29 Juli 2025
Bacaan Hari ini:
Kisah Para Rasul 18:9 "Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!"
------------------
Ada banyak bagian dari Alkitab yang tidak dipermasalahkan orang, seperti bantulah mereka yang berkekurangan. Tidak ada yang tidak sepakat dengan firman itu. Akan tetapi dunia membenci beberapa bagian dari Alkitab, dan itu membuat orang Kristen kesulitan untuk membela apa yang mereka tahu benar.
Berikut ini tiga hal yang berkaitan dengan kekudusan yang perlu dibela oleh orang Kristen di zaman ini.
1. Kekudusan hidup: Allah punya tujuan bagi setiap anak yang belum lahir. Allah telah merencanakan hidup Anda sebelum Anda dilahirkan: "Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya" (Mazmur 139:16). Kita harus berbicara bagi mereka yang tidak dapat menyuarakan diri mereka sendiri—bayi yang belum lahir dan puluhan juta bayi di seluruh dunia yang seharusnya ada di dunia ini seandainya mereka tidak digugurkan. Jika saya mengaku sebagai seorang Kristen, maka saya harus percaya bahwa setiap kehidupan adalah kudus.
2. Kekudusan seks: Seks hanyalah untuk pernikahan. Seks merupakan ide Allah. Itu tidak kotor atau salah; seks itu kudus. "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah" (Ibrani 13:4). Perintah Allah tidak akan pernah berubah: Seks pranikah tidak pernah dapat diterima oleh Allah. Hidup bersama tanpa ikatan pernikahan tidak dapat diterima oleh Allah. Perzinahan tidak dapat diterima oleh Allah. Pornografi dan objektifikasi terhadap perempuan tidak dapat diterima oleh Allah.
3. Kekudusan pernikahan: Satu pria dan satu wanita seumur hidup. Itulah rancangan asli Allah. Banyak orang bertanya, "Lalu, bagaimana dengan tokoh-tokoh Alkitab yang menjalankan poligami?" Alkitab mencatat kebenaran yang benar-benar terjadi, namun itu bukan berarti Allah menyetujui semua yang tertulis di dalamnya. Dan Alkitab sangat jelas menjelaskan perihal pernikahan, "Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Matius 19:4-6).
Renungkan hal ini:
- Kapan terakhir kali Anda berbicara tentang Yesus dalam percakapan tentang kekudusan hidup, seks, atau pernikahan?
- Apa yang menghalangi Anda untuk lebih sering berbicara?
- Bagaimana Anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk melakukan percakapan yang efektif tentang topik-topik ini?
Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 46-48; Kisah Para Rasul 28:17-31
____________
Orang-orang yang beritikad baik bisa saja berbeda pendapat tentang banyak hal dalam hidup. Namun, sebagai orang percaya, penting untuk selaras dengan apa yang Tuhan katakan tentang kekudusan hidup, seks, dan pernikahan. Dan Anda perlu memiliki keberanian untuk berdiri membela itu semua—meskipun itu bukan hal yang populer atau dianggap benar oleh dunia.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
============
"Taking a Stance on Sanctity
By Rick Warren
"Do not be afraid; keep on speaking, do not be silent." Acts 18:9 (NIV)
-------------------
There are many parts of the Bible that most people have no problems embracing—like helping the poor. That's something nearly everyone agrees on. But other parts of Scripture can be harder for the world to accept, and that can make it challenging for Christians to stand firm in their faith.
Some people won't just disagree with you on these topics—they'll feel strongly and won't hesitate to challenge your perspective.
It takes an uncommon courage to stand up against that kind of pressure.
Here are three issues related to sanctity that Christians today need to stand up for.
The sanctity of life: God has a purpose for every unborn child. God planned your life before you were born: "You saw me before I was born. Every day of my life was recorded in your book. Every moment was laid out before a single day had passed" (Psalm 139:16 NLT).
When we put our faith in Jesus, it shapes how we see the world—including the belief that every life, born or unborn, has purpose and value.
The sanctity of sex: Sex is only for marriage. Sex is God's idea. It isn't dirty or wrong; sex is holy. Hebrews 13:4 says, "Marriage should be honored by all, and the marriage bed kept pure, for God will judge the adulterer and all the sexually immoral" (NIV).
God's instructions never change: Premarital sex and living together without being married are unacceptable to God. Adultery and pornography and the objectification of women are unacceptable to God.
The sanctity of marriage: One man and one woman for life. That is God's intended, original design. The Bible is very clear on the issue of marriage: "Haven't you read . . . that at the beginning the Creator 'made them male and female,' and said, 'For this reason a man will leave his father and mother and be united to his wife, and the two will become one flesh'? So they are no longer two, but one flesh. Therefore what God has joined together, let no one separate" (Matthew 19:4-6 NIV).
People of goodwill can disagree over many issues in life. But as a believer, it's important to line up with what God says about the sanctity of life, sex, and marriage. And you need to have the courage to stand up for them—even when it's not the popular or politically correct thing to do.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar