Baca yaa... bagus nih buat menenangkan diri 👇
Wawancara singkat melalui wa dengan Dr. JL di tgl 7 maret 2020 di group alumnus salah satu smp sma di Bandung angkatan 86
Biodata singkat:
Dr. JL
Dokter di Bandung.
S2 di microbiology.
Dosen immunology, virology, infeksi saluran nafas, dll di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung.
Corona virus sdh ada sejak zaman dahulu. Selama puluhan tahun ini tidak ada seorang ilmuwan pun yg mau bikin vaksin utk coronavirus sbb pada dasarnya infeksi oleh coronavirus adl _self limiting disease_... artinya sembuh sendiri <7hari. Kebetulan saya ngasih kuliah ttg coronavirus sdh sejak 1995... so sedikit2 tahu-lah mengenai coronavirus.
Q: Kalo yg covid 19 ini juga 7 hari? Lebih kan?
A: Sama 7 hari
Q: Ooh jd mulai dr radang tenggorokan sampe pnumonia sampe sembuh 7 hari
A: Yg bikin pneumonia nya pneumococcus (atau bbrp mikroba lain, namun yg utama adl pneumococcus)... bukan corona nya.
Anjurannya adl utk orang2 usia lanjut, vaksinasi pneumococcus.
Q: Pneumococcus kan bakteri ya
A: Iya. Infeksi sekunder
Q: Sama antibiotik mati kan
A: Pneumococcus mati sama penicillin
Q: Hmm kalo pneumococcusnya bisa mati krn antibiotik knp koq malah bikin kematian ke manusia ya
A: Org yg mati itu adl yg ada masalah di paru2. Misalnya perokok berat, asma kronis, dll. Sehingga walaupun pneumococcus nya mati tetapi dahak yg membanjiri paru2nya ga bisa keluar. Mengental/memadat sehingga gagal nafas dan mati
Q: Ooh jd kalau emang ngga ada masalah dgn paru parunya orng yg kena covid 19 itu tdk akan mati krn infeksi sekunder
A: Gak akan mati...
>98% akan sembuh spontan tanpa obat apapun.
Q: Jd intinya covid 19 sendiri tdk akan bisa membunuh secara langsung, yg membunuh itu infeksi sekundernya dr pneumococcus yg sebenarnya bisa dimatikan dgn penicillin
A: Yup
Q: menurut beberapa warta media, bukan hanya paru-paru yang diserang oleh covid-19, organ tubuh lainnya seperti ginjal pun disasar. Kelompok resiko tinggi adalah orang yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti bronchitis, gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, dsbnya.
A: Virus itu spesifik terhadap organ targetnya. Misalnya virus hepatitis itu spesifik hanya bisa nempel dan masuk dan multiplikasi di dalam sel hati. Virus HIV hanya bisa nempel dan masuk dan multiplikasi di dalam sel limfosit T helper. Dst.
Untuk virus corona, itu hanya bisa nempel dan masuk dan multiplikasi di dalam sel mukosa hidung. Mengenai Covid-19 bisa masuk ke dalam sel paru itu masih hipotesis, belum terbukti. Publikasi ilmuwan China mengenai genom Covid-19 disanggah oleh ilmuwan negara Barat yg sudah mendapat sampel Covid-19.
Secara teoritis, tidak mungkin suatu mutasi kecil bisa membuat virus corona (penyebab common cold) bisa tiba2 menginfeksi berbagai sel/organ di dalam tubuh manusia.
So, kalau ada kejadian multiple organ failure, maka itu kemungkinan besar disebabkan oleh banyak faktor lain.
Q: Wah terima kasih wawancara nya dgn dokter, kami sangat berterima kasih atas pencerahnnya dan waktunya utk berbagi info yg akurat.
Jd utk para perokok berat atau pengidap asma hati hati yaa, jgn sampe virus korona yg tdk mematikan jd bikin sengsara krn infeksi sekunder yg diperparah keadaan paru2 kita yg tdk baik . 🙏
Sahabat jd ngga perlu stok makanan dan masker sama sekali. Apalagi yg paru parunya sehat jangan cemas dan khawatir.
Usahakan untuk hidup sehat, makan makanan sehat dan teratur, berolahraga, tidur cukup dan berdoalah agar hati dan pikiran dapat tetap tenang dan terhindar dr stress. Semoga Tuhan melindungi negara kita dr wabah virus ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar