Rabu, 24 Agustus 2016

Hasil seminar TA

Ada hasil yg menarik yg saya dpt dr mengikuti seminar TA kemarin

1.Sebaiknya semua org yg perlu dan bisa memiliki NPWP hrs segera mempunyai NPWP.
Org yg bisa dan perlu memiliki NPWP adl org yg berumur 17 thn a/ lbh, berkedudukan di Indonesia, dan mendptkn penghsl'an dari wilayah RI rata2 min Rp.5jt/bln a/ Rp.60jt/thn.

2.Utk psngan suami-istri, ckp 1 NPWP aja, dan laporan pajak ckp dijdkn satu saja. Kecuali bila ada perjanjian pisah harta. Krn biasanya hitungan pajak akn lbh bsr jika pajak suami & istri dihitung  sndr2.

3.Tiap org / keluarga yg memiliki NPWP sebaiknya ikut TA.

Khusus utk point ke-3, walau selama ini seseorg sdh lapor SPT dgn benar, tdk ada harta tambahan yg blm dilaporkan, tetap lbh baik ikut TA.

Cari saja, mis ada brg2 spt lukisan, akik, emas, batu perhiasan lain yg blm dilaporkan, minus hutang yg blm dilaporkan. Laporkn dlm TA, byr sdkt tebusan.

Keuntungannya adl di kemudian  hari petugas pajak tdk akn selidiki pajak kita.
Jd selesai TA ini yg akn dikejar dulu sama petugas pajak adl org2 yg tdk ikut TA. Baru org2 yg ikut TA, utk cek kebenaran yg dilaporkn saat TA. Kalau tdk benar, hsl TA dibatalkn, & pajak terhutang tetap ditagih plus denda 200%.
Jd kesimpulannya sebaiknya ikut TA & ikutlah 100% jangan  separoh2.

Termsk papa-mama kita jg ikutkn TA. Jd bsk warisan yg diterima anak2'nya sdh "bersih" tdk bermasalah lgi dgn pajak.

Ya walau ortu sdh pensiun, tp kan mrk msh pny harta a/n mrk. Terutama, biasanya bila ortu tdk pernah lapor SPT selama ini, mumpung ada TA ini, kita manfaatkn momen ini.

Saya bantu jelaskan yg ortu pny harta itu..
Maksudnya klo ortu kita pny harta (misal: rumah, emas, mobil, dsb) yg perolehannya mulai dr th 1985 s/d 31 Des 2015 dan ortu tdk pny npwp, DISARANKAN utk membuat npwp di ktr pajak, lalu manfaatkan TA ini utk ngelaporin harta2nya dan byr uang tebusan. Lalu, utk ortu qta yg sdh tdk berpenghasilan, maksudnya tdk bekerja lg, qta bisa ajukan NE (Non Efektif) ke ktr pajak dikarenakan ortu kita tdk ada usaha/tdk menerima penghasilan, dan selanjutnya ketika NE itu sdh disetujui oleh DJP, ortu kita gak usah ngelaporin SPT Tahunan Orang Pribadi lg setiap tahunnya, tp posisi npwp ortu masi aktif ya..hanya di NE kan saja. Nanti klo maaf, sdh tiada, npwp bisa dicabut. Tujuannya, spy ketika harta2 itu diwariskan ke anak2nya, anaknya bisa mengakui hibah/warisan dr ortu di kolom harta SPT anak, shg tdk akan timbul pertanyaan oleh ktr pajak di kemudian hari ini harta muncul drmn kok enak diblg hibah..pdhl ortu kita tdk pernah menyampaikan hartanya ke ktr pajak.
Begitu ceritanya...

Ohya, sekedar info saja..klo kita ikut TA, tdk perlu melampirkan surat2 seperti AJB ato apapun, cukup tuliskan nomor AJB nya saja. Tp klo kita ada hutang, kita diharuskan utk melampirkan surat perjanjian kredit tsb sbg bukti kebenarannya apakah hutang tsb digunakan utk memperoleh harta tsb.

Krn dasar menghitung harta bersih adl harta tambahan (harta yg blm pernah dilaporkan di SPT) dikurangkan dengan hutang qta. Tp hanya 50% dr harta tambahan saja yg bisa dijadikan pengurang.

Sbg contoh, harta tambahan kita 50M, hutang kita 40M, jd harta bersih kita bukan 50M - 40M, tp hny 50M - 25M (50% x 50M). Shg DPUT kita 25M, bukan 10M.

Penyampaian TA (Surat Pernyataaan Harta) dilaporkan berupa softcopy (CD atau FD) dan diambil oleh ktr pajak. Jd CD atau FD nya jgn diisi data2 lain, krn diminta dan tdk dikembalikan.

Topik ini penting lho. Proses urus TA bisa lama.
Kalau urusnya ntar bln Sept, pasti antrian di KPP sdh panjang. Jg biasanya jika ada berkas2 yg krg yg hrs dipenuhi, bisa bolak balik 6X. Jangan sampai saat TA disetujui, sdh lwt akhir Sept, kena hrg periode II yg lbh mahal.

semoga bermanfaat ya temen temen



Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar