Selasa, 31 Maret 2020

GERAKAN GEREJA TANPA TEMBOK

https://www.facebook.com/1563466899/posts/10221705031086053/


#COPY PASTE

GERAKAN GEREJA TANPA TEMBOK (Sebuah Fenomena Di Balik Virus Corona)

Beberapa waktu lalu Tuhan banyak bicara tentang "Gereja Tanpa Tembok". Setiap saya share ke rekan rekan Hamba Tuhan, Tuhan suruh sampaikan gerakan ini. Saya banyak menyampaikan di beberapa seminar dan khotbah ibadah di gereja tentang gerakan gereja tanpa tembok.

Jujur, saya masih belum mengerti. Hanya saja saya belajar taat di pelayanan kami, yg banyak melayani orang2 dari "seberang" sono dan di daerah2 yang secara ijin untuk membuat tempat ibadah susah. Tuhan suruh membuat "Gereja Kontekstual", tanpa gedung, tanpa lembaga resmi, tanpa orang yg bergelar pendeta, tanpa alat2 musik seperti yang selama ini kita tahu sebagai "gereja".

Tapi yang luar biasa, banyak jiwa yang mengalami kelahiran baru, pengenalan akan Tuhan, mengerti kebenaran. Tidak ada musik yang bagus. Tidak ada multi media. Tidak ada sound system yang harganya milyaran. 

Gereja tanpa tembok ini kadang di saung, di kebun teh, di tempat usaha, bahkan di tempat2 saudara "seberang" kita kumpul.

Saya waktu itu belum mengerti betul. Tapi Tuhan jelas bicara, ke depan gerakan ini yang akan terjadi, seperti di Kisah Rasul.

Saat fenomena virus Corona ini, gerakan ini sedang terjadi di mana-mana. Tiba-tiba gedung gereja  yang begitu megah dengan peralatan yang super canggih tiba-tiba harus dikosongkan. "Pendeta-pendeta besar" yang selama ini sangat sibuk khotbah, sampai tidak punya waktu dengan keluarga, tiba tiba jadwal jadi kosong. Para WL dan pemusik yang selama ini merasa sebagai "jaminan hadirat Tuhan", tiba tiba kehilangan job. Hamba-hamba Tuhan yang selama ini sebagai "jaminan kesembuhan", sekarang ini tidak bisa khotbah di depan ribuan jemaatnya yang selama ini sudah mengkultuskan dia.

Para hamba Tuhan yang selama ini selalu bicara "terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan diberkatilah yang mengandalkan Tuhan" dari mimbar sedang diuji. Karena firman Tuhan itu pedang bermata dua. Karena kalau tanpa sadar kita sudah mengandalkan PK dari setiap kotbah (tanpa sadar pelayanan menjadi tempat mencari nafkah), tiba-tiba tidak ada yang butuh dikotbahi. Tuhan sedang bicara: "Khotbahilah dirimu sendiri!"

Gereja yang dengan bangga memamerkan jadwal ibadah yang seabrek dan cabang yang seabrek yang begitu membanggakan karena menunjukkan kesuksesan "pelayanan", tiba tiba jadwal ibadah kosong. Hanya streaming. Gereja gereja yang "diberkati" dengan finansial yang kuat, yang selama ini dengan angkuh mengambil jemaat gereja lain yang "tidak diberkati" dengan iming2 jemputan atau sembako, tiba tiba mengkeret. Semua diporak-porandakan! Semua di hancurkan!

Tuhan sedang bicara... "AKULAH TUHAN, TIDAK ADA YANG LAIN!" Tanpa sadar kita sudah mencuri haknya Tuhan. Kesembuhan yang dari Tuhan sudah bergeser kepada kultus manusia. Jabatan, nama dan gelar yang seabrek sudah menyaingi nama Tuhan. Tiap ada acara KKR, dll., Tuhan Yesus kalah terkenal.

Tuhan sedang ingatkan, bahwa semua karena Dia. Tuhan sedang bicara, "AKU ALLAH YANG CEMBURU, JANGAN ADA ILAH LAIN!" Tuhan sedang ingatkan, tidak ada lembaga di dunia ini yang boleh menyaingi LEMBAGA SURGAWI. Tuhan sedang ingatkan supaya kita tidak membangun menara Babel, tapi membangun mezbah-Nya.

Tuhan sedang ingatkan arti gereja yang sesungguhnya. Tiba tiba di mana-mana ada ibadah keluarga. Bahkan tiap hari ibadah. Tidak ada pendeta besar. Tidak ada WL dengan suara lulusan Idol. Tidak ada lighting dengan dibubuhi asap asap. Tidak ada pendeta yang khotbah lucu lucu... 

Tapi luar biasanya..., masing masing "jemaat" tidak ada yang ngantuk. Semua nyanyi memuji Tuhan, nangis, meratap. Lagu pujian dinyanyikan dengan sungguh sungguh. Hadirat Tuhan hadir. Padahal gak ada alat musik dan multi media yang canggih, lHo...! Orang dikuatkan. Firman Tuhan begitu hidup. Yang tidak pernah ke gereja pun tanpa diiming2i sembako ikut ibadah.

Semua mencari Tuhan, bukan cari pendeta. Semua minta kesembuhan pada Tuhan, bukan pada "Hamba Tuhan besar" dan minyak urapan dari seseorang yang jadi "jaminan kesembuhan". Semua masuk hadirat Tuhan, meski tidak ada musik. Semua merasakan kekuatan dari firman Tuhan, tanpa pendeta yang jago kotbah.

Tuhan sedang bicara, "AKU CUKUP BAGIMU! JANGAN ANDALKAN SIAPAPUN JUGA@" Tuhan juga sedang memurnikan motivasi pelayanan kita.

Melalui masalah Corona ini Tuhan sedang me-Reset kita. Menyadarkan kita, bahwa kita ini hanya HAMBA. Lembaga gereja yang besar hanyalah alat-Nya. Jangan menjadi kesombongan, kalau Tuhan pakai untuk kesembuhan. Itu juga dari Dia. Kalau gereja kita diberkati dengan finansial yang gede, Tuhan sedang ingatkan untuk tidak angkuh dengan gereja lain. Tapi harus saling peduli sebagai Tubuh Kristus. Kalau gereja kita memiliki fasilitas ibadah yang bagus, jangan jadikan itu berhala untuk "mengundang hadirat Tuhan". Kalau kita sebagai hamba Tuhan yang dipakai Tuhan untuk kesembuhan, mukjizat, dll., kembalikan hormat itu pada-Nya.

Saatnya kegerakan "gereja tanpa tembok" akan merajalela di mana mana, menjamur... sehingga tidak pusing dengan ijin gedung, karena tidak perlu gedung. Saat penuaian besar besar terjadi. Inilah cara-Nya!

Mari, kawan kawan! Kita masing masing me-reset diri kita kembalikan semua pada-Nya! Jadilah HAMBA, bukan Bos. Karena Bos kita hanya Yesus! Supaya Dia tidak cemburu lagi...!

Haleluya

Copas
Selamat Sore
Tuhan Yesus memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar