Kamis, 25 September 2025

Mengapa Kekhawatiran Itu Tidak Berguna

26 September 2025

Bacaan Hari ini:
Filipi 4:6-7 "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
---------------------
"Jangan khawatir" mungkin adalah perintah yang paling sulit untuk ditaati dalam Alkitab. Setiap orang pasti pernah merasa khawatir. Kita sering melanggar perintah ini, karena sifat manusia cenderung untuk khawatir.

Yesus berkata: "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari" (Matius 6:34). Apakah kita merusak hari ini dengan menghabiskan tenaga emosional untuk menyesali masa lalu dan mencemaskan masa depan?

Kekhawatiran tidak pernah mengubah apa pun. Kekhawatiran itu sia-sia! Ia tidak bisa mengubah masa lalu, tidak bisa mengendalikan masa depan. Kekhawatiran hanya membuat kita tidak bahagia hari ini. Setiap saat yang dihabiskan untuk khawatir adalah waktu hidup yang terbuang.

Kekhawatiran membuat kita lebih fokus pada ketakutan daripada mempercayai Allah. Itu sama saja dengan sikap seolah-olah tidak percaya pada Allah. Saat kita khawatir, kita bertindak seperti seorang yatim piatu—seakan-akan tidak memiliki Bapa di surga yang berjanji akan mencukupi kebutuhan kita. Kekhawatiran membuat kita merasa seolah semua masalah harus kita tanggung sendiri. Itu bukanlah kebenaran dari Alkitab, melainkan sekadar nasihat dalam buku motivasi, dan itu tidak benar.

Jika ingin melepaskan kebiasaan khawatir, kita harus belajar mengalihkan fokus. Dalam Alkitab, umat Allah sering menggunakan doa dan puasa untuk memusatkan kembali perhatian mereka kepada Allah, bukan pada diri sendiri atau keadaan di sekitar. Puasa—yaitu menahan diri dari sesuatu untuk sementara waktu agar kebutuhan itu membawa kita lebih dekat kepada Allah—dapat membantu kita. Begitu pula dengan doa.

Alkitab berkata dalam Roma 8:6: "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. "

Kita harus memilih fokus kita. Bila fokus pada masalah, kita akan diliputi kecemasan, ketakutan dan kegelisahan. Tetapi bila fokus pada Allah, dengan pertolongan Roh-Nya dalam diri kita, kita tidak perlu khawatir. Menjaga fokus pada Allah membawa kehidupan dan damai sejahtera.

Kunci untuk mengalahkan kekhawatiran bukanlah dengan berkata: "Saya tidak akan khawatir." Itu tidak akan berhasil, sebab kita tetap terikat pada apa yang tidak kita inginkan.

Kuncinya adalah mengubah saluran pikiran. Jangan melawan dengan kekuatan sendiri, tetapi alihkanlah fokus.

Renungkan :

- Dengan cara apa saja kekhawatiran memengaruhi pikiran, perasaan, bahkan tubuhmu?

- Apa langkah praktis yang dapat kamu lakukan untuk memusatkan perhatian pada Allah?

- Bagaimana menghafal ayat-ayat Alkitab dapat membantu kamu kembali fokus kepada Allah sepanjang hari?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kidung Agung 4-6; Galatia 6
_____________
Jangan khawatir, pusatkan pandanganmu kepada Allah dan percayalah pada kasih serta janji-janji-Nya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
============
Why Worry Is Worthless
By Rick Warren

"Don't fret or worry. Instead of worrying, pray. Let petitions and praises shape your worries into prayers, letting God know your concerns. Before you know it, a sense of God's wholeness, everything coming together for good, will come and settle you down. It's wonderful what happens when Christ displaces worry at the center of your life." Philippians 4:6-7 (MSG)
-----------------------
"Don't worry" may be the most difficult command in the Bible to keep. Every one of us has worried. We disobey that command all the time, because it's in our nature to worry.

Jesus said it like this: "Do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own" (Matthew 6:34 NIV). Are you messing up today by spending your emotional energy regretting the past and worrying about the future?

Worry has never changed anything. Worry is worthless! It can't change the past. It can't control the future. Worry can only make you unhappy today. Every moment you spend worrying is a wasted moment of your life.

Worry focuses on your fears instead of trusting God. It's practical atheism. When you worry, you're acting like an orphan. You're acting like you don't have a heavenly Father who's promised to care for your needs. When you worry, you think it's up to you to take care of your problems. That's not in the Bible—that's in self-help books. And it's just not true.

If you're going to break the habit of worry in your life, you're going to have to learn how to focus on something else. In the Bible, God's people often used fasting and prayer as a way to focus—or refocus—on God and not on themselves or what was happening around them. Fasting—where you abstain from something for a certain amount of time and let your need draw you closer to God—can help you do that. So can prayer.

The Bible says in Romans 8:6, "If people's thinking is controlled by the sinful self, there is death. But if their thinking is controlled by the Spirit, there is life and peace" (NCV).

You have to choose your focus. If you focus on your problems, you're going to get worried, fearful, and anxious. If you focus on God, and with the help of God's Spirit in you, you don't have to worry. Keeping your focus on God leads to life and peace.

The key to overcoming worry is not to say, "I'm not going to worry." That's never going to work, because you're focused on what you don't want.

The key is to change the channel. Don't resist it. Refocus. Put your focus on God, and trust in his love and promises for you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar