Selasa, 20 Mei 2025

Pengampunan vs Pemulihan Kepercayaan

21 Mei 2025

Bacaan Hari ini:
Roma 12:19 "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan."
-------------
Ketika kita hidup dalam kebencian karena kita tidak mampu mengampuni, kita bertindak seolah-olah kita lebih tahu daripada Tuhan.

Namun, Alkitab mengingatkan kita bahwa bukan tugas kita untuk mengkhawatirkan keadilan. Roma 12:19 mengatakan, "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan."

Siapa yang lebih berhak menuntut balas, Anda atau Tuhan? Siapa yang lebih baik menuntut balas, Anda atau Tuhan? Menurut saya, Tuhan! Jika saya harus memilih apakah saya akan membalas atau membiarkan Tuhan menjadi pembela saya, maka saya akan membiarkan Tuhan melakukan cara-Nya. Saya akan memilih untuk menyerahkannya kepada Tuhan.

Izinkan saya menjelaskan apa itu artinya pengampunan. Pengampunan bukan berarti pemulihan kepercayaan yang instan. Pengampunan itu instan, namun kepercayaan dibangun kembali seiring waktu. Pengampunan adalah anugerah dari Tuhan. Sementara, kepercayaan dipulihkan karena kita mengusahakannya. Anda bisa mendapatkan kepercayaan dengan berusaha, namun pengampunan adalah sesuatu yang diberikan.

Banyak orang tidak mau memaafkan sebab mereka beranggapan jika mereka memaafkan seseorang, maka mereka harus memercayai orang itu lagi. Tidak, itu dua hal yang benar-benar berbeda! Kepercayaan harus diperoleh.

Dalam sebuah hubungan di mana seseorang berurusan dengan kecanduan yang telah merugikan keluarga mereka, mereka mungkin bertanya, "Maukah kau memaafkanku?" Ya, Anda mungkin akan memaafkan mereka. Tapi jika pertanyaanya, "Bisakah kita kembali seperti semula?" Anda mungkin akan melanjutkan kehidupan Anda, tetapi keadaannya pasti akan berbeda.

Pengampunan dan pemulihan hubungan merupakan dua hal yang berbeda. Pengampunan adalah bagian Anda—apakah mereka mau meresponnya atau tidak, apakah mereka memintanya atau tidak, apakah mereka sadar atau bahkan tidak sadar mereka membutuhkannya atau tidak, ampunilah demi diri Anda sendiri.

Pemulihan hubungan memerlukan lebih dari sekadar pengampunan. Dibutuhkan pertobatan. Dibutuhkan restitusi dan pembangunan kembali kepercayaan. Dan itu biasanya memakan waktu yang cukup lama.

Banyak orang berpikir mereka tidak mau mengampuni karena itu berarti mereka harus kembali ke masa lalu—luka yang sama, kebiasaan buruk yang sama, dan rintangan yang sama. Itu salah besar! Anda tidak perlu kembali ke keadaan Anda yang dulu. Sebaliknya, Anda harus menyerahkannya kepada tangan Tuhan.

Renungkan hal ini:

- Kita sering berpikir bahwa kita membalas dendam kepada seseorang dengan menyimpan dendam. Namun, siapa yang benar-benar terluka oleh dendam?

- Mengapa pemulihan hubungan memerlukan pertobatan?

- Bagaimana kepercayaan dapat dibangun kembali dalam sebuah hubungan?

Bacaan Alkitab Setahun :
1 Tawarikh 10-12; Yohanes 6:45-71
___________
Bagaimana Anda melepaskan luka Anda? Dengan memaafkan dan memercayakan Tuhan untuk memberikan Anda keadilan, perubahan hati, dan pemulihan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Forgiveness vs. Restoration of Trust
By Rick Warren

"Do not take revenge, my dear friends, but leave room for God's wrath, for it is written: 'It is mine to avenge; I will repay,' says the Lord." Romans 12:19 (NIV)
------------------
When we walk around with resentment because we're not able to forgive, we're acting like we know better than God.

But the Bible reminds us that it's not our job to worry about justice. Romans 12:19 says, "Do not take revenge, my dear friends, but leave room for God's wrath, for it is written: 'It is mine to avenge; I will repay,' says the Lord" (NIV).

Who has a better arsenal to repay, you or God? Who can settle the score better, you or God? I think God! If I have to choose whether I'm going to get back at someone or let God be the God of justice, I'm going to let God do his thing. I'm going to choose to leave it to God.

Let me explain what forgiveness is not. Forgiveness does not mean you instantly restore trust. Forgiveness is instant, but trust must be rebuilt over time. Forgiveness is based on grace. Trust is built on works. You earn trust. You don't earn forgiveness.

A lot of people don't want to forgive, because they think if they forgive people, then they've got to trust them again. No. That's a whole different issue! Trust has to be earned.

In a relationship where one person is dealing with an addiction that has harmed their family, they may ask, "Will you forgive me?" Yes, you will forgive them. "Can we go back to the way it was?" No. That's not at all what you do. You move forward, but things must be different.

Forgiveness and the restoration of a relationship are not the same thing. Forgiveness is only your part—whether they ask for it or not, whether they respond or not, whether they even recognize they need it or not. You forgive for your sake.

Restoration of a relationship takes far more than forgiveness. It takes repentance. It takes restitution and a rebuilding of trust. And it often takes much more time.

Many people think they can't forgive because that would mean going back to the same old way—the same old hurts, habits, and hang-ups. That's not true! You don't have to go back to the way it was. But you do have to leave it in God's hands.

How do you release your hurt? You forgive, and you trust God for justice, heart change, and restoration.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar