Rabu, 04 Januari 2017

NKRI MILIK KITA SEMUA DARI SABANG SAMPAI MERAUKE

"Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad 'Merdeka, merdeka atau mati'!"

"Kita mendirikan negara Indonesia, 
yang kita semua harus mendukungnya. 

Semua buat semua!
~ Bukan Kristen buat Indonesia, 
~ bukan golongan Islam buat Indonesia, 
~ bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, 
~ bukan Van Eck buat Indonesia, 
~ bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, 

tetapi Indonesia buat Indonesia, 
semua buat semua!"

Ilustrasi Ir Soekarno Pidato KAA 1955
"Negara Republik Indonesia ini 
bukan milik sesuatu golongan, 
bukan milik sesuatu agama, 
bukan milik sesuatu suku, 
bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat,

tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!"
----------------------------

Tugas pemimpin negara ialah : membujuk, memimpin, berkorban, serta selalu mengajari rakyat. Tugasnya yang terpenting adalah mendidik 
(Franklin D. Roosevelt)
-------------------------------------
"KUMPULAN KATA BIJAK AHOK"

Kepada para pembenci Ahok,
Kata-kata ini saya persembahkan,
Agar tak sekadar kata kasar yang terus didengar.

Kalimat ini pun terucap dari mulut yang sama,
Dari seorang AHOK, yang menurut saya,
bijaksana.

* Apa pun yang terjadi dalam hidup ini, jangan pernah salahkan Tuhan, karena Tuhan tidak pernah salah.

* Jika kalian belum siap mati jangan pernah tantang saya. Saya siap mati demi menegakkan keadilan.

* Yang menjadi sumber dari permasalahan adalah pemimpin, jika pemimpinnya benar, tentu bawahannya juga akan ikut benar.

* Kita tidak butuh lagi orang pintar, yang kita butuhkan adalah orang-orang yang peduli terhadap sesama.

* Kamu tidak bisa menilai baik atau buruknya seseorang sebelum bunyi empat paku di atas peti mati kamu.

* Kalaupun saya mati demi memperjuangkan kebenaran dan menegakkan keadilan, kalian tidak akan pernah bisa membeli cara mati saya.

* Anda tidak perlu angkat senjata ke medan perang seperti zaman dulu, Anda jangan korupsi saja, itu sudah cukup.

* Menjadi seorang pejabat itu adalah pekerjaan yang mulia, karena dengan jadi pejabat ada banyak orang yang bisa kita tolong.

* Saya cinta tanah air ini, jika suatu saat Indonesia diserang, maka saya akan menjadi orang pertama yang berada di posisi terdepan untuk membela Indonesia.

* Transparan adalah kunci untuk memajukan negara ini, tidak ada gelap, sembunyi-sembunyi ataupun remang-remang.

* Bukan sebaliknya, mengatasnamakan Tuhan tetapi menikmati hidup di atas penderitaan rakyat miskin.

* Menjalankan fungsi "kenabian" untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan, sekalipun dengan risiko ditolak.

* Bedanya kami melakukan pendidikan politik untuk menyadarkan rakyat untuk memilih pemimpin yang Bersih, Transparan, dan Profesional, bukan memilih karena diberi baju kaos atau uang.

* Kalau ada pendidikan, maka tidak boleh ada pengkotakkan/diskriminasi.

* Kita harus berani keluar tinggalkan zona nyaman.

* Yang dibutuhkan (calon pemimpin) bukan suara rakyat saja, tetapi bagaimana mendapatkan hati rakyat.

* Terus mencari dan memotivasi pemuda-pemuda idealis, terdidik, dan mampu secara ekonomi untuk tidak apatis.

* Istri itu seperti kitab suci yang susah dimengerti, tapi kalo dibuang, dosa loh, kualat!

* Suami itu persis seperti uang, susah disimpan, tapi jangan sekali-kali dibuang, nanti diambil orang.

* Selingkuhan kaya permen karet, ada warna-warni indah, awalnya pas dimakan manis, tapi lama-lama pahit, pas mau dibuang lengket, repot!

* Harapan saya kepada generasi muda, kalo mau sukses gak ada pilihan, hidup harus disiplin!

* Tugas pejabat : penuhi kepala, perut, dan dompet warga.

* Saya kaya karena saya punya semua yang saya butuhkan, bukan yang saya inginkan.

* Nasionalisme sempit itu yang bahaya, biar jelek, biar maling, yang penting sesuku, satu ras dan agama dengan saya. Itu yang membuat negara ini terpuruk.

* Saya bisa disogok, harganya seharga nyawa kamu.

* Saya akan buktikan, tanpa partai pun, sebagai kepala daerah, selama didukung rakyat, dan bukan bertanggung jawab pada DPRD, saya tetap bisa jalankan program untuk kesejahteraan rakyat Jakarta.

* Mereka tidak serius bangun Jakarta, mereka hanya berpikir bagaimana kalahkan saya!

* Saya tidak peduli dikatain kafir, asal rakyat saya tidak ditindas oleh orang-orang yang mengaku beragama.

* Kalau ada yang lebih adil dan jujur, jangan pilih saya, ini ajaran Nabi.

* Anda kafirkan saya pun, tetap saya kasih (Kartu Jakarta Pintar), itu baru namanya keadilan sosial.
______________________
Dikutip dari buku KENAPA 'PERCAYA' SAYA BUAT AHOK?

Karya Nini Hamid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar