Selasa, 02 Februari 2016

Doa Respon Yang Dilatih



Doa - Respon Yang Dilatih

03 Februari 2016

Bacaan Hari ini:
Lukas 18:1
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
---------------------------------------------
Pernahkah Anda dicekam rasa takut?

Anda tahu rasanya.
* Darah Anda bagai membeku.
* Anda menggigil ketakutan.
* Anda cemas.
* Bulu kuduk Anda berdiri.

Semua emosi Anda berkaitan dengan rasa takut.

Lalu ada emosi yang sering digabungkan dengan ketakutan,

yaitu kekhawatiran.

Hari ini, ada banyak hal yang dicemaskan tentang bangsa kita:
* keadaan negara kita,
* perekonomian kita,
* terorisme,
* atau ancaman perang.

Dan tentu saja, ada kekhawatiran pribadi.
* Kita prihatin dengan kesehatan kita.
* Kita prihatin dengan keluarga kita.
* Kita prihatin dengan masa depan kita.

Respon normal berbeda dengan respon yang dilatih.

Respon normal muncul begitu saja. Misalnya,
jika Anda menyentuh besi panas, Anda akan langsung menarik tangan Anda seketika itu juga karena panas.
Respon normal muncul dengan alami.

Sementara respon yang dilatih ialah sesuatu yang Anda pelajari dari waktu ke waktu.
Anda mengajarkan diri Anda cara melakukannya.

Ini bisa diibaratkan dengan mengemudi.

Ketika Anda pertama kali belajar mengemudi, Anda harus dengan sadar memikirkan segala sesuatunya.
* Kunci kontak. . .
* Lihat ke belakang dari bahu saya sebelum menarik gigi. . .
* Lihat spion sebelum belok. . .
* Nyalakan lampu sein. . .
* Pindah jalur.
* Sedikit lagi saya harus mengerem.
*  Ya, injak rem sekarang.

Anda harus memikirkan semua itu.

Namun setelah beberapa lama, Anda pun terbiasa dan respon itu muncul dengan sendirinya.
Anda bahkan tidak perlu memikirkan hal itu lagi.
Anda hanya mengemudikannya.

Sekarang mari kita terapkan prinsip-prinsip yang sama untuk melawan rasa takut dan khawatir.

Kecenderungan alami kita waktu berada dalam kesulitan bukanlah berdoa, melainkan menjadi khawatir.

Ketika sesuatu terjadi, kita melewati berbagai skenario yang mulai menumpuk bak kartu domino, dalam pikiran kita.

* Bagaimana jika ini terjadi?
* Bagaimana jika itu terjadi?

Inilah yang kita perlukan untuk mengajar diri sendiri:
* Kita perlu mengajar diri kita sendiri untuk berdoa.
* Berdoa bukan apa yang refleks kita lakukan.

Seringkali ketika kita menghadapi kesulitan, insting pertama kita adalah meminta bantuan orang lain.

Allah dapat bekerja melalui orang lain, tentu saja.

Tak diragukan lagi, Ia dapat memberi jalan keluar melalui keluarga dan teman-teman untuk membantu kita.

Namun pada akhirnya, kita harus kembali kepada Nya ketika kesulitan datang, sebab kesulitan pasti akan datang.

Salah satu alasan mengapa kita harus datang kepada Allah dan berdoa ialah karena Yesus meminta kita seperti itu.

Dia mengatakan agar kita "selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu
(Lukas 18: 1).

Bahkan jika doa adalah hal yang sulit untuk dilakukan- padahal tidak- atau hal yang tidak menyenangkan untuk dilakukan, kita harus tetap berdoa, karena Alkitab mengajarkan kita untuk melakukannya.

Alasan lain mengapa kita harus berdoa ialah karena doa adalah cara yang ditunjuk Allah untuk memperoleh banyak hal.

Mungkin ini terdengar mata duitan.

Maksud saya, Allah bukan semacam Santa.

Tetapi karena Alkitab memberitahu saya bahwa saya harus pergi kepada Allah meminta agar kebutuhan saya terpenuhi.

Dan kita semua memiliki kebutuhan.

Yesus mengajarkan dalam Doa Bapa Kami,

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. (Matius 6:9-11)

Yesus mengajarkan kita bahwa kita harus datang pada Allah dengan segala kebutuhan kita.

Apakah Anda memiliki kebutuhan sekarang?

Berdoalah akan hal itu.

Apakah Anda perlu penyembuhan rohani?

Berdoalah akan hal itu.

Datanglah kepada Allah dengan permintaan Anda, dan Alkitab berkata bahwa Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu (Matius 6:32).

Dan dengar apa kata Yakobus 4:2b "Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.

Pikirkan tentang hal ini:

Anda mungkin bertanya-tanya apa kehendak Allah atas hidup Anda.

Jawabannya: Anda tak tahu sebab Anda tidak berdoa.

Ada berapa banyak jawaban doa yang akan pending jika Anda hanya akan mendoakan satu hal?

Minta kepada-Nya.

Jawaban yang terburuk ialah Allah akan berkata tidak.

Tapi bagaimana jika Allah berkata ya?

Doa juga merupakan cara Allah untuk membantu kita mengatasi kecemasan dan kekhawatiran.

Rasul Paulus menulis,
" Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4: 6).

Dia tidak mengatakan,
"Demi mahkluk besar, berbulu, atau yang menakutkan dalam hidup, berdoalah."

Atau, "Kau bisa menarik kembali doamu ketika hal-hal benar-benar berubah jadi buruk. Jika tidak, selesaikan sendiri saja."

Tidak, Ia berkata, "Dalam segala hal..."

Tidak ada yang terlalu kecil untuk dibawa ke hadapan Allah dalam doa.

Dia tertarik bahkan dengan rincian terkecil hidup kita.

Kita kadang hanya berpikir tentang hal-hal besar, tetapi yang tidak disadari, hal-hal kecil bisa berubah menjadi hal-hal besar. Dan masalah kecil bisa berubah menjadi masalah besar. Tidak ada yang terlalu kecil atau yang terlalu besar untuk dibawa kepada Allah.

Tidak ada yang produktif dari yang namanya khawatir.

Bahkan, kata "khawatir" berasal dari istilah tua Jerman yang berarti "tersedak atau tercekik."

Dan inilah hal yang persis dilakukan oleh kekhawatiran:

mencekik Anda secara spiritual.

*. Kekhawatiran menyebabkan cengkeraman emosional dan mental pada kehidupan Anda.

* Kekhawatiran tak akan pernah membuat sesuatu jadi lebih baik, sebaliknya, jadi tambah buruk.

Bila Anda khawatir akan hari depan, maka Anda sedang melumpuhkan diri sekarang.

* Khawatir tidak akan mengosongkan kesedihan esok hari;
* Khawatir menguras kekuatan hari ini.

Jadi, di masa-masa sulit, jangan menyerah pada respon alami Anda
(khawatir)

Sebaliknya, latih respon Anda untuk berdoa.
______________________________

Daripada khawatir yang akan merusak hari esok, pilihkan berdoa dan jangan menyerah karena Tuhan pasti buka jalan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar