Kamis, 16 April 2020

Anarko Bahayanya Melebihi Teroris Dibongkar Polisi

Top. Polisi menangkap para aktor lapangan rancangan pembuat kerusuhan. Di tengah situasi ancaman terhadap wabah Covid-19, kelompok Anarko-Sindikalis melakukan aksi.

Polisi cepat menangkap para perusuh dari berbagai kota. Bandung. Jakarta. Banten. Anarko seperti namanya adalah kelompok anarkis. Yang ditangkap antara lain RIA alias Rio, MMR alias Muhammad, SR alias Sitti, AAM alias Alfah.

"Mereka tidak puas dengan kebijakan pemerintah dan memanfaatkan situasi yang saat ini, di tengah wabah Corona," ujar Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana di Jakarta Jumat (10/4/2020).

Tiga pelaku yang tengah merancang kerusuhan ditangkap aparat Reskrim Polres Tangerang Kota bersama anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya di sebuah kafe di wilayah Kota Tangerang pada Jumat (10/4). Dua orang lagi ditangkap di Bekasi dan Tigaraksa, Tangerang.

Selain itu dari gerakan Anarko di media sosial ditangkap empat orang di Bandung. Mereka menggunakan WhatsApp Group dan Telegram untuk merancang kerusuhan. Ini hasil dari pengembangan penangkapan di Tangerang.

"Akan kami kembangkan bukan hanya di Jakarta, tapi juga di Bandung dan beberapa kota lainnya," ujar Irjen Nana.

Peta Gerakan Anarko

Anarko adalah kelompok kiri yang dekat dengan komunisme, walau sudah mati. Isu komunisme dipakai oleh kelompok anti pemerintahan Jokowi. Mereka melakukan infiltrasi ke SMA lewat rohis dan OSIS, mahasiswa, buruh, pejabat, LSM, organisasi, dan komunitas.

Karena Anarko menanamkan ideologi gerakan. Anarko mengusung anti kapitalisme sebagai kedok. Karena hampir semua pengikut anarko pemraktik kapitalisme.

Maka tak salah jika di media sosial dan media ada yang membela Anarko. Melakukan counter attack ke Polisi yang meringkus. Aksi mereka dikecilkan, dikerdilkan. Vandalisme dan graffiti adalah strategi mereka membangun keresahan. Untuk tujuan revolusi sosial.

Munculnya gerakan anti Bashar Assad di Syria juga dibangun dari corat-coret provokasi di Idlib, Raqqa, Aleppo, kantong pemberontak ISIS. Akibatnya perang saudara. Untung ada Russia, Kurdi, Hezbollah dan Iran yang melawan mereka.

Sejalan dengan strategi Anarko, maka momentum menjadi acuan. Lockdown sudah ditunggu-tunggu mereka. Namun aparat dan Jokowi tidak bodoh. Rancangan pemaksaan lockdown dan kisruh politik yang digemborkan *Anies, Jusuf Kalla, Hidayat Nur Wahid, Fadli Zon, Rizal Ramli, Said Didu, Demokrat,* sudah lebih dari cukup untuk membaca gerakan. 

Lah Anarko bergerak.
Dalam setiap aksi buruh, demonstrasi mahasiswa dan aktivitas menentang pemerintah, para anggota Anarko selalu menunggangi. Misalnya, aksi demo di Banyuwangi menolak UU Minerba juga melibatkan Anarko.

Para tersangka yang ditangkap Polisi pun rajin mengikuti perkembangan politik dan ikut menyusup dalam demo-demo yang marak – yang selalu anti pemerintah. Salah satu strategi mereka adalah seolah membela rakyat seperti anti penggusuran.

Rio, Muhammad, Sitti, Alfah, adalah anggota gerakan yang ditangkap. Mereka tergabung dalam jaringan di seluruh dunia, Amerika Serikat, Denmark, Swedia, Noregia, Finlandia. Anarko Indonesia berafiliasi dengan International Workers Association (IWA). Juga menggandeng Anarko-Syndicalist Federation Australia (ASF Australia).

Gerakan kiri Anarko jejaknya mulai 1999. Berdiri Anarko versi Indonesia bernama Jaringan Anti-Fasis Nusantara. Sejak saat itu berkembang menyusup ke berbagai kota, memanfaatkan organisasi yang vokal anti Pemerintah. Perhatikan, di banyak kota yang jaringan teroris-nya dibongkar, hampir dapat dipastikan ada infiltrasi gerakan Anarko ini. 

Selanjutnya, di Bandung dibentuk Apolakis, Affinitas (Jogja), Jaringan Otonomis (Jakarta), Jaringan Otonomi Kota (Salatiga), Freedom ( Makassar). Anggota jaringan ada di Tangerang, Bali, Serang,Pati, Jogja, Surabaya, Rembang, Rangkasbitung, Bekasi, Bogor, Sukabumi, Bandung.

Gerakan ini menyebar ke Pelembang, Pekanbaru, Medan, Banda Aceh, Kalimantan, Sulawesi seperti Manado, Gorontalo, Makassar) dengan nama Workers Power Syndicate.

Mulai 2015, belajar dari gerakan usroh PKS mulai menggalang pelajar SMA, Anarko bergerak dengan mengusung aliansi berbasis kota. Gerakan strategi senyap. Di setiap kekisruhan disinyalir ada keterlibatan dan ditunggangi Anarko seperti Abu Tour, First Travel, demo-demo anti pemerintah, demo buruh.

Bahkan saking lihainya aksi doa pun ditunggangi Anarko. Aksi doa solidaritas. Mereka juga sangat rajin mendompleng agenda pertemuan komunitas, band indie, punk, rumah produksi independen, dsb. Narasi mereka selalu mengusung anti kapitalisme.

Pada 2018 gerakan Anarko masuk ke kalangan supporter sepakbola. Di Bandung dikenal sebagai Bandung Supporter Aliansi. Mereka menggalang untuk kerusuhan.

*Strategi Anarko*

Strategi Anarko ya mengompori mogok kerja, penutupan jalan, graffiti (corat-coret). Langkah berikutnya ya penyerangan, sabotase, perusakan properti.

Di bidang media sosial mereka menggunakan jaringan mereka untuk melakukan provokasi, membuat konten medsos yang provokatif. Bahkan mereka membangun jaringan para hackers, melakukan peretasan. *Mereka rajin membuat narasi tandingan di media sosial*. 
Dan aksi provokasi.

Maka ketika di Jakarta dan Jawa Barat ancang-ancang akan dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai pengganti lockdown, para tersangka memanfaatkan momentum. Tujuan mereka adalah *membuat keresahan dengan cara mengompori massa* untuk membakar gedung bank BCA di Pasar Anyar Tangerang, BRI Imam Bonjol.

Ini untuk membangun sentimen SARA. Ajakan Kill the Rich (bunuh orang kaya). Penjarahan. Menuliskan huruf bertuliskan huruf "A" kode Anarko, "mati konyol, apa mati melawan" di dinding pinggir jalan, "sudah krisis mari membakar" di jalanan dengan tulisan pilox.

"Mereka mengajak masyarakat untuk melakukan keonaran dengan cara membakar, kemudian menjarah," ujar Irjen Nana.

Polisi melakukan pengembangan dan menangkap perencana kerusuhan pada 18 April 2020. Gerakan ini akan dilakukan di seluruh Jawa, Sumatera, Sulawesi dan sebagian Kalimantan. Ini sesuai dengan peta jaringan Anarko yang sudah tersebar ke seluruh penjuru negeri.

Mereka sebut beberapa kota menjadi "titik api juang" yang mirip dengan slogan para teroris.
*"Kami mensyukuri kelompok ini bisa diungkap, sehingga rencana tersebut bisa terungkap,"* kata Kapolda Metro.

Masyarakat tetap tenang. Laporkan kepada Polisi jika di lingkungan terdekat melihat aktivitas yang meresahkan masyarakat. Memang Anarko yang aktivitasnya senyap. Organisasi tanpa bentuk (OTB) yang lebih bahaya seperti teroris. Di mana ada Anarko, di situlah banyak ditangkap para teroris. 
*Bukan perkara sederhana*.tetapi tetap tenang. 

Bravo Polri. 
(Penulis: Ninoy Karundeng).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar