Sabtu, 04 April 2020

PIDATO VIRUS CORONA


Yang terhormat manusia....sebelumnya aku minta maaf. Aku datang hanya menjalankan tugas Illahi, kalaupun kalian mati karena aku, sungguh itu sudah tertulis di *lauhul mahfudz* (pohon takdir).
Aku hanya sebuah sarana saja, sarana bagi kalian untuk menemui sang khaliq yang maha kasih dan sayang, bukankah kalian seharusnya bahagia?

Lihatlah...ketika kalian tidak lagi berkendara ke kantor, ke sekolah, dan tetap tinggal di rumah. Bumi tidak lagi begitu sesak dengan asap kendaraan, kalian juga lebih dekat dengan keluarga. Membantu anak mengerjakan tugas sekolah, membantu pasangan kalian mengerjakan pekerjaan rumah....bukankah itu indah?

Aku sungguh senang kalian sekarang peduli dengan kebersihan, lebih sering cuci tangan dengan sabun, lebih sering berwudhu. Kalian juga beribadah bersama di rumah. Membaca kitab suci kalian bersama keluarga tercinta, dimana masa itu mungkin sangat jarang kalian lakukan. Atau bernyanyi bersama untuk mengisi waktu yang mana sebelumnya jarang atau tidak pernah. Karena kehadiran ku hal itupun tercipta. 

Di malam hari kalian merenung betapa kecil dan tak berarti apa apanya diri kalian, kalian sadar itu. Kesombongan yang adapun runtuh oleh makhluk sepertiku yang berukuran nanometer. Kalianpun akan lebih sadar akan Sang Maha Kuasa.

Sikap peduli kalianpun muncul meskipun ada *social distance/phisical distance* dan tak bisa pergi kemana mana. Melalui jari dan HP kalian bisa mengirim donasi saling membantu kepada  yang membutuhkan, padahal sebelumnya kalian tidak peduli, namun karena merasa sama sama menderita jiwa sosial itu muncul.

Saat rumah ibadah di tutup, kalian baru sadar bahkan bertanya, kapan terakhir kali mengunjungi rumah ibadah.
Ya...... Tuhan sedang menegur kalian melalui kedatanganku. Tuhan kangen banget dengan kalian, kangen dengan curhatan kalian.
Aku tak ingin kalian berterima kasih padaku, tapi berterima kasihlah pada-Nya.

Yang kusampaikan ini hanyalah ingin kalian sadar, dunia ini hanya sementara, tempat persinggahan bukan tempat tujuan. Rumah kalian sesungguhnya adalah akherat (surga) karena nenek moyang mu (Adam dan Hawa) adalah penduduk asli surga.

Jadi jangan sedih jika kalian di larang pemerintah pulang kampung (mudik) karena gara gara aku, itu belum seberapa. Perbanyaklah investasi akherat, bekal pulang kampung yang abadi. Berkat kesadaran akan sementaranya dunia kalian tidak lagi saling menyalahkan, justru kalian naik derajad yang tadinya *problem finder (penemu masalah)* menjadi *problem solver (penyelesai masalah)*
Selamat bekerjasama bersatu melawan aku...jujur aku senang.

Pidatoku ini mewakili teman teman virus yang lain untuk kalian. Kalian beribadah dengan cara kalian, dan kami beribadah dengan cara kami sebagai virus ciptaan Tuhan. 
*Inilah caraku bertasbih, karena sesungguhnya semua makhluk itu bertasbih, aku akan pergi jika Tuhan memberi perintah untuk aku pergi*

Sekian terima kasih.

Ttd.
Virus Corona

Tidak ada komentar:

Posting Komentar