Kamis, 26 Mei 2016

AD MULTOS ANNOS Pater Franz von Magnis Suseno SJ.

AD MULTOS ANNOS
Pater Franz von Magnis Suseno SJ.

Hari ini, 26 Mei 2016 (26 Mei 1936), Pater Franz von Magnis Suseno SJ genap berusia 80 tahun. Kita doakan Indonesia-nis ini. Semoga jiwa dan semangat kenegarawanannya menjadi teladan dan inspirasi bagi kita yang orang-orang asli Indonesia.

Romo Franz Magnis-Suseno, lahir di daerah Silesia, sekarang bagian dari Polandia, 26 Mei 1936. Warga Jerman sebagai filsuf dan teolog dari Ordo Serikat Yesus ini kemudian memilih Indonesia sebagai negara dan tanah airnya.

Nama Romo Magnis sudah dikenal luas di Indonesia, bukan sebagai teolog, namun sebagai salah seorang peneliti, cendekiawan dan narasumber kelompok dan organisasi lintas agama.

Lahir sebagai Franz Graf von Magnis di distrik Jerman Eckersdorf Glatz di Silesia (sekarang Bożków/Polandia), dia kemudian memilih tinggal di Indonesia sejak tahun 1961. Ketika itu, dia datang pada usia 25 tahun untuk belajar filsafat dan teologi di Yogyakarta. Tahun 1977 Romo Magins menjadi warga negara Indonesia (WNI) dengan nama Suseno.

Romo Magnis sudah menulis lebih dari 30 buku dan ratusan artikel di berbagai media, terutama tentang  etika, filsafat, politik dan budaya Jawa. Tahun 2012, dia ikut mendirikan Sekolah Tinggi Filasafat Driyarkara di Jakarta, yang dikelola Yesuit.

Dalam banyak tulisan dan penampilan di televisi, radio maupun berbagai acara diskusi, Romo Magnis selalu mempromosikan dan menekankan pentingnya etika politik dan keadilan sosial.

Tahun 2015, seperti dilansir Dw.com, Romo Magnis dianugerahi Bintang Mahaputra Utama oleh Pemerintah RI atas jasa-jasanya di bidang kebudayaan dan filsafat. Dari pemerintah Jerman, dia sudah lebih dulu dianugerahi Bintang Jasa Kehormatan 'Das Große Verdienstkreuz des Verdienstordens' tahun 2001.

Tahun 2007, Romo Magnis menolak penghargaan Bakrie Awards yang diberikan untuk jasa-jasanya dalam bidang sosial. Dia menolak dengan alasan, kelompok Bakrie tidak bertanggung jawab kepada warga setempat dalam Lumpur Lapindo.

"Jika menerima, saya akan selalu merasa bersalah menerima penghargaan dari orang yang perusahaannya mengakibatkan rakyat Porong, Jawa Timur menderita," kata dia kepada media.

Tahun 1945, keluarga Romo Magnis terpaksa pindah ke Jerman Barat setelah terusir dari Silesia dalam kekalutan perang dunia. Dia kemudian mengambil jurusan filsafat dan minta ditugaskan ke Indonesia, setelah bergabung dengan Ordo Serikat Yesus (Jesuit).

Tahun 1973, Romo Magnis menerima gelar doktor dengan tesis tentang pemikiran Karl Marx muda di kota München.

Di Indonesia, Romo Magnis juga dikenal baik di kalangan aktivis politik. Pemikiran-pemikirannya mengilhami banyak aktivis muda untuk bergerak menentang kekuasaan otoriter Suharto dan rezim Orde Baru.

Makan bihun di pinggir sumur - Slmt ulang tahun semoga panjang umur.

A M D G ...




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar