04 Desember 2020
Bacaan Hari ini:
2 Korintus 1: 8-10 "Sebab kami mau, Saudara-saudara, supaya kamu tahu akan
==> penderitaan yang kami alami di Asia Kecil.
==> Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat,
~ sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
~ Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati.
==> Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.
==> Dari kematian yang begitu ngeri
~ Ia telah dan akan menyelamatkan kami:
~ kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa
~ Ia akan menyelamatkan kami lagi,"
-----------------
✒️ Ketika sesuatu yang menyakitkan terjadi pada Anda, ketahuilah Anda punya pilihan:
==> Anda bisa datang kepada Tuhan, atau
==> Anda bisa lari dari Tuhan.
🔎 Ketika Anda melarikan diri dari Tuhan, ke mana yang Anda tuju?
🔎 Siapa yang lebih bisa membantu Anda dalam mengatasi rasa sakit Anda, selain Tuhan?
💥 *Bertahun-tahun lalu setelah kematian putra saya*, 👉 Matthew,
==> saya harus menegaskan hati saya berulang-ulang kali untuk datang kepada Tuhan.
==> Bahkan, di tahun-tahun tersebut saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan Tuhan daripada di tahun-tahun sebelumnya dalam hidup saya. 👉 Mengapa? Rasa sakit memberikan cara kepada kita untuk mendekatkan kita kepada Tuhan.
🔎 Bagaimana Anda mendekatkan diri kepada Tuhan pada saat Anda terluka?
👉 Hal pertama yang harus Anda lakukan ialah memberi tahu Dia dengan jujur apa yang sedang Anda rasakan.
👉 Itulah hal pertama yang biasanya Anda lakukan saat melihat bencana alam seperti badai atau gempa bumi,
==> Anda berteriak, "Ya Tuhan!"
✒️ Bahkan ketika Anda berseru, "Tuhan,
~ aku tidak suka ini.
~ Aku marah.
~ Aku kesal,"
==> itu juga mendekatkan Anda kepada Tuhan di dalam doa.
👉 Itu disebut doa ratapan.
💥 Anda perlu belajar caranya tetap memuliakan Tuhan di dalam semua fase kesedihan. Dengan kata lain,
👉 gunakanlah doa
~ untuk mengungkapkan keterkejutan,
~ untuk melepaskan kesedihan, dan
~ untuk bergumul dengan emosi Anda.
💡 Serahkanlah hidup Anda seutuhnya kepada Tuhan saat Anda tak tahu ke mana yang harus Anda tuju.
==> Pada Tuhan,
Anda tak perlu menyembunyikan emosi apa pun.
==> Beritahu Tuhan dengan sejujur-jujurnya apa yang Anda rasakan, dan dekatkan diri Anda kepada-Nya.
Lakukanlah apa yang Paulus lakukan dalam 2 Korintus 1: 8-10: "Sebab kami mau, Saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi,"
Saya telah melihat begitu banyak orang yang diubahkan dari proses belajar menyembah, percaya, dan mendekatkan diri kepada Tuhan di tengah luka atau sakit hati. Mereka telah belajar bahwa mereka paling dekat dengan Tuhan di saat mereka terluka.
Jangan sia-siakan rasa sakit Anda. Biarkan itu mendorong Anda untuk datang kepada Tuhan, habiskan lebih banyak waktu dengan Dia dan Firman-Nya, dan ingatlah selalu akan janji-janji-Nya kepada Anda.
Renungkan hal ini:
- Apa atau siapa yang paling sering Anda temui ketika mengalami sesuatu yang menyakitkan?
- Bagaimana Firman Tuhan membantu Anda dengan rasa sakit Anda?
- Dengan cara apa Tuhan mengubah rasa sakit Anda menjadi sesuatu yang baik dalam hidup Anda atau dalam kehidupan orang lain? Bagaimana Anda telah melihat Dia melakukan ini dalam hidup Anda?
Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 2; Yakobus 3-5
_______________
Mintalah Tuhan untuk memakai rasa sakit Anda untuk mendatangkan kebaikan atas hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==============
Let Your Pain Draw You Nearer to God
By Rick Warren
"We were really crushed and overwhelmed . . . and saw how powerless we were to help ourselves; but that was good, for then we put everything into the hands of God, who alone could save us, for he can even raise the dead. And he did help us." 2 Corinthians 1:8-10 (TLB)
------------
When anything painful happens to you, you've got a choice: You can run to God, or you can run from God.
If you're running away from God, what are you running to? Who could help you more in your pain than God?
In the years since my son Matthew died, I have had to choose over and over again to run to God. In fact, in those years I've spent more time alone with God than in all of the previous years of my life combined. Why? Pain has a way of drawing you close to God.
How do you draw closer to God when you're in pain? The first thing you do is tell him exactly how you feel. It's what you naturally do when you see a disaster like a hurricane or an earthquake and cry out, "Oh my God!"
Even if you cry out, "God, I don't like this. I'm mad. I'm upset," that's still drawing close to God in prayer. It's called the prayer of lament.
You need to learn how to worship God in all the phases of grief. In other words, you use prayer to express shock, to unload your sorrow, and to struggle with your emotions. You surrender your life to God when you don't know which way to turn. You ask God to use pain for good in your life. You don't suppress any emotion. You tell God exactly what you're feeling and draw near to him.
You do what Paul did in 2 Corinthians 1:8-10: "We were really crushed and overwhelmed . . . and saw how powerless we were to help ourselves; but that was good, for then we put everything into the hands of God, who alone could save us, for he can even raise the dead. And he did help us" (TLB).
I have seen so many people transformed by the process of learning to worship, trust, and draw close to God when they're in pain. They have learned that God is never closer to you than when you are brokenhearted.
Don't waste your pain. Let it cause you to turn to God, spend more time with him and his Word, and be reminded of his promises to you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar