Siapa yang tidak kenal Tengku Zulkarnain. Pria yang lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 14 Agustus 1963, sudah tidak asing bagi para pengguna media sosial. Dia salah satu tokoh muslim yang sangat berbeda pandangan pemerintahan Joko Widodo sejak periode pertama. Yah...dapat dikatakan dia sangat "anti" pemerintahan Jokowi. sikapnya itu, sangat jelas dari semua cuitan-cuitannya di media sosial. Dia mengatakan bahwa pemerintah saat ini mengingkar janji, sehingga layak dikatakan sebagai pemerintah yang membohongi rakyat.
BACA JUGA: Belajar Dari Kematian Didi Kempot, Ashraf Sinclair, Ireng Maulana dan Adjie Massaid
BACA JUGA: Belajar Dari Kematian Didi Kempot, Ashraf Sinclair, Ireng Maulana dan Adjie Massaid
Kontroversi Tengku Zulkarnain
Tengku Zulkarnain memang penuh kontroversi. Karena itu, pada 2017, ia sempat ditolak warga Dayak Sintang saat berkunjung ke Kalimantan. Pada 2020, ia mempermasalahkan isi dari artikel Pembantaian di Indonesia 1965–1966 dan Partai Komunis Indonesia di Wikipedia bahasa Indonesia dan membuat tagar #BoikotWikipedia yang menjadi trending topik pada tanggal 3 Juni 2020. Tidak hanya itu, tahun 2019 lalu, Tengku Zulkarnain menuai sorotan karena menyebut letak calon ibukota Indonesia yang baru di Kalimantan Timur berada segaris lurus dengan Beijing, ibukota Republik Rakyat Tiongkok. Sebab itu, menurut Tengku Zulkarnain, letak ibukota tersebut dapat dengan mudah dijangkau dengan rudal. Ia juga menjadi salah satu tokoh yang ikut serta dalam Aksi Bela Islam dan aksi-aksi lain yang dilakukan alumni 212. Dalam Pilpres 2019 lalu, ia salah satu pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Riwayat Pendidikan Tengku Zulkarnain
Dilacak dari wikipedia, Pria umur 56 tahun itu adalah seorang ustaz berdarah Melayu Deli dan Riau. Ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, tahun 2015-2020. Ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara, Jurusan Sastra Inggris. Selain di MUI, Ustaz Tengku juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla'ul Anwar, sebuah organisasi berfokus pada pendidikan Islam. Ia pernah menulis buku "Salah Faham: jawaban atas buku rapot merah A'a Gym". Dalam pendidikan Agama Islam, ia belajar ilmu Fiqih dari gurunya bernama Syaikh Dahlan Musa (Fiqih) dan ilmu Al Qur'an dari Syaikh Azro'i Abdul Rauf. Ia memiliki seorang istri dan dua putri. Melalui cuitan di akun Twitternya, Tengku Zulkarnain mengaku bahwa ia mengikuti Jamaah Tabligh sejak tahun 1988.
Yusuf L. Henuk "Bongkar" Dugaan Ijazah Palsu Tengku Zulkarnain
Oleh sebab sikapnya yang sangat kasar yang mengarah ke sikap nyinyir dalam berkomentar di media sosial, banyak orang yang tidak suka dengan Tengku Zulkarnain. Karena itu, ia menjadi perhatian publik. Ternyata tidak hanya orang biasa yang mengikuti jejak nyinyir sang ustadz, tetapi juga ada akademisi yang mulai gerah dengan sikap nyinyirnya terhadap pemerintahan saat ini. Salah satu orang yang sudah mulai gerah dengan Tengku Zulkarnain adalah Yusuf L. Henuk. Yusuf Henuk adalah salah satu Guru Besar di Prodi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumatera Utara.
Dalam cuitannya, Prof. Henuk sudah tidak tahan dengan sikap kasar dan nyinyir dari Zulkarnain. Saking emosinya, Prof. Henuk membongkar riwayat pekerjaan dan pendidikan Tengku Zulkarnain. Menurut Prof Henuk, Ijazah S2 dan S3 Tengku Zulkarnain adalah palsu. Selain itu, Tengku Zulkarnain tidak pernah menjadi dosen di Jurusan Sastra Inggris, Universitas Sumatera Utara seperti diberitakan sebelumnya bahwa Zulkarnain bekerja Sebagai dosen di sana. Prof Henuk sudah mengecek itu di data base universitas. Berikut cuitan Prof Henuk tentang pekerjaan dan Ijazah Palsu Tengku Zulkarnain.
BACA JUGA: 4 Kebohongan Uztad Fauzan Al Azmi Yang Ngaku Anak Kardinal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar