Sabtu, 20 Februari 2016

Tuhan Yang Menderita

Tuhan Yang Menderita

21 Februari 2016

Bacaan Hari ini:
Ibrani 4:15-16
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
----------------------------------------------------
* Ketika kesulitan menimpa beberapa orang, mereka akan berpaling dari Allah.
* Ketika hal buruk dan tak masuk akal terjadi, mereka menarik kesimpulan bahwa tak mungkin Tuhan sekejam ini membiarkan hal ini terjadi pada mereka.

Mereka pun berbalik melawan Dia dan pada akhirnya menemukan pemikiran-pemikiran sendiri yang mengakomodir perasaan mereka.

Namun Tuhan kita adalah Tuhan yang menderita.

Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjelma, dan tidak ada seorang pun yang penah semenderita Yesus.

Dia bukan hanya menahan rasa sakit fisik
* cambukan,
* pukulan,
* dan penyaliban,

☆tetapi Ia juga menanggung segala dosa dunia ke atas diri-Nya saat Dia tergantung di salib Kalvari dan berseru:
"Eli, Eli, lama sabakhtani?"

Artinya:
Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46).

Ketika Anda menderita,
perlu Anda ketahui bahwa Anda tengah berbicara dengan Tuhan yang tahu apa yang sedang Anda alami.

Anda akan menemukan dalam diri Yesus, Imam Besar yang penuh belas kasih dan Teman yang setia yang merasakan kepedihan Anda juga.

Ibrani 4:15 mengatakan,
"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita,
Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Seberapa kuat kita mencoba, tidak ada yang namanya dunia yang bebas dari rasa sakit.

☆ Ketika masalah datang
(pasti akan datang),
☆ ketika krisis mengetuk pintu Anda
(pasti akan menghampiri Anda),

salah satunya adalah
* menjadi marah pada Tuhan,
* atau berpaling kepada-Nya
* atau percaya kepada-Nya.

Ini pilihan dalam hidup yang bisa Anda pilih:

Anda bisa menjadi orang yang lebih baik atau menjadi orang yang kepahitan.

Biasanya salah satunya.
Saat hal buruk terjadi, Anda bisa berkata, * "Saya marah pada Tuhan.
* Saya kepahitan dengan Tuhan."

Oke, itu pilihan Anda.

Tetapi sebaliknya Anda juga bisa berkata, * "Saya akan percaya pada Tuhan.
* Saya akan berpegang teguh kepada Tuhan."

Jika itu yang Anda pilih, lihatlah,

Anda akan menjadi orang yang lebih baik.

Semua itu terserah pada Anda.
_________________________________
Memilih percaya kepada Tuhan dan berpegang pada perintah-Nya,
maka pemulihan demi pemulihan terjadi dalam hidup Anda

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar