Rabu, 11 Mei 2022

PERTARUHAN KEWARASAN BANGSA.

Pilpres masih 2,5 tahun lagi, tapi manuver yg kemecer jadi presiden sudah mulai bergerilya. Route show mulai di jalankan, tapi juga masih ada yg umeg di dalam antara mencalonkan kader yg potensial dan kader dinasti.

Anis, sudah terang²an menggalang kekuatan, positioningnya sudah di pecah dari yg semula memakai politik identitas,  sekarang barisan gereja di jakarta yg bisa di dekati pendetanya sudah bicara Anis seorang nasionalis. Berapa mereka dapat gelontoran dana, sampai lupa bahwa 5 thn yll mereka dihabisi oleh isu agama, bahkan Ahok sampai di penjara.

Kalau saja otak kita tak membeku kita harusnya sepakat bahwa dialah gubernur paling bejat yg pernah ada di Indonesia. Apa kita buta melihat jakarta diporak porandakan dengan 562 triliun apbd selama dia memimpin dijadikan makanan siluman.

Berkaca dgn kondisi itu hanya orang yg buta tuli hatinya mau memilih pemimpin yg berpotensi merusak.

Tidak gampang mencari ganti Pak Jokowi, tapi kalau Anis ya kebangetan. Orang ini sejak dari Paramadina, sampai saat ini jejaknya terbaca dan membahayakan. Kita tau siapa di belakangnya dan mau kemana arahnya. Selain boneka, dia juga kaum fasik akut.

Pak Jokowi telah membuat route map luar biasa utk menjadikan Indonesia menjadi negara maju, bahkan 2045 menjadi negara terkuat ke 5 di dunia. Apa mimpi ini akan di buyarkan dgn menghadirkan manusia sampah yg jelas sudah menyengat bau busuknya.

Kalau dilihat survey kepuasan atas kepemimpinan Pak Jokowi mencapai 76%, harusnya kewarasan pemilih juga meningkat agar keberpihakan kepada kebhatilan bisa di rendahkan.

Yang harus juga di waspadai pola sejenis Anis juga ada beberapa. Mereka adalah gen orba semua. Reinkarnasi ini sedang di disain beberapa pola, apakah mereka terpecah atau menyatu belum terbaca. Tapi soal pecah suara dgn disain beberapa calon sudah terbaca.

PDIP sebagai king maker agak membingungkan karena manuver Puan dan orang dalam ckp mengkhawatirkan, andai terseret nafsu kekuasaan dan mengorbankan sebagai negarawan, maka sudah pasti negara di gadaikan.

Pertaruhan kita tidak mudah karena ada dana besar yg mereka pertahankan yg tidak boleh diambil negara. Kekuatan dana itu pemiliknya para koruptor yg multi modus termasuk konglomerat hitam.

Mereka rata² ber dna sama dgn orba. Sekarang mereka menggalang kekuatan bersama. Satu²nya kekuatan utk melawannya adalah rakyat yg mau menyelamatkan Indonesia, bukan rakyat khilafah yg mulai menyampah.

JADIKANLAH DIRI KITA SEBAGAI PERWUJUDAN SEBUAH JEMBATAN MASA DEPAN. BUKAN BAYANGAN YG MENJERUMUSKAN.
.
.
.
Biakto Biakto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar