Kamis, 15 September 2016

*Berlari dan Bersembunyi*

Renungan Minggu-III September 2016

*Berlari dan Bersembunyi*

Umat manusia menyukai tindakan keberanian.

Setiap tahun ada lusinan buku ditulis dan lusinan film dibuat untuk melukiskan seorang pahlawan yang berdiri dengan berani menghadapi bahaya.

Ketika semua orang lain berlari dan bersembunyi, seorang pejuang
~ menentang kejahatan,
~ menyelamatkan hari itu dan memberikan harapan kepada dunia!

Mengapa cerita-cerita ini begitu populer?

Satu alasan yang mungkin adalah,
~ jauh di dalam hati kita, sebenarnya kita ingin sekali menjadi pahlawan
~ yang sebenarnya kita tidak bisa.

Betapapun kuatnya kita,
~ kita tetap akan berlari ketika masalah mengetuk,
~ dan kita akan bersembunyi ketika kegelapan mendekat.

Sulit sekali untuk menyalahkan seseorang karena berlari dan bersembunyi.

Dunia ini rusak karena dosa, dan betul-betul adalah sebuah tempat yang berbahaya.

Saya yakin anda sedang bergumul menghadapi berbagai bahaya hari-hari ini:

1. Bahaya menjadi duniawi:
~ kita semua mengalami bahaya berdosa di dalam momen-momen yang duniawi dan berbagai relasi kita setiap hari.
~ Kita merawat luka baik luka karena kata-kata maupun tindakan, dan luka-luka itu menimbulkan goresan yang membekas.

2. Bahaya di dalam hidup:
~ Mungkin anda sedang di RS karena tindakan orang lain yang ceroboh.
~ Mungkin anda sedang bergumul dengan pasangan yang tidak setia.
~ Mungkin anda sedang menghadapi pemecatan karena rekan sekerja kita
~ atau bos kita bertindak tidak adil kepada kita.

3. Bahaya lingkungan sekitar:
~ Rasisme, pemerintahan yang korup, dan perang di dunia internasional mempengaruhi hidup banyak orang.
~ Polusi, gempa bumi, tsunami adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari.
~ Anda menghadapi bahaya setiap hari ketika anda bangun di dalam dunia yang rusak ini.

4. Bahaya pribadi:
~ Bahaya di dalam dunia yang rusak bukan hanya terjadi di sekitar kita namun juga di dalam diri kita.
~ Kita jadi merasa benar padahal kita berdosa. Dosa menyebabkan kita memperhatikan hidup hanya untuk kesenangan sesaat bukan untuk jangka panjang.
~ Kita jadi lebih cenderung memilih hidup secara individu daripada berkomunitas.
~ Hal ini membuat kita seringkali "ngeles" atau banyak alasan ketika kita ditegur atas dosa-dosa kita.

Kita adalah manusia yang berbahaya!

Jadi, ketika dunia yang terluka ini melukai kita,
~ ke manakah kita lari untuk berlindung?
~ Ke mana kita bersembunyi untuk berlindung?

Ketika anda lelah karena perjalanan ini,
~ ke mana anda berbalik untuk beristirahat atau retreat?

Sebagai orang Kristen berlari dan bersembunyi bukanlah hal yang memalukan.

Sebenarnya,
~ Alkitab justru mendorong kita melakukannya!

Pemazmur mengatakan berkali-kali bahwa ia mencari tempat perlindungan,
~ batu karang
~ atau benteng perlindungan
(Mzm. 9:10; 18:3; 27:1; 37:39; 94:22; 144:2).

Berlari dan bersembunyi tidak akan membawa kita ke dalam masalah,
~ berlari ke tempat yang salah
~ dan bersembunyi di benteng yang salah
~ akan membuat kita masuk ke dalam masalah.

Apakah kita berlari ke alcohol?

Apakah kita bersembunyi di dalam kesibukan jadwal kerja kita?

Faktanya adalah kita semua berlari dan bersembunyi

tetapi hanya ada satu tempat yang aman untuk belindung.
~ Tuhan adalah benteng pertahanan yang paling kokoh.
~ Dia memiliki kuasa untuk melindungi kita.
~ Dia memiliki anugerah untuk memulihkan jiwamu.
~ Dia memberikan kekuatan kepada mereka yang lelah dan mengembalikan sukacita orang-orang yang terluka.

Hanya Kristus yang bisa memperbarui anda.
~ Langit dan bumi ini patuh kepada-Nya.
~ Dia adalah batu yang teguh dan perisai yang tak tertembus.
~ Dia bersukacita memegang tangan kita.
~ Dia senang melindungi kita di bawah kepak sayap-Nya.
---------------------------------------------
REFLECTION QUESTIONS:
1. Dari berbagai bahaya yang disebutkan di atas, mana yang sedang anda alami?
2. Ketika anda di dalam bahaya, ke manakah anda cenderung untuk berlari?
3. Bagaimana kamu dapat mendorong orang lain untuk berlindung di dalam Tuhan?


Dikirim dari perangkat Samsung saya



Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar