Selasa, 07 Juli 2020

Bagaimana Kelemahlembutan Meredakan Konflik


08 Juli 2020

Bacaan Hari ini:
Amsal 15: 1 
==> "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi 
==> perkataan yang pedas membangkitkan marah.
-----------------------
👉 Berikut ini satu skenario yang lazim: 
==> seseorang menaikkan nada suaranya kepada Anda, dan Anda meresponsnya dengan nada suara tinggi. Kemudian 
==> ia menaikkan nada suaranya lebih tinggi, dan Anda menaikkan suara Anda lebih tinggi lagi. Dan seterusnya, situasinya terus memanas.

💡 Beberapa ilmuwan memberikan alasannya, karena 
==> cermin neuron di dalam otak kita diciptakan untuk memberikan kita kemampuan untuk 
~ berempati kepada orang lain dan bahkan 
~ ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Tetapi, 
==> satu hal yang tak bisa dicegahkita pun bisa memantulkan kembali kemarahan dan kebencian seseorang dalam pertengkaran.

Biarkan saya memberi Anda sedikit tip yang akan menyelamatkan Anda dari sakit hati dan konflik dalam hidup Anda: 
💡 Ketika orang lain meninggikan suara mereka, rendahkan suara Anda— 
~ dalam pernikahan Anda, 
~ dalam pola pengasuhan anak Anda, 
~ dalam persahabatan Anda, dan 
~ di tempat kerja Anda. 👉 Itu yang disebut kekuatan yang terkendali.

Alkitab berkata, "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah" 
(Amsal 15: 1).

👉 Ketika seseorang meninggikan suara mereka di dalam amarah," itu adalah bukti dari sikap defensif.
~ Latihlah selalu kelemahlembutan. 
~ Biarkan jawaban lembut Anda menghilangkan amarah orang lain dan meredakan situasi.

Renungkan hal ini:
- Menurut Anda mengapa merespon dengan kelembutan, alih-alih dengan kemarahan, dapat meredakan amarah? Mengapa kelembutan mengalihkan perhatian orang?

- Bagaimana Anda bisa menjadi peka ketika argumen Anda kian meninggi?

- Carilah cara-cara untuk melatih kelemahlembutan minggu ini. Bagaimana orang lain bereaksi ketika Anda merespons mereka dengan kelemahlembutan?

Catatlah upaya-upaya Anda dan dampaknya serta bagikanlah kepada kelompok kecil Anda.

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 34-35; Kisah Para Rasul 15:1-21
_________________
==> Kelemahlembutan meredakan konflik. 
==> Kelemahlembutan meredakan kemarahan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
How Gentleness Calms Conflict
By Rick Warren

"A gentle answer turns away wrath, but a harsh word stirs up anger." (Proverbs 15:1 NIV)
------------------
Here's a common scenario: someone raises their voice against you, so you raise your voice in response. Then they raise their voice higher, then you raise your voice higher. And the situation keeps escalating.

Some scientists suggest we do this because of mirror neurons in our brain meant to give us the ability to empathize with others and even mirror what they feel. But, unchecked, we can begin to mirror the anger and antagonism of someone in an argument.

Let me give you a little tip that will save you a lot of heartache and conflict in your life: When other people raise their voice, lower yours—in your marriage, in your parenting, in your friendships, and at work. That's called strength under control.

The Bible says, "A gentle answer turns away wrath, but a harsh word stirs up anger" (Proverbs 15:1 NIV).

Gentleness defuses conflict. It deescalates anger.

When someone raises their voice in anger, instead of getting defensive, practice gentleness. Let your gentle answer disarm the other person and diffuse the situation.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar