Selasa, 25 Juli 2017

Merubah Fokus

wawancara RICK WARREN : *Merubah Fokus* 

🔹Ini adalah sebuah wawancara yang benar-benar luar biasa dengan *Rick Warren, penulis Purpose Driven Life* dan pastor dari Gereja Saddleback di California.

🔹Dalam sebuah wawancara dengan Paul Bradshaw, Rick Warren mengatakan: _Orang-orang bertanya kepada saya, apa tujuan dari hidup_? 
Dan jawab saya adalah: secara ringkas *Hidup Adalah Persiapan Untuk Kekekalan*". 

🔹Kita diciptakan untuk hidup selama-lamanya, dan Tuhan menginginkan kita untuk bersama-sama dengan Dia di surga. 
Suatu hari jantung saya akan berhenti, dan itu akan menjadi akhir dari tubuh saya tapi bukan akhir dari saya.

🔹Saya mungkin hidup 60 sampai 100 tahun di bumi, tapi saya akan menghabiskan trilyunan tahun dalam Kekekalan. 
Ini adalah sekedar pemanasan, persiapan untuk yang sesungguhnya.

🔹Allah menginginkan kita melatih di dunia apa yang akan kita lakukan selamanya dalam kekekalan. 
Kita diciptakan oleh Allah dan untuk Allah, dan sampai engkau bisa memahami hal itu, hidup tidak akan pernah masuk akal.

🔹Hidup adalah sebuah seri dari masalah-masalah: apakah engkau sedang dalam masalah sekarang, baru saja selesai dari satu masalah, atau akan segera masuk dalam satu masalah.

🔹Alasan untuk ini adalah: Tuhan lebih tertarik kepada karaktermu daripada kesenangan / kenyamanan hidupmu.

🔹Tuhan lebih tertarik untuk membuat "Hidupmu Suci daripada membuat Hidupmu Senang". 
Kita bisa cukup senang di dunia, tapi itu "Bukanlah Tujuan Dari Hidup". 
_Tujuannya adalah pertumbuhan karakter, dalam kemiripan kepada Sang Terang._

🔹Tidak penting seberapa baiknya berbagai hal terjadi dalam hidupmu, selalu ada hal-hal yang buruk yang perlu diselesaikan.
🔹Dan tidak peduli seberapa buruknya yang terjadi dalam hidupmu, selalu ada sesuatu yang baik dimana engkau bisa bersyukur kepada Tuhan.

🔹Engkau bisa fokus pada tujuan hidupmu, atau engkau bisa fokus pada masalahmu.

🔹Jika engkau fokus pada masalahmu, engkau akan menjadi terpusat pada dirimu (self-centeredness) , masalahku, urusanku, sakitku.

🔹Tapi satu cara yang paling mudah untuk menyingkirkan rasa sakit itu adalah dengan melepaskan fokusmu pada dirimu sendiri dan *mulai memfokuskan diri kepada Allah dan kepada sesama*. 

🔹Kita harus bertanya pada diri kita: 

🔹Apakah saya akan hidup untuk kekayaan? Popularitas?
Apakah saya akan diarahkan oleh tekanan? Perasaan bersalah? Kepahitan? Materialisme?
Atau saya akan diarahkan oleh rencana-rencana Allah untuk hidup saya? 

🔹Ketika saya bangun pagi, saya duduk di sisi tempat tidur saya dan berkata, Tuhan, jika saya tidak menyelesaikan satu halpun pada hari ini, saya ingin mengenal Engkau lebih lagi dan mengasihi Engkau lebih lagi. 

🔹Tuhan tidak meletakkanmu di bumi hanya untuk mengisi daftar hal-hal yang harus dikerjakan.

🔸Dia lebih tertarik kepada siapa saya daripada apa yang saya lakukan. 
Karena itulah kita disebut human beings, bukan human doings.

🔸Renungan: 

Dalam masa-masa yang _menyenangkan_, *Puji Tuhan*.

Dalam masa-masa _sulit,_ *Cari Tuhan*.

Dalam masa-masa _tenang,_ *Sembah Tuhan*.

Dalam masa-masa yang _menyakitkan_, *TRUST IN THE LORD*.?🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar