Sabtu, 09 Mei 2020

Ban Mobil Kempes

Kisah Nyata 


Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. 

Meskipun hari sdh gelap, pria itu dapat melihat, bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala, ketika pria itu mendekati sang nyonya.

Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. 

Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya ? 
Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan.

Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri disana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.

Kemudian pria itu berkata, "Saya disini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja, supaya anda merasa hangat ! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson."

Oh, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut usia seperti dia, kejadian itu cukup buruk. 

Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu ... Namun, akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.

Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. 

Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

Bryan hanya tersenyum, ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. 

Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar, sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapa pun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.

Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan dan melakukan karma baik, banyak orang telah ditolong dirinya pada waktu yang lalu. 

Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu dan tidak pernah ia berbuat hal sebaliknya.

Pria itu mengatakan kepada sang nyonya, bahwa seandainya ia ingin membalas Kebaikannya,  berikan bantuan  pada pada orang lain  pada waktu berikutnya  apabila melihat seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan  Bryan menambahkan, "Dan ingatlah kepada Saya."

Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. 
Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman, ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. 

Restoran itu nampak agak kotor. Diluar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya.

Sang pelayan, seorang wanita mendatangi wanita tua itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita yang basah itu. 

Pelayan itu tersenyum manis, meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya krn berdiri sepanjang hari. 

Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran. 

Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya.
Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan.

Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu. 

Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung, kemana perginya wanita itu.
Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.

Ada butiran air mata, ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu:

"Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. 

Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: 'Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.'"

Dan di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.

Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. 

Malam itu, ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. 

Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita tua yg baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan ? 

Dengan kelahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.

Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, 

"Segalanya akan beres.
Aku mengasihimu, Bryan Anderson!"

[Ternyata wanita hamil ini adalah istri Bryan .si Penolong ]
- - - - - - - - - - -

RENUNGAN:
Ada pepatah lama yang mengatakan, "Berilah, maka Engkau akan Diberi".
Teman, hari ini saya mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda meneruskannya. Biarkan terang kehidupan kita bersinar. Jangan hapus kisah ini, jangan biarkan saja ! 
Kirimkan kepada teman dan sahabat anda !

_'Teman baik itu seperti bintang-bintang di langit. Anda tidak selalu dapat melihatnya, namun anda tahu mereka selalu ada' ..._

Yuk, kita bagikan kebaikan hari ini pada 1 orang saja, semoga rantai ini tdk akan pernah terputus.. percayalah, energi positif itu sifatnya menular. ❤

Semoga kita semua hidup bahagia ...

Tuhan memberkati 🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar