Selasa, 29 Maret 2016

Dalam Penundaan, Percayalah Pada Waktu Tuhan

Dalam Penundaan, Percayalah Pada Waktu Tuhan

30 Maret 2016

Bacaan Hari Ini:
Mazmur 37:7-8
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia;
>> jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
>> Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
----------------------------------------------
Ketika Anda mengejar mimpi Allah atas hidup Anda,

>> Anda pasti akan mengalami penundaan-penundaan.

Dia memakai periode menunggu ini untuk mempersiapkan dan menguji Anda sehingga >> Anda dapat menghadapi apa pun yang akan muncul di fase berikutnya dalam iman Anda.

Sebagian besar kita cenderung khawatir ketika ada perkara yang tertunda.
>> Kita menjadi stres.
>> Kita mengeluh.
>> Kita menjadi tegang.

Bangsa Israel, ketika Allah menunda perjalanan mereka dari Mesir ke Tanah Perjanjian, menunjukkan reaksi yang sama: Maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa (Bilangan 21:4b-5a).

Keluhan dan keresahan bangsa Israel merupakan dosa yang menahan mereka sampai di Tanah Perjanjian.
>> Apa pun yang Allah lakukan buat mereka, mereka mencari-cari sesuatu yang bisa dikeluhkan.
>> Mereka tak punya air, maka Allah menyediakan air.
>> Kemudian mereka tidak punya makanan, tapi ketika Allah memberi makanan, mereka juga mengeluhkannya.

Sangat mudah untuk mengeluh ketika kita dipaksa untuk menunggu, bukan?

Kita tidak keberatan menunggu jika kita bisa mengeluhkannya.

Amsal 19:2 mengatakan,
"Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.

>> Tergesa-gesa membuat kita frustasi, tapi Tuhan tidak.
>> Tuhan tidak pernah tergesa-gesa!
>> Alkitab mengatakan bahwa bagi Tuhan, satu hari itu bagaikan seribu tahun dan seribu tahun bagaikan satu hari.
>> Dia lebih besar dari waktu.

Salah satu hal yang paling sia-sia untuk kita lakukan ialah mendesak Tuhan untuk bekerja lebih cepat.

Saat kita mencoba untuk mengambil alih masalah ke dalam tangan kita sendiri dan berusaha ikut campur dengan pekerjaan-Nya,
>> kita pasti akan mendapat masalah.

Ketika Anda mendapatkan mimpi dari Tuhan
>> dan mengambil keputusan untuk mengejarnya
>> tapi kemudian Ia mengharuskan Anda untuk menunggu,
>> yang sering terjadi ialah Anda mencoba mencari cara untuk mewujudkan impian yang dari-Nya itu dengan cara Anda sendiri.

Namun Alkitab mengatakan untuk percaya kepada waktu Tuhan:
>> Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia;
>> jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya,
>> karena orang yang melakukan tipu daya.
>> Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan
(Mazmur 37:7-8).

Beristirahat ialah tindakan iman.
>> Itu berarti Anda sedang menunggu Tuhan.

Ketika Yesus dan para murid berada di perahu yang sedang terjebak dalam badai besar,
>> Yesus terus tidur tak menghiraukan semua keributan itu, sementara para murid panik.
>> Mereka pun membangunkan-Nya untuk bertanya, "Mengapa Engkau tidur?!"
>> Ia menjawab, "Apakah menurutmu Allah akan membiarkan perahu ini tenggelam sementara Aku ada di dalamnya?"
>> Dengan tidur di tengah-tengah badai, Yesus ingin menyampaikan bahwa kita bisa percaya pada Tuhan, bahkan di tengah-tengah badai masalah.

Ketika kita terjebak di dalam masalah, biasanya kita memikirkannya semalaman dan mengkhawatirkannya.
>> Reaksi ini menunjukkan jika kita tidak hidup dalam iman.
>> Kita tidak bisa tidur sebab kita tidak benar-benar mempercayakan Tuhan untuk mengatasinya.

Ingatlah kata-Nya,

"Jangan khawatir. Ingatlah bahwa Aku selalu menyertaimu, dan percayalah pada waktu-Ku."

Khawatir hanya akan membuat Anda sengsara.
>> Jadi berhentilah khawatir dan mulai mempercayakan Tuhan untuk bekerja di dalam Anda dan melalui Anda selama berada di masa penantian dalam perjalanan menuju impian Anda tersebut.

Renungkan hal ini:

Mengapa beristirahat begitu sering membuat kita merasa bersalah?

Menurut Anda apa yang sedang Tuhan coba ajarkan ketika Anda mengalami penundaan?

Apa yang telah Anda pelajari tentang diri Anda dan tentang Tuhan mengenai penundaan yang terancang ini?

Apa satu hal yang dapat Anda ubah dengan jadwal kegiatan atau ekspektasi Anda supaya Anda tak tergoda untuk memburu-burui Tuhan dalam fase iman Anda ini?
__________________________________
Jangan khawatir ketika masalah datang, Ia memberi pertolongan pada waktu yang tepat

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)Dalam Penundaan, Percayalah Pada Waktu Tuhan


30 Maret 2016

Bacaan Hari Ini:
Mazmur 37:7-8
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia;
>> jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
>> Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
----------------------------------------------
Ketika Anda mengejar mimpi Allah atas hidup Anda,

>> Anda pasti akan mengalami penundaan-penundaan.

Dia memakai periode menunggu ini untuk mempersiapkan dan menguji Anda sehingga >> Anda dapat menghadapi apa pun yang akan muncul di fase berikutnya dalam iman Anda.

Sebagian besar kita cenderung khawatir ketika ada perkara yang tertunda.
>> Kita menjadi stres.
>> Kita mengeluh.
>> Kita menjadi tegang.

Bangsa Israel, ketika Allah menunda perjalanan mereka dari Mesir ke Tanah Perjanjian, menunjukkan reaksi yang sama: Maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa (Bilangan 21:4b-5a).

Keluhan dan keresahan bangsa Israel merupakan dosa yang menahan mereka sampai di Tanah Perjanjian.
>> Apa pun yang Allah lakukan buat mereka, mereka mencari-cari sesuatu yang bisa dikeluhkan.
>> Mereka tak punya air, maka Allah menyediakan air.
>> Kemudian mereka tidak punya makanan, tapi ketika Allah memberi makanan, mereka juga mengeluhkannya.

Sangat mudah untuk mengeluh ketika kita dipaksa untuk menunggu, bukan?

Kita tidak keberatan menunggu jika kita bisa mengeluhkannya.

Amsal 19:2 mengatakan,
"Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.

>> Tergesa-gesa membuat kita frustasi, tapi Tuhan tidak.
>> Tuhan tidak pernah tergesa-gesa!
>> Alkitab mengatakan bahwa bagi Tuhan, satu hari itu bagaikan seribu tahun dan seribu tahun bagaikan satu hari.
>> Dia lebih besar dari waktu.

Salah satu hal yang paling sia-sia untuk kita lakukan ialah mendesak Tuhan untuk bekerja lebih cepat.

Saat kita mencoba untuk mengambil alih masalah ke dalam tangan kita sendiri dan berusaha ikut campur dengan pekerjaan-Nya,
>> kita pasti akan mendapat masalah.

Ketika Anda mendapatkan mimpi dari Tuhan
>> dan mengambil keputusan untuk mengejarnya
>> tapi kemudian Ia mengharuskan Anda untuk menunggu,
>> yang sering terjadi ialah Anda mencoba mencari cara untuk mewujudkan impian yang dari-Nya itu dengan cara Anda sendiri.

Namun Alkitab mengatakan untuk percaya kepada waktu Tuhan:
>> Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia;
>> jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya,
>> karena orang yang melakukan tipu daya.
>> Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan
(Mazmur 37:7-8).

Beristirahat ialah tindakan iman.
>> Itu berarti Anda sedang menunggu Tuhan.

Ketika Yesus dan para murid berada di perahu yang sedang terjebak dalam badai besar,
>> Yesus terus tidur tak menghiraukan semua keributan itu, sementara para murid panik.
>> Mereka pun membangunkan-Nya untuk bertanya, "Mengapa Engkau tidur?!"
>> Ia menjawab, "Apakah menurutmu Allah akan membiarkan perahu ini tenggelam sementara Aku ada di dalamnya?"
>> Dengan tidur di tengah-tengah badai, Yesus ingin menyampaikan bahwa kita bisa percaya pada Tuhan, bahkan di tengah-tengah badai masalah.

Ketika kita terjebak di dalam masalah, biasanya kita memikirkannya semalaman dan mengkhawatirkannya.
>> Reaksi ini menunjukkan jika kita tidak hidup dalam iman.
>> Kita tidak bisa tidur sebab kita tidak benar-benar mempercayakan Tuhan untuk mengatasinya.

Ingatlah kata-Nya,

"Jangan khawatir. Ingatlah bahwa Aku selalu menyertaimu, dan percayalah pada waktu-Ku."

Khawatir hanya akan membuat Anda sengsara.
>> Jadi berhentilah khawatir dan mulai mempercayakan Tuhan untuk bekerja di dalam Anda dan melalui Anda selama berada di masa penantian dalam perjalanan menuju impian Anda tersebut.

Renungkan hal ini:

Mengapa beristirahat begitu sering membuat kita merasa bersalah?

Menurut Anda apa yang sedang Tuhan coba ajarkan ketika Anda mengalami penundaan?

Apa yang telah Anda pelajari tentang diri Anda dan tentang Tuhan mengenai penundaan yang terancang ini?

Apa satu hal yang dapat Anda ubah dengan jadwal kegiatan atau ekspektasi Anda supaya Anda tak tergoda untuk memburu-burui Tuhan dalam fase iman Anda ini?
__________________________________
Jangan khawatir ketika masalah datang, Ia memberi pertolongan pada waktu yang tepat

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)



Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar