13 Oktober 2025
Bacaan Hari ini:
Lukas 8:13 "Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad"
-----------------
Pada musim semi, rerumputan di California Selatan tampak hijau, bunga-bunga liar dan poppy bermekaran. Pemandangannya sungguh indah! Tetapi begitu hujan berhenti, bukit-bukit itu berubah menjadi cokelat kembali. Mengapa? Karena akar rumput-rumput itu dangkal. Mereka tidak cukup dalam untuk mencapai sumber air jauh di bawah tanah.
Demikian juga dengan tanaman lain: ketika tidak memiliki akar yang dalam, mereka mungkin tumbuh dan tampak sehat pada awalnya—tetapi tanpa akar yang kuat, mereka segera layu.
Kehidupan rohani kita pun sama: tanpa akar yang dalam, iman kita tidak akan mampu bertahan ketika kesulitan datang.
Alkitab berkata: "Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad" (Lukas 8:13).
Sering kali kita mendengar Firman Allah dan merasa bersemangat, tetapi kita tidak membiarkannya sungguh-sungguh mengubah hidup kita. Kita hanya bersikap dangkal. Kita merespons secara emosional, bertindak tergesa-gesa, tetapi tidak meluangkan waktu agar Firman itu meresap dalam.
Tidak seorang pun ingin menjadi pribadi yang dangkal. Sebaliknya, Anda pasti ingin memiliki akar rohani yang dalam, sehingga ketika resesi datang dan berlangsung bertahun-tahun, Anda tetap mampu berbuah. Ketika angin badai kehidupan bertiup, ketika ada anggota keluarga yang sakit atau seorang sahabat dekat meninggal, Anda tetap bisa berdiri teguh—karena Anda berakar kuat.
Lalu, bagaimana cara mengembangkan akar rohani?
1. Luangkan waktu harian yang bermakna bersama Allah.
Saat Anda berdoa, menyembah dan membaca Alkitab, Anda akan kagum melihat bagaimana kebiasaan sederhana ini menguatkan hidup Anda. Semakin Anda mengenal Allah, semakin Anda mengasihi-Nya! Tujuan utama bukan hanya belajar tentang Dia, tetapi meluangkan waktu bersama-Nya. Itu bukan sekadar waktu belajar, melainkan waktu membangun hubungan pribadi.
2. Terhubung secara teratur dengan kelompok kecil orang percaya.
Tidak ada seorang pun yang memiliki pandangan hidup yang lengkap. Kita semua memiliki keterbatasan dan titik buta. Itulah sebabnya Anda memerlukan kelompok kecil, karena mereka dapat melihat hal-hal dalam hidup Anda yang mungkin tidak Anda sadari. Saat saling menguatkan, Anda belajar bersama dan akar iman Anda akan semakin dalam. Kita lebih kuat ketika berjalan bersama!
Renungkan :
- Mengapa menurut Anda seseorang mudah menyerah ketika hidup menjadi sulit?
- Bagaimana Anda bisa menyesuaikan jadwal supaya lebih banyak meluangkan waktu bersama Allah?
- Ceritakan pengalaman ketika Anda dikuatkan dan didorong dengan bertemu secara rutin bersama sahabat-sahabat seiman.
Bacaan Alkitab Setahun :
Yesaya 58-62; Kolose 2 : 1-15
__________
Ketika Anda meluangkan waktu setiap hari bersama Allah dan secara teratur terhubung dengan kelompok kecil, Anda tidak akan mudah kering atau terombang-ambing ketika tekanan datang. Sebaliknya, akar rohani Anda akan tumbuh semakin dalam dan iman Anda tetap teguh dalam segala keadaan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
How Do You Develop Spiritual Roots?
By Rick Warren
"The seeds that fell on rocky ground are the people who gladly hear the message and accept it. But they don't have deep roots, and they believe only for a little while. As soon as life gets hard, they give up." Luke 8:13 (CEV)
-----------------------
During springtime, the grass in Southern California turns green and the wildflowers and poppies bloom. It's really pretty! But the moment the rains stop, the hills turn brown again. Why? Because the grass has shallow roots. They can't go down deep enough to reach the springs of water far beneath the ground.
So when plants don't have deep roots, they may sprout and look healthy at first—but without the roots they need, they quickly wither.
Our spiritual lives work the same way: Without deep roots, our faith can't hold steady when trouble comes.
The Bible says, "The seeds that fell on rocky ground are the people who gladly hear the message and accept it. But they don't have deep roots, and they believe only for a little while. As soon as life gets hard, they give up" (Luke 8:13 CEV).
A lot of times we hear God's Word and get excited about it, but we don't allow it to change us. We act superficially. We respond emotionally. We're moved impulsively. But we don't take the time to let God's Word sink in.
Nobody wants to be a shallow person. Instead, you want to have deep spiritual roots so that when recession comes and lasts several years, you're able to keep bearing fruit. When rough winds blow and someone in your family gets sick or a close friend dies, you're able to stand, because you've got roots.
How do you develop spiritual roots? You can start by having a meaningful daily time with God. As you take time to pray, worship, and read the Bible, you're going to be amazed at how this simple practice strengthens your life. The more you get to know God, the more you'll love him! In fact, the main objective isn't just to study about him but to spend time with him. It's not just study time; it's relationship time!
Another way to grow spiritual roots is to connect regularly with a small group of believers. None of us has a complete perspective on life. We all have blind spots. That's why you need a small group—because they can see things in your life you can't see. As you encourage one another, you'll learn from each other and grow deeper roots. We're better together!
When you spend daily time with God and connect regularly with a small group, you won't dry up or get blown away when the pressure is on. Instead, your spiritual roots will grow deep, and your faith will stay steady no matter what.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar