Rabu, 25 Mei 2016

Kaitan Antara Kemurahan Hati dan Bermasyarakat

Kaitan Antara Kemurahan Hati dan Bermasyarakat

26 Mei 2016

Bacaan Hari ini:
Kisah Para Rasul 4:32 "Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama."
-----------------------------------------------
Ketika kita menjadi murah hati dengan satu sama lain, kita semakin dekat dengan satu sama lain, dan itu menciptakan komunitas.

Seseorang di gereja saya mengirimi saya sepucuk surat berbunyi:
~ "Suatu hari tetangga saya bertanya apakah ia bisa meminjam tangga saya, lalu saya jawab tentu saja.
~ Tapi kemudian saya mengetahui bahwa ia sudah punya tangga.
~ Sebenarnya ia tak perlu meminjam tangga saya; itu hanya caranya membangun relasi di antara kami.
~ Ketika ia meminjam barang-barang saya, itu membuat saya merasa saya diperlukan, dan saya senang dengan perasaan itu.

Sekarang saya pun melakukan yang sama dengan tetangga saya yang lain.
~ Seorang tetangga saya punya mesin penyedot debu, jadilah saya meminjamnya setiap Jumat malam untuk membersihkan mobil saya dengan anak saya.
~ Bahkan, sekarang Roger malah meminta saya menyimpannya di rumah saya.
~ Baru-baru ini saya katakan padanya bahwa sebenarnya saya mampu membeli mesin penyedot debu sendiri, tapi saya senang dengan percakapan pinjam meminjam antara saya dengan dia.
~ Roger meminta saya untuk tidak membeli.
~ Ia pun telah melihat hubungan antara kemurahan hati dan bermasyarakat."

Alkitab mengatakan dalam Matius 6:21, "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."

Dengan kata lain, apa pun yang Anda curahkan; waktu, uang, atau tenaga Anda, maka itulah yang akan menarik hati Anda.
~ Maka setiap kali saya bermurah hati dengan Anda atau dengan orang miskin atau dengan siapa pun, itulah yang paling menarik hati saya.
~ Setiap kali saya memberi kepada Allah, itu menarik hati saya lebih dekat kepada-Nya.
~ Dan setiap kali saya memberi kepada Anda, itu menarik hati saya lebih dekat kepada Anda.

Orang Kristen mula-mula terkenal dengan kemurahan hati mereka.

Kisah Para Rasul 4:32 memberitahu kita bahwa, "Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama."

Mereka satu keluarga. Apapun yang mereka beri dilakukan dengan sukarela. Ini bukan seperti komunisme.

Komunisme berkata,
~ "Milikmu adalah milikku, aku akan mengambilnya."

Beda dengan Kekristenan,
~ "Milikku adalah milikmu, kau bisa berbaginya denganku."

Sebagai orang tua, apakah Anda senang melihat anak-anak Anda berbagi satu sama lain?
~ Tentu saja.

Salah satu pelajaran utama kehidupan ialah belajar untuk berbagi.

Jika Anda melihat anak-anak Anda tidak egois, Anda pasti ikut senang, bukan?

Begitupun dengan Allah!
Ketika Ia melihat kita saling bermurah hati, Ia juga akan berkata,"Itu anak-anak-Ku! Mereka melakukan persis apa yang Kuinginkan," sebab Allah itu murah hati, dan Ia ingin kita menjadi seperti Dia.

Kemurahan hati menciptakan komunitas.

Renungkan hal ini:
~ Bagi Anda di mana harta Anda berada?
~ Di manakah orang lain melihatnya?
~ Mengapa sulit bagi kita sebagai orang-orang dewasa untuk berbagi dengan orang lain, terutama berbagi waktu kita?
~ Apa motivasi Anda ketika bermurah hati?
________________________________
Saling bermurah hati satu dengan yang lainnya salah satu yang Allah inginkan dalam kehidupan Anda

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)


Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar