Jumat, 25 Juli 2025

Foto dari deka



Dulu saya juga heran, darimana platform seperti Whatsapp membiayai dirinya ya ? Kenapa gak ada iklan, misalnya, jadi kita bisa tahu darimana pendapatan mereka. Tetapi ternyata bukan begitu caranya. Whatsapp tetap gratis, karena model bisnisnya bukan di iklan, tetapi data pengguna. Dengan modal "data" itu, mereka jualan ke Meta, induknya Facebook dan Meta terinpirasi utk menyambungkan Whatsapp dengan platform media sosial mereka, sehingga apa yang kita bicarakan di whatsapp akan menjadi petunjuk algoritma di Fb dan IG apa yang kita butuhkan. Whatsapp dibeli Meta seharga lebih dari 200 triliun rupiah. Itu namanya model bisnis, atau business model. Kreatif. Berkelas. Nah, pemerintah kita ini gak pernah punya business model yang kreatif. Mereka taunya cash dan cash doang. Kalo gak dari pajak, ya dari majakin. Cuman itu kapasitas berpikir di negara berkembang. Taunya uang receh, gak pernah berfikir jauh ke depan menciptakan business model yang menarik padahal apa yang kita gak punya ? Penduduk 250 juta. SDA kaya raya. Yang kita gak punya ternyata otak. Itulah yg bikin kita jadi negara kok berkembanggg terusss.. Denny Siregar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar