Rabu, 23 Maret 2016

Lee Kuan Yew dan Dekrit karena Cerita Anak Durhaka

Lee Kuan Yew dan Dekrit karena Cerita Anak Durhaka

Adrianus Mandey, Mitra Angelia
Senin, 23 Maret 2015, 07:41 WIB
VIVA.co.id

Perdana menteri Singapura pertama Lee Kuan Yew yang wafat Senin 23 Maret 2015 dini hari tadi, saat memerintah beberapa dekade lalu mengeluarkan kebijakan/dekrit melarang orang tua untuk mewariskan harta kekayaan kepada anak mereka, sebelum para orangtua meninggal.

Aturan yang berkekuatan hukum tersebut berawal dari kisah nyata seorang anak dari pengusaha kaya yang tega mengusir ayahnya. Lee  ingin mengingatkan agar anak tak bersikap kasar kepada orangtua mereka ketika sudah lansia.

Kisah mengharukan dan inspiratif ini dikisahkan ketika istri pengusaha kaya itu meninggal, kemudian ia menjadi single parent. Ia berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik anak laki-laki satu-satunya hingga menjadi sarjana.

Setelah anaknya menikah, mereka tinggal bersama di apartemen ayahnya yang mewah dan besar. Dengan senang hati ayahnya mengizinkan anak dan menantunya tinggal bersama-sama dengannya.

Terbayang, apartemen yang luas dan mewah ini tidak akan sepi, terlebih jika nantinya dikaruniai cucu, ia bisa berbagi kebahagiaan bersama anak dan menantunya. komunikasi yang sangat baik antara ayah, anak dan menantu yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya itu.

Tanpa ragu, ia pun mewariskan seluruh harta kekayaan termasuk apartemen yang mereka tinggali, dan dibaliknamakan kepada anaknya itu melalui Notaris terkenal di sana.

Tahun-tahun berlalu, masalah klasik dalam rumah tangga pun terjadi, antara anak dan menantu. Entah sebab apa, akhirnya pada suatu hari mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah keluar dari apartemen  mereka yang ia warisi dari ayahnya.

Karena seluruh kekayaannya telah diwariskan kepada anaknya, mulai hari itu ia pun menjadi pengemis di Orchard Road.




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar