, you've got a decision to make. You can use your energy to get well or to get even.
But you can't do both.
Jesus understood pain and abuse. When he was crucified, he was wounded in every way possible—in his feet, his hands, and his head. Roman soldiers whipped him with 40 lashes. They crushed a crown of thorns onto his skull. And then they nailed him to a cross.
Of course, Jesus' deepest wounds weren't physical but emotional. He was betrayed, rejected, and humiliated.
Yet 1 Peter 2:23 says, "He did not retaliate when he was insulted, nor threaten revenge when he suffered. He left his case in the hands of God, who always judges fairly" (NLT). Jesus could have sent a million angels to fight for him while he was on the cross, but he didn't.
He left the issue to his Father in heaven. He said, "Father, forgive them. They don't know what they're doing" (Luke 23:34 GW). He refused to let pain make him bitter.
To get through the pain and abuse of this life, you must release those who've abused you. When you have resentment in your heart, you can't get well. For your own sake, you need to let go of your right to get even.
Getting even won't make you feel better. Even if you were able to get even, it wouldn't take your pain away.
Does the person who hurt you deserve your forgiveness? No. But you don't deserve God's forgiveness either. You offer forgiveness for your sake, not the other person's.
You can also be assured that God has seen everything that has happened to you. The Bible says in Romans 12:19, "Never take revenge, my friends, but instead let God's anger do it. For the scripture says, 'I will take revenge, I will pay back, says the Lord'" (GNT).
God saw what happened when you were hurt. And he wept, just as he was doing when his Son was crucified. It's God's responsibility to get even—not yours; the person who hurt you won't get away with it.
But when you forgive, you will be set free—you'll stop suffering unnecessarily for someone else's mistakes.
The Bible says in Hebrews 12:15, "A bitter spirit . . . is not only bad in itself but can also poison the lives of many others" (PHILLIPS). Resentment is a poison pill you don't need to swallow. You can choose to be as happy as you want to be.
So what's your choice?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar