Kamis, 30 Juni 2022

Kebahagiaan dan Kerendahan Hati Berjalan Bersama



01 Julii 2022

Bacaan Hari ini:  Filipi 3:12-13
πŸ‘‰ "Bukan seolah-olah aku
☝️ telah memperoleh hal ini atau
✌️ telah sempurna,
πŸ‘‰ melainkan aku mengejarnya,
🫡 kalau-kalau aku dapat juga
==> menangkapnya,
✍️ karena akupun telah ditangkap oleh  ==> Kristus Yesus.
πŸ”– Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku ==> telah menangkapnya,
πŸ‘‰ tetapi ini yang kulakukan:
✍️ aku melupakan apa yang telah di belakangku dan ==> mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku."
-----------------
πŸ’‘ Alkitab berkata, "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak ==> di dalam iman.
πŸ€” Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa ==> Kristus Yesus ada di dalam diri kamu?
πŸ‘‰ Sebab jika tidak demikian, kamu ==> tidak tahan uji.
πŸ”– Tetapi aku harap, bahwa kamu tahu,
==> bahwa bukan kami yang tidak tahan uji.
✍️ Kami berdoa kepada Allah, agar kamu ==> jangan berbuat jahat
πŸ“ bukan supaya kami ternyata tahan uji,
πŸ“ melainkan supaya kamu ini boleh berbuat apa yang baik,
πŸ‘‰ sekalipun kami sendiri tampaknya ==> tidak tahan uji.
✋ Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa ==> melawan kebenaran;
🫱 yang dapat kami perbuat ialah ==> untuk kebenaran.
πŸ”– Sebab kami bersukacita, apabila
πŸ“ kami lemah dan
πŸ“ kamu kuat.
✍️ Dan inilah yang kami doakan, yaitu supaya ==> kamu menjadi sempurna"
πŸ“– (2 Korintus 13:5-9).

πŸ”­ Apakah Anda menyelidiki diri Anda secara rutin?
πŸ‘‰ Coba lakukan ini:
✍️ Setiap kali Anda bangun pagi, tanyakan  ==> pada Tuhan,
⁉️ "Apa yang harus aku perbaiki hari ini?"
πŸ‘‰ Itu memang memerlukan kerendahan hati, tetapi itu ==> satu kebiasaan
🫢 yang akan membawa Anda pada  ==> kebahagiaan.
πŸ”– Paulus tahu betul pentingnya belajar dan bertumbuh dengan ==> kerendahan hati.
πŸ’‘ Dia menulis dalam ==> Filipi 3:12-13:
πŸ‘‰ "Bukan seolah-olah aku
☝️ telah memperoleh hal ini atau
✌️ telah sempurna,
πŸ‘‰ melainkan aku mengejarnyakalau-kalau aku dapat juga ==> menangkapnya,
✍️ karena akupun telah ditangkap oleh  ==> Kristus Yesus.
πŸ”– Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku ==> telah menangkapnya,
πŸ‘‰ tetapi ini yang kulakukan:
✍️ aku melupakan apa yang telah di belakangku dan ==> mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku."

πŸ“ Ketika Paulus ==> menulis kitab ini,
πŸ”– dia adalah seorang pria tua yang tengah  ==> dipenjarakan di Roma.
πŸ”– Dia sedang mendekati. ==> akhir hidupnya.
πŸ”– Dia adalah seseorang yang luar biasa matang secara ==> rohani.
✏️ Seandainya ada satu orang yang punya hak  untuk ==> berkata,
πŸ’¬ "Saya telah mencapai
==> kesempurnaan rohani,"
🫡 tentu itu adalah ==> Paulus,
✏️ orang yang menulis begitu banyak kitab  dalam ==> Perjanjian Baru.
πŸ”– Namun Paulus berkata, ==> "Tidak
πŸ’¬ saya tidak sempurna.
πŸ’¬ Saya masih harus
☝️ bertumbuh dan
✌️ belajar
πŸ‘‰ untuk menjadi semakin serupa dengan  ==> Kristus."

πŸ”– Kesombongan ialah jebakan yang sering membuat ==> orang Kristen
☝️ tidak mengikuti ==> teladan Paulus, dan
✌️ berhenti bertumbuh ==> di dalam Kristus.
πŸ”Ž Mengapa?
πŸ‘‰ Karena ketika Anda menganggap Anda  ==> sudah punya segalanya,
✋ Anda tidak akan lagi berusaha untuk  ==> menjadi lebih dewasa secara rohani. sebaliknya
✍️ Kerendahan hati, menuntun Anda pada  ==> kebahagiaan
🫡 sebab itu menjadikan Anda ==> mau untuk diajar.

✍️ Kebahagiaan dan kerendahan hati  ==> berjalan beriringan
πŸ‘‰ karena itu membuat Anda bertanya pada  ==> diri sendiri:
πŸ’¬ "Bagaimana agar saya bisa menjadi  ==> pasangan yang lebih baik?
πŸ’¬ Bagaimana agar saya bisa menjadi  ==> teman yang lebih baik?
πŸ’¬ Bagaimana agar saya bisa menjadi ==> bos yang lebih baik?
πŸ’¬ Bagaimana agar saya bisa menjadi  ==> murid Yesus yang lebih baik?"
πŸ”– Jika Anda tidak menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini pada ==> diri Anda sendiri,
πŸ‘‰ berarti Anda ==> telah gagal,
🫡 Anda ==> telah berhenti bertumbuh.

✍️ Hanya Tuhan yang membuat Anda ==> bertumbuh.

πŸ’‘ Hari ini ambillah langkah untuk menuju  pada kebahagiaan dengan rendah hati berdoa ==> Mazmur 139:23-24:
πŸ’ž "Selidikilah aku, ya Allah,
πŸ’“ dan kenallah hatiku,
πŸ’— ujilah aku dan
πŸ’• kenallah pikiran-pikiranku;
πŸ™ lihatlah, apakah ==> jalanku serong, dan
🫡 tuntunlah aku ==> di jalan yang kekal!"

Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda bertumbuh secara rohani selama setahun ini? Apa bukti pertumbuhan yang dapat dilihat oleh orang lain dari diri Anda?

- Mengapa penting untuk mendapatkan dukungan dari sebuah kelompok kecil ketika Anda berusaha untuk bertumbuh secara rohani?

- Mengapa orang-orang yang memiliki semangat untuk mau diajar itu lebih bahagia?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 17-19; Kisah Para Rasul 10:1-23
__________
✍️ Orang yang rendah hati adalah
==> orang yang bahagia.
πŸ‘‰ Mereka tidak pernah berhenti untuk
☝️ tumbuh dan
✌️ belajar.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Happiness and Humility Go Together
By Rick Warren

"I don't mean to say I am perfect. I haven't learned all I should even yet, but I keep working toward that day when I will finally be all that Christ saved me for and wants me to be. No, dear brothers, I am still not all I should be." Philippians 3:12-13 (TLB)
-------------------
Humble people are happy people. They never stop growing and learning.

The Bible says, "Test yourselves to make sure you are solid in the faith . . . Give yourselves regular checkups. You need firsthand evidence, not mere hearsay, that Jesus Christ is in you. Test it out. If you fail the test, do something about it" (2 Corinthians 13:5-9 The Message).

Do you give yourself regular checkups? Try this: Wake up every day and ask God, "What do I need to work on today?" This takes humility, but it's a habit that will lead to happiness.

Paul knew the importance of humbly growing and learning. He wrote in Philippians 3:12-13: "I don't mean to say I am perfect. I haven't learned all I should even yet, but I keep working toward that day when I will finally be all that Christ saved me for and wants me to be. No, dear brothers, I am still not all I should be" (TLB).

When Paul wrote this Scripture, he was an older man in prison in Rome. He was at the end of his life. He was an incredibly mature person. Yet he said he hadn't arrived. If anybody had the right to say, "I've arrived spiritually," it would be the guy who wrote so much of the New Testament. But Paul said, "No, I haven't arrived. I'm still growing, learning, and becoming more like Christ."
Pride is the trap that so often keeps Christians from following Paul's example and continuing to grow in Christ. Why? Because when you think you've got it all together, you won't make an effort to become more spiritually mature. Humility, on the other hand, leads to happiness because it makes you teachable.

Happiness and humility go together because they cause you to ask, "How can I be a better spouse? How can I be a better friend? How can I be a better boss? How can I be a better follower of Jesus?" When you aren't asking these questions, you're missing out because you've stopped growing—and God made you to grow.

Take a step toward happiness today by humbly praying Psalm 139:23-24: "Search me, O God, and know my heart! Try me and know my thoughts! And see if there be any grievous way in me, and lead me in the way everlasting!" (ESV).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar