Minggu, 19 April 2020

Wahyu 1:1-20 (TB)

Judul
1. Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
 
2 Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.

3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

*Salam kepada ketujuh jemaat*
4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
 
5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — 
 
6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
 
7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

*Penglihatan Yohanes di Patmos*
9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."

12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
  
15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
  
16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.

20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
_______________________
Wahyu 1: Intro
Pasal ini merupakan pengantar umum bagi seluruh kitab ini.
I. Siapa yang memberikan wahyu ini (ay. 1-2).
II. Berkat kerasulan (ay. 3-8).
III. Penampakan yang mulia dari Tuhan Yesus Kristus kepada Rasul Yohanes, ketika Tuhan Yesus menyampaikan kepadanya wahyu ini (ay. 9, sampai selesai).

Wahyu 1:1-2
Wahyu Yesus Kristus (1:1-2) 
I. Ini adalah wahyu Yesus Kristus. Sebagai Nabi jemaat, Ia telah memberitahukan kepada kita hal-hal yang akan terjadi sesudah ini. Ini adalah wahyu yang dikaruniakan Allah kepada Kristus. Yesus Tuhan kita adalah pribadi agung yang dipercayakan dengan pewahyuan ilahi. Kepada Dialah kita berutang pengetahuan yang kita miliki tentang apa yang harus kita harapkan dari Allah dan apa yang Dia harapkan dari kita. Wahyu ini dinyatakan Kristus oleh malaikat-Nya yang Dia utus. Kristus mempekerjakan seorang malaikat untuk menyampaikan wahyu itu kepada jemaat-jemaat. Para malaikat adalah utusan-utusan Allah. Para malaikat menyatakannya kepada rasul Yohanes. Yohanes adalah rasul yang dipilih untuk pelayanan ini. Menurut sebagian orang, ia adalah satu-satunya rasul yang masih hidup, sementara yang lain sudah memeteraikan kesaksian mereka dengan darah mereka. Yohanes hendak menyampaikan pewahyuan ini kepada jemaat, kepada semua hamba-Nya. Mereka semua berhak mendapatkan sabda-sabda Allah.

II. Pokok bahasan dari wahyu ini, yaitu hal-hal yang akan segera terjadi. Kita mendapati dalam wahyu ini gagasan umum tentang cara-cara pemeliharaan ilahi. Peristiwa-peristiwanya begitu rupa sehingga tidak hanya pasti terjadi, tetapi juga akan segera terjadi.

III. Di sini nubuatan itu disahkan (ay. 2). Yohanes adalah orang yang mencatat firman Allah secara umum, dan kesaksian Yesus pada khususnya, dan semua hal yang dilihatnya. Dia adalah seorang saksi mata, dan dia tidak menyembunyikan apa pun yang dilihatnya. Sama seperti ia tidak menambahkan apa-apa ke dalamnya, demikian pula ia tidak menahan bagian mana pun dari nasihat-nasihat Allah.

Wahyu 1:3-8
Berkat Kerasulan
Di sini kita mendapati berkat kerasulan bagi orang-orang yang harus memberi perhatian yang pantas kepada wahyu ilahi ini.

I. Secara lebih umum, kepada semua orang yang membaca atau mendengar kata-kata nubuatan ini. Suatu hak istimewa yang penuh berkat jika kita dapat menikmati sabda-sabda Allah. Suatu hal yang penuh berkat jika kita dapat mempelajari Kitab Suci. Suatu hak istimewa jika kita tidak hanya dapat membaca sendiri Kitab Suci, tetapi juga mendengarnya dibacakan oleh orang lain. Tidak cukup bagi keterberkatan kita bahwa kita membaca dan mendengarkan Kitab Suci, tetapi kita juga harus menuruti apa yang tertulis di dalamnya.

II. Berkat kerasulan diucapkan secara lebih istimewa dan khusus kepada ketujuh jemaat di Asia (ay. 4). Ketujuh jemaat ini disebut dalam ayat 11, dan pesan-pesan tersendiri dikirimkan kepada tiap-tiap dari mereka.
1. Apa berkat itu. Kasih karunia, yaitu, kehendak baik Allah terhadap kita dan pekerjaan baik-Nya dalam diri kita. Dan damai sejahtera, yaitu, bukti yang manis dan jaminan dari kasih karunia ini.

2. Dari mana berkat ini akan datang. Dalam nama Allah, dalam nama Tritunggal secara keseluruhan.
(1) Bapa disebutkan pertama-tama: Allah Bapa, yang ada, dan yang sudah ada, dan yang akan datang, kekal, tidak berubah.
(2) Roh Kudus, yang disebut sebagai ketujuh roh, Roh Allah yang tak terbatas dan sempurna, yang di dalam-Nya ada keragaman karunia dan tindakan. Roh itu ada di hadapan takhta-Nya. Sebab, sama seperti Allah menjadikan, demikian pula Ia mengatur, segala sesuatu oleh Roh-Nya.
(3) Tuhan Yesus Kristus. Cermatilah penjelasan khusus yang kita dapati di sini tentang Kristus (ay. 5). Saksi yang setia. Pada kesaksian-Nya kita dapat bergantung dengan aman, sebab Dia adalah Saksi yang setia, tidak bisa tertipu dan tidak bisa menipu kita. Yang pertama bangkit atau yang sulung dari antara orang mati. Penguasa atas raja-raja di bumi. Oleh Dia kekuasaan mereka dibatasi. Oleh Dia rancangan-rancangan mereka diatasi, dan kepada Dia mereka bertanggung jawab. Sahabat agung bagi jemaat dan umat-Nya. Ia telah mengasihi mereka. Pertama, Ia telah melepaskan mereka dari dosa mereka oleh darah-Nya. Dosa meninggalkan noda pada jiwa. Tidak ada yang dapat menghilangkan noda ini selain darah Kristus. Dan, daripada noda itu tidak dibasuh, Kristus rela menumpahkan darah-Nya sendiri. Kedua, Ia telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya. Setelah membenarkan dan menguduskan mereka, Ia membuat mereka menjadi raja-raja bagi Bapa-Nya. Sebagai raja-raja, mereka mengalahkan dunia. Ia telah membuat mereka menjadi imam-imam, membukakan jalan masuk bagi mereka kepada Allah. Untuk kehormatan-kehormatan dan kebaikan-kebaikan yang luhur ini mereka wajib mengakui bahwa punya Dialah kekuasan dan kemuliaan untuk selama-lamanya. Ia akan menjadi Hakim atas dunia (ay. 7). Kitab ini, Kitab Wahyu, dimulai dan diakhiri dengan nubuatan tentang kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk kali kedua. Yohanes berbicara seolah-olah ia melihat hari itu: "Lihatlah, Ia datang, sepasti seperti engkau melihat-Nya dengan kedua matamu sendiri. Ia datang dengan awan-awan, yang merupakan kereta dan pondok-Nya. Setiap mata akan melihat Dia, mata umat-Nya, mata musuh-musuh-Nya, setiap mata, matamu dan mataku." Ia akan datang, yang akan membuat ngeri orang-orang yang telah menikam-Nya dan yang tidak bertobat, dan akan membuat ngeri semua orang yang telah melukai dan menyalibkan Dia kembali dengan kemurtadan mereka dari-Nya, dan yang akan membuat terkejut bangsa-bangsa kafir. Gambaran tentang Kristus ini disahkan dan diteguhkan oleh diri-Nya sendiri (ay. 8). Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir. Segala sesuatu berasal dari Dia dan untuk Dia. Dia adalah Yang Mahakuasa. Dia tetap sama, kekal dan tak berubah.

Wahyu 1:9-20
Penglihatan yang Diterima oleh Rasul Yohanes 
I. Orang yang dikaruniai penglihatan ini. Keadaan dan kondisinya pada saat itu. Seorang yang dianiaya, dibuang, dan mungkin dipenjara, karena kesetiaannya kepada Kristus. Dia adalah saudara mereka, meskipun dia seorang rasul. Dia adalah sekutu mereka dalam kesusahan: hamba-hamba Allah yang dianiaya tidak menderita sendirian. Dia adalah sekutu mereka dalam ketekunan, ia tidak hanya berbagi dengan mereka dalam keadaan-keadaan yang penuh penderitaan, tetapi juga dalam karunia-karunia yang penuh penderitaan. Dengan penjelasan ini ia memberi pengakuan terhadap janji-janjinya untuk berbela rasa dengan mereka, dan berusaha untuk memberi mereka nasihat dan penghiburan. Tempat ia berada ketika ia dikaruniai penglihatan ini: ia sedang berada di pulau Patmos. Di dalam penjara ini, suatu penghiburan bagi Rasul Yohanes bahwa ia tidak menderita sebagai penjahat, tetapi bahwa dengan begitu ia memberi kesaksian tentang Yesus. Perkara seperti ini layak ditanggung dalam derita. Roh kemuliaan dan Roh Allah berdiam dalam diri rasul yang teraniaya ini. Hari dan waktu ia mendapat penglihatan ini: itu terjadi pada hari Tuhan. Ia dikuasai oleh Roh. Jiwanya terangkat tidak hanya ketika ia menerima penglihatan ini, tetapi juga sebelum ia menerimanya. Allah biasanya mempersiapkan jiwa-jiwa umat-Nya bagi penampakan-penampakan yang tidak biasa dari diri-Nya sendiri, melalui kuasa-kuasa yang menghidupkan dari Roh-Nya yang baik.

II. Apa yang didengarnya. Sebuah tanda peringatan diberikan kepadanya, seperti bunyi sangkakala, dan kemudian ia mendengar suatu suara, suara Kristus, Yang Awal dan Yang Akhir, yang menyuruh Rasul Yohanes untuk menuliskan ha-hal yang hendak disingkapkan kepadanya, dan untuk menyampaikannya dengan segera kepada ketujuh jemaat di Asia.

III. Gambaran tentang apa yang dilihatnya. Ia berpaling untuk melihat suara itu, dan kemudian terbukalah kepadanya sebuah adegan pemandangan yang menakjubkan.
1. Ia melihat gambaran yang mewakili jemaat dalam bentuk lambang tujuh kaki dian dari emas. Jemaat-jemaat dibandingkan dengan kaki dian, karena jemaat memberitakan terang Injil yang memberikan manfaat.
2. Ia melihat gambaran Tuhan Yesus Kristus di tengah-tengah kaki dian emas itu.
(1) Rupa yang mulia yang di dalamnya Kristus menampakkan diri.
(2) Kesan yang dibuat oleh penampakan Kristus ini pada diri Rasul Yohanes (ay. 17). Ia menjadi kepayahan oleh besarnya kemilau dan kemuliaan yang di dalamnya Kristus menampakkan diri, meskipun ia sudah begitu akrab dengan Dia sebelumnya.
(3) Kebaikan Tuhan Yesus yang merendah kepada muridnya (ay. 17). Ia membangunkan dia. Ia memberikan kekuatan kepadanya, mengatakan kata-kata yang baik kepadanya. Kata-kata penghiburan dan dorongan: Jangan takut. Kata-kata pengajaran, yang memberi tahu dia secara khusus siapa yang telah menampakkan diri kepadanya seperti itu. Ia mengenalkan Rasul Yohanes, pertama, dengan kodrat ilahi-Nya: Yang Awal dan Yang Akhir. Kedua, dengan penderitaan-penderitaan-Nya sebelumnya: Aku telah mati. Ketiga, dengan kebangkitan dan hidup-Nya, "Aku hidup, sampai selama-lamanya, telah menaklukkan maut, dan menjalani kehidupan yang tiada berakhir." Keempat, dengan jabatan dan wewenang-Nya: Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut, kekuasaan yang berdaulat di dalam dan atas dunia yang tak terlihat. Kelima, dengan kehendak dan perkenanan-Nya: Tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. Keenam, dengan arti dari ketujuh bintang, dan ketujuh kaki dian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar