Kamis, 11 September 2025

Bagaimana Menjadi Pribadi yang Berpegang pada Janji

12 September 2025

Bacaan Hari ini:
Mazmur 118:6 "TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
--------------------
Allah memanggil Anda, sebagai anak-Nya, untuk menjadi pribadi yang berpegang pada janji.

Apa yang dimaksud dengan pribadi yang berpegang pada janji? Sederhananya, itu adalah seseorang yang memilih untuk berfokus pada Allah dan janji-janji-Nya.

Jika Anda berusaha melakukan sesuatu yang bernilai dalam hidup, pada akhirnya para pencela akan datang menghampiri Anda. Mereka mungkin akan mengejek, menyebarkan rumor, atau bahkan mengancam Anda.

Namun, jangan berfokus pada para pencela atau bahkan pada masalah Anda. Fokuslah pada Allah dan janji-janji-Nya. Jadilah pribadi yang berpegang pada janji.

Alkitab memberitahu kita bagaimana Yesus menanggapi kritik: "Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil." (1 Petrus 2:23)

Ketika pencela datang menghampiri Anda, jangan bergosip tentang mereka kepada rekan kerja atau sahabat. Sebaliknya, serahkanlah diri Anda kepada Allah dan janji-janji-Nya. Berdoalah, "Tuhan, aku tahu Engkau mengasihiku. Aku tahu Engkau punya rencana bagi hidupku. Aku akan percaya kepada-Mu."

Daud berkata demikian: "TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Mazmur 118:6).

Orang mungkin tidak menyukai Anda—tetapi itu tidak akan merugikan Anda. Anda tidak membutuhkan persetujuan orang lain untuk bisa bahagia. Anda akan sebahagia seperti yang Anda pilih! Anda tidak memerlukan pengakuan dari orang tua, saudara atau sahabat. TUHAN berpihak kepada Anda. Dan hanya pendapat-Nyalah yang benar-benar penting.

Dalam Mazmur 119:11, Daud menulis: "Dalam hatiku aku menyimpan janji-janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau"

Daud tahu bahwa ketika ia menghadapi kritik, penghiburan terbesar datang dari janji-janji Allah. Itulah sebabnya ia menghafalkan janji-janji itu dan sering mengingatnya. Dalam saat-saat putus asa, ia berpegang pada apa yang ia tahu benar—karena Allah sendiri yang telah mengatakannya.

Itulah yang juga perlu Anda lakukan. Berhentilah menyimpan segala hal negatif dalam pikiran Anda. Sebaliknya, jadilah pribadi yang berpegang pada janji. Pelajari Firman Allah, hafalkan, dan Anda akan dapat mengingatnya kembali.

Renungkan:

- Jika benar bahwa "Anda sebahagia seperti yang Anda pilih," mengapa tidak lebih banyak orang yang hidup bahagia?

- Apa saja janji Allah yang dapat menolong Anda saat menghadapi pencela?

- Apa satu cara yang dapat Anda lakukan untuk lebih mengenal Firman Allah dan janji-janji-Nya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Amsal 11-13; II Korintus 5
_____________
Percayakan hidup Anda pada janji-janji Allah. Dan percayalah bahwa Ia akan melakukan persis seperti yang telah Ia Firmankan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
How to Be a Promise Person
By Rick Warren

"The LORD is for me, so I will have no fear. What can mere people do to me?" Psalm 118:6 (NLT)
-------------------
God is calling you, as his child, to be a promise person.

What's a promise person? It's simply someone who chooses to focus on God and his promises.

If you try to do anything of value in life, naysayers will eventually come your way. They might ridicule you, spread rumors about you, or even threaten you.

But don't focus on the naysayers or even on your problems. Focus on God and his promises. Become a promise person.

The Bible tells us how Jesus responded to criticism: "When they hurled their insults at him, he did not retaliate; when he suffered, he made no threats. Instead, he entrusted himself to him who judges justly" (1 Peter 2:23 NIV).

When a naysayer comes your way, don't gossip about them to a co-worker or friend. Instead, entrust yourself to God and his promises. Pray, "Lord, I know you love me. I know you have a plan for my life. I'm going to trust you."

King David said it like this: "The LORD is for me, so I will have no fear. What can mere people do to me?" (Psalm 118:6 NLT).

People can dislike you—but it won't harm you. You don't need anyone else's approval to be happy. You will be as happy as you choose to be! You don't need approval from a parent, sibling, or friend. The Lord is for you. And his is the only opinion that matters.

In Psalm 119:11, David wrote, "I've banked your promises in the vault of my heart" (MSG).

David knew that when he faced criticism, his greatest encouragement would come from God's promises. So he memorized those promises and reminded himself of them often. In moments of discouragement, he held onto what he knew was true—because God had said it.

That's what you need to do. Stop storing up in your mind all the negativity that comes your way. Instead, become a promise person. Study God's Word, memorize it, and then you will be able to recall it.

Bank on the promises of God. And trust he will do exactly what he says he will do.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar