Senin, 27 Juni 2022

Aturan Moral Merampas Kebahagiaan Anda


28 Juni 2022

Bacaan Hari ini:  Filipi 3:9
πŸ’‘ "Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena ==> mentaati hukum Taurat,
🫡 melainkan dengan kebenaran karena  ==> kepercayaan kepada Kristus,
✍️ yaitu ==> kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan."
----------------
πŸ”– Paham bahwa  ==> tak ada yang bisa Anda lakukan untuk membuat Tuhan lebih mengasihi Anda adalah
πŸ“ salah satu perasaan yang paling memerdekakan di dunia—dan
πŸ“ kunci kebahagiaan.

πŸ’‘ Alkitab berkata, "Karena kitalah orang-orang bersunat, yang
☝️ beribadah oleh ==> Roh Allah, dan
✌️ bermegah dalam ==> Kristus Yesus dan
πŸ‘‰ tidak menaruh percaya pada ==> hal-hal lahiriah"
πŸ“– (Filipi 3:3).
πŸ‘‰ Setiap kali Anda
πŸ“ *melupakan kebenaran ini* dan
πŸ“ berpikir bahwa Anda harus berusaha untuk  ==> mendapatkan kasih Tuhan,
πŸ“ itulah yang disebut ==> legalisme—dan
✏️ itulah yang ==> merampas kebahagiaan Anda.

πŸ“ Legalisme adalah yakin pada apa yang bisa Anda lakukan ==> untuk Tuhan
πŸ‘‰ daripada percaya pada apa yang sudah Tuhan lakukan ==> untuk Anda.
πŸ”– Istilahnya, Anda mengikuti daftar
πŸ“Œ hukum dan
πŸ“Œ peraturan moral
πŸ‘‰ untuk membuktikan pada diri bahwa  ==> Anda layak di mata Tuhan,
✍️ itulah jebakan yang mencegah Anda untuk ==> bersandar kasih karunia Tuhan.

✍️ Paulus tahu bagaimana cara bersandar dalam ==> kasih karunia Tuhan.
πŸ‘‰ Dia berkata dalam Filipi 3:9,
πŸ’‘ "Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena ==> mentaati hukum Taurat,
🫡 melainkan dengan kebenaran karena  ==> kepercayaan kepada Kristus,
✍️ yaitu ==> kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan."
πŸ—️ Ini cara mendapatkan ==> kasih Tuhan:
✍️ Kasih karunia-Nya ==> bukanlah didapatkan.
✍️ Kasih karunia-Nya ==> bukan bergantung  pada perbuatan Anda,
πŸ‘‰ melainkan hadiah yang Dia berikan  ==> secara cuma-cuma.

πŸ€” Bagaimana Anda tahu ketika Anda lebih menjunjung tinggi hukum moral daripada berpegang pada ==> kebenaran Tuhan?
πŸ‘‰ Ketika Anda ==> mudah
πŸ“ menghakimi atau
πŸ“ menilai orang lain.
πŸ”– Itu karena lebih mudah untuk
==> mengkritisi orang lain
πŸ‘‰ ketika Anda
☝️ tidak merasa diterima dan
✌️ mencintai diri sendiri.

πŸ€” Sebaliknya, bagaimana Anda tahu ketika Anda hidup dengan ==> kasih karunia Tuhan?
πŸ‘‰ Ketika Anda ramah terhadap orang lain.
πŸ‘‰ Ketika Anda merasa lebih mudah untuk memaafkan karena Anda mengerti bahwa  ==> Tuhan terus menerus mengampuni Anda.
πŸ‘‰ Dan ketika Anda tidak berusaha untuk mendapatkan jalan Anda sendiri ==> ke surga,
✏️ tapi sebaliknya bersandar pada ==> kasih karunia Allah.

πŸ”– Setiap pagi, ingatkan diri Anda akan kasih karunia Tuhan dengan ==> berdoa,
πŸ’¬ "Tuhan, hari ini saya hendak mengingatkan diri saya bahwa ==> saya telah diampuni sepenuhnya."

Renungkan hal ini:
- Kapan Anda paling tergoda untuk percaya pada kemampuan Anda, ketimbang pada apa yang telah Yesus lakukan untuk Anda?

- Dalam situasi apa saja Anda merasa paling mudah untuk hidup dalam kasih karunia-Nya?

- Filipi 3:3 mengatakan, "Karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah." Bagaimana Anda dapat "bermegah dalam Kristus Yesus"?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 8-10; Kisah Para Rasul 8:26-40
____________
✍️ Semakin banyak ==> kasih karunia yang Anda andalkan,
πŸ‘‰ semakin banyak ==> sukacita yang akan Anda miliki.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Legalism Robs You of Happiness
By Rick Warren

"I no longer count on my own righteousness through obeying the law; rather, I become righteous through faith in Christ. For God's way of making us right with himself depends on faith." Philippians 3:9 (NLT)
------------------
Realizing there's nothing you can do to make God love you more is one of the most liberating feelings in the world—and it is a key to happiness.

The Bible says, "We Christians glory in what Christ Jesus has done for us and realize that we are helpless to save ourselves" (Philippians 3:3 TLB).

Each time you forget this truth and think you've got to somehow earn God's love, that's legalism—and it robs you of happiness.

Legalism is trusting in what you can do for God instead of trusting in what Jesus has already done for you. It's following a list of rules and regulations to prove yourself worthy, and it's a trap that keeps you from relaxing in God's grace.

Paul knew how to relax in God's grace. He said in Philippians 3:9, "I no longer count on my own righteousness through obeying the law; rather, I become righteous through faith in Christ" (NLT). In other words, the way you earn the love of God is this: You don't earn it. It's not about your performance; it's about his pardon. 

How do you know when you're being legalistic? When you're being legalistic, you're often judgmental of other people. That's because it's easier to be critical of others when you don't feel accepted and loved yourself. Why would you want other people to feel good about themselves when you don't feel good about yourself?
On the other hand, how do you know when you're living by grace? When you're living by grace, you're gracious to others. You find it easier to forgive because you recognize that God continues to forgive you. And since you're not trying to earn your way to heaven, you can relax.

Every morning, remind yourself of God's grace by praying, "Lord, today I am reminding myself that I'm completely forgiven."

The more grace you live by, the more joy you'll have.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar