20 Juli 2025
Bacaan Hari ini:
Roma 12:15 "Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!"
------------------
Pada satu momen dalam hidup Anda, seseorang yang dekat dengan Anda kemungkinan besar akan mengalami perpisahan—dan salah satu cara terbaik untuk mendukung mereka ialah dengan berdoa. Cara lainnya adalah dengan berbagi rasa sakit mereka.
Setelah kehilangan hampir segalanya, teman-teman Ayub turut merasakan penderitaan Ayub dengan cara hadir untuknya. Alkitab mengatakan, "Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah, serta Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia" (Ayub 2:11).
Ada kebenaran menarik tentang penderitaan dan sukacita. Setiap kali Anda berbagi sukacita, sukacita itu akan berlipat ganda. Jika Anda menceritakan sesuatu yang baik yang telah terjadi dalam hidup Anda, sukacita Anda akan semakin bertumbuh.
Namun, sebaliknya dengan penderitaan. Ketika Anda menanggung penderitaan dengan seseorang, maka rasa sakit itu tidak berlipat ganda; justru berkurang setengahnya. Seketika Anda tidak lagi menanggung rasa sakit itu sendirian. Anda berbagi beban dengan orang tersebut.
Alkitab mengatakan hal ini dalam Roma 12:15: "Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!"
Dan Amsal 17:17 mengatakan, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."
Orang-orang tidak membutuhkan simpati. Simpati berkata, "Aku turut bersedih mendengar penderitaanmu." Simpati berdiri di kejauhan. Sebaliknya, yang mereka butuhkan ialah empati. Empati berbeda dengan simpati. Empati berkata, "Aku turut bersedih bersamamu."
Akan tetapi, berbagi rasa sakit dengan seseorang yang sedang mengalami perpisahan bukan berarti menjelek-jelekkan mantan pasangan mereka. Yang mereka butuhkan ialah Anda ada bersama mereka, berbagi rasa sakit mereka, dan tidak mengatakan apa-apa. Mereka tidak butuh basa-basi Anda. Mereka tidak butuh Anda untuk membujuk mereka keluar dari rasa sakit mereka. Mereka bahkan mungkin tidak butuh nasihat Anda. Jadi, jangan berkata, "Semuanya akan baik-baik saja." Katakan saja, "Aku tahu kamu terluka. Aku ada di sini bersamamu dan aku ikut terluka bersamamu. Aku peduli dengan lukamu."
Pernahkah Anda duduk bersama seseorang yang sedang merasakan luka dan kepedihan selama satu jam penuh tanpa berkata apa-apa? Ketahuilah, mereka hanya membutuhkan Anda untuk menemani mereka. Sebab seorang sahabat menjadi seorang saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17).
Maka, jadilah sahabat yang setia ketika seseorang yang Anda kasihi sedang mengalami perpisahan. Hadir dan berbagilah dengan mereka. Berempatilah. Alkitab mengatakan itulah yang harus dilakukan seorang sahabat.
Renungkan hal ini:
- Pernahkah Anda dihibur oleh seorang sahabat yang datang saat Anda menderita tetapi tanpa ada kata apapun yang diucapkan oleh orang tersebut? Bagaimana perasaan Anda?
- Mengapa menurut Anda sulit untuk tidak berkata apa-apa ketika Anda bersama seseorang yang sedang dalam penderitaan yang mendalam?
- Pernahkah Anda mengalami kehadiran Tuhan yang menghibur di saat-saat menyakitkan di masa lalu Anda? Bagaimana Dia ingin Anda menjadi seperti itu di kehidupan orang lain?
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 23-25; Kisah Para Rasul 21:15-40
__________
Seorang sahabat menjadi seorang saudara dalam kesukaran
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Pain Shared Is Cut in Half
By Rick Warren
"When others are happy, be happy with them, and when they are sad, be sad." Romans 12:15 (CEV)
-------------------
At some point in your life, someone close to you will likely go through a divorce—and one of the best ways you can support them is with prayer. Another way is to simply be willing to share their pain.
Job's friends shared in his pain by showing up after he had lost almost everything. The Bible says, "When Job's three friends . . . heard about all the troubles that had come upon him, they set out from their homes and met together by agreement to go and sympathize with him and comfort him" (Job 2:11 NIV).
There's an interesting truth about pain and joy. Whenever you share a joy, it gets doubled. If you tell me something good that's happened in your life, your joy grows even more!
But it's the opposite with pain. When you share a pain with someone, it's not doubled; it actually gets cut in half. All of a sudden, you're not carrying the pain all by yourself. You're sharing the load with the other person.
The Bible says this in Romans 12:15: "When others are happy, be happy with them, and when they are sad, be sad" (CEV). And Proverbs 17:17 says, "Friends love through all kinds of weather" (MSG).
People don't need sympathy. Sympathy says, "I'm sorry you hurt." Sympathy stands at a distance. Instead, people need empathy. Empathy is different from sympathy. Empathy says, "I hurt with you."
But sharing the pain with someone who's going through a divorce does not mean trash-talking the person who's hurt them. It means just being there with them, sharing their pain and not saying anything. They don't need your pious platitudes. They don't need you to try and talk them out of their pain. They don't even need your advice in the beginning. Don't say, "It's going to be okay." Just say, "I know you're hurting. I'm here with you and I hurt with you. I care about your hurt."
Have you ever sat with a friend in pain for a solid hour and said nothing? People just need you to be with them. Proverbs 17:17 says this: "A friend loves you all the time, and a brother helps in time of trouble" (NCV). Be a solid friend when someone you love is going through a divorce. Show up and share their pain. Be empathetic. The Bible says that's what friends do
Tidak ada komentar:
Posting Komentar