Senin, 30 Maret 2020

KEHILANGAN DI MASA PANDEMI

KEHILANGAN DI MASA PANDEMI
Julianto Simanjuntak 
(Terj Bah Inggris di bawah) 


Selama sakit 
tidak ada yang menemani
Terisolasi ...
Sepi, sedih menangis sendiri....

Saat menghembuskan nafas terakhir
nyaris tidak ada yang mengantar 
Pemakaman mewah pun 
menolak jasad 
dengan segudang alasan
Meski di kavling yang sudah 
menjadi milik sendiri

Bahkan penggali kubur 
di pemakaman
enggan membantu
Onggokan tanah menjadi saksi
Betapa pahitnya
saat keluarga tak bisa
Mengubur keluarga sendiri
Hanya tiga atau lima orang saja
Hadir di pusara tanpa upacara

Tapi...
Percayalah meski bumi melepas dengan duka dan air mata
Sorga menyambut kepulangan orang yang percaya & HambaNya yang setia
Dengan luapan sukacita

Kini...
Tangisan tiada tara
Terdengar di seantero dunia
Jutaan anggota keluarga meratap
Dalam duka sengsara

Belum lagi sanksi sosial
Kehilangan plus stigma
Merasa aib seperti si kusta
Perasaan bersalah membuat nyeri seluruh sendi dan rasa

Siapa yang peduli
Siapa yang mengerti?

Bahkan pemimpin lembaga
tidak hadir disana
Gembala hanya bisa 
mengirimkan DOA dari gereja
Kerabat dan sahabat
hanya mampu mengirimkan bunga dan ucapan duka lewat WA

Kesedihan dan kehilangan 
di masa pandemi terasa getir sekali
Depresi, kecemasan, ratapan 
datang silih berganti

Tidur dan istirahat 
menjadi barang mewah
Hati pun enggan membuka sosial media 
atau menonton berita karena...
hanya menambah duka nestapa

Awan menjadi saksi
Bagi keluarga yang berduka
Kehilangan di masa pandemi
Menyakitkan sekali

Entah berapa lama lagi?

Teringat saat Anak Allah
Tergantung mati
Semua muridNya lari
Pengagumnya pun ikut menimpali
"Salibkan Dia ! Salibkan Dia!"

Disertai olokan dan ludah
yang mungkin banyak bakteri
Kata kata tajam menyakitkan sekali
Siapa yang peduli?

Doanya sungguh menyentuh hati
"Allahku Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku"

Keterpisahan itu sakit rasanya
Apalagi...
Ketika orang paling dekatpun
Sementara waktu
Seolah meninggalkan kita
getir pahit rasanya😭

Sahabat...
Kita boleh kehilangan apa saja
Asal jangan kehilangan asa🦾

Kematian bukan akhir segalanya
Itu adalah awal kehidupan 
Seperti kesaksian HambaNya
"Bagiku hidup adalah Kristus dan
Mati adalah keuntungan"

Hanya harapan yang 
memberi kita kekuatan 
Menopang saat lemah
Menghibur saat sedih

Ya, Selalu ada harapan❤️

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,
akan menuai dengan bersorak-sorai.
Mereka berjalan maju dengan menangis
sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai.😀


Catatan Harian
Julianto Simanjuntak, LK3
Lippo Karawaci, 25-03-20

--------------

LOSS IN A TIME OF PANDEMIC
Julianto Simanjuntak 

You were alone in sickness
Without companions to comfort
Alone in deep darkness
Weeping hollow tears 

In death, too
You were in solitude
Denied of an honorable burial
Rejected with a thousand excuses
From the grave that was your own

Even the gravediggers hesitate to bury you
The cold ground became a witness
To this bitterness
That your family could not come to bury their own
That only a faithful few saw you descend into the earth

Yet
Though you had no farewells this side of heaven
Heaven welcomes you with shouts of celebration
Angels and saints alike rejoice
For a good and faithful servant has come home

Yet
This grief is buried in the waves of lament
The night is long and dawn is late in coming
As millions of families weep for their loss

This is the lament of the outcast
The loss of the leper
Is there any who care?
Is there any who understand?

Your fellow servants were not present
Your pastor could only pray from far away
Families and friends send their grief and flowers
Through pixelated screens

This is grief in the times of pandemic
When darkness and loss come in wave after wave
Sleep and rest become treasure
When hands are too weary to reach for connection
When screens only bring more horror and fear

The clouds are witnesses
To families who mourn
To friends who grieve
How long?
How much longer?

Remember 
The Son of God
Hanging on the cross
Deserted by his companions
Insulted by his former followers
"Crucify him! Crucify him!"
Covered in spit, in blood, in disdain
Bruised with fists and insulted with words

Was there one who cared?
Was there one who understood?
When he cried out:
"My God, my God, why have you abandoned me?"

Friend,
We may lose everything
But we must hold on to hope
For our hope does not disappoint
Our hope is that death is not the end
But the beginning
As the Apostle declared
"For me to live is Christ
And to die is gain."

Only this hope can give us the strength
That sustains us when we are weak
That comforts us when we are weary
Our hope will never fail

"For those who go out weeping
as they carry seeds to sow
will return with songs of joy
bringing home with them great harvests."

Julianto Simanjuntak

Translated by 
Moze Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar