Sabtu, 12 Maret 2016

Bu Mega Berani Jual, Teman Ahok Siap Membeli



BU MEGA BERANI JUAL, TEMAN AHOK SIAP MEMBELI

Siapkan tisue basah anda, bu Mega !

Apakah anda pernah baca guyonan mengenai kisah penyanderaan anggota dewan oleh segerombolan penjahat yang meminta tebusan 100 milyar disertai ancaman bahwa jika tebusan tidak dibayar, maka anggota dewan akan dibakar semua.

Dan apa reaksi masyarakat? Maukah mereka saweran buat membebaskan para "wakil rakyat" tersebut dari penyanderaan? Ternyata tidak. Masyarakat justru memilih menyumbang bensin, entah seliter atau dua liter. Mereka lebih senang anggota dewan itu dibakar saja hingga jadi arang.

Apakah anda pernah baca guyonan satire tiap ada tragedi bom, pasti ada yang mengatakan kenapa tidak gedung DPR RI saja yang dibom, supaya para "wakil rakyat" itu mati gosong semuanya.

Memang cuma humor satire, entah siapa yang membuat cerita lucu tersebut. Tapi andai itu terjadi, saya pikir tak banyak yang keberatan.

Jujur saja, memang serendah itulah kredibilitas "wakil rakyat" di mata kami. Mereka cuma sekumpulan orang-orang yang dipaksakan bergelar "wakil rakyat" namun sejatinya adalah budak partai. Mereka takut kena PAW (pergantian antar waktu), mereka takut kena pecat dan kehilangan kursi. Mereka tunduk kepada perintah Ketum partai.

Dimana letak kepentingan rakyat ditempatkan? Sepanjang tidak melanggar garis kebijakan ketum partai, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan partai. Jadi mana yang hirarkinya lebih penting? Kepentingan RAKYAT atau PARTAI? Jelas partai dong!!

Akal sehat saya bereaksi ketika mendengar perintah bu Mega kepada DPD PDIP DKI untuk melawan calon independen di Pilgub DKI yang direpresentasikan pada diri seorang Ahok. Katanya liberal, katanya membuat peran parpol menjadi disfungsi.

Kalau bu Mega takut liberal dan terjadi disfungsi parpol, kenapa PDIP tidak menggandeng Ahok saja? Bukankah Ahok seorang pemimpin yang sudah membuktikan kapabilitasnya membenahi DKI? Bukankah Ahok dicintai warga DKI dan elektabilitasnya paling tinggi? Apa hanya karena Ahok menolak membayar mahar dan juga menolak melamar (tak mau disebut petugas partai) lantas membuat bu Mega tersinggung dan memutuskan supaya PDIP melawan Ahok?

Alamaaak, kalau kehendak rakyat diabaikan hanya demi sebuah gengsi dan rasa tersinggung seorang Ketum partai, kami sebagai rakyat juga punya hak untuk memilih melawan parpol. Anda berani jual, kami siap membeli. Anda teriak DEPARPOLISASI, kami akan mewujudkannya, bu. Jika keberhasilan mengantar Ahok maju Pilkada melalui jalur independen adalah tamparan bagi PDIP, maka sejujurnya kami benar-benar ingin memberikan tamparan.

Teriakan ibu mengenai deparpolisasi justru menjadi tantangan bagi kami semua anggota relawan TEMAN AHOK untuk kembali bekerja mengusung pasangan Ahok - Heru. Akan kami buktikan bahwa bukan cuma parpol saja yang bisa menyediakan tiket bagi pemimpin bersih dan amanah seperti Ahok. Kami para relawan juga mampu menyiapkan tiket menuju Pilkada DKI bagi pasangan Ahok - Heru.

Ratusan ribu copy KTP yang kami kumpulkan bukanlah fiktif. Kami bisa memghubungi mereka kembali melalui sms ataupun email. Posko posko kami justru makin ramai sejak keputusan PDIP untuk melawan calon independen. Kami marah, kami muak melihat perilaku parpol. Ibarat cerita humor diatas, kami justru ramai ramai ingin menyumbang bensin, bukan saweran untuk membebaskan sandera.

Percaya deh bu, PDIP akan menyesal jika tidak mengusung Ahok. Karena kami semua yakin bisa menyediakan tiket bagi Ahok lewat jalur independen. Bisa juga Ahok dilamar oleh parpol lain yang lebih realistis dan tidak terjebak dengan harga dirinya. Ahok akan berdiri sejajar dengan parpol pengusungnya tanpa harus disebut sebagai petugas partai. Saling memberi dan menerima, bukan memanfaatkan atau dimanfaatkan.

Jika keberhasilan Ahok maju lewat jalur independen adalah DEPARPOLISASI yang ibu maksudkan, maka kami akan segera menghadirkan mimpi buruk tersebut kehadapan PDIP. Tunggu saja bu, siapkan tisue basah anda untuk mengusap air mata ....

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10207922648135371&id=1571803963
Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar