17 Agustus 2016
Bacaan Hari ini:
Filipi 3:20 "Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat."
------------------------------------------------
Cucu saya Allie adalah anak rumahan.
Biasanya ketika ia datang mengunjungi Cathe dan saya, ia begitu gembira (kami punya banyak mainan, dan kegiatan menyenangkan dengan cucu-cucu kami), tetapi tanpa diduga-duga, Allie bisa dengan tiba-tiba berkata "pulang" lalu berjalan keluar!
Pernahkah Anda merasa seperti itu? Seolah segala sesuatu yang ditawarkan dunia ini tak lagi membuat Anda bersemangat?
Masing-masing kita memiliki satu kerinduan mendalam untuk "pulang." Dunia ini bukan rumah kita, hanya sebagai tempat kita tinggal saat ini. Suatu hari nanti, kita akan benar-benar pulang.
Alkitab menggambarkan tentang hidup kita di bumi ini, "Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan" (1 Tawarikh 29:15).
Ketika Anda menjadi seorang Kristen, Anda menjadi warga negara Surga, rumah Anda yang sesungguhnya.
Filipi 3:20 mengatakan, "Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,"
Kita merindukan sesuatu yang tidak akan pernah bisa dipenuhi oleh dunia ini.
Itulah sebabnya kita akan selalu menjadi sedikit "tidak cocok" dengan dunia ini dan dengan semua yang diagung-agungkannya - sebab kita, sebagai pengikut Yesus, tahu, bahwa ada sesuatu yang lebih dari itu semua. Jauh lebih banyak.
Kita haruslah terpusat pada Surga, terlibat dengan Surga, dan menuju ke arah Surga. Kita harus merindukan Surga. Seperti yang ditulis oleh St. Agustinus, uskup dan pujangga gereja, "Engkau telah menciptakan kami bagi Diri-Mu, ya Allahku, dan hati kami tiada tenang sebelum beristirahat di dalam Dikau."
Sebab itu, marilah kita memandang dunia ini dengan sejujur-jujurnya: hampa, fana, dan cepat berlalu.
E.M. Bounds, pendeta sekaligus penulis, mengatakan, "Surga haruslah menarik dan mengikat diri kita. Surga haruslah memenuhi hati dan tangan kita, tutur kata kita, karakter kita, dan ciri-ciri kita, sehingga semua orang akan melihat bahwa kita adalah orang asing, orang yang beda dengan dunia ini. Kita haruslah bisa memandang atmosfir dunia ini sebagai suasana yang mengerikan dan berbahaya, di mana mataharinya telah hilang sinarnya dan persahabatan yang ditawarkannya begitu membosankan dan hambar. Sebaliknya, kita harus bisa memandang Surga sebagai tanah kelahiran kita dan rumah kita.
Dan kematian bagi kita bukanlah masa kritis, melainkan kelahiran!"
____________________________
Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, maka nantikanlah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Dikirim dari perangkat Samsung saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar