Jumat, 27 Mei 2016

Empat Sikap Hati Dalam Memberi

Empat Sikap Hati Dalam Memberi

28 Mei 2016

Bacaan Hari ini:
2 Korintus 9:7 "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
---------------------------------------------
Sikap seperti apa yang Tuhan inginkan ketika Anda memberi?

Itu dimulai dengan hati Anda.

Allah jauh lebih tertarik pada kerelaan Anda untuk memberi, ketimbang dengan kekayaan Anda. Ia lebih tertarik dengan apa yang tengah berlangsung di hati Anda saat Anda memutuskan untuk memberi.

Alkitab mengatakan dalam 2 Korintus 9:7, "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."

Ayat ini berbicara khususnya tentang empat sikap hati yang harus Anda miliki ketika Anda memberi.

1. Berikan dengan bijaksana.
Jangan memberi secara impulsif. Hal yang paling spiritual tentang memberi yaitu ketika Anda
~ memikirkannya,
~ mendoakannya,
~ dan memutuskan untuk melakukannya.

Mengapa?
~ Karena kita harus merencanakan apa pun yang penting dalam hidup kita.
~ Tuhan ingin menjadikan pemberian Anda penting dan berarti untuk hidup Anda.

2. Berikan dengan antusias.
~ Jangan cuma berkata, "Saya harus memberi! Jika saya tidak memberi, Tuhan akan mengingatkan saya dengan sambaran petir atau yang lainnya."
~ Berilah karena Anda tahu Allah akan melakukan sesuatu yang besar dalam hati Anda bila Anda menjadi orang yang murah hati.

3. Berikan dengan sukarela.
~ Apabila Anda dibawah tekanan atau dipaksa untuk memberi, jangan memberi. ~ Lagipula Tuhan tidak akan memberkatinya.
~ Tapi sebaliknya, setiap kali Anda merasa tertantang oleh Allah untuk memberi, sebaiknya Anda memberi.

4. Berikan dengan riang.
~ Berikan dengan sukacita! Salah satu kata Yunani untuk persembahan ialah kata "riang gembira."
~ Tuhan ingin Anda menikmati saat-saat ketika memberi kepada-Nya dan kepada orang lain.

Kadang merupakan tantangan untuk tetap ceria ketika Allah menantang Anda untuk memberi.

Setiap kali Anda merasa seperti itu, ingatkan diri Anda tentang tujuan apa yang ingin Tuhan lakukan di dalam hati kita.

Mengapa kita harus bermurah hati?
~ Sukacita menciptakan komunitas.
~ Sukacita mengalahkan materialisme.
~ Sukacita memperkuat iman Anda.
~ Sukacita adalah investasi yang kekal.
~ Sukacita memberkati Anda kembali.


Renungkan hal ini:

Apa rencana Anda untuk memberi?

Bagaimana Anda tahu perbedaan antara merasa terpaksa dalam memberi, dengan merasa ditantang oleh Allah untuk memberi?

Bagaimana Anda mencontohkan kepada keluarga Anda memberi dengan sukacita?
________________________________
Sukacita akan membuat Anda semakin seperti Allah. Jadi bersukacitalah!

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar