11 Februari 2016
Bacaan Hari ini:
Lukas 14:11
Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
---------------------------------------------
Jika kita belajar tentang cara-cara untuk menjadi bahagia hanya dari budaya kita, maka ini yang kita dapat:
* Paham dunia itu salah.
* Kita akan mendapati bahwa tidak ada kebahagiaan di sana.
Sebelum menjadi orang Kristen, saya sudah tahu bahwa kebahagiaan tak dapat ditemukan di dunia ini.
Saat itu saya tahu kebahagiaan itu bukan di dalam dunia saya yang penuh
* hedonisme,
* mabuk
* dan pesta pora.
Saya juga tahu kebahagiaan itu bukan di dalam dunia saya yang terbatas, saat itu usia saya tujuh belas tahun.
Jadi saya bertanya-tanya di manakah itu.
Kemudian saya pun menjadi orang Kristen.
Kita punya satu paradigma yang berbeda yang asalnya dari Allah melalui Firman-Nya.
Kita menyebutnya paham ilahi.
Dalam pengajaran-Nya, apabila kita ingin menjadi besar, kita harus belajar untuk menjadi rendah hati.
Apabila kita ingin meraih pencapaian diri, kita harus membantu orang lain meraih pencapaian diri.
Mengenai paham ilahi ini, Malcolm Muggeridge menjelaskan,
Jika demikian, kebahagiaan itu ada di mana?
* Di dalam kelalaian, bukan di dalam kesenangan diri.
* Di dalam usaha untuk keluar dari nafsu birahi, bukan di dalam pemuasan diri.
Jalan menuju kebahagiaan penuh kesedihan.
Maksud saya, kita akan meratapi keadaan kita yang penuh dosa, datang pada Allah, meminta pengampunan dari-Nya, dan masuk dalam hubungan dengan-Nya.
Yesus memberi kita kebahagiaan yang indah,
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur (Matius 5:4).
Ini juga bisa diterjemahkan,
"Oh, betapa bahagianya mereka yang tak bahagia.
Tidak ada contoh tentang pasang surut kehidupan yang sehebat kisah hidup Yesus sendiri.
Kita ingin menemukan kebahagiaan dan sukacita di tempat yang tepat, atau lebih khususnya, pada Pribadi yang tepat, yaitu Kristus.
Setelah kita kenal dan berjalan dengan-Nya, maka kita akan menemukan sesuatu yang lebih baik dari sekedar kebahagiaan, namanya sukacita.
______________________________
Kita akan menemukan sukacita di dalam pergumulan kita apa pun bentuknya, karena kita kenal dan berjalan dengan-Nya setiap hari.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Dikirim dari perangkat Samsung saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar