Berangkat Berlayar
08 Desember 2015
Bacaan Hari ini:
Filipi 1:22-23 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik;
---------------------------------------------------
Kata pergi yang rasul Paulus gunakan dalam ayat di atas dapat diterjemahkan ke dalam beberapa arti yang berbeda. Salah satunya membongkar tenda, ketika selesai berkemah kita membongkar tenda siap untuk pulang. Jujur saja, bagian favorit saya waktu berkemah yaitu waktu kami membongkar tenda, bersiap-siap untuk pulang. Saya sudah tak sabar untuk pulang dan mandi air hangat. Dalam ayat ini, Paulus mengatakan, "Aku siap untuk berangkat, pergi dari tempat ini, dan melanjutkan hidup, dan sahabat-sahabatku kalian tahu& aku sungguh tak sabar."
Kata berangkat juga bisa digunakan untuk menggambarkan tahanan yang dibebaskan dari belenggu. Ironisnya, ketika Paulus membuat pernyataan ini, dia benar-benar tengah dirantai di sebuah penjara di Roma. Rantainya terbuat dari besi, tapi mungkin Anda tengah berhadapan dengan rantai yang berbeda: kecanduan obat-obatan, alkohol, atau pornografi. Apa pun itu, disini Paulus mengatakan bahwa akan datang satu hari ketika kita akan dibebaskan dari belenggu itu.
Ada satu terjemahan lain dari kata pergi dalam ayat ini. Kata ini juga digunakan untuk melepas tali ikatan perahu dari tambatannya sebelum berangkat berlayar.
Wajar jika kita merasakan kedukaan yang luar biasa ketika orang yang terkasih meninggalkan kita, dan kadang kita merasa kasihan pada orang itu. Tapi berhenti dan renungkan hal ini. Pikirkan tentang pelabuhan yang mereka tinggalkan dan pelabuhan yang sedang mereka tuju. Jika Anda berdiri di tepi dermaga dan mengucap selamat tinggal kepada seseorang yang berlayar dengan kapal barang yang sudah tua, karatan dan bocor, menyebrangi laut Siberia, pastinya itu amat sangat menyedihkan. Tetapi apabila Anda pergi ke dermaga dan melihat bahwa orang-orang yang Anda sayangi naik sebuah kapal pesiar baru yang indah menuju Tahiti, sebaliknya Anda mungkin akan merasa kasihan pada diri Anda sendiri. Pada akhirnya, Andalah yang akan berdiri ditinggal sendirian di pantai itu sementara mereka tengah menikmati perjalanan yang menyenangkan menuju sebuah tempat yang indah.
__________________________
Dan surga, di dalam hadirat Yesus Kristus, adalah persis seperti yang Paulus gambarkan: "jauh lebih baik" - jauh lebih baik daripada kehidupan di bumi (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
08 Desember 2015
Bacaan Hari ini:
Filipi 1:22-23 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik;
---------------------------------------------------
Kata pergi yang rasul Paulus gunakan dalam ayat di atas dapat diterjemahkan ke dalam beberapa arti yang berbeda. Salah satunya membongkar tenda, ketika selesai berkemah kita membongkar tenda siap untuk pulang. Jujur saja, bagian favorit saya waktu berkemah yaitu waktu kami membongkar tenda, bersiap-siap untuk pulang. Saya sudah tak sabar untuk pulang dan mandi air hangat. Dalam ayat ini, Paulus mengatakan, "Aku siap untuk berangkat, pergi dari tempat ini, dan melanjutkan hidup, dan sahabat-sahabatku kalian tahu& aku sungguh tak sabar."
Kata berangkat juga bisa digunakan untuk menggambarkan tahanan yang dibebaskan dari belenggu. Ironisnya, ketika Paulus membuat pernyataan ini, dia benar-benar tengah dirantai di sebuah penjara di Roma. Rantainya terbuat dari besi, tapi mungkin Anda tengah berhadapan dengan rantai yang berbeda: kecanduan obat-obatan, alkohol, atau pornografi. Apa pun itu, disini Paulus mengatakan bahwa akan datang satu hari ketika kita akan dibebaskan dari belenggu itu.
Ada satu terjemahan lain dari kata pergi dalam ayat ini. Kata ini juga digunakan untuk melepas tali ikatan perahu dari tambatannya sebelum berangkat berlayar.
Wajar jika kita merasakan kedukaan yang luar biasa ketika orang yang terkasih meninggalkan kita, dan kadang kita merasa kasihan pada orang itu. Tapi berhenti dan renungkan hal ini. Pikirkan tentang pelabuhan yang mereka tinggalkan dan pelabuhan yang sedang mereka tuju. Jika Anda berdiri di tepi dermaga dan mengucap selamat tinggal kepada seseorang yang berlayar dengan kapal barang yang sudah tua, karatan dan bocor, menyebrangi laut Siberia, pastinya itu amat sangat menyedihkan. Tetapi apabila Anda pergi ke dermaga dan melihat bahwa orang-orang yang Anda sayangi naik sebuah kapal pesiar baru yang indah menuju Tahiti, sebaliknya Anda mungkin akan merasa kasihan pada diri Anda sendiri. Pada akhirnya, Andalah yang akan berdiri ditinggal sendirian di pantai itu sementara mereka tengah menikmati perjalanan yang menyenangkan menuju sebuah tempat yang indah.
__________________________
Dan surga, di dalam hadirat Yesus Kristus, adalah persis seperti yang Paulus gambarkan: "jauh lebih baik" - jauh lebih baik daripada kehidupan di bumi (Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar