Rabu, 16 Maret 2016

Bagaimana Mempercayakan Mimpi Besar kepada Allah

Bagaimana Mempercayakan Mimpi Besar Anda kepada Allah

18 Maret 2016

Bacaan Hari Ini:
Kejadian 37:5,10a
Pada suatu kali bermimpilah Yusuf,
lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu?
---------------------------------------------
Jika Anda ingin berhasil dalam karir,
Anda harus menunjukkan keberanian.

* Keberanian adalah keteguhan hati untuk berpikir besar,
* untuk menunjukkan inisiatif,
* dan untuk mengambil risiko untuk bermimpi sambil menghadapi kemungkinan gagal.

Dalam kitab Kejadian 37,
kita membaca kisah Yusuf yang memiliki mimpi yang begitu luar biasa,
begitu berani hingga tak seorang pun di dunia ini yang percaya padanya.

Dia bermimpi bahwa suatu hari ia akan menjadi seorang pemimpin besar dan semua saudara-saudaranya akan sujud kepadanya.
* Apakah itu kebenaran?
Iya.
* Apakah itu mimpi dari Allah?
Iya.
* Apakah itu terpenuhi?
Iya.
* Apakah Yusuf sedikit gila hingga ia mengatakan itu kepada saudara-saudaranya?
Ya.

Yusuf memiliki mimpi yang berani.
Ketika ia bercerita pada keluarganya, mereka lebih benci lagi kepadanya. Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya:
"Mimpi apa mimpimu itu?
(Kejadian 37:5b,10a).

Anda harus melangkah di dalam iman -
* bahkan ketika itu tidak masuk akal,
* bahkan ketika orang-orang menertawakan Anda,
* bahkan ketika Anda takut,
* bahkan ketika rintangan menghadang Anda.

Apabila Allah menempatkan mimpi di dalam hati Anda,

Ia akan memuliakan Anda saat Anda melangkah dalam iman untuk melaksanakannya.

Saya mendapat sebuah surat dari penerbit Zondervan- yang kemudian menjadi penerbit buku saya-mengatakan bahwa buku saya,

"The Purpose Driven Life,"

sangat mengerikan dan tidak akan laku.

Orang itu membaca seksama buku saya dan menunjukkan semua poin yang ia pikir salah dan memberi alasan mengapa buku saya itu tidak akan laku:

* Tidak ada yang mau membaca 40 bab. * Cerita-ceritanya kurang banyak.
* Terlalu banyak ayat Alkitab di dalamnya. * Terlalu kasar.

Saya membalas suratnya,
saya mengatakan jika beginilah cara Allah mengarahkan saya untuk menulisnya, dan ia tidak perlu menerbitkannya.

Pada dasarnya saya berusaha untuk tahu diri,

tapi mereka tetap memutuskan untuk menerbitkannya.

Setelah kesuksesan buku ini,

bukankah menurut Anda mereka lega telah mengambil keputusan yang benar?

Terkadang Anda harus melangkah keluar dengan sedikit keberanian,
percaya dengan kehendak Allah atas hidup Anda.

Yusuf membuat satu keputusan yang berani dengan iman.

Hasilnya,
ia mendapat promosi seumur hidup
- ia akhirnya menjadi seorang pemimpin besar dan berkuasa atas seluruh Mesir.

* Di mana Anda harus berani?
* Di mana Anda harus mempercayai Tuhan?
* Di mana Anda harus melangkah dengan iman?
* Di mana Anda harus berpikir berani?
* Di mana Anda perlu mengambil inisiatif?
* Di mana Anda perlu mengambil risiko?

Renungkan hal ini:

* Apa yang harus Anda lakukan untuk menunjukkan keberanian dalam pekerjaan Anda?

* Menurut Anda, apakah harus arogan untuk menjadi berani?

* Mengapa atau mengapa tidak?

* Bagaimana Anda ingin Allah memakai Anda?

* Apa yang ingin Anda capai dalam hidup Anda?

* Bagaimana Anda harus menjadi berani untuk menggapai impian-impian tersebut?
______________________________
Mempercayakan mimpi besar Anda kepada-Nya sama maka Anda harus mempercayai Tuhan,
Anda harus melangkah dengan iman

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar