Pak Luhut, Peluang apa yang bisa kita kembangkan dari effect Covid 19 ini ?
New Normal
Durasi pandemi covid -19 diprediksi akan berlangsung dalam jangka hingga 1-2 tahun ke depan (sesuai prediksi dipasarkannya vaksin).
Dulu, depresi 1929 dampaknya berlangsung s/d 6 tahun.
Business yang akan booming:
1. Life Insurance,
2. E-commerce,
3. Networking Business/MLM,
4. Remote working
5. Logistic
6. Online schooling
7. Webinar/online training
8. Netflix, Indihome
9. Telecommunication
10. Telemedicine
11. Cleaning services
12. Wellness
13. Medical equipments
14. Home entertainment
15. Online Transportation
Business yang akan terpuruk:
1. Hotel,
2. Travel,
3. Bioskop,
4. Mall,
5. Retail,
6. Entertainment,
7. Property
8. MICE (Meeting; Incentive, Convention & Exhibition),
9. Persewaan kantor,
10. Restoran (tidak ada Dine in).
Benefit
1. Work life balance - productivity meningkat
2. cost efisien & produktif
3. Karyawan bersedia dibayar lebih murah
Website harus jadi e-commerce.
Hotel akan food delivery juga.
Martha Tilaar dari kosmetik berubah menjadi hand sanitizer — survival modenya.
Es teler 77 saat ini akan masuk ke bisnis Frozen food.
Lippo mall/hotel difungsikan ke rumah sakit Karena memiliki RS Siloam yang sudak memiliki kompetensinya.
Dalam rangka peningkatan omzet ke Business yang sedang trending
Ruang guru & zoom semakin booming, cloud juga.
Makin banyak perusahaan akan mencari survival mode agar dapat cash flow.
Ini akan berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama.
Sejauh vaksin belum ditemukan WAJIB masker... cuci tangan sering......jaga jarak.
Nanti pesawat akan adaptasi beri jarak 0.5 mtr, bioskop juga akan jadi separuh kursinya.
Perusahaan yang belum masuk digital harus bagaimana??
1. Arahnya ke cloud, IT as services. Masalah capability
2. Jualan lewat socmed
3. Model Direct Business to Consument akan semakin ngetrend, seperti "Life Insurance" _yang selama ini sudah familiar dengan model bisnis direct business to consument_ .
Kalbe akan bangun Marketplace sendiri.
Karena mengalami deepening & widening.
Produsen harus mengembangkan channelnya sendiri.
Modal nyawa perusahaan di data nya.
Mereka harus memiliki big data sendiri.
4. Marketplace seperti tokopedia, blibli, shopee, lazada etc akan semakin berkembang.
Dalam waktu 1 bulan dipaksa dan terpaksa dan mau tidak mau harus mau belanja online.
Strategi marketing di era covid & building branding u/ Business yang sedangbagus, mereka harus empatik.
CSR harus kuat, giving, memberikan solusi.
Jangan hard sell. Spirit nya membantu.
Bagi yang businessnya kurang bagus masuk ke survival mode atau pivot seperti Martha Tilaar. Lippo mall/hotel.
Semakin besar, semakin sulit berubah.
Contoh:
Garuda 👉🏻 cargo;
Food 👉🏻 online delivery.
Toyota & Astra etc untuk survive tidaklah mudah, ada yang mati, ada yang survive.
UKM gampang pivot ke jualan nasi goreng dll.
Konsumen akan hold spending untuk jaga² kebutuhan yang essential seperti grocery, kesehatan & higienitas.
Segmentasi pemenuhan kebutuhan pasar.
Walaupun big discount konsumen masih tahan spending.
Termasuk perusahaan menunda bayar supplier.
Kelangsungan hidup menjadi yang utama.
Sekolah sudah mulai online course termasuk konsumen.
Tips:
1. Jangan berpikir pandemi ini sementara, ini mirip katak yang MATI di kuali yang airnya dipanaskan...
Karena ini bisa 1 -2 tahun (menurut Jack Ma, Bill Gates, Paul Romer, Yuval Harari, etc.)
2. Business yang terpuruk harus cari survival mode atau model bisnis baru.
3. Business yang booming harus branding & soft selling, jangan hard selling.
4. Makhluk yang bisa survive bukan yang paling besar/kuat/kaya tapi yang paling bisa beradaptasi (Teori Darwin).
5. Hadapi & terima kenyataan.
6. Fokus pada hal yang mungkin dilakukan.
7. Up grade diri untuk bisa beralih dari offline selling ke online selling.
8. Bantu mereka yang harus dibantu, peduli dan berbagi.
9. Everything is changing; a new system is coming!
SUDAHKAH ANDA MEMPERSIAPKAN DIRI???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar