Senin, 14 Juli 2025

Di Tengah Badai, Engkau Membutuhkan 'Aku'

15 Juli 2025

Bacaan Hari ini:
Markus 6:49-50 "Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
-----------------
Hanya di tengah badai kehidupanlah Anda belajar siapa Yesus sebenarnya. Anda melihat bahwa Dia bukan sekadar manusia biasa. Dia bukan sekadar seorang guru yang baik atau pemimpin yang bijak. Tapi Dia adalah Tuhan, Pencipta alam semesta.

Dalam Markus 6, Yesus melihat bahwa para murid tengah berada dalam kesulitan. Saat mereka berada di tengah danau, angin ribut dan ombak menghantam perahu mereka dan menahan laju perahu mereka. Seketika itulah, Yesus berjalan ke arah mereka di atas air. "Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Markus 6: 49-50).

Para murid ternyata masih memiliki keraguan — mungkin Yesus hanyalah seorang nabi yang baik hati yang bisa melakukan mujizat. Namun, dengan berjalan di atas air, Yesus menyatakan bahwa Dia jauh lebih dari sekadar manusia. Dia menunjukkan kepada mereka bahwa Dia adalah Tuhan.

Yesus juga memberi mereka sebuah tantangan: "Jangan takut." Dan dia meyakinkan mereka: "Aku ini."

Dalam bahasa Yunani, bahasa yang digunakan pada frasa "Aku ini," terdiri dari dua kata: ego ima. Ego ima berarti "Aku ini." Mengapa frasa ini amat penting?

Tuhan menyebut diri-Nya "Aku ini" —bukan "Aku dulu" atau "Aku akan menjadi" atau "Aku berharap menjadi." Ketika Yesus berkata, "Aku ini," Dia hendak mengatakan bahwa Anda tidak perlu takut. Dia adalah Tuhan. Dan itu sudah cukup.

Jika saat ini Anda sedang mengalami suatu badai, bukan kegiatan yang harus Anda cari — carilah Yesus. Anda tidak membutuhkan sistem — Anda butuh Juruselamat. Anda tidak membutuhkan tujuan baru — Anda butuh Tuhan.

Renungkan hal ini:

- Apa atau siapa yang biasanya Anda temui untuk menyelamatkan Anda dari badai? Apa yang menahan Anda untuk berpaling kepada Tuhan?

- Allah adalah "Aku" —bukan "Aku dulu" atau "Aku akan menjadi" atau "Aku berharap menjadi." Apa artinya ini buat Anda hari ini?

- Apa yang Anda butuhkan dari Tuhan untuk melewati badai Anda? Sampaikanlah kepada-Nya tentang hal itu, lalu nantikanlah bagaimana Dia akan memberikannya di waktu yang tepat.

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 10-12; Kisah Para Rasul 19:1-20
____________
Saat Anda berada di tengah badai, ingatlah bahwa Tuhan tidak jauh, tidak apatis, dan tidak lepas tangan. Dia adalah "Aku." Dan Dia akan menuntun Anda melewati badai itu.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
In a Storm, You Need "I Am"
By Rick Warren

"When they saw him walking on the lake, they thought he was a ghost. They cried out, because they all saw him and were terrified. Immediately he spoke to them and said, 'Take courage! It is I. Don't be afraid.'" Mark 6:49-50 (NIV)
---------------------
It's only in the storms of life that you learn what Jesus is really like. You see that he's not a mere man. He's not just a nice teacher or an ethical leader. He is God, the Creator of the universe.

In Mark 6, Jesus noticed the disciples were in distress. They were in the middle of a lake, where the wind and waves were pounding their boat and keeping them from making any progress. And so Jesus walked out to them on the water. "When they saw him walking on the lake, they thought he was a ghost. They cried out, because they all saw him and were terrified. Immediately he spoke to them and said, 'Take courage! It is I. Don't be afraid'" (Mark 6:49-50 NIV).

The disciples still had some nagging doubts—maybe Jesus was just a nice prophet who could do some miracles. But by walking on water, Jesus revealed he was far more than just a man. He showed them he was God.

He also gave them a challenge: "Don't be afraid." And he reassured them: "It is I."

In Greek, the language this part of the Bible was originally written in, the phrase "It is I" is actually two words: ego ima. Ego ima simply means "I Am." Why is that important?

The name of God is "I Am"—not "I was" or "I will be" or "I hope to be." When Jesus says, "I Am," he is saying that you don't need to be afraid. You don't need to sweat it. He is God. And that is enough.

If you're going through a storm, you don't need a job—you need Jesus. You don't need a plan—you need a person. You don't need a system—you need a Savior. You don't need a new goal—you need God.

When you're going through a storm, remember that God is not distant, apathetic, or uninvolved. He is "I Am." And he will get you through the storm.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar