Senin, 01 Juni 2020

Di Balik Kengototan JK untuk Lockdown



*Di Balik Kengototan JK untuk Lockdown*    Saat ini masyarakat Indonesia seolah dipaksa menelan informasi sesat yang sebenarnya didesain dengan sangat sistemik oleh politisi kawakan yang juga merangkap sebagai konglomerat, Jusuf Kalla (JK). Di berbagai kesempatan wawancara di media, JK selalu berbicara bahwa seharusnya Indonesia memberlakukan lockdown dan jangan meniru Herd Immunity seperti di Swedia yang terbukti gagal karena memakan banyak korban.     Mengapa saya katakan info ini sesat? Jelas, karena Indonesia sama sekali tidak memberlakukan herd immunity (masyarakat bebas keluar tanpa protokol kesehatan). Indonesia memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di mana ada larangan membuat kerumunan, kegiatan di luar rumah yang dibatasi, serta pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat (test masif, tracing agresif, dan isolasi yang ketat).     JK dan para pendukung lockdown menggiring opini, bahwa *jika tidak lockdown berarti Jokowi menggunakan herd immunity* sungguh penyesatan, karena mekanisme PSBB sejatinya juga dilakukan di Jepang, Korsel, dan Singapura. PSBB berarti warga bisa tetap produktif, namun aman dari Covid-19.    PSBB terbukti berhasil di beberapa daerah mengendalikan penyebaran virus. Keberhasilan PSBB tergantung oleh dua hal, *disiplin warga dan konsistensinkerja aparat*. Syarat efektivitas PSBB dan beberapa daerah di Indonesia yang berhasil menekan penyebaran virus tidak pernah dipahami oleh pendukung lockdown. Mereka terus berusaha melabeli PSBB sebagai Herd Immunity dan berharap pemerintah beralih untuk melakukan lockdown.    Ungkapan JK _"kalau virusnya gak mau berdamai bagaimana"_ sebenarnya bisa diihat sebagai ekspresi frustasi JK mengapa pemerintah masih belum masuk "jebakannya", yaitu melakukan lockdown! *Kenapa saya katakan menjebak?* Ingat Lockdown terbukti membuat ekonomi lumpuh (resesi) seperti di Italia, Spanyol, dan Perancis. Dan apakah ekonomi mereka lumpuh, namun warga mereka selamat? Dunia juga tahu, tiga negara tersebut adalah negara di Eropa yang jumlah pengidap covid-19 nya terbesar.     Jadi, apa sebenarnya motivasi JK dan para pendukung Lockdown di Indonesia? Apakah berharap pemerintahan Indonesia Collaps secara ekonomi yang diikuti terjadi huru hara sosial? Sedang mempersiapkan apa JK ini? Mempersiapkan "kadernya" (Anies) untuk mengambil alih kepemimpinan nasional yang tentu saja akan menjamin jaringan bisnisnya nanti??? Seketika teringat pepatah tua yang berbunyi _"manusia tidak akan pernah merasa puas"_    _by : teropong polemik_    Palti Hutabarat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar